Anda di halaman 1dari 15

PERIKARD

ITIS

Ns. M. NURMAN, M.Kep


Definisi
Perikarditis adalah peradangan pericardium parietal,
pericardium visceral, atau keduanya. Perikarditis
dibagi atas perikarditis akut, subakut, dan kronik.
Perikarditis subakut dan kronik mempunyai etiologi,
manifestasi klinis, pendekatan diagnostic, dan
penatalaksanaan yang sama (Arif, 2009)
Jenis Perikarditis Akut
Mitchell (2008)

1. Perikarditis serosa
2. Perikarditis fibrinosa dan serofibrinosa
3. Perikarditis purulen (supuratif)
4. Perikarditis hemoragik
5. Perikaditis kaseosa
Etiologi
infeksi virus
infeksi bakteri
Uremia
Trauma
sindrom pascainfark miokard
sindrom pasca perikardiatomi
neoplasma, dan
idiopatik
Tanda dan Gejala (Manifestasi Klinis)
Perikarditis

Penderita penyakit perikarditis biasanya tidak


menunjukkan gejala (asimptomatik), kecuali demam
dan pembentukan gerakan friksi. Menurut Boughman
(dalam Yasmin, 2000). Namun tanda dan gejala yang
seringkali ditemukan pada penderita perikarditis
sebagai berikut:
1. nyeri di atas perikardium atau dapat juga terasa di
bawah klavikula dan leher serta region skapula;
2. nyeri perikardial diperburuk dengan bernapas,
berbalik di tempat tidur dan mermutarkan tubuh;
Lanjutan……
3. nyeri biasanya menghilang saat pasien beristirahat
dengan posisi duduk tegak; dan
4. dapat terjadi dipsnea sebagai akibat kompresi
perikardial pada gerakan jantung.
Sedangkan menurut David (dalam Annisa, 2003)
tanda dan gejala perikarditis meliputi:

1. terdapat rasa seperti terikat pada dada bagiam tengah yang sulit
dilokalisasi, berubah bila bergerak atau merubah posisi dan saat
bernapas;
2. terdapat nyeri yang menjalar ke bahu kiri jika mengenai
diafragma;
3. rub perikardial berubah-ubah sesuai waktu, posisi dan
pernapasan; dan
4. peningkatan JVP saat inspirasi (tabda kussmaul). Baik pulsus
paradoksus maupun tanda kussmaul, adalah sama-sama
disebabkan oleh menurunnya pengisian jantung saat inspirasi
karena diafrgama desenden mergangkan perikardium dan
meningkatkan tekanan intraperikardial.
Patofisiologi
1. Terjadinya vasodilatasi dengan peningkatan
akumulasi cairan ke kantong perikardium.
2. Peningkatan permeabilitas vaskular sehingga
kandungan protein, termasuk fibrinogen atau fibrin,
di dalam cairan akan meningkat.
3. Peningkatan perpindahan leukosit terutama pada
perikarditis purulenta.
4. Perdarahan akibat trauma tembus juga merupakan
penyebab yang mungkin.
Pemeriksaan Diagnostik pada
Perikarditis

Foto rontgen toraks


Elektrokardiografi
Echokardiografi M-Mode
CT-Scan
Penatalaksanaan
(Baughman & Hackley, 2000)
1. Tirah baring jika curah jantung terganggu, sampai demam,
nyeri dada, dan gesekan friksi menghilang;
2. analgesik narkotik untuk menghilangkan nyeri selama fase
akut;
3. salisilat untuk menghilangkan nyeri dan mempercepat
reabsorbsi cairan pada perikarditis reumatik;
4. kortikosteroid untuk mengontrol gejala, mempercepat
penyembuhan proses inflamasi, dan mencegah kekambuhan
efusi perikardial;
5. penisilin untuk perikarditis demam reumatik;
6. esoniazid ethambutol, rifampin, dan streptomisin untuk
perikarditis tuberculosis;
7. amfoterisin B untuk perikarditis fungal;
8. steroid adrenal untuk perikarditis akibat lupus eritematosus;
Komplikasi
1. Tamponade jantung
2. Perikarditiskonstriktif
3. Aritmi jantung
4. Nyeri dada berulang-ulang
5. Kematian
Asuhan Kepearawatan
1. Pengkajian
 Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
B1: Breathing (Respiratory System)
B2: Blood (Cardiovascular system)
B3: Brain (Nervous system)
B4: Bladder (Genitourinary system)
B5: Bowel (Gastrointestinal System)
B6: Bone (Bone-Muscle-Integument)
Lanjutan……….
3. Diagnosa Keperawatan
 Gangguan nyeri berhubungan dengan efusi
pericardium
 Penurunan Curah jantung berhubungan dengan
kompresi perikardial
 Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan
dengan curah jantung menurun
 Intoleransi Aktifitas b.d kelemahan dan keletihan fisik
 Resiko tinggi infeksi b.d akumulasi cairan di
perikardium
KESIMPULAN
Perikardium dapat terlibat dalam berbagai kelainan hemodinamika, radang,

neoplasi, dan bawaan. Penyakit perikardium dinyatakan oleh tmbunan cairan

(disebut efusi perikardium), radang (yaitu perikarditis). Perikarditis ialah

penyakit sekunder dimanapun di tubuh contohnya penyebaran infeksi

kedalam kantung perikareritematasus sistemik. Tetapi kadang-kadang

perikarditis terjadi sebagai kelainan primer. Pada perikarditis, ditemukan

reaksi radang yang mengenai lapisan perikardium viseratis dan atau

parietalis.ditemukan banyak penyebab tetapi yang paling sering ialah akut,

perikarditis non spesifik (viral), infark miokard dan uremia.


DAFTAR PUSTAKA
 Baughman, Diane C dan Joann C. Hakley. Keperawatan Medikal Bedah: Buku Saku untuk
Brunner dan Suddarth. Alih bahasa oleh Yasmin Asih. 2000. Jakrta: EGC.
 Betz, Cecily Lynn & Sowden, Linda .A. 2009. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Jakarta:
EGC.
 Carpentino, Lynda Juall. 2001. Buku Saku: Diagnosa keperawatan. Edisi: 8. Ahli bahasa
oleh Monica Ester. Jakarta: EGC.
 Doengoes, E Marlynn, dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Ahli bahasa oleh
Monica Ester. Jakarta: EGC. 
 Hayes, Peter .C & Mackay, Thomas .W. 1997. Buku Saku Diagnosis dan Terapi. Jakarta:
EGC. 
 Mitchell, Richard N. Et al. 2008. Buku Saku Dasar Patofisiologis Penyakit Robbins Dan
Cotran. Ahli bahasa: Andry Hartono. Jakata: EGC.
 Muttaqien, Arif. 2009. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika.
 Rubenstein, David. Kedokteran Klinis. Edisi 6. Alih bahasa oleh Annisa Rahmalia. 2003.
Jakarta: Erlangga. 
 Sabiston, David C. 1994. Buku Ajar Bedah. Jakarta: EGC.
 Sudoyo, Aru W. 2006. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III Edisi IV. Jakarta: Penerbit Ilmu
Penyakit Dalam.

Anda mungkin juga menyukai