Anda di halaman 1dari 60

Pendidikan Agama

A. Inseminasi Buatan & Bayi Tabung


 Pengertian: inseminasi dari bahasa inggris
“insemination” artinya pembuahan atau penghamilan
secara teknologi. Oleh dokter bangsa Arab disebut
“Attalqiihu” dari kata kerja (fi’il) “Laqoha-yulaqihu-
Talqiihan” yg berarti mengawinkan
 Ada dua macam inseminasi, inseminasi alamiah
(natural insemination) yaitu pembuahan dengan cara
hubungan badan antara dua jenis makhluk biologis,
dan inseminasi buatan (artificial insemination)
 Istilah “talqih” sebenarnya berasal dari petani kurma
yg kerjaanya menaburkan serbuk bunga jantan
terhadap bunga betina , agar dapat berbuah. maka
bangsa arab sering mengatakan:”laqohal fallahu
nakhlahu” petani itu telah mengawinkan pohon
kurmanya.
Lanjutan
 Sedangkan pengertian bayi tabung disebutnya sebagai
“thilulanaabiibi” yg artinya jabang bayi, yaitu sel telur yg telah
dibuahi oleh sperma yg telah dibiakan dalam tempat
pembiakan (cawan) yg sudah siap untuk di suntikkan atau
diletakkan ke dalam rahim seprang ibu.
 Teknik pembuatanya:
• Utk melakukan inseminasi buatan (Al-taqih al-sina’iyah),
sepasang suami istri yg meniginkan kehamilan, selalu
berkonsultasi dg dolter ahli dg memeriksakan dirinya apakah
keduanya bisa dibuahi untuk mendapatkan keturunan atau
tidak
• Banyak orang yg memiliki sperma dan ovum yg subur tapi
tidak bisa membuahi karena ada kelainan pd alat
reproduksinya (tersumbat saluran sel2 telurnya, gerakan
sperma lak2 tdk dpt menjangkau/mati sebelum sel telur
bertemu dengan ovum, sehingga tidaj terjadi pertemuan
ketika bersengggama.
Lanjutan
• Bila ada kasus seperti di atas maka dokter dpt
mengupayakan dg mengambil telur (ovum) wanita dg
cara fungsi aspirasi cairan folikel melalui vagina dg
menggunakan alat yg disebut “trasnvaginal transkuler
ultra sound” yg bentuknya pipih memanjang sperti dua
telunjuk orangv dewasa.
• Setelah pemaduan kedua sel tsb, lalu disimpan dlm
cawan pembiakan selama beberapa hari, dan inilah yg
disebut bayi tabung, yaitu jabang bayi yg akan
diletakkan/suntikkan ke dalam rahin seorang ibu.
 Ada dua bentuk inseminasi yaitu:
• Inseminasi heterolog/artificial insemination donor
(AID):inseminasi buatan yg selnya bukan berasal dari
sperma suami-isteri yg sah.
Lanjutan
• Inseminasi homolog/artificial insemination husband
(AIH):inseminasi buatan yg selnya berasal dari sperma
suami-isteri yg sah.
 Setelah bayi tabung di suntikkan kedalam rahim seorang
ibu, sejak itu pula berlaku larangan yang hari di hindari:
• Tidak boleh bekerja keras/capek
• Tidak boleh makan/minun yg berakohol
• Tdk boleh berhubungan sex selama 15 hari/3 ahad
sejak bayi tabung di sunttikan ke rahim.
Hukum bayi tabung:
• Islam hanya membolehkan inseminasi homolog disebut
jg homolog atau artificial insemination husband (AIH)
• Islam mengharamkan Inseminasi heterolog atau
artificial insemination donor (AID)
Lanjutan
• Kebolehanya hanya karena faktor darurat yg diberi
dispensasi oleh agama.
• Sesuai hadits “ Laadhororowalaadhirooro” HR. Ibnu
Majah dari Abi Said Al- Hudriyyi. Artiya: tidak boleh
mempersulit diri dan menyulitkan orang lain.
• Qoidah fiqih juga mengatakan “adhororuyuzaalu” artinya:
kesulitan (yg dialami) dapat di hindarkan (dlm agama).
 Inseminasi heterolog atau artificial insemination donor
(AID) dilarang karena:
• Akan mengacaukan hukum islam untuk menentukan
siapa wali putri yg lahir dari proses tsb, karena
nasabnya sudah kabur
• Menyulitkan hukum islam untuk menetukan hak2nya
dalamn urusan kewarisan dsb.
Lanjutan
B. Khitan wanita
 Perkataan khitan wanita adalah terjemahan dari
bahasa arab “khitaanul Ungtsa” (khitan anak
perempuan)
 Di sebut juga “khodhul banaat” yaitu, menurunkan
kepekaan alat kelamin anak perempuan, berarti
kepekaan alat kelaminya tidak terlalu tinggi, sehingga
libido (kekuatan seksualnya) dimasa remaja dpt
terkendalikan.
 Al Mawardy mendefinisikan sebagai berikut: “mengiris
kulit atas pada alat kelamin yg berbentuk seperti biji-
bijian, atau bagaikan jengger ayam jago. Dan yg
menjadi kewajiban adalah mengiris kulit bagian atas
alat tersebut dg tidak melepaskan potongannya.”
Lanjutan
 Berebagai macam cara melaksanakan khitan wanita di setiap
daerah dan suku di indonesia, yg pada prinsipnya tidak
berbeda dg cara pelaksanaan yg telah ditempuh oleh para
sahabat Nabi, yaitu mengiris sedikit alat kelamin tertentu
sampai berdarah.
 Di masyarakat jawa dan madura misalnya, anak perempuan
dikhitan ketika masih bayi, yg dilakukan oleh dukun atau
bidan ketika berumur 7-40 hari.
 Di sulawesi mempunyai cara lain, yaitu anak perempuan
dikhitan bersamaan dg khataman Al-Qur’an, yg dilakukan oleh
dukun atau guru ngajinya.
 Khitan warisan dari nabi ibrohim yg turun temurun yg dianut
oleh umat islam selnjutnya sampai saat ini.
 Di riwayatkan bahwa nabi Ibrohim di khitan dengan kapak.
