Anda di halaman 1dari 15

BIJI

Dian Eka Permata Sari


220330001
Pendidikan Biologi
Pengertian Biji
Bagi tumbuhan biji (spermatophyta), biji merupakan alat perkambangbiakan
utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Dengan
dihasilkannya biji, tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya, dan dapat pula
terpencar kelain tempat.

Semula biji duduk pada suatu tangkai yang keluar dari papan biji atau tembuni
(placenta). Tangkai pendukung biji itu disebut tali pusar (Funicus). Bagian biji
tempat pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji sudah masak
biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji terlepas dari tembuninya. Bekas tali
pusar umumnya nampak jelas pada biji.
Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi salut
atau selaput biji (arillus). Bagian ini ada yang merupakan selubung biji yang
sempurna, ada yang hanya menyelubungi sebagian biji saja.

Macam-macam selaput biji, yaitu :


1. Berdaging atau berair, dan seringkali dapat dimakan, misalnya pada biji
durian, biji rambutan, dll.
2. Menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada biji pala.
Bagian-bagian Biji
Pada umumnya bijo dapat dibedakan menjadi
beberapa bagiam, yaitu :
1. Kulit biji (spermodermis)
2. Tali pusar (funiculus)
3. Inti biji atau isi biji (nucleus seminis)
Kulit Biji (spermodermis)
Kulit biji berasal dari selaput bakal biji (integumen), oleh sebab itu
biasanya kulit biji dari tumbuhan tertutup (Angiospermae) terdiri
dari dua lapisan, yaitu :
1. Lapisan kulit luar (testa), Lapisan ini memiliki sifat
bermacam-macam, ada yang tipis, ada yang kaku seperti
kulit, ada yang keras seperti batu atau kayu. Bagian ini
merupakan pelindung utama biji bagian dalam. Lapisan luar
ini juga dapat memperlihatkan warna dan gambaran yang
berbeda-beda.
2. Lapisan kulit dalam (tegmen), biasanya tipis seperti selaput,
seringkali dinamakan kulit ari.
Sedangkan pada kulit biji tumbuham telanjang (Gymnospermae) memiliki tiga
lapis kulit biji, seperti halnya pada biji melinjo (Gnetumgnemon L.) masing-
masing dinamakan :
1. Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu masih muda
berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning, dan akhirnya merah.
2. Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu,
menyerupai kulit dalam (Endocarpium) pada buah batu.
3. Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput, seringkali melekat
erat pada inti biji.

Jika diperiksa lebih teliti, kulit luar biji masih dapat ditemukan bagian-bagian
lain, seperti :
4. Sayap (ala), berbagai jenis tumbuhan mempunyai alat tambahan berupa
sayap yang demikian biji tumbuhan mudah dipencarkan oleh angin,
contohnya adalah pada spatodea dan kelor.
5. Bulu (koma), yaitu Penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-
rambut yang halus. Bulu-bulu ini mempunyai fungsi seperti sayap, contoh
biji berambut adalah kapas dan biduri.
3. Salut biji (Arillus), biasanya dari pertumbuhan tali pusar, misalnya pada biji
durian, dll.
4. Salut biji semu (arillodium), seperti salut biji, tetapi tidak berasal dari tali
pusar, melainkan dari bagian sekitar hilang bakal biji. Contohnya pada macis
biji pala.
5. Pusar biji (hilus), bagian kulit luar biji yang merupakan bekas perlekatan tali
pusar, biasanya kelihatan kasar dan mempunyai warna yang berlainan dengan
bagian lain kulit biji. Pusar biji jelas kelihatan pada biji tumbuhan berbuah
polong, misalnya kacang tanah, kacang merah, dll.
6. Liang biji (micropyle), liang kecil bekas jalan masuknya bulu Serbuk sari
kedalam bakal biji pada peristiwa pembuahan. Tepi liang ini seringkali tumbuh
menjadi badan berwarna keputih-putihan, Lunak, yang disebut karankula,
seperti jelas terlihat misalnya pada biji jarak. Jika badan yang erasal dari tepi
liang ini sampai merupakan salut biji, maka disebut salut biji semu.
7. Bekas berkas pembulub pengangkutan (chalaza), yaitu tempat pertemuan
intwgumen dengan nuselus, masih kelihatan pada biji anggur.
8. Tulang biji (raphe), yaitu terusan tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan
pada biji yang bersal dari bakal biji yamg mengangguk, dan pada biji biasanya
tidak begitu jelas lagi, masih kelihatan misalanya pada biji jarak.
Tali Pusar (Funiculus)

Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji


dengan tembuni, jadi merupakan tangkainya biji. Jika biji
masak biasanya biji terlepas dari tali pusarny (tangkai
biji), dan pada biji hanya tampak bekasnya yang dikenal
sebagai pusar biji.
Inti Biji (Nucleus seminis)
Yang dinamakan inti biji adalah semua bagian biji yang
terdapat didalam kulitnya, oleh sebab itu inti biji juga
dinamakan isi biji. Inti biji terdiri atas :
1. Lembaga (embryo), yang merupakan calon individu
baru.
2. Putih lembaga (albumen), jaringan berisi cadangan
makanan untuk masa permulaan kehidupan
tumbuhan baru (kecambah), sebelum dapat mencari
makanannya sendiri.
1. Lembaga (embrio)
1. Akar lembaga atau calon akar (radikula) yang biasanya akan tumbuh terus
merupakan akar tunggang (untuk tumbuhan yang tergolong dalam
dicotyledoneae). Akar lembaga ini ujungnya  menghadap ke arah liang biji,
dan pada perkecambahan biji, akar itu akan tumbuh menembus kulit biji
dan keluar melalui liang tadi.
2.  Daun lembaga (cotyledo),yang merupakan daun pertama suatu tumbuhan.
Daun lembaga mempunyai fungsi:
• Sebagai tempat penimbunan makanan
• Sebagai alat untuk  melakukan asimilasi (pengolahan zat organik)
• Sebagai alat penghisap makanan (skutelum)
3. Batang lembaga (cauliculus),yang dibedakan menjadi dua bagian    yaitu : 
• Ruas batas diatas daun lembaga (internodium epicotylum)
• Ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum)
Jumlah daun lembaga pada biji merupakan salah satu ciri
yang penting dalam mengadakan penggolongolan
tumbuhan biji :
1. Tumbuhan biji tunggal ( Monocotiledoneae),
merupakan tumbuhan yang lembaganya hanya
mempunyai satu daun lembaga dan biji tampak utuh
atau tunggal.
2. Tumbuhan biji belah (Dikotiledoneae), merupakan
tumbuhan yang bijinya mempunyai lembaga dengan
dua daun lembaga.
2. Putih lembaga (albumen)
1. Lembaga putih dalam (endospermium), jika jaringan
penimbunan makanan itu terdiri atas sel-sel yang berasal
dari inti kandung lembaga sekunder yang kemudian
setelah dibuahi oleh salah sati inti sperma lalu-belah
menjadi jaringan penimbunan makanan ini. Melihat
asalnya putih lembaga dalam ini,maka biji dengan bagian
ini hanya dalam ditemukan dalam tumbuhan biji tertutp
(angiospermae).
2. Lembaga putih (perispermium), jika bagian ini berasal dari
bagian biji diluar lembaga lembaga,entas dari nuselus
entah dari bakal biji.
Jenis-Jenis biji berdasarkan letaknya

1. Tumbuhan berbiji terbuka atau yang biasanya disebut dengan Gymnospermae merupakan
tumbuhan yang bijinya tidak tertutup oleh bakal buah. Tumbuhan berbiji terbuka juga pada
umumnya memiliki bagian-bagian akar, batang, daun, pembuluh, dan strobilus. Dengan ciri
ciri sbb :
1. Akar dari tumbuhan berbiji terbuka biasanya berakar tunggang dengan jenis batang bercabang-
cabang.
2. Daun sempit, tebal, dan kaku.
3. Tulang daun tidak bervariasi.
4. Bakal bijinya terbuka dan terletak di bagian permukaan bakal buahnya.
5. Bakal tumbuh terletah di luar megasporofil.
6. Megasporofil merupakan sisik pendukung bakal biji yang terkumpul dalam bentuk strobilus
berkayu.
7. Tidak memiliki mahkota bunga.
8. Tidak memiliki bunga sejati.
2. Tumbuhan berbiji tertutup atau yang biasa disebut dengan angiospermae memiliki suatu ciri
yang paling khas, yaitu semua tumbuhan yang termasuk ke dalam tumbuhan berbiji tertutup
ini merupakan tumbuhan berbunga. Organ reproduksi dari tumbuhan ini merupakan bunga
yang memiliki bakal biji dan bakal buah. Tumbuhan yang tergabung dalam tumbuhan berbiji
tertutup ini sangat beragam, bisa berupa tumbuhan pemanjat hingga tumbuhan yang
menjulang tinggi. Dengan ciri-ciri sbb :
1. Pada umumnya memiliki daun yang pipih dan lebar dengan urat daun yang beraneka ragam.
2. Bakal biji maupun biji tidak akan terlihat dari luar karena bijinya ini tertutup oleh daun buah.
3. Pada umumnya, tumbuhan berbiji tertutup memiliki bagian-bagian daun, batang, akar, dan
bunga.
4. Akarnya bisa berbentuk tunggang ataupun berbentuk serabut.
5. Reproduksinya bisa berupa vegetatif maupun berupa generatif.
6. Memiliki elemen pada bunga yang cukup komplit, muli dari benang sari, putik, kelopak bunga,
dan mahkota bunga.
7. Batangnya ada yang memiliki kambium namun ada juga yang tidak memiliki kambium.
8. Batangnya juga ada yang memiliki cabang dan ada juga yang tidak memiliki cabang.
9. Pada umumnya memiliki pembuluh angkut xylem yang diperkuat oleh serat dengan dinding sel
yang tebal.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai