Anda di halaman 1dari 26

SAMPEL & SAMPLING

ENDAH
SETYANINGRUM
Kegunaan Sampel

1. Menghemat biaya
2. Mempercepat pelaksanaan penelitian
3. Menghemat tenaga
4. Memperluas ruang lingkup penelitian
5. Memperoleh hasil yang lebih akurat
Faktor yang berpengaruh terhadap
pengambilan sampel :

1. Membatasi populasi
2. Mendaftar seluruh unit yang menjadi
anggota populasi
3. Menentukan sampel yang akan dipilih
4. Menentukan teknik sampling
Prosedur Pengambilan Sampel
1. Menentukan tujuan penelitian
2. Menentukan populasi penelitian
3. Menentukan jenis data yang diperlukan
4. Menentukan teknik sampling
5. Menentukan besarnya sampel (sampel
size)
6. Menentukan unit sampel yang
diperlukan
Teknik Sampling
1. Random Sampling
a. Simple random sampling (pengambilan sampel secara acak
sederhana)—populasi homogen
b. Systematic random sampling (pengambilan sampel secara
acak sistematis)– populasi homogen
c. Stratified random sampling ( pengambilan sampel secara
acak statifikasi) –populasi heterogen—strata
d. Cluster sampling (pengambilan sampel secara
kelompok/gugus) –sampel dr unit kelompok (desa, kec,
organisasi, klinik dsb
e. Multistage sampling (pengambilan sampel secara gugus
bertahap) –populasi dari tingkat wilayah
Teknik Sampling
2. Non Random Sampling
a. Purpose sampling (berdasar pertimbangan tertentu
yang dibuat oleh peneliti )
b. Quota sampling (berdasarkan jumlah/quotum )
c. Accidental sampling (berdasar kasus atau responden
yang kebetulan ada dan tersedia sesuai konteks
penelitian)
Penentuan Rumus Besar Sampel
Pilih rumus besar sampel yang tepat
Gunakan rumus besar sampel dengan benar
Bila dalam penelitian > 1 rumusan masalah/
pertanyaan penelitian, hitunglah besar sampel utk
setiap pertanyaan, krn utk menjawab setiap
pertanyaan memerlukan besar sampel yang berbeda
Bila dalam penelitian > 1 desain penelitian,
hitunglah besar sampel utk setiap desain karena utk
menjawab setiap pertanyaan dalam setiap desain
memerlukan besar sampel yang berbeda
1. Rumus Besar Sampel Deskriptif Kategorik
Seorang peneliti ingin mengetahui prevalensi diare di desa A. Diketahui
bahwa prevalensi diare dari penelitian sebelumnya adalah 20 %. Apa
rumus yang digunakan dan berapa sampel yang diperlukan untuk
meneliti prevalensi diare di desa A ?
Jawab
Rumus besar sampel untuk penelitian deskriptif kategorik

n=
P = 0,20
Q=1-P
1,962 0,20 x 0,80 Zα 5% = 1,96 (lihat tabel)
n = ---------------------- = 246 d = 0,05
0,052
2. Rumus Besar Sampel Deskriptif Numerik

Seorang peneliti ingin mengetahui rerata kadar hemoglobin pada ibu hamil di
kabupaten Bandar Lampung. Berdasarkan penelitian sebelumnya rerata &
standar deviasi kadar hemoglobin adalah 10+ 4 g/dl. Apa rumus yang
digunakan & berapa besar sampel yg diperlukan untuk meneliti rerata
kadar hemoglobin di kabupaten Bandar Lampung ?
Jawab :
Rumus besar sampel untuk penelitian deskriptif numerik

n=

1,96 x 4 Standar deviasi = S = 4 (10+ 4)


2

n = ------------ = 62 Zα 5% = 1,96 (lihat tabel)


1 d=1
3. Rumus Besar Sampel Penelitian Analitik Korelatif
Seorang peneliti ingin mengetahui korelasi kadar vit. D
dengan densitas tulang. Korelasi minimal antara vit. D
dengan densitas tulang yang dianggap bermakna adalah
0,4. Dengan kesalahan tipe 1 sebesar 5 %, hipotesis
satu arah, dan kesslahan tipe II sebesar 10 %, berapa
besar sampel yang diperlukan ?
Jawab : Rumus besar sampel analitik korelatif adalah
3. Rumus Besar Sampel Penelitian Analitik Korelatif
Kesalahan tipe I adalah 5 %, hipotesis satu arah, sehingga Zα =
1,64
Kesalahan tipe II adalah 10%, maka Zϐ = 1,28