Dlm riwayat lain disebutkan bahwa kata “bilqoduumi”
(kapak),disini bukan dimaksudkan kapak, tetapi nama suatu
desa yg ada di wilayah syam. Maka desa itulah tempat Nabi
ibrohim di khitan.
Lanjutan
 Ibnu Qoyim Al-Jauziyah Mengatakan: “Nabi Ibrohim
mengkhitankan anaknya yg bernama ishaq ketika
berumum 7 hari, dan mengkhitankan ismail ketika
berumur 13 tahun”.
 Imam Syafi’i dan Imam Ahmad: “yag menetapkan wajib
hukumya mengkhitan anak laki2, pendapat tersebut
dikemukakan oleh Husnain Muhammad Makhluf yg
mengatakan: “dan sesungguhnya khitanan anak laki2,
diwajibkan menurut agama, karena termasuk syiar islam
dan mengikuti ajaran nabi ibrohim”
 Ttg wajibnya khitan anal laki2 beradsarkan sebuah ayat
95 surat Al-Imron yg artinya: “katakanlah: benarlah,
(apa yg difirmankan) Alloh, maka ikutilah agama ibrohim
yg lurus, bukanlah dia termasuk orang2 yg musyrik”
Lanjutan
 Status hukum khitan perempuan yg ditetapkan oleh
Imam Hanafi, Imam Maliki, dan Imam Ahmad, adalah
sunnah sedangkan hukum khitan anak laki2 adalah
wajib.
C. Penggantian kelamin
 Perkataan penggantian kelamin merupakan terjemahan
dari bahasa inggris “transeksual”,
 Sasaran utamanya adalah mengganti kelamin seowang
waria yg menginginkan dirinya menjadi perempuan.
Padahal waria itu digolongkan laki2 karena kelamianya
memang laki2.
 Pengertian pengantian kelamin adalah usaha seorang
dokter Ahli bedah plastik dan kosmetik untuk mengganti
kelamin seorang laki2 menjadi kelamin perempuan,
melalui proses operasi.
Lanjutan
 Baik di luar negeri maupun dalam negeri sudah banyak
dokter yg mampu mengganti kelamain.
 Proses penggantian kelamin hanya membutuhkan dua
jam, tapi termasuk opersi besar karena resikonya sangat
besar apabila dokter kurang teliti, karena resikonya bukan
pada saat operasi tapi juga sesudah operasi, dan harus
tetap mengikuti petunjuk dokter.
 Operasi pd penggantian kelamin, penis dan scrotum
(buah penis atau buah pelir) serta testis (tempat
reproduksi seperma) dibuang.
 Kulit scrotumnya digunakan untuk menutup liang vagina,
dan untuk membuat klitoris, diambil dari sebagian penis.
 Liang vegina buatan harus disesuaikan dengan pinggul
pasien, tapi rata2 orang indonesia liang vagita 10-15 cm.
Lanjutan
 Kalau vaginaya sudah sembuh total 100 % baru bisa
digunakan untuk bersenggama/setubuh/berhomo
selsual seperti hubungan suami istri pada umumnya.
 Persetubuhan tersebut tidak membuat pasangan
tersebut hamil karena memang tidak ada ovumnya.
 Maka di situlah letak keterbatasan dokter sebagai
manusia biasa yg tidak mampu merupah jenis
sperma/mani menjadi ovum sebagai syarat utama
terjadinya pembuahan.
 Ada lagi keberhasilan dokter, menemukan obat yg
dapat digunakia waria untuk merawat bodinya menjadi
sama dg bodi perempuan, yaitu PIL KB, serta bisa
merangsang pertumbuhan payu dara waria.
Lanjutan
 Seorang laki2 dilarang dalam islam menyamakan
dirinya dg perempuan, dan sebaliknya, baik
perilakunya, pakainya, dan lebih2 bila ia mengganti
kelaminnya (dosa besar),
 Hadist Nabi yg artinya: “ empat golongan yg pagi2
mendatangkan kemarahan Alloh, dan berangkat pada
sore hari menemui kemurkaan-NYA. Maka saya sya
berkata (salah seorang sahabat bertanya): siapakah
mereka yg dimaksud itu ya Rosululloh?, Nabi
menjawab: laki2 yg menyamakan dirinya dg
perempuan, dan perempuan yg menyamakan dirinya
dg laki2, serta orang yg mengumpuli binatang, dan
sesama laki2 (HR. Al-Baihaqy)”.
Lanjutan
 Berdasarkan dua qoidah fiqih yaitu:
1. “ Maahurima akhdhuhu hurima ‘itho uhu” (apa2 yg
diharamkan menerimanya, diharamkan pula
memberikannya).
2. “ Arridho bi syaii ridho bimaa yatawalladu minhu” (Rela
(memberi dukungan) terhadap sesuatu, berarti rela pula
terhadap resiko (dosa) yg ditimbulkanya).
D. Homoseksual dan lesbian
 Istilah homoseksual berasal dari bahasa inggris
“homosexsual” yaitu sifat laki-laki yg senang berhubungan
sex dengan sesamanya.
 Lesbian sifat perempuan yg senang berhubungan sek
dengan sesamanya
 Istilah homoseksual dlam agama islam “alliwathu” yg
pelakunya disebut “alluuthiyyu” sec. singkat oleh bangsa
arab disebut “arrojuluyaktirrojula” artinya laki2 yg selalu
mengumpuli sesamanya.
Lanjutan
 Istilah lesbian dlam agama islam “assahaaqu” yg
pelakunya disebut “assaahiqu” sec. singkat oleh
bangsa arab disebut “almar atutaktilmar atu” artinya
perempuan yg selalu mengumpuli sesamanya.
 Ada beberapa ayat Alqur’an yg menerangkan sifat2
kaum nabi luth antara lain, yaitu:
1. Firman Alloh “Nabi lut berkata kepada kaumya:
mengapa kamu mendatangi (mengumpuli jenis
laki2) di antara manusia” (QS Shu’aro ayat 165)
2. Firman Alloh “Dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang
dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu
adalah orang-orang yang melampaui batas“ (QS
Shu’aro ayat 166)
Lanjutan
3. Firman Alloh “Dan tatkala datang utusan-utusan
kami (para malaikat) itu kepada Luth, dia merasa
susah dan merasa sempit dadanya Karena
kedatangan mereka, dan dia berkata: "Ini adalah
hari yang amat sulit” (QS. Huud ayat 77)
4. Firman Alloh “Dan datanglah kepadanya kaumnya
dengan bergegas-gegas. dan sejak dahulu mereka
selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang
keji[730]. Luth berkata: "Hai kaumku, inilah puteri-
puteriku, mereka lebih Suci bagimu, Maka
bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu
mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. tidak
Adakah di antaramu seorang yang berakal?“ (QS.
