Anda di halaman 1dari 26

HALOGEN (GOLONGAN VIIA)

KELOMPOK 6 KIMIA :
- BAYU AJI MUMPUNI NUGROHO
- CANDRA FAKHRIANA RAMADHAN
- DEBBY RIZKIANI
- MELLYANA SEFITRI
- MIA KRISTINA
- NURHALIMAH
HALOGEN
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan 7 (VII atau VIIA
pada sistem lama) di tabel periodik. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl),
brom (Br), yodium (I), astatin (At), dan unsur ununseptium (Uus) yang belum
ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika
bereaksi dengan logam. Istilah ini berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari
abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani. Halogen juga merupakan golongan
dengan keelektronegatifan tertinggi, jadi ia juga merupakan golongan paling non-
logam.
SIFAT-SIFAT UNSUR HALOGEN

1. Sifat-sifat Fisik Halogen


Semua unsur halogen ada dalam bentuk molekul diatomik, yang berwujud gas, cair,
dan padat. F₂ berwujud gas dan berwarna kuning pucat, Cl₂ berwujud gas dan
berwarna hijau kekuningan, B r₂ berwujud cair dan berwarna merah coklat dan I₂
berwujud padat dan berwarna ungu hitam. Tapi I₂ dapat berubah wujud pada suhu
kamar menjadi gas berwarna ungu-biru.
2. Sifat kimia halogen.
Terdiri atas:
• Kereaktifan
Beberapa hal yang mempengaruhi kereaktifan, diantaranya : harga kereaktifan halogen F > Cl
> Br > I, kereaktifan halogen dipengaruhi kelektronegatifannya, ikatan halogen dan jari-jari
atom.
Semakin besar kelektronegatifan semakin reaktif karena semakin mudah menarik elektron.
( F > Cl > Br > I )
Semakin kecil energi ikatan halogen, semakin mudah diputuskan ikatan tersebut sehingga
makin reaktif halogen. ( F < Cl < Br < I )
 Kereaktifan fluor dan klor
Pada suhu kamar, fluorin berupa gas yang tidak berwarna atau agak kekuning-kuningan dan
klorin juga berupa gas dengan warna hijau pucat. Keduanya sama seperti oksigen dapat
membantu dalam reaksi pembakaran. Hidrogen dan logam-logam aktif akan terbakar pada
salah satu gas inidengan cara membebaskan panas dan cahaya. Reaktifitas fluor lebih besar
dibandingkan dengan klor, yang dapat dibuktikan dengan terbakarnya bahan-bahan biasa
termasuk kayu dan plastic apabila berada dalam keadaan atmosfer fluor.
 Kereaktifan brom
Brom pada suhu kamar merupakan cairan minyak berwarna merah tua dan
mempunyai tekanan uap yang sangat tinggi. Brom cair merupakan salah satu
reagensia laboratorium umum yang paling berbahaya, karena efek uap itu terhadap
mata dan saluran hidung. Hanya 0,1 ppm bisa ditoleransi tanpa efek yang
membahayakan. Cairan ini njuga dapat menimbulkan luka bakar yang parah, bila
mengenai kulit.bromin kuran greaktif bila dibandingkan dengan Klor.
 Kereaktifan iodium
Iodium dapat menguap pada temperature biasa, membentuk gas berwarna ungu-biru
berbau tidak enak (perih). Kristal iodine dapat melukai kulit. Sedangkan uapnya
dapat melukai mata dan selaput lender.iodin kurang reaktif jika dibandingkan dengan
Klor.
• Kelarutan
Kelarutan halogen dari fluor sampai iodin dalam air semakin berkurang. Fluor selain
larut juga bereaksi dengan air, karena sangat reaktif membentuk asam florida
2F2(g) + 2H2O(l) → 4HF(aq) + O2(g)
Iodin sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam larutan yang mengandung ion I-