(1,64 + 1,28)
----------------
n = 1+0,4 + 3 = 54
0,5 ln --------
1 – 0,4
4.Rumus Besar Sampel
Penelitian Analitik Kategorik Tidak Berpasangan
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah
terdapat perbedaan kesembuhan antara obat A
(standar) dengan obat B. Untuk menentukkan
besar sampel, peneliti menetapkan bahwa
proporsi kesembuhan obat A dengan obat B
dianggap bermakna jika selisihnya 20 %.
Diketahui bahwa kesembuhan pada pada obat A
adalah 70%. Bila ditetapkan kesalahan tipe I
sebesar 5% dan tipe II adalah 10% dengan
hipotesis satu arah, berapakah besar sampel
4.Rumus Besar Sampel
Penelitian Analitik Kategorik Tidak Berpasangan
Jawab ; rumus besar sampel yang digunakan adalah

n1 = n2 =

P1 = P2 + 0,2 = 0,7 + 0,2 = 0,9


Q1 = 1 – P1 = 1 - 0,9 = 0,1
P = (P1 + P2)/2 = (0,7 +0,9)/2 = 0,8
Q = 1 – P = 1 - 0,8 = 0,2
1,96 √2 x 08 x 0,2 + 0,84 √0,9 x 0,1 + 0,7 x 0,3
n1 = n2 = ----------------------------------------------------------- = 62
0,9 -0,7
5. Rumus Besar Sampel Analitik Kategorik Berpasangan

Seorang peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan


antara pajanan terhadap bising dan tuli. Peneliti
menggunakan desain kasus kontrol berpasangan. Proporsi
pajanan pada kelompok kontrol diketahui sebesar 40%.
Peneliti menetapkan bahwa perbedaan proporsi yang dianggap
bermakna adalah 20 %. Bila ditetapkan tipe kesalahan I
sebesar 5% dan kesalahan tipe II sebesar 20 %, berapakah
besar sampel yang diperlukan ?

Jawab : Rumus besar sampelnya adalah

n1 = n2 =
5. Rumus Besar Sampel Analitik Kategorik Berpasangan

Kesalahan tipe 1 ditetapkan sebesar 5%, sehingga Zα = 1,96


Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20%, sehingga Zϐ = 0,84
P2 = proporsi pajanan kelompok kontrol = 0,40
P1-P2 = Perbedaan proporsi pajanan yang dianggap bermakna
antara kasus dengan kontrol, ditetapkan 0,20
P1 = proporsi pajanan pada kelompok kasus = 0,40+0,20=0,60
Selanjutnya menghitung nilai diskordan :
f = P1(1-P2)+(P2(1-P1)=0,60(1-0,40)+0,40(1-0,60) = 0,52

(Zα+ Zϐ)2 f (1,96+0,84) 2 0,52


n1 = n2 = --------------- = ------------------------- = 101,92
(P1-P2) 2 (0,20) 2

Dengan demikian besar sampel untuk tiap kelompok adalah 102


6. Rumus Besar Sampel
Analitik Numerik Tidak Berpasangan

Seorang peneliti ingin mengetahui perbedaan kadar placenta


growth factor (PGF) antara ibu hamil normal dengan ibu hamil
yang mengalami preeklampsia. Diketahui bahwa rerata PGF
pada wanita hamil adalah 110+40 ng/ml. Peneliti menetapkan
kesalahan tipe I sebesar 5%, hipotesis satu arah, kesalahan tipe
II sebesar 90%, dan perbedaan rerata minimal yang dianggap
bermakna adalah 25. Rumus besar sampel mana yang
digunakan dan berapa besar sampel yang diperlukan ?

Jawab : Rumus besar yang sampel yang digunakan adalah

n1 = n2 =
6. Rumus Besar Sampel
Analitik Numerik Tidak Berpasangan

Kesalahan tipe 1 ditetapkan sebesar 5%, hipotesis satu arah sehingga


Zα = 1,64
Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20%, sehingga Zϐ = 1,28
Selisih minimal yang dianggap bermakna (x1-x2) = 25
Standar deviasi = 40 (diasumsikan standar deviasi 40 merupakan
standar deviasi gabungan wanita hamil normal dan preeklampsia)

n1 = n2 =

(1,64+1,28)40 2
n1 = n2 = 2 ------------------- = 44
25
Dengan demikian besar sampel minimal masing-masing kelompok 44 ibu
hamil normal dan 44 ibu hamil preeklampsia.
7. Rumus Besar Sampel
Analitik Numerik Berpasangan

