Anda di halaman 1dari 9

A

B ASSALAMUALAIKUM WR.WB
C

PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM KIYAI HASYIM ASYARI


D

KELOMPOK 12
 TRI WAHYUDI 1803020095
 SEVI SUAIDAH 1803020081
 AZKIA AMALINA1803020082
A.    Biografi KH Hasyim Asy’ari
Nama lengkap K. H. Hasyim Asy’ari Pada tahun 1976 dia pindah KH Hasyim Asy’ari bersama
adalah Muhammad Hasyim Asy’ari ibn dengan orang tuanya ke Keras istrinya melakukan ibadah haji.
‘Abd Al-Wahid. Ia lahir di Gedang Jombang hingga dia berusia 15 Sekembalinya dari tanah suci,
Jombang Jawa Timur, pada hari selasa tahun, ayahnya mengajarkan mertua KH. Hasyim Asy’ari
kliwon 24 Dzu Al-Qa’idah 1287 H/14 dasar agama khususnya menganjurkannya menuntut ilmu
Februari 1871 M. dia berada dalam membaca dan menghafal Al- di Mekkah. Di tempat itu KH.
kandungan selama 14 bulan dan Hasyim Qur’an, dalam usianya yang 15 Hasyim Asy’ari mempelajari
menghabiskan sebagian masa kecilnya di tahun, dia menuntut ilmu ke berbagai macam disiplin ilmu,
dalam lingkungan pesantren. berbagai pondok pesantren di diantaranya adalah ilmu fiqh dan
jawa timur. ilmu Hadits. Ia tinggal di
Mekkah selama 7 tahun. Dan
pada tahun 1900 M. atau 1314
H. KH. Hasyim Asy’ari pulang
ke kampung halamannya. Di
tempat itu ia membuka
pengajian keagamaan yang
dalam waktu yang relatif singkat
menjadi terkenal di wilayah
Jawa.
Tanggal 31 Januari 1926, bersama Pada tahun 1926 K. H.
KH Hasyim Asy’ari
dengan tokoh-tokoh Islam Hasyim Asy’ari mendirikan
wafat pada tahun
tradisional, Kiai Hasyim Asy’ari partai Nahdatul Ulama
1947 di Tebuireng,
A mendirikan Nahdlatul Ulama, yang (NU). Sejak didirikan
Jombang Jawa
berarti kebangkitan ulama. sampai tahun 1947 Rais
Timur. Hampir
Organisasi ini pun berkembang ‘Am (ketua umum) dijabat
seluruh waktunya
dan banyak anggotanya. Pengaruh oleh KH Hasyim Asy’ari. Ia
diabdikan untuk
Kiai Hasyim Asy’ari pun semakin pernah menjabat sebagai
kepentingan agama
besar dengan mendirikan kepala Kantor Urusan
dan pendidikan.
organisasi NU, bersama teman- Agama pada zaman
temannya. Itu dibuktikan dengan pendudukan Jepang untuk
dukungan dari ulama di Jawa wilayah Jawa dan Madura.
Tengah dan Jawa Timur.
B.     Pemikiran KH Hasyim Asy’ari secara umum

Sebagai seorang intelektual KH Hasyim Asy’ari telah menyumbangkan


B banyak hal, hal itu dapat dilihat dari beberapa pemikirannya tentang
banyak hal yaitu:
1. Teologi, dalam ini dia mengatakan ada tiga tingkatan dalam mengartikan tuhan
(tahwid),
2. Ahlussunnah wal Jama’ah, Hasyim Asy’ari menerima doktrin ini karena sesuai
dengan tujuan NU khususnya yang berkaitan dengan dengan membangun
hubungan ‘ulama’ Indonesia yaitu mengikuti salah satu madzhab sunni dan
menjaga kurikulum pesantren agar sesuai dengan prinsip-prinsipAhlussunnah wal
Jama’ah yang berarti mengikuti ajaran nabi Muhammad dan perkataan ulama’.
3. Tasawwuf, secara garis besar pemikiran tasawwuf KH Hasyim Asy’ari bertujuan
memperbaiki prilaku umat islam secara umum serta sesuai dengan prinsip prinsip
ajaran islam, dan dalam banyak hal pemikirannya banyak dipengarui oleh
pemikiran Al-Ghazali.
4. Fiqh, dalam hal ini ini beliau menganut aliran madzhab empat yaitu Hanafi,
Maliki, Syafi’i dan Hambali.
5. Pemikiran Politik, pada dasarnya pemikiran politik Hasyim Asy’ari  mengajak
kepada semua umat islam untuk membangun dan menjaga persatuan.
Menurut beliau pondasi politik pemerintahan islam itu mempunyai
tiga tujuan yaitu:
1. memberi persamaan bagi setiap muslim
2. melayani kepentingan rakyat dengan cara perundingan
3. menjaga keadilan