karena membentuk ion poliiodida I3-, misalnya I2 larut dalam larutan KI.
I2(s) + KI(aq) → KI3(aq)
Karena molekul halogen nonpolar sehingga lebih mudah larut dalam pelarut nonpolar,
misalnya CCl4, aseton, kloroform, dan sebagainya.
• Titik didih dan titik lebur
Semua halogen mempunyai titik lebur dan titik didih yang rendah kerana molekul-
molekul halogen ditarik bersama oleh daya Van der Wals yang lemah dan hanya sedikit
tenaga diperlukan untuk mengatasinya. Semakin ke bawah, titik lebur dan titik didih
halogen meningkat.
• Daya Oksidasi
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena kecenderungannya mudah
mengikat elektron atau mudah tereduksi.
Data potensial reduksi:
F2 + 2e- → 2F- Eo = +2,87 Volt
Cl2 + 2e- → 2Cl- Eo = +1,36 Volt
Br2 + 2e- →2Br- Eo = +1,06 Volt
I2 + 2e- → 2I- Eo = +0,54 Volt
Potensial reduksi F2 paling besar sehingga akan mudah mengalami reduksi dan disebut
oksidator terkuat. Sedangkan terlemah adalah I2 karena memiliki potensial reduksi terkecil.
Sifat oksidator: F2 > Cl2 > Br2 > I2
Sifat reduktor : I- > Br- > Cl- > F-
Reduktor terkuat akan mudah mengalami oksidasi mudah melepas elektron ion iodida
paling mudah melepas electron sehingga bertindak sebagai reduktor kuat.
• Sifat asam
Sifat asam yang dapat dibentuk dari unsur halogen, yaitu: asam halida (HX), dan oksilhalida.
- Asam halida (HX)
Pada suhu kamar semua asam halida (HX) berupa gas, tidak berwarna dan berbau menusuk. Asam
halida terdiri dari asam fluorida (HF), asam klorida (HCl), asam bromida (HBr), dan asam iodida
(HI). Kekuatan asam halida bergantung pada kekuatan ikatan antara HX atau kemudahan senyawa
halida untuk memutuskan ikatan antara HX.
Dalam golongan VII A, semakin keatas ikatan antara atom HX semakin kuat. Urutan kekuatan asam :
HF < HCl < HBr < HI
Titik didih asam halida dipengaruhi oleh massa atom relative (Mr) dan ikatan antar molekul :
· Semakin besar Mr maka titik didih semakin tinggi.
· Semakin kuat ikatan antarmolekul maka titik didih semakin tinggi.
· Pengurutan titik didih asam halida:
HF > HI > HBr > HCl
Pada senyawa HF, walaupun memiliki Mr terkecil tetapi memiliki ikatan antar molekul yang sangat
kuat “ikatan hydrogen” sehingga titik didihnya paling tinggi.
- Asam Oksihalida
Asam oksihalida adalah asam yang mengandung oksigen. Halogennya memiliki
bilangan oksidasi ( +1, +3, dan +7 ) untuk Cl, Br, I karena oksigen lebih
elektronegatifan. Pembentukannya :
X2O + H2O → 2HXO
X2O3 + H2O → 2HXO2
X2O5 + H2O → 2HXO3
X2O7 + H2O → 2HXO4
Semakin banyak atom oksigen pada asam oksilhalida maka sifat asam akan semakin
kuat. Hal tersebut akibat atom O disekitar Cl yang menyebabkan O pada O-H sangat
polar sehingga ion H+mudah lepas. Urutan kekuatan asam oksilhalida:
HClO > HBrO > HIO
asam terkuat dalam asam oksil halida adalah senyawa HClO4 (asam perklorat)
REAKSI-REAKSI HALOGEN
Reaksi halogen dengan gas hydrogen

Semua halogen (x₂) dapat bereaksi dengan gas hydrogen.


Membentuk hydrogen halide (HX)
H₂(g) + Cl₂ → 2HCl
H₂(g) + I₂ → 2HI
Halogen dapat bereaksi dengan hampir semua unsur logam maupun non logam.
Dengan sesama halogen dapat membentuk senyawa antar halogen.
Reaksi halogen dengan logam

Halogen bereaksi dengan semua logam membentuk halide logam.


