Anda di halaman 1dari 20

Teori dan Praktek Akuntansi

Liabilities and
Owner’s Equity
KELOMPOK 1

Yolanda Suci Widyasanti Lola Yuli Asmara Lisa Novianti Azni Srimaydila Aziz
1920532005 1920532033 2020532025 2020532026
OUTLINE
01 Liabilities

02 Owner’s Equity

03
Accounting and
Reporting

04 Paper
Pendahuluan Proprietary Theory (Teori Kepemilikan)
mendasarkan pada ide bahwa pemilik
menjadi pusat perhatian. Seluruh konsep,
prosedur, aturan akuntansi dirumuskan
dengan mengingat kepentingan pemilik.
P=A-L

Entity Theory (Teori Entitas/Kesatuan)


mengemukakan bahwa suatu bisnis
merupakan sebuah entitas terpisah dan
akuntansi mencatat transaksi entitas.
Assets = Equities
Liabilities
IASB Kerangka Definisi ayat 49 (b)
mendefinisikan kewajiban adalah:
Sebuah Kewajiban dimasa kini atas
perusahaan yang timbul dari peristiwa
masa lalu, dimana ketika jatuh tempo
dapat mengakibatkan arus keluar atas
sumber daya dari perusahaan yang
mempunyai suatu manfaat ekonomis.
Kewajiban Kini
Berfokus pada kejadian dimasa depan seperti
pengorbanan yang belum dilakukan. Peritmbangan
yang mendasarinya adalah kewajiban muncul terkait
dengan pengeorbanan di masa depan.

Transaksi Masa Lalu


Keharusan bahwa kewajiban tersebut merupakan
hasil dari transaksi di masa lalu memastikan bahwa
hanya kewajiban muncul di masa kini-lah yang
dicatat, bukan kewajiban yang muncul di masa depan
 Pengakuan Kewajiban

Terdapat 4 rules yang digunakan adalah:


• Kepercayaan pada hukum yang berlaku
• Penentuan substansi ekonomis atas suatu event
• Kemampuan untuk mengukur nilai kewajiban tersebut
• Penggunaan prinsip konservatisme
Kerangka IASB
Kerangka IASB memberikan panduan terkait dengan pengakuan elemen-
elemen yang terdapat di dalam neraca dan laporan laba rugi. Ayat 82
menyatakan bahwa item yang memenuhi definisi harus diakui jika:
• Terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan berkaitan
dengan item yang akan mengalir ke dalam entitas
• Item memiliki cost atau nilai yang dapat diukur dengan andal.

Ayat 91 memberikan pedoman khusus tambahan. Isu kunci yang harus


dipertimbangkan terkait pengakuan kewajiban adalah
(a) Terdapat kemungkinan arus keluar atas suatu manfaat ekonomis
(b) Keandalan pengukuran kewajiban.
PENGUKURAN LIABILITAS

Metode pengukuran liabilitas yang digunakan adalah :


1. Biaya historis
Biaya historis adalah metode yang paling umum digunakan untuk
pengukuran kewajiban setelah pengukuran awal. Di dalam IFRS,
metode pengukuran liabilitas yang paling umum digunakan adalah
biaya historis.
2. Nilai Wajar
Pengukuran dengan nilai wajar digunakan pada pengukuran awal
untuk transaksi liabilitas yang berhubungan dengan Financial Lease,
Financial Instruments, Share-based Payment, dan Business
Combination.
Provisions and Contingencies

Paragraf 10 IAS 37/AASB 137 menyebutkan bahwa liabilitas kontijensi


adalah:
• Kemungkinan kewajiban yang timbul dari peristiwa masa lalu dan
keberadaannya dapat dipastikan hanya dengan terjadinya atau tidak
terjadinya peristiwa masa depan yang tidak dapat dikontrol
sepenuhnya oleh entitas, atau
• Kewajiban saat ini yang muncul dari peristiwa masa lalu tetapi tidak
diakui karena:
• Tidak mustahil jika ada arus keluar dari sumber daya, yang mendatangkan
manfaat ekonomi, yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut,
atau
• Jumlah kewajiban tidak dapat diukur dengan andal.
Owner’s Equity
Ekuitas pemilik adalah konsep dasar akuntansi
ketiga yang tergambar dari persamaan akuntansi,
yang menggambarkan aset netto (aset-liabilitas)
entitas. Sehingga ekuitas pemilik merupakan hak
pemilik pada aset netto entitas, dimana entitas
sudah tidak memiliki kewajiban saat ini yang harus
dibayar. Namun, ekuitas pemilik tidak bermakna
kewajiban untuk mentransfer aset, tetapi hak nilai
sisa (residual claim).
Substansi Ekonomi

• Baik liabilities maupun owner’s equity sama-sama


menggambarkan klaim terhadap entitas. Semua yang
menuntut entitas menanggung risiko kerugian, tetapi
karena kreditor berhak melakukan klaim lebih awal,
risikonya tidak sebanyak pemilik. Pemilik harus
menanggung seluruh kerugian yang berasal dari aktivitas
perusahaan. Pemilik memikul beban atas risiko bisnis.
Klasifikasi Dalam Owners’ Equity

Perbedaan antara nilai yang diinvestasikan (contributed capital-CC) dan


nilai yang dire-investasikan (earned capital-EC) dianggap sangat
bermanfaat bagi akuntan. Rasionalisasi dari pemisahan tersebut adalah
CC terkait transaksi pembiayaan, sedangkan EC berasal dari akifitas
profit.

Pembatasan antara CC dan EC tidak dapat dipertahankan karena


transaksi tidak hanya terbagi kepada dua kategori tersebut. Contohnya,
dividen saham yang menggambarkan perubahan dari EC ke CC.
TANTANGAN BAGI PEMBUAT STANDAR

Tantangan yang dihadapi oleh penyusun standar dapat dijelaskan dalam


tiga topik utama, yaitu:
• Perbedaan antar klasifikasi item-item laibilitas dengan ekuitas;
• Penghilangan laibilitas; dan
• Menguji pembayaran share-based dan mempertimbangkan efeknya
terhadap laibilitas dan ekuitas.
The Recognition and
Measurement of Liabilities in Latar Belakang
IFRS
Richard Barker & Anne
McGeachin
Working Paper October 2011 - Tujuan
SSRN.com

Hipotesis

Pembahasan

Kesimpulan
Latar Belakang
Penelitian ini termotivasi oleh pengamatan bahwa
IFRS secara teori tidak memadai di bidang ini. Tanpa
penjelasan atau justifikasi formal, standar dan
proposal IFRS berisi banyak metode yang berbeda
dalam mengenali dan mengukur liabilitas, dengan
inkonsistensi di antaranya metode dan tanpa dua
standar atau proposal mengadopsi metode yang
sama. Disamping itu, motivasi kami untuk makalah
ini muncul dari pendekatan IASB yang tidak
konsisten terhadap tanggung jawab pengakuan dan
pengukuran.
Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk berkontribusi
pada teori akuntansi dan pelaporan keuangan berlatih
sehubungan dengan pengakuan dan pengukuran
kewajiban. 

Hipotesis
Kami berpendapat bahwa terbatas penerapan teori
pengukuran dimanifestasikan untuk kewajiban pada
tingkat yang lebih besar daripada untuk aset, dan
konservatisme dalam akuntansi adalah alasan mendasar
untuk ini. Namun daam IASB penerapan teori pengukuran
telah membuatnya menolak konservatisme sebagai tidak
lebih daripada pengukuran bias, bukannya mengadopsi
teori untuk merasionalisasi kehadiran konservatisme.
Pembahasan

• menjelaskan ketidakkonsistenan yang masih ada dalam IFRS, mereka


tidak dengan sendirinya mengarah ke komprehensif, resep normatif
untuk pengakuan dan pengukuran kewajiban dalam IFRS. Pengakuan
keterbatasan teori pengukuran menyiratkan perlunya alternatif teori,
yang disediakan hanya sebagian oleh teori yang masih ada tentang
konservatisme.
• Perbedaan pandangan tentang pengakuan, pengukuran, dan
konservatisme pada IASB dan IFRS
• Kebutuhan akan teori tambahan
Kesimpulan

• kebutuhan untuk merevisi perlakuan pengakuan dan


pengukuran dalam IFRS, untuk membuatnya konsisten dengan
teori pengukuran; 
• kebutuhan untuk memperkenalkan teori konservatisme dalam
IFRS, untuk membenarkan praktik pelaporan keuangan
daripada yang tidak bisa dijelaskan oleh teori pengukuran; 
• kebutuhan untuk mengembangkan teori normatif
konservatisme dalam literatur, untuk memungkinkan dan
membenarkan dampak yang lebih besar pada kebijakan dan
praktek.
THANK YOU

Who asks, please……

Anda mungkin juga menyukai