Anda di halaman 1dari 21

Native

vs
Hybrid
vs
Web Mobile Application
Native
Aplikasi native adalah aplikasi yang benar-benar
berjalan atau terinstal di sistem operasi
smartphone.
Aplikasi native dikembangkan dengan framework
khusus untuk platform tertentu saja.
Kelebihan Native
• Performanya yang cepat, dan sangat baik karena
di tulis secara native untuk platform spesifik.
• Menghasilkan antarmuka look and feel yang
alami dengan sangat baik.
• Memiliki user experience yang baik.
Kelebihan Native
• Terjamin dalam hal kualitas dan security-nya
karena dikontrol oleh vendor masing-masing.
• Memiliki akses penuh ke perangkat mobile
termasuk kamera, gesture, dan pemberitahuan.
• Dapat terus bekerja walaupun ketika offline
Kekurangan Native
• Pengembangan yang tidak mudah karena
mengunakan bahasa API (application
programming interface) spesifik.
• Aplikasi hanya bekerja pada platform yang
sudah di spefikasikan diawal pengembangan
• Biaya pengembangan dan maintenance yang
lebih mahal jelas menjadi pertimbangan, biaya
tersebut akan otomatis bertambah bila
pengembangan dilakukan secara multiplatform
Kekurangan Native
• Update yang dilakukan secara periodik pada
native app akan menciptakan kondisi dimana
terdapat versi yang berbeda-beda yag
digunakan oleh pengguna native app tersebut
• Harus melewati proses persetujuan dan
pembatasan konten yang berlaku pada aplikasi
Kekurangan Native
• Aplikasi kita hanya berjalan di device yang kita
targetkan.
• Harus mendevelop menggunakan bahasa
pemograman java, c# atau lainnya.
• Siklus development yang lambat -> (develop,
compile, deploy, repeat).
Web
Aplikasi web adalah aplikasi yang dibuat
menggunakan teknologi HTML5, CSS, PHP dan
Javascript. Agar desainnya menyesuaikan dengan
layar smartphone, biasanya menggunakan
Bootstrap (Framework CSS).
Kelebihan Web
• Dapat berjalan baik di semua browser modern
pada platform mobile
• Tidak perlu mempelajari bahasa baru karena
menggunakan bahasa yang sudah familiar yaitu
HTML5, CSS3, dan JavaScript
• Ketika ada berita terbaru langsung update
teratas sehingga memudahkan informasi
• User interface dapat dibuat konsisten untuk
multiplatform.
Kelebihan Web
• Bisa didistribusikan secara bebas ke pengguna
tanpa harus mendapatkan approval dari pihak
tertentu sebagaimana native yang harus
mendapat approval dari vendor lewat App Store
dan Google Play,
• Pengguna tidak perlu harus mencari dulu di
application store untuk mengakses mobile web
tersebut.
Kelebihan Web
• Biaya Pengembangan lebih terjangkau
• Multiplatform: sekali dibuat dapat langsung
dijalankan di Android, iPhone, BlackBerry,
WindowsPhone yang memiliki browser.
• Lebih mudah dikembangkan. Teknologi yang
digunakan lebih standard sehingga SDM lebih
banyak tersedia (misalnya PHP+MySQL).
Kekurangan Web
• Membutuhkan koneksi internet. Walaupun
sudah ada mekanisme offline di browser, tetapi
webapp umumnya mempunyai ketergantungan
tinggi pada koneksi internet.
• Tidak dapat memanfaatkan secara maksimal
fitur-fitur smartphone (misal share antar app).
• Sulit untuk memanfaatkan sensor yang dimiliki
smartphone/tablet seperti kamera,
accelerometer, gyroscope dan lain-lain.
Kekurangan Web
• Hanya di buat satu ukuran layar/ smartphone
tertentu
• Tidak bisa di install langsung harus melalui
browser
• Performa kurang stabil dan bergantung pada
konektivitas yang ada,
Hybrid
Teknologi hybrid adalah teknologi yang
memungkinkan developer website untuk bisa
membangun aplikasi seperti native. Jadi bisa
dibilang teknologi hybrid adalah jalan tengah antara
memilih teknologi web atau native. Performa dari
aplikasi hybrid secara keseluhan tidak sebaik
native, namun lebih baik dari web.
Kelebihan Hybrid
• Tahap pengembangan yang relative mudah
karena memanfaatkan standar teknologi web
• Bisa di install di OS lain
• Memiliki kemampuan untuk dijalankan secara
online maupun offline
• Dengan mempertahankan manfaat aplikasi
Native, aplikasi Hybrid dapat diluncurkan
dengan cepat
Kelebihan Hybrid
• Penggunaan framework aplikasi mobile
memungkinkan akses ke fitur-fitur perangkat
keras seperti accelerometer, kamera, kalender
dan lainnya
• Biaya Pengembangan lebih terjangkau
Kekurangan Hybrid
• Aplikasi Hybrid biasanya dianggap sebagai
kompromi dalam hal pengalaman pengguna.
Dibutuhkan banyak kerja ekstra pada bagian
dari pengembang HTML5 dalam mencoba untuk
menghasilkan platform yang konsisten terhadap
perilaku antarmuka pengguna, yang biasanya
tidak jauh berbeda dari UI Native.
Kekurangan Hybrid
• Harus melewati proses persetujuan dan
pembatasan konten yang berlaku di toko
aplikasi,
• Memerlukan perangkat lunak bantu framework
pengembangan aplikasi mobile web berbasis
web yang stabil dan mendukung lintas platform,
• Belum bisa menandingi aplikasi native.
Jadi Pilih Mana?
Seberapa lama Anda ingin Aplikasi Anda jadi dan
dilepas di toko aplikasi?
Waktu pembuatan sebuah aplikasi mobile
tergantung pada berbagai faktor, seperti tergantung
banyaknya fitur, biaya, sumber daya manusianya
dan jenis aplikasinya, apakah aplikasi hybrid atau
native. Jika anda menginginkan untuk meluncurkan
aplikasi mobile dengan waktu singkat namun
dengan biaya yang minim, alternatifnya adalah
mulailah dengan membangun aplikasi mobile
hybrid yang sekali produksi dapat beroprasi pada
berbagai platform.
Jadi Pilih Mana?
Apakah Anda menginginkan user experience yang
terbaik?
Jika Anda ingin menciptakan sebuah aplikasi
dengan user experience terbaik, maka lebih baik
Anda menggunakan Aplikasi mobile native. Sebuah
aplikasi mobile hybrid tidak akan mampu
menandingi user experience aplikasi native yang
kreatif dan unik. Namun tidak berarti pula jika user
experience aplikasi mobile hybrid buruk.
Kesimpulan
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan
ketika memulai untuk membuat aplikasi mobile
yang terbaik. Haruskah memilih native, dengan
segala ke-eksklusifanya dan menawarkan user
experience terbaik bagi user. Atau memilih hybrid
yang memastikan aplikasi Anda akan siap
beroperasi lintas platform dengan waktu singkat
dan anggaran terjangkau.

Anda mungkin juga menyukai