Teori Sosial-Historical Vygotsky
Teori Sosial-Historical Vygotsky
HISTORICAL THEORY OF
COGNITIVE DEVELOPMENT
Ayu Puspa Kinanti (10050018001)
Zahra Shibghoh Nurrahmah (10050018012)
Moch Najib Rizaldi (10050018037)
Hasna Adilah Rachmat (10050018046)
Rafi M Harits (10050018122)
Lev Semenovich Vygotsky
( 1896 – 1934 )
BIOGRAFI
■ Lev Semenovich Vygotsky (1896 – 1934), lahir pada tanggal 17 November
1896 yang dibesarkan di Gomel, kota pelabuhan di Rusia Barat, dan wafat
pada 11 Juni 1934, pada usia 38 tahun karena Tuberculosis (TBC).
■ Vygostsky adalah seorang sarjana Hukum, tamat dari Universitas Moskow
pada tahun 1917, kemudian beliau melanjutkan studi dalam bidang filsafat,
psikologi, dan sastra pada fakultas Psikologi Universitas Moskow dan
menyelesaikan studinya pada tahun 1925 dengan judul disertasi “The
Psychology of Art”. Vygotsky yakin bahwa kita dapat memahami manusia
hanya dalam konteks lingkungan sosial-historis. Vygotsky juga menekankan
pentingnya memanfaatkan lingkungan dalam pembelajaran.
■ Beberapa tulisan Vygotsky diterbitkan tidak lama setelah kematiannya di
1934, tetapi pada tahun 1936 pemerintah Soviet melarang karyanya —
pelarangan yang berlangsung sampai 1956
VYGOTSKY THEORY OF PSYCHOLOGICAL
TOOLS
Vygotsky sangat terkesan dengan tulisan Engels tentang penggunaan alat, dan dia berusaha untuk
memperluas wawasan Engels. Vygotsky mengusulkan untuk menciptakan "alat psikologis" untuk
menguasai perilaku mereka sendiri. Vygotsky menyebut berbagai alat psikologis yang digunakan
orang untuk membantu mereka dalam pemikiran dan perilakunya, dan dia berpendapat bahwa kita
tidak dapat memahami pemikiran manusia tanpa memeriksa tanda yang diberikan oleh budaya
Tidak diragukan lagi, sistem tanda yang paling penting adalah berbicara. Ucapan berfungsi banyak,
tetapi yang paling mendasar itu membebaskan pikiran dan perhatian kita dari situasi langsung -
Karena kata-kata dapat melambangkan hal-hal dan peristiwa yang melampaui situasi saat ini, ucapan
memungkinkan kita untuk merenungkan masa lalu dan merencanakan masa depan (Luria, 1976, hal.
10; Vygotsky, 1930, hal. 26).
Peranan interaksi sosial
Vygotsky berpendapat bahwa setiap individu berkembang dalam konteks sosial. Vygotsky
sangat menekankan pentingnya peranan lingkungan kebudayaan dan interaksi sosial dalam
perkembangan sifat-sifat dan tipe-tipe manusia
Menurut Vygotsky siswa sebaiknya belajar melalui interaksi dengan orang dewasa dan teman
sebaya yang lebih mampu. Interaksi sosial ini memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya
perkembangan intelektual siswa. Konsep ini oleh Vygotsky dinamakan pematangan kognitif
(cognitive apprenticeship)
Cognitive apprenticeship Proses di mana seseorang yang sedang belajar tahap demi tahap
memperoleh keahlian melalui interaksinya dengan pakar (orang yang menguasai permasalahan
yang dipelajari)
MEMORY AIDS
Dalam satu percobaan, Vygotsky menginstruksikan anak-anak dan orang dewasa
untuk merespons dengan cara yang berbeda ketika mereka melihat warna yang
berbeda. Dia memberi tahu mereka mengangkat jari ketika mereka melihat merah,
menekan tombol ketika mereka melihat hijau, dan seterusnya. Kadang-kadang dia
membuat tugasnya sederhana, kadang-kadang dia membuatnya sulit, dan pada titik-
titik tertentu dia menawarkan bantuan ingatan.