C.    Pemikiran KH Hasyim  Asy’ari tentang pendidikan

Salah satu karya monumental Hasyim Asy’ari yang berbicara tentang pendidikan adalah kitabnya
yang berjudul Adab al Alim wa al Muta’allim, pembahasan terhadap masalah pendidikan lebih beliau
tekankan pada masalah etika dalam pendidikan, meski tidak menafikan beberapa aspek pendidikan
lainnya. Di antara pemikiran beliau dalam masalah pendidikan adalah:

a. signifikasi pendidikan

Signifikasi pendidikan menurut KH Hasyim Asy’ari adalah upaya memanusiakan manusia secara
utuh, sehingga manusia bisa taqwa kepada Allah SWT, dengan benar benar mengamalkan segala
perintahnya dan menegakkan keadilan dimuka bumi, beramal shaleh dan maslahat, pantas menyandang
predikat sebagai makhluk yang paling mulia dan lebih tinggi derajatnya dari segala jenis makhluk Allah
yang lainnya.
c.       Karakteristik guru
b. Tujuan pendidikan KH. Hasyim Asy’ari menyebutkan karakteristik yang
Tujuan pendidikan meurut Hasyim harus dimiliki oleh seorang guru antara lain :
Asy’ari adalah 1)      Menjaga diri dari hal hal yang  menurunkan
(1) menjadi insane yang bertujuan martabat
mendekatkan diri kepada Allah SWT, 2)      Pandai mengajar.
(2) insan yang bertujuan mendapatkan 3)      Berwawasan luas
kebahagiaan dunia dan akhirat. 4)      Mengamalkan ajaran Al- Qur’an dan Al-Hadist
5)      Cakap dan professional
6)      Kasih saying
7)      Berwibawa
8)      Takut pada Allah, tawadhu’, zuhud dan khusyu’
d.Tugas dan Tanggung Jawab Murid
Etika dalam belajar Etika terhadap guru Etika terhadap pelajaran
Memperhatikan ilmu yang
Membersihkan hati Memperhatikan guru
bersifat fardhu ‘ain
Berhati-hati dalam
Membersihkan niat Mengikuti jejak guru menanggapi ikhtilaf para
ulama
Pandai mengatur waktu Memuliakan guru Bercita cita tinggi
Menyederhanakan makan
Bersabar terhadap kekerasan Senantiasa menganalisa dan
dan minum
guru menyimak ilmu
dan Berhati-hati
Menanyakan apa yang tidak
Menyedikitkan tidur Duduk dengan rapi
difahami
Menghindari kemalasan Berbicara sopan Selalu membawa catatan
Meninggalkan hal-hal yang Belajar secara continue, dan
kurang berfaedah Tidak menyela guru menanamkan rasa antusias
belajar.[7]
f. Kurikulum pendidikan
Kurikulum yang ditetapkan oleh KH Hasyim Asy’ari
e. Sistem pendidikan adalah; Al-Qur’an dan Hadist, fiqih, ushul fiqih, nahwu,
Dalam system pendidikan KH Hasyim Asy’ari shorof, dan cenderung menerapkan system kurikulum
berlandaskan Al-qur’an sebagai paradigma nya dalam pendidikan yang mengajarkan kitab kitab klasik.
hal ini, karena dengan berlandaskan dengan wahyu
tuhan terwujud suatu sitem pendidikan yang
koomperhensif yaitu meliputi tiga aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik.

h.      Proses belajar mengajar


Sesungguhnya keberhasilan dalam proses belajar mmengajar
g.      Metode pengajaran sangat dipengarui oleh berbagai faktor di antaranya; guru,
Dalam menentukan pilihan metode murid, tujuan pendidikan, kurikulum dan metode, dalam hal ini
pembelajaran harus disesuaikan dan pemikiran KH Hasyim Asy’ari bisa dikatakan masih bersifat
mempertimbangkan tujuan, materi, maupun tradisionalis, karena dia memposisikan guru sebagai subyek dan
lingkungan pendidikan, bila mengacu pada murid sebagai obyek, guru tidak hanya sebagai transmitor
pesantren maka metode yang digunakan pengetahuan kepada peserta didik, tetapi juga sebagai pihak
adaalah metode yang konvensional yaitu yang memberi pengaruh secara signifikan terhadap
sistem sorogan, bandongan, wetonan, dengan pembentukan prilaku (etika) peserta didik
kajian pokok kitab kitab klasik.
i.        Evaluasi
Menurut KH Hasyim Asy’ari dalam proses evaluasi tidak hanya untuk mengetahui sejauh mana
tingkat pengusaan murid terhadap materi namun juga untuk mengetahui sejauh mana upaya
internalisasi nilai nilai dalam peserta didik bias diserap dalam kehidupan sehari hari.
Adapun untuk mengukur tingkat keberhasilan seorang guru dalam mendidik akhlak pada peserta didik
lebih ditekankan kepada pengamatan kehidupan santri sehari harinya. Sehingga mengenai hal evaluasi
tidak menggunakan standarisasi nilai, namun mereka sudah dianggap baik bila mereka sudah bisa
mengamalkan ilmu dalam kehidupan sehari hari.
 
 
•  

Anda mungkin juga menyukai