Bentuk halide berupa senyawa ion.
Halogen bersifat sebagai oksidator dan unsur yang bereaksi dengan halogen bersifat
reduktor.
Contoh :
2Na(s) + Br(l) → 2NaBr (s)
2Fe(s) + 3Cl₂(g) → 2FeCl₂ (l)
Reaksi halogen dengan non logam

Kereaktifanya berkurang dari fluorin sampai iodin.


Fluorin bereaksi langsung dengan semua unsur non logam kecuali nitrogen,helium,neon,dan
argon.
C(s) + 2F₂(g) → CF₄ (s)
Fluorin dapat juga bereaksi dengan kaca,kuarsa,dan silica.
SiO₂(s) + 2F₂(g)→ SiF₄(s) + O₂(g)
Klorin dan Bromin tidak dapat bereaksi langsung dengan gas mulia,karbon,nitrogen,dan oksigen.
Iodin tidak bisa bereaksi dengan unsur-unsur tersebut, tetapi dapat bereaksi langsung dengan
fosfat.
P₄(s) + 6I₂(s) → 4PI₃(s)
Halogen membentuk senyawa baru dengan nama halide.
Reaksi halogen dengan air

Reaksi ini membentuk asam dan membebaskan oksigen, serta menghasilkan reaksi
autoredoks.
Contoh :
F₂ + H₂O → 2HF + ½ O₂ (asam)
Cl₂ + H₂O → HCl + HClO (autoredoks)
Reaksi halogen dengan basa

Reaksi ini menghasilkan garam bersifat basa netral dan terjadi reaksi redoks autoredoks
Contoh :
Cl₂ + 2NaOH → NaCl + NaClO + H₂O (autoredoks)
Br₂ + 2OH⁻ → Br⁻ + BrO⁻ + H₂O (suhu rendah)
3I₂ + 60H⁻ → 5I⁻ + IO₃⁻ + 3H₂O ( suhu tinggi)
Reaksi antarhalogen

Reaksi ini memiliki rumus reaksi:


