Anda di halaman 1dari 11

HAK-HAK AGRARIA

DI SUSUN OLEH:
NAMA : MUHAMMAD FAISAL
NIM : 21909133
MATKUL : HUKUM AGRARIA
PRODI : ILMU HUKUM
SEMESTER: III (GANJIL)
HUKUM AGRARIA

 Pengertian
Hukum Pertanahan : ketentuan-ketentuan (tertulis/tdk tertulis) yg mengatur hak-hak penguasaan
dan penggunaan atas tanah baik yg bersifat publik maupun perdata (Boedi Harsono, 1994:26)
 Ketentuan Tertulis = UUPA & Peraturan pelaksanaannya
 Tdk Tertulis = Hk adat yg disaneer (Ps 5 + 56 UUPA), Yurisprodensi + kebiasaan baru yg
muncul + Praktek administrasi. (Ps 58)
 Tanah : UUPA = “permukaan bumi”

 Hak Atas Tanah


 UUPA : Kewenangan untuk menggunakan tanah termasuk tubuh bumi + ruang di atasnya sesuai
dengan tujuan pemberian haknya
 NLC Malaysia : right to use the surface of the earth + the earth below the surface & all
substances therein + anything attached on the surface + land covered by water
 LTA Singapura : surface of any defined parcel of the earth + all substances thereunder & the
colum of air above the surface as is reasonably necessary for the proprietor’s use & enjoyment

 Kedudukan Hk Tanah
 Publik = adanya intervensi oleh negara yg bersifat regulatif & administratif
 Privat = adanya kewenangan tertentu yg diberikan kpd pemegang hak
 Ruang Lingkup Hubungan : Bersifat Fungsional
1. Bidang-Bidang Hukum Pertanahan :
a. Pengurusan Hak Atas Tanah PT TGT
b. Penatagunaan Tanah
c. Landreform ADM
d. Pendaftaran Hak Atas Tanah
PHT LR
2. Hubungan Fungsional antar bidang

Keberhasilan satu bidang tergantung


dukungan dari bidang lainnya

 Pengelompokan HAT
1. HAT Primer : tak terbatas waktunya + induk dari hak atas tanah yg lain = Hak Milik dan Hak Pengelolaan
2. HAT Sekunder : terbatas waktunya & Tidak dapat dibebani hak atas tanah lainnya = HGU, HGB, Hak Pakai
3. HAT Sementara : keberadaannya akan dihapus
 Penetapan macam HAT bersifat tidak limitatif = terbuka pembentuk HAT baru (Ps 16 (1) h UUPA)
No KEWENANGAN KEWAJIBAN LARANGAN
1 Menguasai dan Menggunakan/ Menggunakan atau Memanfaatkan Larangan Menelantarkan tanah
Memanfaatkan tanah tanah sesuai dengan sifat tanah atau yang dipunyai
tujuan pemberiannya & RTRW
2 Memperalihkan atau Memindah- Mengerjakan / Mengusahakan tanah Larangan Menggunakan tanah
tangankan hak atas tanah atau sendiri secara Aktif untuk Melakukan eksploitasi
Mewakafkan kepada orang lain
3 Membebankan hak atas tanahnya Meningkatkan hasil atau produksi dari Larangan Menjadikan tanah
dengan hak atas tanah yang lain tanah yang dipunyai sebagai barang dagangan
(Komoditas)
4 Menjadikan hak atas tanahnya sebagai Memelihara tanah termasuk Larangan memiliki tanah yang
jaminan hutang dengan dibebani Hak kesuburannya agar tanah tidak rusak melebihi batas maksimum
Tanggungan kepemilikan tanah
5 Mempertahankan hak atas tanah jika
diganggu oleh pihak lain
6 Menerima ganti kerugian jika tanahnya
diperlukan bagi pembangunan untuk
Kepentingan Umum
HAT PENGERTIAN SIFAT/CIRI
Turun Temurun + Terkuat + Terpenuh Dengan Khusus : Lihat Pengertian
HM Mengingat Ketentuan Pasal 6 UUPA Umum : beralih + dialihkan + wajib
daftar + dijaminkan

