Anda di halaman 1dari 25

KEBIJAKAN JPH

&
MENGAPA
SERTIFIKAT
HALAL
PENTING.....??
Pusat Pembinaan dan Pengawasan
Jaminan Produk Halal
‫ين‬ َ ‫ان ۚ إِ َُنهـَّّ لَك ُ ْم‬
ٌ ‫ع ُد ّـٌوٌّ ُم ِب‬ ِ َ ‫الَشط‬
‫ات ّـَّ ْي‬ ُ ‫اس ُكل ُوا ِم اّـََّم ِفي ال ْأ َ ْر ِض َحل َال ًا ط َبًِيّـِّا َول َا تَ ِبَتّـَّ ُعوا‬
ِ ‫خط ُ َو‬ ُ َّ ‫الَن ّـ‬ ‫يَا أ َ َُيه ّـُّا‬

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik


dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu
mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagimu."
(QS. Al-Baqarah: 168).
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN PRODUK HALAL (BPJPH)
Jl. Raya Pd Gede, Pinang Ranti, No 13 Makasar, Kota Jakarta Timur
BPJPH unit Eselon 1 di Kementerian Agama
RI
Badan Penyelenggara
Jaminan Produk Halal
(KEPALA)

Pusat Registrasi dan Sertifikasi Pusat Kerjasama dan


Sekretariat Badan Pusat Pembinaan Pengawasan
Halal Standardisasi Halal
(SEKRETARIS BADAN) JPH (KEPALA PUSAT)
(KEPALA PUSAT) (KEPALA PUSAT)

Bagian Perencanaan dan Bidang Bina Auditor Halal dan Bidang Kerjasama Jaminan
Sistem Informasi Bidang Registrasi Halal Pelaku Usaha Produk Halal

Bidang Pengawasan Jaminan


Bagian Keuangan dan Umum Bidang Sertifikasi Halal Bidang Standardisasi Halal
Produk Halal

Bagian Organisasi, Bidang Verifikasi Pemeriksaan


Kepegawaian, dan Hukum dan Penilaian Produk Halal Peraturan Menteri Agama No 42 Th
2016 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Agama
Dasar Hukum
▰ UU No 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal
▰ UU No 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja
▰ PP No 39 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Bidang
Jaminan Produk Halal
▰ PMA No. 20 Tahun 2021 tentang Sertifikasi Halal bagi Pelasku
Usaha Kecil dan Mikro
▰ Kep. Kepala BPJPH, Nomor 135 Tahun 2021, ttg Pedoman
Pelatihan Pendamping PPH
▰ Kep. Kepala BPJPH, Nomor 136 Tahun 2021 Pedoman Verifikasi
dan Validasi Pernnyataan Kehalalan Produk oleh Pelaku Usaha
Mikro dan Kecil
Apa itu
halal? Halal berarti
diperbolehkan/diizinkan
Halal untuk produk, merupakan makanan dan minuman,
•HALAL ITU APA???
kosmetik, obat dan lainnya yang diperbolehkan untuk

• MENGAPA HARUS
dikonsumsi atau digunakan sesuai syariat Islam.

HALAL??
Pada hakikatnya segala sesuatu yang ada di alam adalah

• MANFAAT HALAL APA halal, kecuali ada dalil yang mengharamkannya


SAJA?
Sertifikasi halal merupakan
proses yang harus dilalui
suatu produk untuk
mendapatkan sertifikat halal
Sertifikat halal merupakan pengakuan
kehalalan suatu produk yang dikeluarkan

SERTIFIKAS oleh BPJPH berdasarkan fatwa tertulis


yang dikeluarkan oleh MUI

I HALAL Mengapa sertifikasi


halal penting?
Perkembangan teknologi pengolahan
produk saat ini menyebabkan kita sulit
membedakan mana yang halal dan
haram, sehingga perlu dipastikan bahan-
bahan yang digunakan jelas
ketertelusuran dan jaminan
kehalalannya.
ERA BARU PROSES SERTIFIKASI HALAL

BPJP
H
LPH dapat dilakukan oleh
Instansi pemerintah,
Universitas atau Yayasan
Islam.

MUI
LPH
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN PRODUK HALAL
5
PENAHAPAN SERTIFIKASI HALAL

MAKANAN
DAN 5 TAHUN (s.d. 17 Okt 2024)
MINUMAN
NON OBAT, NON PRODUK BIOLOGI,
7 TAHUN (s.d. 17 Okt 2026)
NON ALKES & NON PKRT
PRODUK

OBAT TRADISIONAL 7 TAHUN (s.d. 17 Okt 2026)

SUPLEMEN KESEHATAN 7 TAHUN (s.d. 17 Okt 2026)


OBA
OBAT BEBAS DAN
T 10 TAHUN (s.d. 17 Okt 2029)
OBAT BEBAS TERBATAS
OBAT KERAS DIKECUALIKAN
NON 15 TAHUN (s.d. 17 Okt 2034)
PSIKOTROPIK
MAKANAN
PRODUK BIOLOGI
DAN DIATUR DALAM PERPRES
MINUMAN (TERMASUK VAKSIN)
KELAS RISIKO A 7 TAHUN (s.d. 17 Okt 2026)