Huud ayat 78)
Lanjutan
5. Firman Alloh “Mereka menjawab: "Sesungguhnya
kamu Telah tahu bahwa kami tidak mempunyai
keinginan terhadap puteri-puterimu; dan
Sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang
Sebenarnya kami kehendaki“. (QS. Huud ayat 79)
 Hukum homoseksual dan lesbian, ada tiga (3) pendapat
yaitu:
1. Memberikan ganjaran hukum bagi pelaku
homoseksual dan lesbian,bersama dg orang2 yg
dikumpulinya, dg hukuman rajam bila ia sudah
pernah kawin, dan hukuman cambuk 100 kali bia ia
belum pernah kawin. Dan atau di asingkan selama 1
tahun (Syafi’iyah)
Lanjutan
2. Memberikan ganjaran hukum bagi pelaku
homoseksual dan lesbian bersama dg orang2
dikumpulinya, dg hukuman rajam, meskipun belum
pernah kawin (Imam Malik dan imam ahmad bin
hambal)
 Kedua pendapat di atas berdasarkan Firman Alloh
yag artinya “Perempuan yang berzina dan laki-laki
yang berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang dari
keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas
kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk
(menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman
kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah
(pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh
sekumpulan orang-orang yang beriman” (QS.
Annur ayat 2)
Lanjutan
3. Memberikan hukuman mati kepada mereka,
pendapat Imam Syafi’I dg berdasarkan hadist Nabi
yag Artinya “Barang siapa mendapatkan orang2 yg
melakukan perbuatan kaum Nabi Luth, maka ia harus
mengukum mati, baik orang yg melakukanya
maupun yg dikumpulinya” (HR. Abu dawud, Tirmidzi,
Ibnu Majah, dan Baihaqi)
E. Masturbasi (Onani)
 Istilah masturbasi, berasal dari bahasa inggris
“masturbation” yg disebut dg istilah “al istimnaa’u” yg
berarti onani atau perancapan.
 Masturbasi adalah mengeluarkan air mani dg cara
menggunakan salah satu anggota badan, untuk
mendapatkan kepuasan seks.
Lanjutan
 Para ulama hukum islam berbeda pendapat dalam
menetapkan hukum masturbasi, ada beberapa
pendapat ulama, yaitu:
1. Pengikut madzhab Malikiyah, syafi’iyah mengatakan
perbuatan masturbasi hukumnya haram, karena
Alloh SWT memerintahkan agar selalu menjaga alat
kelaminya supaya tidk tersalurkan kepada jalan yg
haram. Pendapat ini didasarkan kepada ayat2
AlQur’an di bawah ini:
a. Firman Alloh “dan orang2 yg menjaga
kemaluanya” (QS. Al-Mu’minun ayat 5)
b. Firman Alloh “Kecuali terhadap isteri-isteri mereka
atau budak yang mereka miliki[994]; Maka
Sesungguhnya mereka dalam hal Ini tiada terceIa.”
(QS. Al-Mu’minun ayat 6)
Lanjutan
c. Firman Alloh “Barangsiapa mencari yang di balik itu,
Maka mereka Itulah orang-orang yang melampaui
batas” (QS. Al-Mu’minun ayat 7)
2. Pengikut madhab Hanabilah mengatakan:perbuatan
masturbasi hukumnya haram, dan dibolehkan dalam
agama bila terpaksa.
3. Imam Ibnu Hazm berkata: perbuatan masturbasi
hukumnya makruh,
4. Pengikut madhab hanafiyah mengatakan: perbuatan
masturbasi hukumnya haram,
 Pendapat yg menghukumi makruh, karena beberapa
pertimbangan:
1. Perbuatan masturbasi merupakan etika yg buruk
Lanjutan
2. Dikhwatirkan bagi orang yg terbiasa melakukan
masturbasi, tidak dapat puas dari pelayanan istrinya
bila ia kawin, sebagaimana homoseksual, sehingga
istrinya pun tidak dpt puas darinya.
3. Dikhawatirkan ada penyakit kelainan jiwa yg
ditimbulkan oleh mastrurbasi, sehingga kepribadian
seseorang tidak normal.
F. Pernikahan antar agama
 Perkawinan antar agama dapat diartikan sebagai dua
insan yg berbeda agama,kepercayaan atau paham.
 Perkawinan antara agama disini hanya pada
perkawianan seorang muslim atau muslimah dengan
ahlul kitab (Yahudi, nasrani, dan majusi), atau yg
disebut dengan istilah “attazauwuju bi ahlil kitaabi”
Lanjutan
 Perkawinan antar kepercayaan, hanya pada perkawianan
seorang muslim atau muslimah dengan dengan orang
musyrik, yg disebut dengan istilah “attazauwuju bil
musyrik”
 Perkawinan antar paham, hanya pada perkawianan
seorang muslim atau muslimah dengan dengan orang
komunis, yg disebut dengan istilah “attazauwuju bil
mulhidi”
 Hukumnya:
1. Islam membolehkan penganutnya yg laki2 mengawini
perempuan ahlul kitab, sebagaimana halalnya
memakan makanannya (sembelihannya). Kebolehan
ini bertujuan untuk membuka sikap toleransi terhadap
penganut agama lain,dan memungkinkan terjadinya
upaya untuk mendidik istrinya untuk menganut agama
islam, karena laki2 sebagai pemimpin dalam Rtnya.
Lanjutan
Pendapat diatas berdasarkan pada firman Alloh yg
artinya “Pada hari Ini dihalalkan bagimu yang baik-
baik. makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi
Al Kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal
(pula) bagi mereka. (dan dihalalkan mangawini)
wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-
wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga
kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitab
sebelum kamu, bila kamu Telah membayar mas kawin
mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan
maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya
gundik-gundik. barangsiapa yang kafir sesudah
beriman (Tidak menerima hukum-hukum Islam) Maka
hapuslah amalannya dan ia di hari kiamat termasuk
orang-orang merugi” (QS.Al-Maidah ayat 5)
Lanjutan
1. Islam tidak membolehkan penganutnya yg laki2
mengawini perempuan musyrik, sebagaimana
diharamkannya memakan makanannya (sembelihannya).