 Merencanakan peruntukan & penggunaan tanah  Bentuk khusus HMN


HPL  Menggunakan tanah untuk kepentingan tugasnya  Tak dpt dialihkan + dijaminkan
 Menyerahkan bagian tanah kpd pihak ke III untuk
dimohon HM/HGB/H.Pakai

HGU Penggunaan Tanah Negara Untuk pertanian Dalam Beralih + dialihkan + wajib daftar +
Waktu Tertentu dijaminkan
Penggunaan Tanah Pihak lain Untuk Mendirikan Beralih + dialihkan + wajib daftar +
HGB bangunan Dalam Waktu Tertentu dijaminkan
Penggunaan Tanah Pihak Lain Untuk pertanian  Beralih + dialihkan + wajib Daftar +
H.PAKAI atau non-pertanian Dalam Waktu atau Tanpa dijaminkan Bagi HP dengan waktu
Waktu  Wajib Daftar bagi HP Tanpa Waktu
HAT SUBYEK HAK JANGKA WAKTU

 Hanya perorangan WNI Tunggal sendiri/bersama


HM  WNI Rangkap = asing Tidak ada jangka waktu
 BH : tdk boleh. Mengapa? Kecuali?

HPL Instansi Pemerintah/Pemda + BUMN/D Selama Tanahnya Digunakan Untuk Tujuan yg


ditetapkan

HGU  WNI baik sendiri maupun Bersama UUPA : maks.25 th/35 th (PP 40/96 : maks.35 th)
 Badan Hukum Indonesia Perpanjangan & Pembaharuan?

 WNI baik sendiri atau Bersama Maksimal 30 tahun & diperpanjang +pembaharuan
HGB  Badan Hukum Indonesia

 WNI + WNA + BHI + BHA  Maksimal 25 th (PP 103/2015 : 30 Th bagi WNA


HP  diperpanjang/pembaharuan
 Instansi Pemerintah + Badan perwakilan asing  Untuk Selama Tanah Digunakan
HAT CARA MEMPEROLEH TERJADI /LAHIRNYA HAT
 Menurut Ketentuan hukum adat  Bertahap : Hak Utama - HP – HM
HM  SK Pemberian Hak Oleh pemerintah  Sejak Tanggal Pendaftaran hak
 Konversi?  Sejak Dilakukan Konversi
 SK Pemberian Hak Oleh pemerintah  Sejak Tanggal Pendaftaran hak
HPL  Konversi  Sejak Dilakukan Konversi

 SK Pemberian Hak Oleh pemerintah  Sejak Tanggal Pendaftaran hak


HGU  Konversi  Sejak Dilakukan Konversi
 SK Pemberian Hak Oleh pemerintah  Sejak Tanggal Pendaftaran hak
HGB  Perjanjian Pemberian Hak  Sejak ditandatangani Akte Pemberian Hak
 Konversi  Sejak Dilakukan Konversi

 SK Pemberian Hak Oleh pemerintah  Sejak Tanggal Pendaftaran hak


HP  Perjanjian Pemberian Hak  Sejak ditandatangani Akte Pemberian Hak
 Konversi  Sejak Dilakukan Konversi
HAT LUAS TANAH HAPUSNYA HAK
 Tanah Pertanian = batas minimal  Tanah Jatuh pada negara : pencabutan +
HM + maksimal penyerahan suka rela kpd Negara + ditelantarkan
 Tanah Pekarangan = belum ada + tdk memenuhi lagi syarat sbg subyek
 Tanahnya musnah

