Anggota:
Fauzan Alfarizi
Furqon Fahmun M
Regita Dinar N
Santi Kartini
Nita Amelia
1. SILOGISME
Pengertian Silogisme
Silogisme adalah jenis penalaran deduksi secara tidak langsung.
Silogisme merupakan penemuan terbesar dari ahli filsafat terkenal
yaitu Aristoteles. Dalam pengertian umum, silogisme adalah suatu
argument deduktif yang terdiri dari dua premis dan satu kesimpulan.
Silogisme adalah setiap penyimpulan tidak langsung, yang dari dua
proposisi (premis-premis) disimpulkan menjadi suatu proposisi baru
(kesimpulan). Premis yang pertama disebut premis umum (premis
mayor) dan premis yang kedua disebut premis khusus (premis
minor). Kesimpulan itu berhubungan erat sekali dengan premis-
premis yang ada.Jika premis-premisnya benar maka kesimpulannya
juga benar.
Jadi yang dinamakan silogisme disini adalah suatu
pengambilan kesimpulan dari dua macam keputusan (yang
mengandung unsur yang sama dan salah satunya harus
universal) suatu keputusan yang ketiga yang kebenarannya
sama dengan dua keputusan yang mendahuluinya. Dengan
kata lain silogisme adalah merupakan pola berpikir yang di
susun dari dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan.
Contoh :
Semua makhluk mempunyai mata, (Premis Mayor)
Si kacong adalah seorang makhluk (Premis Minor)
→ Jadi, Si kacong mempunyai mata. (Kesimpulan)
A. Silogisme Menurut Para Ahli
A. Silogisme Kategorik
B. Silogisme Hipotetik
C. Silogisme Disjungtif
D. Silogisme Konjungtif
Contoh-contoh silogisme
A. Silogisme Kategorik
Premis Mayor : Semua manusia tidak lepas dari kesalahan
Premis Minor : Semua cendikiawan adalah manusia
→ Konklusi : Semua cendikiawan tidak lepas dari
kesalahan
B. Silogisme C. Silogisme
3. Jenis-jenis alternatif
hipotesis
Silogisme
D. Entimen E. Silogisme
Disjungtif
4. Struktur Silogisme
• Premis mayor disajikan terlebih
dahulu, lalu diikuti premis minor.
Premis 1 : p → q
Premis 2 : q → r
Konsklusi : p → r
C. Silogisme Disjungtif
Premis 1 : p V q
Premis 2 : ~ q
Konsklusi : p