Begitu juga halnya mengawini perempuas atheis (mulhid),
kecuali bila ia masuk islam baru dihalalkan oleh islam.
Hal ini berdasarkan firman Alloh “ Dan janganlah kamu
menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka
beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih
baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu.
dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik
(dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka
beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik
dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. mereka
mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan
ampunan dengan izin-Nya. dan Allah menerangkan ayat-
ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya
mereka mengambil pelajaran” (QS. Surat Al-Baqoroh ayat
221)
Lanjutan
3. Islam tidak membolehkan penganutnya yg perempuan dikawini
oleh laki2 ahlul kitab.
Berdasarkan firman Alloh “Hai orang-orang yang beriman,
apabila datang berhijrah kepadamu perempuan-perempuan
yang beriman, Maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka.
Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka;maka jika
kamu Telah mengetahui bahwa mereka (benar-benar) beriman
Maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami
mereka) orang-orang kafir. mereka tiada halal bagi orang-orang
kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi mereka.
dan berikanlah kepada (suami suami) mereka, mahar yang
Telah mereka bayar. dan tiada dosa atasmu mengawini mereka
apabila kamu bayar kepada mereka maharnya. dan janganlah
kamu tetap berpegang pada tali (perkawinan) dengan
perempuan-perempuan kafir; dan hendaklah kamu minta mahar
yang Telah kamu bayar; dan hendaklah mereka meminta mahar
yang Telah mereka bayar. Demikianlah hukum Allah yang
ditetapkanNya di antara kamu. dan Allah Maha mengetahui lagi
Maha Bijaksana” QS. Al-Mumtahanah ayat 10)
Lanjutan
4. Islam tidak membolehkan penganutnya yg
perempuan dikawini oleh laki2 musyrik dan muhid
(atheis). Hal ini berdasarkan juga pada surat Al-
Baqoroh ayat 221 dan surat mumtahanah ayat 10 di
atas.
G. Nikah Mut’ah
 Kawin kontrak atau kawin perjanjian, merupakan
tradisi bangsa masyarakat jahiliyah, yg disebut dlam
hukum islam sebagai istilah “nikaahulmut’ah” atau
“zawaajulmut’ati”, kadang2 juga disebut “zawaajul mu
aqotu” perkawinan temporer.
 Ibnu Qudamah mengatakan: nikah mut’ah adalah
adanya seseorang mengawini wanita hanya waktu
tertentu saja, misalnya (seorang wali ) mengatakan:
saya mengawinkan putriku dg engkau selama sebulan.
Lanjutan
 Syyid syabiq mengatakan: mut’ah adalah adanya seorang
pria mengawini wanita selama sehari, atau seminggu,
atau sebulan. Dan dinamakan mut’ah karena laki2
mengambil manfaat serta merasa cukup dengan
melangsungkan perkawinan dan bersenang2 sampai
kepada waktu yg telah ditentukan.
 Macam2 perkawinan pada masa jahiliyah, yaitu:
1. Nikah al-khidn (kawin pacaran), perkawinan tersebut,
merupakan pergaulan bebas pria dan wanita sebelum
perkawinan resmi, untuk saling mengetahui kepribadian
masing2. perkawinan ini hampir serupa dg istilah kawin
percobaan, yg sering terjadi dimasyarakat sekarang ini.
2. Nikah al-badl (kawin bergantian), perkawinan tersebut
ditandai dengan seorang suami minta kepada lak2 untuk
saling menukar istrinya, yg biasanya terjadi tukar
tambah antar keduanya.
Lanjutan
3. Nikah al-istibdha, perkawinan tersebut, ditandai dg
seorang suami minta kepada laki2 yg kaya, atrau
bangsawan, atau yg pandai,agar bersedia
memgumpuli istrinya sampai ia hamil, karena
menginginkan anak yg sama dg laki2 yg
megumpulinya.
4. Nikah Al-rahht (kawin urunan), perkawinan tsb,
ditandai dengan seorang wanita dikumpuli oleh
beberapa pria sampai ia hamil. Dan ketika anaknya
lahir, maka ia meminta kepada orang lain agar
memgumpulkan seluruh pria yg pernah
mengumpulinya, lalu wanita itu menunjuk salah
seorang dari pria tersebut, untuk mengakui bayi yg
lahir itu sebagai anaknya.
Lanjutan
5. Nikah al-baghaya (kawin pelacuran), perkawinan tsb,
ditandai dg beberapa wanita yg bertempat tinggal
disuatu komplek, dan ditempat itu,dipasang
pemberitahuan yg berbunyi,bahwa kami bersedia
melayani pria yg ingin bersama kami dikamar. Dan
apabila ada diantaranya yg melahirkan bayi hasil
hbunganya dg pria, maka ia menunjuk salah satu pria yg
pernaha mengumpulinya yg mirip dg wajah bayi tsb.
 Hukumnya, imam abu hanifah, imam malik, imam syafi’I
dkk, mengatakan: nikah mut’ah itu hukumnya haram.
Pendapat ini didasarkan pada beberapa hadist, yaitu:
1. Hadist Nabi yg artinya “Bahwasannya Nabi
SAW.mengaramkan kawin mut’ah, maka ia berkata: hai
manusia, sesungguhnya aku pernah mengizinkan kamu
sekalian kawin mut’ah. Maka sekarang ketahuilah, bahwa
Alloh mengharamkannya sampai hari kiamat” (HR. Ibnu
Majah)
Lanjutan
2. Hadist Nabi yang artinya “Bahwasannya Nabi SAW.telah
melarang perkawinan mut’ah terhadap wanita pada
peperangan khaibar dan (melarang pula) makan daging
keledai peliharaan” (HR.Annasai)
H. Nikah muhallil (tahlil)
 Istilah ini terdapat dalam hukum islam, dengan perkataan
“nikaahul muhallili”
 Kata “ almuhallilu” atau :tahliilu” berasal dari fi’il (kata kerja)
bahasa arab “hallala, yuhallilu” menjadi “tahliilan” (masdar
atau kata jadian) kemudian menjadi “muhallilan” (isim Fa’il)
yg artinya orang yg menghalalkan atau memberikan jalan
untuk berbuat sesuatu, yg semula telah diharamkan.