Seorang peneliti ingin mengetahui perbedaan kadar hemoglobin


sebelum dan sesudah 2 minggu suplementasi Fe pada ibu hamil
trimester 2. Diketahui kadar hemoglobin ibu hamil adalah 10+2
g/dl. Peneliti menetapkan kesalah tipe I sebesar 5%, hipotesis satu
arah, kesalahan tipe II sebesar 90% dan perbedaan rerata minimal
antara sebelum dan sesudah suplementasi Fe yang dianggap
bermakna adalah 2 g/dl. Standar deviasi perbedaan rerata antara
sebelum dan sesudah suplementasi Fe berdasarkan kepustakaan
adalah 4g/dl. Rumus besar sampel mana yang digunakan dan
berapa besar sampel yang diperlukan dalam penelitian ini ?
Jawab : rumus besar sampel yang digunakan adalah

n1 = n2 =
7. Rumus Besar Sampel Analitik Numerik
Berpasangan
Kesalahan tipe 1 ditetapkan sebesar 5%, hipotesis satu arah
sehingga Zα = 1,64
Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 10%, sehingga Zϐ = 1,28
Selisih minimal yang dianggap bermakna (x1-x2) = 2
Standar deviasi = 4 (Kepustakaan)

n1 = n2 =

(1,64+1,28)4 2
n1 = n2 = ------------------ = 35
2
8. Rumus Besar Sampel
Besar Sampel Untuk Multivariat analisis regresi linear

Seorang peneliti ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang


berhubungan dengan kadar antimulerian hormon (AMH).
Variabel bebas yang diteliti sebanyak lima variabel dengan
koefisien determinasi minimal sebanyak 25%. Dengan kesalahan
tipe I sebesar 5%, dan kesalahan tipe II sebesar 20%, berapakah
besar sampel yang diperlukan ?
Jawab :
Penelitian ini termasuk analitik multivariat dengan variabel
tergantung/independent berskala numerik, maka rumus besar
sampelnya adalah :
N = F (α,ϐ, R2,V) = F(5%,20%,25%, 5) = 45
F = fungsi dari α = kesalahan tipe I ; ϐ = kesalahan tipe II
R2 = koefisien determinasi V = jumlah variabel bebas
9. Rumus Besar Sampel
Besar Sampel Untuk Multivariat analisis regresi logistik

Seorang peneliti ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang


berhubungan dengan syok pada pasien DBD. Variabel bebas yang
diteliti sebanyak lima variabel. Berdasrkan kepustakaan, insiden
syok pada DBD adalah sebanyak 5 %. Berapakah besar sampel
yang diperlukan ?
Jawab :
Penelitian ini termasuk analitik multivariat dengan variabel
tergantung/independent berskala kategorik, maka rumus besar
sampelnya adalah :
n = (10 xV)/insiden = (10 x 5)/0,05 = 1000
n = jumlah subjek
V = jumlah variabel bebas
10. Rumus Besar Sampel
Uji Diagnostik dengan keluaran Sensitivitas

Ingin diketahui nilai diagnostik papsmear untuk mendiagnosis


kanker serviks dibandingkan dengan pemeriksaan
histopatologi. Diharapkan, sensitivitas papsmear adalah 75%.
Penelitian dilakukan dengan basis populasi masyarakat di
mana diketahui prevalensi kanker serviks sebesar 0,2%. Jika
tingkat kepercayaan ditetapkan 95% dan presisi 10%, berapa
besar sampel yang diperlukan dalam penelitian ini ?
Jawab :
Penelitian ini termasuk uji diagnostik, maka rumus besar sampel
adalah

n=
10. Rumus Besar Sampel
Uji Diagnostik dengan keluaran Sensitivitas

n=

1,962 x 0,75 x 0,25


n = ----------------------- = 36016
0,102 x 0,002
Dengan demikian dibutuhkan besar sampel sebanyak 36.016
subjek
n = besar sampel
P = sensitivitas alat yang diinginkan = 75%
d = presisi penelitian = 10%
α = tingkat kesalahan 5%, sehingga Z α = 1,96
P = 0,2 % (kepustakaan)
11. Rumus Besar Sampel
Penelitian Kesintasan (Survival analysis)

Seorang peneliti ingin mengetahui perbandingan kesintasan


antara pasien kanker payudara stadium lanjut yang diobati
dengan obat standar dibandingkan dengan pasien yang
mendapat terapi obat baru.
Diketahui bahwa median survival obat standar adalah 18
bulan. Bila kesalahan tipe I sebesar 5%, kesalahan tipe II
sebesar 10% dan perbedaan median survival minimal yang
dianggap bermakna adalah 6 bulan, berapa besar sampel
yang diperlukan jika peneliti memakai desain kesintasan
jenis 2, dengan lama pengobatan setiap subjek maksimal 36
bulan ?
11. Rumus Besar Sampel
Penelitian Kesintasan (Survival analysis)

Jawab : rumus besar sampel adalah

Diketahui :
Zα = Kesalahan tipe I = 1,96
Zϐ = Kesalahan tipe II = 1,28
λ1 = hazard kelompok uji
λ2 = hazard kelompok kontrol

Anda mungkin juga menyukai