KELAS RISIKO B 10 TAHUN (s.d. 17 Okt 2029)


ALAT KESEHATAN
NOTE : KELAS RISIKO C 15 TAHUN (s.d. 17 Okt 2034)
Penahapan untuk produk
jasa dimulai berdasarkan KELAS RISIKO D DIATUR DALAM PERPRES
ketentuan waktu penahapan
produk masing-masing
PKR 7 TAHUN (s.d. 17 Okt 2026)

T
KETENTUAN
TENTANG
KEWAJIBAN PRODUK
BERSERTIFIKAT
HALAL
Pasal 2 PP No. 39 Tahun 2021

• Produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan di wilayah Indonesia wajib bersertifikat
halal.
• Produk yang berasal dari bahan yang diharamkan dikecualikan dari kewajiban bersertifikat
halal.
• Produk sebagaimana dimaksud pada ayat 2 wajib diberikan keterangan tidak halal.

Pelaksanaan kewajiban produk bersertifikat halal diberlakukan ketentuan


penahapan kewajibanbersertifikat halal bagi jenis produk (PP No. 39/2021 Pasal
135-143)
Produk
Belum Bersertifikat Penahapan tidak
Halal Pada 17 Oktober berlaku, bagi:
2019
Tetap dapat masuk, beredar, dan Produk hewan yang kewajiban kehalalannya
diperdagangkan di wilayah Indonesia selama sudah ditetapkan dalam peraturan
memiliki izin edar, izin usaha perdagangan, perundang-undangan.
dan/atau izin impor

sesuai peraturan perundang-undangan tentang Produk sudah bersertifikat halal sebelum


penahapan jenis produk yang wajib Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014
bersertifikat halal berlaku
OBYEK SERTIFIKASI HALAL
• Barang : makanan, minuman, obat, kosmetik, produk kimiawi, produk biologi, produk
rekayasa genetik, serta barang gunaan yang dipakai, digunakan, atau dimanfaatkan oleh
masyarakat. (Pasal 1 ayat 2, PP)

• Jasa : usaha yang terkait dengan barang dan mata rantainya.


(penyembelihan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, penjualan,
dan penyajian). (Pasal 68 ayat 3, PP)

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN PRODUK HALAL


KEWAJIBAN SERTIFIKASI HALAL PRODUK
makana
n
ditetapkan masing-masing jenisnya oleh
minuman Menteri setelah berkoordinasi dengan
kementerian terkait, lembaga terkait, dan
MUI.

obat

kosmeti
k • hanya bagi barang yang berasal dari dan/atau
mengandung unsur hewan.
BARANG • Barang gunaan yang dipakai terdiri atas:
produk a.sandang;
b. penutupkepala; dan
kimiaw c. aksesoris.
hanya yang
i
terkait dengan • Barang gunaan yang digunakan terdiri
makanan, atas:
produk biologi minuman, obat, a. perbekalan kesehatan rumahtangga;
atau kosmetik. b. peralatan rumah tangga;
c. perlengkapan peribadatan bagi umat
produk rekayasa Islam;
genetik d. kemasan makanan dan minuman; yakni alat
dan
e. alat tulis dan perlengkapan kantor.
• Barang gunaan sebagaimana dimaksud di
barang gunaan yang dipakai, • Barang gunaan yang
atas dapat ditambahkan jenisnya oleh Menteri setelah
digunakan, atau dimanfaatkan dimanfaatkan
berkoordinasi dengan kementerian terkait, lembaga terkait,
kesehatan.
dan MUI.
PENGEMASAN

PENYIMPANAN PENDISTRIBUSIAN

PENGOLAHAN PENJUALAN

PENYEMBELIHAN
JAS PENYAJIA
N

A
*)HANYA YANG TERKAIT DENGAN MAKANAN,
MINUMAN, OBAT, ATAU KOSMETIK
Ketentuan
Bahan yang digunakan dalam
Bahan
PPH (Proses Produk Halal) terdiri
atas:
1. bahan baku,
2. bahan olahan,
3. bahan tambahan, dan
4. bahan penolong.

Bahan dimaksud berasal dari:


5. hewan;
6. tumbuhan;
7. mikroba; atau
8. bahan yang dihasilkan melalui
proses kimiawi,
9. prosesbiologi, atau
prosesrekayasa genetik.

UU 33 Tahun 2014 Pasal 17-20


PRINSIP
SERTIFIKASI
HALAL PERSIAPAN SERTIFIKASI
Memastikan produk yang dihasilkan sesuai
ketentuan halal dan menjamin kehalalan produk di
HALAL
seluruh rangkaian Proses Produk Halal (PPH)

Memastikan tidak terjadi kontaminasi bahan


PERSONIL PROSES
haram, baik fasilitas/peralatan, pekerja,
maupun lingkungan
Tim Manajemen Halal Fasilitas dan Peralatan
Penyelia Halal (muslim) Produk dan
Bahan
Menjaga kesinambungan proses produksi halal
Prosedur
KEWAJIBAN PELAKU USAHA
INFORMASI
Memberikan informasi secara benar, jelas dan jujur

Pelaku usaha yang


LOKASI Memisahkan
pengolahan,lokasi, tempat dan alatpenyembelihan,
mengajukan penyimpanan, pengemasan, pendistribusian,
penjualan dan penyajian antara produk halal dan tidak halal

permohonan
sertifikat halal
PENYELIA HALAL
wajib: Memiliki penyelia halal yang memenuhi persyaratan
sesuai ketentuan perundang-undangan

PROSES PRODUKSI
Melaporkan perubahan komposisi bahan dan PPH
(proses produk halal)
PENGAJUAN PERMOHONAN SERTIFIKAT
HALA LAKSANA
PEL ALUR PROSES WAK
TU Permohonan Sertifikat Halal
Pelaku Usaha Permohonan Sertifikat Halal dilengkapi dengan dokumen
persyaratan:
Tidak • Data pelaku usaha;
lengka • Nama dan jenis produk;
p Pemeriksaan • Daftar produk dan bahan yang
BPJP Kelengkapa 1 hari digunakan; dan
H n Dokumen • Pengolahan produk.

Lengka Penetapan LPH dilakukan


p pertimbangan:
Pelaku Usaha Pemilihan LPH a. Akreditasi LPH;
b. ruang lingkup kegiatan
1 hari LPH;
BPJP Penetapan LPH c. aksesibilitas LPH;
H d. beban kerja LPH; dan/atau
e. kinerja LPH.

Pelaku Usaha Pembayaran Sertifikasi Halal LPH menyampaikan hasil


pemeriksaan dan/atau pengujian
Perlu dokumen kehalalan produk kepada MUI
tambahan dengan tembusan kepada BPJPH,
Pemeriksaan/ yang memuat:
LP Pengujian 15 hari a. nama dan jenis produk;
b. Produk dan Bahan yang
H Kehalalan Produk
digunakan;
Lengka c. PPH;
p d. hasil analisis dan/atau
Sidang Fatwa Halal 3 hari spesifikasi Bahan;
MU
e. berita acara pemeriksaan;
I dan
f. rekomendasi.
BPJP Penerbitan Sertifikat Halal 1 hari
H
SERTIFIKASI HALAL BAGI PELAKUUSAHAMIKRO &
KEC IL
PELAKSANA ALUR PROSES

Pelaku Usaha Pernyataan Pelaku Usaha


Kewajiban bersertifikat halal bagi pelaku usaha
berupa akad/ikrar yang
berisi: mikro dan kecil didasarkan atas pernyataan
1. Kehalalan produk dan pelaku usaha mikro dan kecil, dengan kriteria:
Tidak bahan yang
digunakan; dan a. Produk tidak berisiko atau menggunakan
sesuai 2. Proses produksi halal. Bahan yang sudah dipastikan kehalalannya;
dan
b. proses produksi yang dipastikan
Verifikasi dan kehalalannya dan sederhana.
Validasi Pernyataan
Sesuai
Pernyataan pelaku usaha dilakukan berdasarkan
Pendamping PPH Penerimaan pernyataan standar halal yang ditetapkan oleh BPJPH.
pelaku usaha

Pendampingan PPH dapat dilakukan oleh:


• organisasi kemasyarakatan
Sidang Fatwa Halal Pembayaran Pendamping
PPH Islam/lembaga keagamaan Islam
BPJPH
berbadan hukum;
• perguruan tinggi;
Penerbitan Sertifikat Halal • instansi pemerintah atau badan usaha
sepanjang bermitra dengan ormas Islam
MUI
atau lembaga keagamaan Islam yang
berbadan hukum dan/atau perguruan
tinggi.
BPJPH
MANFAAT
SERTIFIKAT HALAL
• memberikan jaminan
kepastian kehalalan produk,
• jaminan Produk berkualitas
tinggi
• nilai tambah dalam
penjualan Produk
SERTIFIKASI HALAL
MENDORONG PELAKU USAHA
MENGELOLA USAHA LEBIH
BAIK

• Dalam pelaksanaan sertifikasi halal


pelaku usaha harus memenuhi
persyaratan yang ditetapkan
BPJPH
• Mulai dari mempunyai NIB, alur
proses produksi dan persyaratan
lainnya.
• Dengan ini mendorong pelaku
usaha menata bisnisnya sesuai
dengan standar halal.
• Pengelolaan usaha dengan
jaminan produk halal menjadi nilai
tersendiri yang dapat
meningkatkan level UMK dalam
SERTIFIKASI
tak samadengan
LABELISASI

Sertifikat Halal sebagai wasilah (tools),


bukan ghayah (goals)
 Kesadaran produsen memberikan layanan terbaik (good services)
 Jaminan & kepastian kehalalan bagi konsumen muslim
 Mendukung arus baru ekonomi syariah nasional
 Keridhaan Allah dan keselamatan di akhirat
You are what you
eat!

Anda mungkin juga menyukai