 Sayyid Syabiq pengertian nikah tahlil adalah seorang pria
mengawini wanita yg sudah ditalak tiga sesudah lepas masa
iddahnya. Atau sesudah digaulinya, kemuadian di cerai lagi
untuk menghalalkan untuk suami pertama mengawininya
lagi.
Lanjutan
 Perkawinan muhallil juga termasuk warisan dari
masyarakat arab jahiliyah.
 Ibnu Qudanah dan syayyid Syabiq dalam bukunya yg
berjudul “Fiqih al-Sunnah”. Ada beberapa sahabat yg
pernah melakukan perkawinan muhallil antara lain:
1. Umar bin khottob
2. Usman bin affan
3. Abdulloh bin Umar
 Ketika Nabi SAW mengharamkan pernikahan tsb,
maka sahabat2 yg pernah melakukannya, berbalik
menjadi orang yg sangat melarangnya.
 Umar bin Khottob bahkan mengatakan: akan merajam
(Muhallil dan Muhallalalahu), yaitu suami kedua dan
pertama
Lanjutan
 Para ahli hukum islam sepakat bahwa perkawinan muhallil
hukumnya haram. Dan dasar-dasar hukumnya sebagai
berikut:
1. Hadits Nabi “Dari Abi huroiroh RA: bahwasanya
Rosululloh SAW bersabda: Alloh melaknat muhallil dan
Muhallalalahu (suami kedua dan pertama)”. HR. Ahmad.
2. Hadist Nabi “Dari Abdillah bin Mas’ud berkata: Rosululloh
SAW melaknat muhallil dan Muhallalalahu” HR. Tirmidzi
3. Hadist Nabi “Dari Uqhah bin Amir, bahwasannya
Rosululloh SAW bersabda: apakah engkau ingin
kuberitahukan tentang kambing jantan pinjaman?
Mereka sahabat berkata: ya, Hai Rosululloh, Nabi
berkata: itu adalah muhallil. Karena itu alloh melaknat
muhallil dan muhallalalahu” (HR. Imam hadist yg empat)
Lanjutan
I. Poligami dan Poliandri
 Istilah poligami berasal dari bahasa inggris
“poligamy”,dan disebut “ta’adduduzzaujaati” dalam
hukum islam berarti beristri lebih dari seorang wanita.
 Istilah poliandri berasal dari baasa inggris “polyandri”,
dan disebut “ta’addudul azwaaji” dalam hukum islam yg
berarti bersuami lebih dari seorang pria.
 Bangsa barat menganggap dirinya anti poligami, tapi
praktek perzinaan dan poliandri tidak dilarangnya
bahkan dilakukannya.
 Maslah poligami inilah yg dijadikan isu orang2 barat
untuk mengolok2 orang islam, dg mengatakan bahwa
negara2 yg berpenduduk muslim pada umumnya
miskin, tapi gemar berpoligami.
Lanjutan
 Al- syekh Tantawi Jauhary dalam kitab tafsirnya:
mengemukan hasil penelitian penulis inggris di masa itu, yg
mengatakan bahwa orang2 muslim yg bermukim di Afrika,
banyak yg memiliki istri lebih dari 10 orang, padahal
pendapat yg sangat minim, banyak anak, dan biaya hidup
tidak ada dari suaminya,maka penulis tersebut
menganggap kehidupan ayam.
 Kalau ada di antara orang muslim yg berpoligami lebih dari
4 orang, apalagi kalau ekonominya lemah, maka hal itu
termasuk orang yg menyeleweng dari ajaran islam (Syekh
tantawi jauhary)
 Oleh karena itu, perlu dikemukakan di sini, hikmah
(rahasia) dibolehkannya poligami dari islam, antara lain:
a. Untuk memberi kesempatan bagi laki2 memperoleh
keturunan dari istri kedua, jika istrinya yg pertama
mandul.
Lanjutan
b.Untuk menghindarkan laki2 dari perbuatan
zina, jika istrinya tidak bisa dikumpuli karena
terkena suatu penyakit yg berkepanjangan.
c. Untuk memberi kesempatan bagi perempuan
yg terlantar agar mendapatkan suami yg
berfungsi untuk melindunginya, memberinya
nafkah hidup serta hidup serta melayani
kebutuhan biologisnya
d.Untuk menghibur perempuan yg ditinggal
mati suaminya di medan peperangan, agar
tidak merasa kesepian.
Lanjutan
 Hukum poligami, para ulama madhzhab menetapkan
bahwa laki2 yg sanggup berlaku adil dalam kehidupan
rumah tangga, dibolehkan melakukan poligami sampai
4 istri, berdasarkan Al-Qur’an dan hadist, yaitu:
1. Firman Alloh “Dan jika kamu takut tidak akan dapat
berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang
yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka
kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi :
dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut
tidak akan dapat berlaku adil, Maka (kawinilah)
seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki.
yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak
berbuat aniaya” (QS Annisa ayat 3)
Lanjutan
2. Hadist Nabi “Bahwasannya Rosululloh SAW berkata
kepada Ghailan bin Salamah ketika ia masuk Islam, yg
padanya ada 10 istri, milikilah 4 orang istrimu dan
ceraikanlah yg lainnya” (HR Anna’i)
3. Hadits Nabi “Berkata Naofal bin Mu’awiyah: ketika
saya masuk islam dengan memiliki 5 orang istri, nabi
berkata kepadaku, ceraikanlah seorang dari istri-
istrimu itu”
 Hukum poliandri, para ulama sepakat, bahwa perkawinan
dengan wanita yg sudah mempunyai suami, tidak sah
dan dituntut hukuman rajam, maka hukumnya haram,
berdasarkan pada Al-Qur’an dan Hadist, yaitu:
1. Firman Alloh “Dan diharamkan juga kamu mengawini
wanita2 yg bersuami, kecuali budak2 yg kamu miliki….”