Sesuai dg keperluannya  Bagian tanah diserahkan dg H.Milik


HPL  Penggunaan tanah tdk sesuai lagi
 Semua Hapusnya HM berlaku juga
 WNI : Min. 5 & Maks 25 ha  Waktunya berakhir + Dibatalkan
HGU  BH : Min.25 ha & maks belum  Semua Hapusnya HM berlaku juga
ada ketentuannya
HGB Sesuai dg rencana kegiatannya Idem HGU
 Pertanian : maksimal 5 ha Idem HGB
HP  Pekarangan : sesuai keperluan
HAK SEWA UNTUK BANGUNAN (Pasal 44 & 45 UUPA)
 Pengertian = kewenangan untuk menguasai dan menggunakan/memanfaatkan tanah kepunyaan pihak lain
untuk keperluan mendirikan bangunan dalam waktu tertentu dengan membayar uang sewa
 Sifat dan Ciri khusus :
 Bersifat pribadi (Persoonlijkrecht) = kewenangan itu hanya melekat pada diri orang yang diberi hak sewa.
Konsekuensinya : (1) tidak dapat dialihkan kepada pihak kecuali ada izin dari pemilik tanah; (2) tidak dapat
beralih/diwariskan jika ditegaskan bahwa dengan meninggalnya penyewa, hak sewa berakhir
 Tidak dapat dijadikan jaminan hutang dengan dibebani Hak Tanggungan
 Tetap berlangsung jika Hak Milik atas tanahnya dialihkan & beralih kepada pihak lain
 Tidak Wajib Daftar sehingga tidak ada sertipikat
 Subyek : (1) WNI; (2) WNA yang berkedudukan di Indonesia; (3) BHI; (4) BHA yang mempunyai perwakilan di
Indonesia
 Jangka waktu : (1) maksimal sama dengan jangka waktu Hak Pakai yaitu 25 Tahun. Ini didasarkan pada
Penjelasan Pasal 44 dan Pasal 45 bahwa Hak Sewa Untuk Bangunan merupakan Hak Pakai dengan ciri2 khusus;
(2) dapat diperbaharui berdasarkan kesepakatan
 Cara Memperoleh & Terjadinya : (1) HSUB diperoleh melalui Perjanjian dengan pemegang Hak Milik; (2)
terjadi/lahir sejak ditandatanganinya Perjanjian
 Luas Tanah : sama dengan luas tanah Hak Pakai Dengan jangka waktu
 Hapusnya : (1) Jangka waktu Perjanjian berakhir; (2) Penyewa meninggal dunia; (3) Penyewa menyerahkan Hak
Sewa secara suka rela; (4) Tanahnya musnah; (5) Perjanjian dibatalkan
HAK MILIK ATAS SARUSUN (UU No.20/2011)
 Pengertian : kewenangan untuk memiliki dan menggunakan Sarusun beserta tanah bersama, bagian bersama,
dan benda bersama
 Unsur HM SARUSUN :
 Unsur yang dimiliki dan digunakan secara individual = Sarusun itu sendiri
 Unsur yang dimiliki & digunakan secara bersama = (1) Tanah Bersama berdasarkan Nilai Perbandingan
Proporsional; (2) Bagian Bersama yaitu bagian rumah susun yang dimiliki secara tidak terpisah untuk
pemakaian bersama; (3) Benda Bersama yaitu benda yang bukan merupakan bagian rumah susun
melainkan bagian yang dimiliki bersama secara tidak terpisah untuk pemakaian bersama
 Subyek yang dapat mempunyai =
 Tergantung pada status hak atas tanahnya yaitu HM, HGB, dan HP Dengan Jangka Waktu
 Subyek yang dapat mempunyai HM Sarusun sesuai dengan subyek masing-masing hak tersebut
 Jangka Waktu : (1) sesuai dengan jangka waktu hak atas tanahnya; (2) dapat diperpanjang & diperbaharui
 Cara Memperoleh dan Terjadinya : (1) HM Sarusun diperoleh melalui Perjanjian Peralihan HM Sarusun antara
Perusahaan Pengembang dengan Warga Masyarakat calon Pemilik; (2) Terjadi sejak penandatangan an Akta
Perjanjian Peralihan oleh PPAT
 Hapusnya : (1) hapusnya sesuai dengan hapusnya hak atas tanahnya; (2) meskipun hak atas tanahnya hapus
namun bangunan SARUSUNNYA tetap dipunyai oleh pihak yang membelinya
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai