Obstruksi ini terjadi bila satu atau lebih segmen anatomis cabang biliaris
mengalamiobstruksi. Obstruksi segmentalini dapat berbentuk obstruksi
komplit, obstruksi intermiten atau obstruksi inkomplit kronis. Dapat
disebabkan oleh trauma (termasuk iatrogenik), hepatodokolitiasis,
kolangitis sklerosing, kolangiokarsinoma
Tatalaksana
obstruksi bilier dari etiologi parasit, maka bisa
diberikan albendazole, mebendazole, pyrantel
pamoate
ERCP (kolangiopankreatografi retrograd
endoskopik),
pengangkatan endoskopi batu empedu
drainase empedu seperti sfingterotomi
PTC (kolangiografi transhepatik perkutan)
laparoskopi dengan dekompresi bilier
pengangkatan obstruksi dan kolesistektomi
transplantasi hati
Diagnosis banding
Atresia Bilier
Tidak adanya lumen pada traktus bilier
ekstrahepatik sehingga menyebabkan hambatan
pada aliran empedu
Pada atresia bilier penyebab belum dapat dipastikan
sirosis hati
setelah 3 minggu masa kelahiran
Diagnosis Banding
Kista Duktus Koledokus
dilatasi kongental pohon bilier
Penyebab dari pada kista duktus koledokus belum
dapat dipastikan
sakit perut non spesifik, terdapat ikterus pada
konjungtiva, kulit, dan selaput lendir
Prognosis
Prognosis dari pada obstruktif bilier sangat
bergantung pada etiologinya. Jika tidak diobati
dengan baik maka dapat menyebabkan sepsis
dan menjadi buruk hingga dapat mengancam
jiwa.
Kesimpulan
Pasien mengalami ikterus patologis et causa
obstruksi bilier dan membutuhkan
pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahuhi
penyebab pastinya. Pemeriksaan tersebut bisa
dilakukan seperti pemeriksaan usg perut foto
rontgen (cholangiography)