(QS Annisa’ ayat 24)
Lanjutan
2. Adist Nabi “Bersabda Rosululloh SAW. Barang siapa
yg beriman kepada Alloh dan hari kemudian, maka ia
tidak boleh menyirami air benih orang lain” (HR.
Tirmidzy
J. Married by Accident (nikah karena hamil)
 Secara harfiah kata married by Accident terdiri dari 3
kata, yaitu married, by dan accident. Married adalah
kata kerja pasif dari marry yg artinya kawin atau nikah.
By artinya karena / dengan, merupakan kata
keterangan. Dan accident artinya sebuah kejadian yg
mengejutkan atau kecelakaan.
 Married by Accident adalah nikah karena kehamilan
telah terlanjur terjadi yg pada umumnya tidak
direncanakan oleh salah seorang atau kedua pasangan
yg mengalaminya.
Lanjutan
 Hukum married by accident para ulama berbeda
pendapat, yaitu:
1. Imam An-Nakha’i, Imam Malik, Imam Ahmad, adalah
tidak boleh menikahi perempuan yg sedang hamil
karena berzina, kecuali setelah melahirkan.
 Hadist Nabi dari Abu Said Al-Khudri RA. ”jangan
dipergauli perempuan hamil sampai ia melahirkan
dan jangan pula yg tidak hamil sampai ia telah haid
satu kali.
 Firman Alloh “Dan perempuan2 perempuan yg hamil
waktu iddah mereka sampai melahirkan
kandungannya” (QS Attolaq ayat 4)
 Firman Alloh “Dan wanita2 yg dithalaq hendaknya
mereka menahan diri (menunggu) selama 3 kali suci
(haid)” (QS Al-Baqoroh ayat 228)
Lanjutan
2. Imam Syafi’I dan Imam Abu Hanifah, berpendapat bahwa
wanita yg sedang hamil karena berzina boleh dinikahkan
tanpa harus terlebih dahulu menunggu melahirkan.
 Selanjutnya Imam membolehkan nikah dan melakukan
setubuh, baik yg menikahi laki2 yg menzinai atau
bukan.
 Imam Abu Hanifah, jika yg menikahi itu lk2 yg menzinai
maka boleh setubuh, dan jika yg menikahi itu lk2 lain,
maka tidak boleh setubuh, harus menunggu melahirkan
dan satu kali suci.
 Imam Syafi’I dan Imam as-Tsauri berpendapat bahwa
tidak ada masa iddah bagi perempuan hamil karena
berzina. Alasannya karena perbuatan dosa dan haram
seperti perbuatan zina tidak akan di I’tirof (diakui), jdi
menikahi perempuan hamil karena zina tidak ada
larangan.
Lanjutan
 Dalam Al-qur’an ditegaskan beberapa keadaan massa
iddah perempuan, sehingga diharamkan menikahinya,
yaitu:
1. Massa iddah yg dicerai hidup suaminya, jika perempuan
itu tidak hamil, maka iddahnya 3 bulan 10 hari atau
(100) hari.
 Firman Alloh “Wanita-wanita yang ditalak handaklah
menahan diri (menunggu) tiga kali quru'. tidak boleh
mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah
dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah
dan hari akhirat. dan suami-suaminya berhak
merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka
(para suami) menghendaki ishlah. dan para wanita
mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya
menurut cara yang ma'ruf. akan tetapi para suami,
mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada
isterinya. dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Lanjutan
2.Masa iddah perempuan yg dicerai mati oleh
suaminya, maka iddah mereka 4 bulan 10 hari
atau 130 hari.
 Firman Alloh “Orang-orang yang meninggal
dunia di antaramu dengan meninggalkan
isteri-isteri (hendaklah para isteri itu)
menangguhkan dirinya (ber'iddah) empat
bulan sepuluh hari. Kemudian apabila Telah
habis 'iddahnya, Maka tiada dosa bagimu
(para wali) membiarkan mereka berbuat
terhadap diri mereka menurut yang patut.
Allah mengetahui apa yang kamu perbuat”
QS Al-Baqoroh ayat 234)
Lanjutan
3. Masa iddah perempuan monopause, masa iddahnya
adalah 3 bulan atau 90 hari.
 Firman Alloh “Dan perempuan-perempuan yang
tidak haid lagi (monopause) di antara perempuan-
perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa
iddahnya), Maka masa iddah mereka adalah
tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan-
perempuan yang tidak haid. dan perempuan-
perempuan yang hamil, waktu iddah mereka
itu ialah sampai mereka melahirkan
kandungannya. dan barang -siapa yang
bertakwa kepada Allah, niscaya Allah
menjadikan baginya kemudahan dalam
urusannya” (QS At-tholaq ayat 4)
Lanjutan
4. Masa iddah perempuan hamil, adalah ia sampai
melahirkan.
 Firman Alloh ”…..dan perempuan-perempuan yang
hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka
melahirkan kandungannya. dan barang -siapa yang
bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan
baginya kemudahan dalam urusannya”
(QS At-tholaq ayat 4)
 UU No 1 Tahun 1974 ttg perkawinan tidak mengatur
married by accident, karena UU ini berlaku untuk seluruh
bangsa indonesia yg bersifat majemuk dan pluralistik
terutama dari aspek kepercayaan dan agama
 Pasal 53 KHI mengatur tentang married by accident, SBB
:
Lanjutan
 Pasal 53 KHI mengatur tentang married by accident, SBB :
1. Seorang wanita hamil diluar nikah, dapat dikawinkan
dengan pria yg mengahmilinya;
2. Perkawinan dengan wanita hamil yg disebut pada ayat
1 dapat dilangsungkan tanpa menunggu lebih dahulu
kelahiran anaknya;
3. Dengan dilangsungkan perkawinan pada saat wanita
hamil, tidak diperlukan perkawinan ulang setelah anak
yg dikandung lahir.
 Ada 3 alasan yg dirasa konkordan sehingga perumus KHI
merumuskan P 53 KHI, yaitu:
1. Firman Alloh “Laki-laki yang berzina tidak mengawini
melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan
yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak
dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-
laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas
oran-orang yang mukmin” QS Annur ayat 3)
Lanjutan
2. Menggunakan pendapat Imam Syafi’I dan Imam
Hanafi, yg menyatakan kebolehan melaksanakan
pernikahan dengan wanita hamil karena zina tanpa
harus menunggu perempuan itu melahirkan.