X₂ + nY₂ → 2XYn ; n adalah bilangan ganjil : 1, 3, 5, dan 7.
Contoh:
3F₂ + Cl₂ → 2ClF₃
7F₂ + l₂ → 2lF7
Kegunaan Halogen
 Florin
 Membuat senyawa klorofluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan nama Freon.
 Membuat Teflon
 Memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi gas.
 Klorin
 Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri serta karet sintesis.
 Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl4).
 Untuk pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan pada pembuatan TEL (tetra etillead) yaitu
bahan adaptif pada bensin.
 Untuk industri sebagai jenis pestisida.
 Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan kolam renang.
 Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan tekstil.
 Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan bromin.
 Bromin
 Untuk membuat etil bromida (C2H4Br2).
 Untuk pembuatan AgBr.
 Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna, obat-obatan dan pestisida
 Iodin
 Iodin Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam alkohol yang dikenal dengan iodium
tingtur)
 Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI)
 Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioka.
Bahaya Unsur Halogen
Diantaranya sebagai berikut:
 Flour
- Fluorida memiliki racun yang bersifat kumulatif dan sangat beracun, jika dalam bentuk murni
dia sangat berbahaya, dapat menyebabkan pembakaran kimia parah bila bersentuhan langsung
dengan kulit.
- Adanya komponen fluorin dalam air minum yang melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan
kehitaman pada gigi.
 Klor
- Menurut para ahli, kalau klorin bersenyawa dengan zat organik, seperti air seni atau keringat,
maka akan menghasilkan senyawa sejenis nitrogen triklorin yang dapat mengakibatkan iritasi
hebat. Senyawa organik tersebut selanjutnya dapat bereaksi menjadi gas di kolam tertutup dan
membawa dampak terhadap sel-sel tubuh yang melindungi paru-paru.
- Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lendir dan dalam wujud cahaya dapat
membakar kulit dan bersifat sangat beracun.
- CFC (Chloro Fluoro Carbon), yang terlepas ke udara dapat menimbulkan kerusakan pada
lapisan ozon.
 Brom
- Dalam bentuk gas, brom bersifat toksik
- Dalam bentuk cairan zat ini bersifat korosif terhadap jaringan sel manusia dan
uapnya menyebabkan iritasi pada mata dan tenggorokan.
- Ketika brom tumpah ke kulit, akan menimbulkan rasa yang amat pedih. Brom
mengakibatkan bahaya kesehatan yang serius, dan peralatan keselamatan kerja harus
diperhatikan selama menanganinya.
 Iodin
- Kristal iodin dapat melukai kulit
- Uapnya dapat melukai mata dan selaput lender
- Efek yang sangat dikenal orang akibat kekurangan yodium adalah gondok, yakni
pembesaran kelenjar tiroid di daerah leher.
 Kelimpahan Halogen Di Alam Dalam Bentuk Mineral
 Fluorine
Terdapat dalam senyawa fluorspar CaF2, kriolit Na3AlF6, dan fluorapatit
Ca(PO4)3F. dengan penambahan asam sulfat ke dalam fluorspar maka akan
diperoleh HF dan garam Calsium sulfat. Selanjutnya lelehan asam florida di
elektrolisis untuk menghasilkan gas F2. CaF2 + H2SO4 --> CaSO4 + 2HF
 Klorin
Terdapat dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2. Senyawa klorida
ditemukan di air laut dan garam batu/endapan garam yang terbentuk akibat
penguapan air laut di masa lalu. Setiap 1 kg air laut mengandung sekitar 30 gram
NaCl. Proses untuk mendapatkan unsure klorin adalah melalui elektrolisis larutan
NaCl pekat (brine) akan menghasilkan Cl2 pada anode dan gas H2, dan NaOH pada
katode.
 Bromin
Terdapat dalam senyawa logam bromide. Senyawa ini juga ditemukan di air laut,
endapan garam, dan air mineral. Ditemukan di perairan laut Mati dengan kadar 4500
- 5000 ppm. Garam-garam bromine juga diperoleh dari Arkansas
 Iodine
Terdapat dalam senyawa natrium iodat NaIO3, yang ditemukan dalam jumlah kecil
pada deposit NaNO3 di Chili. Juga dalam larutan bawah tanah di Jepang dan Amerika
dengan kadar sampai 100 ppm. Untuk memperoleh iodine dari natrium iodat,
dilakukan penambahan zat pereduksi natrium bisulfit NaHSO3 dengan reaksi sebagai
berikut : 2IO3- + 5HSO3- --> I2 + 3HSO4- + 2SO42- + H2O
 Manfaat Bagi Kehidupan dan Pembuatan
 Manfaat dalam kehidupan sehari-hari
CCl2F2 : Gas freon digunakan sebagai zat pendingin pada lemari es
ACNaF : Natrium fluorida digunakan sebagai obat penguat pada kayu.
CaOCl2 : Digunakan sebagai serbuk pengelantang dan desinfektan
NaClO : Kaporit sebagai serbuk pengelantang
KClO3 : Digunakan dalam industri korek api
KCl : Digunakan untuk pupuk.
NaBr : Digunakan dalam kedokteran sebagai obat penenang.
 Pembuatan halogen
Unsur-unsur halogen dapat dibuat dengan jalan oksidasi, reduksi, dan elektrolisis.
- Klor (Cl)
· Oksidasi, Dengan memanaskan campuran MnO2, NaCl, dan H2SO4 pekat.
· Elektrolisis lebur NaCl menghasilkan gaS klor di anode.
· Elektrolisis lebur NaCl, dihasilkan gas Cl2 pada anode dan Na pada katode.
· Elektrolisis larutan NaCl dengan menggunakan diafragma, dihasilkan gas Cl2 pada anode dan NaOH
pada katode.
- Brom (Br)
· Oksidasi, Dengan mengalirkan gas Cl2 ke dalam air laut.
Cl2(g) + 2 Br–(aq) —> 2 Cl–(aq) + Br2(aq)

- Iodium (I)
· Reduksi
Dengan menambah NaHSO3 ke dalam larutan NaIO3
2 IO3–(aq) + 5 HSO3 –(aq) —>3 HSO4 –(aq) +2 SO42–(aq) + H2O(l) + I2(aq)
TERIMA KASIH……..

Anda mungkin juga menyukai