Tapi mereka merintis investigasi ke area yang telah menjadi topik utama di psikologi
kontemporer. Ini adalah metakognisi, kesadaran yang dimiliki orang proses pemikiran
mereka sendiri. (Kesadaran khusus orang-orang terhadap proses mem ara mereka
sendiri kadang-kadang disebut metamemory.) Seperti Vygotsky, psikolog
kontemporer mencoba untuk menemukan bagaimana anak-anak menjadi sadar akan
pemikiran mereka dan bagaimana mereka belajar menggunakan alat dan strategi
psikologis untuk meningkatkan itu.
SPEECH
Vygotsky memiliki pandangan tentang tahapan perkembangan bahasa, yaitu:
1.More dependence, merupakan masa dimana kita tergantung pada orang atas bahasa
dan kata.
2.Less dependence, tahap dimana kita dapat mulai mencari tau sendiri sehingga tidak
terlalu membutuhkan orang lain
3.Internalization, merupakan tahap dimana kata-kata dapat terinternalisasi, jadi dapat
lebih mudah terucap secara natural.
4.De-automatization, merupakan tahap dimana kita dapat menciptakan gaya bahasa
sendiri dan memiliki sense of language.
SPEECH
Vygotsky menyarankan bahwa kemampuan untuk terlibat dalam dialog internal semacam
itu berkembang dalam tiga langkah.
1. Awalnya, referensi ke objek yang tidak ada terjadi pada interaksi anak dengan yang lain.
2. Selanjutnya, pada usia 3 tahun atau lebih, anak mulai mengarahkan komentar serupa
kepada dirinya sendiri. Untuk sementara waktu, bicara pemandu diri ini dikatakan dengan
suara keras; kita sering mendengar anak-anak berbicara ketika mereka bermain atau
mengerjakan masalah. Kemudian, mulai dari sekitar usia 6 tahun, ucapan anak-anak yang
diarahkan sendiri menjadi semakin tenang, disingkat, dan kurang dipahami oleh kita.
3. Akhirnya, pada usia 8 atau lebih, kita tidak bisa mendengar pembicaraan ini sama sekali.
Tetapi ucapan yang diarahkan pada diri anak itu belum hilang; itu hanya telah berubah
menjadi ucapan batin, dialog diam yang dimiliki seseorang dengan diri sendiri
Egocentric Speech
Orang pertama yang menarik perhatian pada hal ini Piaget (1923) dengan istilah
“Egocentric Speech”
Dalam pandangan Piaget, Egocentric Speech pada dasarnya tidak berguna. Itu
hanya mencerminkan kekurangan dalam pemikiran anak. Vygotsky, sebaliknya,
menekankan fungsi positifnya; itu membantu anak memecahkan masalah.
Piaget menyiratkan bahwa ketika anak-anak mengatasi egosentrisme mereka,
Egocentric Speech mati begitu saja. Vygotsky berpendapat bahwa itu tidak hanya
memudar, tetapi ia bergerak dan berubah menjadi bicara batin, jenis dialog diam
yang sering kita miliki dengan diri kita sendiri ketika kita mencoba memecahkan
masalah.
SELF-CONTROL
PLAY
Bermain adalah langkah besar dalam pemikiran imajinatif, meskipun spontan dan imajinatif, ada aturan
yang harus diikuti. Dengan mematuhi aturan dalam permainan mereka, anak-anak menunjukkan kontrol
diri yang lebih.
SCHOOLING
Menurut Vygotsky anak-anak menguasai bahasa secara alami dan seolah-olah muncul secara
spontan.Pelajaran seperti matematika dan menulis tidak datang secara alami ( diajarkan di sekolah) dan
kebanyakan mengalami kesulitan.
Vygotsky vs Piaget
Piaget : perkembangan, adalah proses spontan yang berasal dari anak. Merupakan upaya nya sendiri
untuk memahami dunia.
Vygotsky : perkembangan spontan itu penting,Tapi jika pikiran anak-anak hanyalah produk dari
penemuan dan penemuan mereka sendiri, pikiran mereka tidak akan maju sangat jauh.
Scientific Concepts
Konsep-konsep ilmiah memberi anak-anak kerangka kerja yang lebih luas untuk melihat konsep mereka
sendiri.