 Meskipun pendapat di tersebut secara eksplisit
bertentangan dengan Firman Alloh ”…..dan
perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah
mereka itu ialah sampai mereka melahirkan
kandungannya……….” (QS At-tholaq ayat 4)
 Pendapat Imam Syafi’I dan Hanafi tersebut,
nampaknya lebih melihat teks/siaul kalam ayat
tersebut dari ayat-ayat sebelumnya.
 Rangkaian ayat2 sebelumnya tidak membicarakan
perempuan hamil karena zina, OKI sangat logis bila
Imam syafi’I berpendapat bahwa lonthe/perempuan
hamil karena zina tidak mempunyai masa iddah
Lanjutan
3. Melihat kultur atau kearifan lokal yg terdapat dibeberapa
daerah masyarakat adat indonesesia bahwa jika
seoarang perempuan hamil karena zina, maka segera
dikawinkan dg laki2 yg mengahamilinya untuk menutup
malu keluarga dan masyarakat desa bersangkutan
 Catatan: Prinsip2 tersebut di atas sangat bertentangan
dengan kholifah umar bin khotob dan hadist Nabi
J. Kedudukan anak married by accident
 Terhadap hal ini paling tidak terdapat tiga (3) pendapat
yg berkembang, yaitu:
1. Pendapat ini mengatakan bahwa anak yg lahir dari
perkawinan hamil diluar nikah tetap dipandang sebagai
anak zina. Karena anak tsb dibenihkan sebelum akad
nikah (mitsaqon gholidhon). Dan inilah pendapat yang
paling benar berdasarkan syariat islam/hukum islam.
Lanjutan
2. Pendapat ini mengatakan bahwa anak tersebut
kedudukannya adalh sah. Karena pendapat ini
mengikuti UU No 1 tahun 1974 tentang perkawinan
dan pasal 99 ayat (1) KHI, yang menyatakan “anak
sah adalah anak yg dilahirkan dalam perkawinan
yang sah”. Dengan tujuan melindungi dan
memberikan kepastian hukum kepada anak yg lahir
nanti.
3. Pendapat ini mengatakan, jika anak lahir 6 bulan
stelah akad nikah, berarti usia kandungan sekitar
bulan saat menikah, maka si anak otomatis sah
dinasabkan pada ayahnya tanpa harus ada ikrar
tersendiri . Namun jika si anak lahir sebelum 6 bulan
setelah pernikahan ortunya, berarti usia kandungan
lebih 3 bulan saat menikah, maka ayahnya
dipandang perlu untuk ikrar.
Lanjutan
 Analisis masalah:
1. Kebiasaan yg berlaku dilingkungan masyarakat adat, baik
patrilinela (suku nias) maupun matrilineal (minangkabau),
dan belateral (jawa), kalau terjadi perempuan hamil di
luar nikah biasanya langsung di kawinkan, untuk menutupi
aib. Rupanya pandangan adat di atas yg diambil untuk
merumuskan UU no 1 tahun 1974 ttg perkawinan dan KHI
(Inpres No 1 tahun 1991 ttg Kompilasi Hukum Islam
2. Dalam pandangan islam akad nikah merupakan tonggak
pemisah antara yg haram dan yang halal. Jadi yg di lihat
adalah kapan dibenihkan anak tersebut bukan kapan
dilahirkan anak tersebut.
3. Nasab hanya bisa dibentuk dengan perkawinan, bukan
perzinaan atau yg lainnya. Sabda Nabi “nasab itu dari
perkawinan yg sah, sedangkan bagi pezina adalah batu
rajam” (HR Muslim)
Lanjutan
4. Hadist Nabi “dari Abu Abdillah An-Nu’man bin Basyir
RA. Ia berkata, “Aku mendengan Nabi
bersabda”sesungguhnya yg halal itu jelas dan yg
haram itu jelas, dan diantara keduanya ada perkara yg
samar-samar, kebanyakan manusia tidak
mengetahuinya,maka barang siapa menjaga dirinya
dari yg samar2 itu, berarti ia telah menyelamatkan
agama dan kehormatannya, dan barang siapa
terjerumus dalam wilayah samar2 maka ia telah
terjerumus kedalam wilayah yg haram,…(HR Bukhari
Muslim). Maksudnya kita tidak boleh
mengkompromikan antara halal dan haram.
5. Masalah nasab mendapat peratian yg serius dalam
islam, contoh anak angkat nabi yg bernama zaid bin
haritsah. Sehingga turun surat al-ahzab ayat 4-5. yang
intinya melarang Nabi memanggil zaid dengan sebutan
zaid bin muhammad.
Lanjutan
6. Ttg ketentuan surat Al-Ahqof ayat 15 dan surat
luqman ayat 14, waktu mengandung dan
menyapih adalah 30 bulan. sedangkan menurut
surat lukman waktu menyapih idealnya 24
bulan atau 2 tahun. Dari sini dapat diketahui
bahwa masa kehamilan itu minimal 6 bulan
atau 180 hari, sesuai dg ketentuan tersebut ,
Imam Abu Hanifah menghitung jumlah 180
haru hari itu dari saat perkawinan dilakukan,
bukan dari mulainya hubungan seksual
diantara jedua orang tuanya.
Lanjutan
K. Keluarga berencana
 Istilah keluargaberencana (KB), merupakan terjemahan
dari bahsa inggris (family planning), yg pelaksanaannya
dinegara barat mencakup 2 macam metode (cara), yaitu:
1. Planning Parenthood, pelaksanaanmetode ini menitik
beratkan tanggungjawab kedua orang tua untuk
membentuk kehidupan RT yg aman, tentram, damai,
sejahtera dan bahagia, walupun bukan dengan jaln
membatasi anggota keluarga, dikenal dengan bahasa
ara “tandiimunnasli” mengatur keturunan.
2. Birth control, penerapan metode ini menekankan
jumlah anak atumenjrangkan kelahiran, sesuai dengan
situasi dan kondisi suami istri. Istilah arab adalah
membatasi keturunan. Tetapi cara prateknya di
negara barat, cara ini juga membolehkan aborsi.
Lanjutan
 Pelaksanaan KB dibolehkan dalam ajaran islam karena
pertimbangan ekonomi, kesehatan dan pendidikan.
 Artinya di bolehkan bagi orang2 yg tidak sanggup
membiayai kehidupan anak pendidikan, kesehatanya
boleh ber KB.
 Bahkan menjadi dosa baginya, bila melahirkan anak yg
tidak terurus masa depanya. Yg akhirnya menjadi beban
yg berat bagi masyarakat karena ortunya tidak
menyanggupi biaya hidupnya.
 Firman Alloh “dan hendaklah orang2 takut kepada Alloh,
bila seandainya mereka meninggalkan anak2nya yg
dalam keadaan lemah, yg mereka khawatirkan terhadap
kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu, hendaklah
mereka bertaqwa kepada Alloh dan mengucapkan
perkataan yg benar (QS Annisa’ ayat 9)
Lanjutan
 Firman Alloh “Para ibu, hendaklah menyusui anak-anaknya
selama dua tahun penuh, yaitu bagi yg ingin
menyempurnakan penyusuannya (QS Albaqoroh ayat 233)
 Mengenai alat kontrasepsi, yg sering di gunakan ber KB,
dan yg dibolehkan adalah:
1. Pil
2. Suntik
3. Implan atau susuk
4. Jamu (cara tradisional)
5. Kondom
6. Coitus Interuptus/azal
 Hadist nabi dari jabir “kami pernah melakukan azal,
dimana Nabi, sedangkan Al-Qur’an ketika itu masih
turun” (HR Bukhori Muslim)
Lanjutan
 Hadist Nabi dari Jabir “Kami pernah melakukan azal yg
ketika itu nabi mengetahuinya, tetapi Nabi tidak pernah
melarang kami” (HR. Muslim)
 Alat kontrasepsi yg dilarang:
1. Menstrual regulation, (MR) pengguguran kandungan
yg masih mudah.
2. Pengguguran kandungan yg sudah bernyawa
3. Ligasi tuba (mengikat saluran kantong ovum) dan
tubektomi (mengangkat tempat ovum) kedua istilah
tersebut disebut sterilisasi
4. Mengikat atau memutus sluran sperma dan buah
dzakar (vasektomi) disebut juga sterilisasi
Lanjutan
Dalil akli dibolehkannya KB dalam islam, Qoidah fiqih yag
artinya “kebijakan imam (pemerintah) terhadap
rakyatnya bisa dihubungkan dengan tindakan
kemaslahatan”
Menurut madzhab maliky, yg disebutnya sebagai
maslahah mursalah. Tentu saja, di negara indonesia
tercinta, pemerintah sebgai pelaksana amanah rakyat
berhak untuk melaksanakan program KB.

L. Sterilisasi (pengakhiran kesuburan)


 Sterilisasi merupakan suatu tindakan/netode yg
menyebabkan seorang wanita tidak dapat hamil lagi
 Infertilitas (kemandulan) menyatakan berkurangnya
kesanggupan untuk berkembang biak, tanpa melalui
proses operasi
Lanjutan
 Jadi perbedaan dari keduanya adalah bahwa sterilisasi itu
kemandulan yg disangaja sedangkan infertilisasi adalah
kemandulan alami atau tidak di sengaja
 Maka dapat dikethui bahwa infertilisasi di bagi menjadi
dua macam, yaitu:
1. Infertilitas primer: kemandulan yg sama sekali tidak
pernah hamil;
2. Infertilisasi sekunder : keadaan wanita yg sudah pernah
hamil, lalu menjadi mandul karena faktor umur yg
sudah lansia
 Motivasi atau cara pelaksanaanya, dilaksanakan sterilisasi
karena beberapa faktor, antara lain:
1. Indikasi medis: biasanya dilakukan teradap wanita yg
sudah mengidap penyakit yg dianggap dapat berhaya
baginya. Misalnya: jantung, ginjal, dan hipertensi
Lanjutan
2. Permintaan sendiri, :biasanya dilakukan, karena
permintaan oleh yg bersangkutan, meskipun ia mampu
tergolong mampu secara ekonomi.
3. Sosio ekonomi, :biasanya dilakukan karena suami istri
tidak sanggup memenuhi kewajiban bila mereka
melahirkan anak, karena terlalu miskin.
 Ada beberapa cara yg sering dilakukan dalam proses
sterilisasi wanita, antara lain:
1. Cara radiasi : yaitu merusak fungsi ovarium, sehingga
tida dapat lagi menghasilkan hormon2, yg
menyebabkan wanita menjadi menupause.
2. Cara operatif, yg terdiri darai beberapa teknik, antara
lain:
a. Ovarektomi : yaitu mengangkat atau memiringkan
kedua ovarium, yg efeknya sama dengan radisasi’
Lanjutan
b. Tubektomi, mengangkat seluruh tuba agar wanita tidak
bisa hamil lagi, karena saluran tersebut sudah bocor
c. Ligasi tuba, yaitu mengikat tuba, sehingga tidak dapat lagi
dilewati ovum (sel2 telur)
3. Cara penyumbatan tuba, yaitu menggunakan zat2 kimia
untuk menyumbat lubang tuba, dengan teknik suntikan.
4. Untuk pria yaitu Vasektomi : dengan teknik membedah dan
membuka vas (bagian dalam pelir), kemudian diikat atau
dijepit, agar tidak lagi dilewati sperma.
 Hukumnya,
 Dari berbagai sterilisasi yg dijelaskan di atas baik aman
maupun tidak aman bagi kesehatan semuanya hukumnya
haram menurut islam.
 Pemandulan yg dibolehkan dalam islam, adalah yg sifatnya
temporer atau “Muwaqqotan“ menurut istilah agama, bukan
yg sifatnya selama-lamanya atau “ Muabbaron”
Lanjutan
 Kaidah usul fiqih “Keadaan darurat membolehkan
(melakukan hal-hal) yg dilarang (dalam agama)

Referensi :
1. Mahjuddin, Masail Al-Fiqih, Kasus-Kasus aktual dalam
Hukum Islam
2. Irfan Nurul, Nasab & Status Anak dalam Hukum Islam
3. Anshary, Kedudukan Anak dalam Perspektif Hukum
Islam dan Hukum Nasional

Anda mungkin juga menyukai