Anda di halaman 1dari 8

Bayi Tabung

Kelompok 6 :
Aulia Nurzakiyah 2019720116
Dinda Dwi Anjelia 2019720121
Finka Ririn Damayanti 2019720128
Fiola Aribah Sukmawati 2019720129
Indah Ayu Lestari 2019720131
DEFINISI
• Pengertian bayi tabung disubutkan sebagai istilah‫النابيب‬33‫ طفل ا‬yang artinya jabang bayi,
yaitu sel telor yang telah dibuahi oleh seperma yang telah dibiakan dalam tempat
pembiakan (cawam) yang sudah siap untuk diletakkan ke dalam rahim seorang ibu.
• Ajaran syariat Islam mengajarkan kita untuk tidak boleh berputus asa dan
menganjurkan untuk senantiasa berikhtiar (usaha) dalam menggapai karunia Allah
SWT. Demikian halnya dintara pancamaslahat yang diayomi oleh maqashid asy -
syari'ah (tujuan filosofis syariah Islam) adalah hifdz an - nas (memelihara fungsi dan
kesucian reproduksi) bagi kelangsungan dan kesinambungan generasi umat manusia.
Allah telah menjanjikan setiap kesulitan ada solusi (QS. Al - Insyirah: 5-6)
• Artinya: Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan. termasuk kesulitan reproduksi manusia
dengan adanya kemajuan teknologi kedokteran dan ilmu biologi modern yang Allah
karuniakan kepada umat manusia agar mereka bersyukur dengan menggunakannya
sesuai kaedah ajaran - Nya.
Tinjauan Hukum Islam Tentang
Bayi Tabung
• Bayi tabung atau inseminasi buatan apabila dilakukan dengan sperma suami istri
sendiri dan tidak ditranfer embrionya ke dalam rahim wanita lain termasuk istrinya
sendiri yang lain (bagi suami yang berpoligami), maka islam membenarkannya, baik
dengan cara mengambil sperma, kemudian disuntikan ke dalam vagina atau uterus
istri, maupun dengan cara pembuahan dilakukan diluar rahim, kemudian buahnya
ditanam di dalam rahim istri, asal kondisi suami istri yang bersangkutan benar-benar
memerlukan inseminasi buatan untuk memperoleh anak, Karena dengan cara
pembuahan alami, suami istri tidak berhasil memperoleh anak. Hal ini sesuai dengan
kaidah hukum fiqh Islam, yang berbunyi:
• ‫لضرورة والضرورة تبيح المحظورات‬3‫الحا جة تترل ا‬

• Artinya : ”Hajat (kebutuhan yang sangat penting itu) diperlakukan seperti dalam
keadaan terpaksa (Emergensy) padahal keadaan darurat atau terpaksa itu
membolehkan melakukan hal-hal yang terlarang.”
• Menurut hemat penulis, dalil-dalil syar'i yang dapat dijadikan landasan menetapkan
hukum haram inseminasi buatan dengan donor ialah:
• Pertama; firman Allah SWT dalam surat al-Isra:70

• Artinya: Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut
mereka di daratan dan di lautan Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami
lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang
telah Kami ciptakan.
• Upaya bayi tabung, dibolehkan oleh islam manakala perpaduan sperma dengan ovum
itu bersumber dari suami istri yang sah (inseminasi homolog) yang disebut juga
dengan ”Artifical insemination husband” (AIH). Dan yang dilarang adalah inseminasi
buatan yang dihasilkan dari perpaduan sperma dan ovum dari orang lain (inseminasi
heterolog) yang disebut juga dengan istilah ”Artifical Insemination Donor” (AID).
Inseminasi homolog tidak melanggar hukum agama atau ketentuan agama hanya
kecuali hanya menempuh jalan keluar untuk memenuhi prosedur senggama karena
tidak dapat memenuhi atau dibuahi. Karena itu kebolehannya ada karena faktor
darurat yang diberi dispensasi oleh agama, sebagaimana hadist nabi yang mengatakan
bahwa tidak boleh mempersulit diri dan menyulitkan orang lain.
Fatwa Majelis Ulama Indonesia
• Fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang bayi tabung/inseminasi buatan. Dewan
Pimpinan Majelis Ulama Indonesia:
a. Bayi tabung dengan sperma dan ovum dari pasangan suami isteri yang sah
hukumnya mubah (boleh), sebab hak ini termasuk ikhtiar berdasarkan kaidah-kaidah
agama.
b. Bayi tabung dari pasangan suami-isteri dengan titipan rahim isteri yang lain
(misalnya dari isteri kedua dititipkan pada isteri pertama) hukumnya haram
berdasarkan kaidah Sadd az-zari’ah, sebab hal ini akan menimbulkan masalah yang
rumit dalam kaitannya dengan masalah warisan (khususnya antara anak yang
dilahirkan dengan ibu yang mempunyai ovum dan ibu yang mengandung kemudian
melahirkannya, dan sebaliknya).
C.Bayi tabung dari sperma yang dibekukan dari suami yang telah meninggal dunia
hukumnya haram berdasarkan kaidah Sadd az-zari’ah, sebab hal ini akan menimbulkan
masalah yang pelik, baik dalam kaitannya dengan penentuan nasab maupun dalam
kaitannya dengan hal kewarisan.
d. Bayi tabung yang sperma dan ovumnya diambil dari selain pasangan suami isteri
yang sah hukumnya haram, karena itu statusnya sama dengan hubungan kelamin antar
lawan jenis di luar pernikahan yang sah (zina), dan berdasarkan kaidah Sadd az-
zari’ah, yaitu untuk menghindarkan terjadinya perbuatan zina sesungguhnya.
Bayi Tabung Dari Sudut Pandang Hukum Perdata
Indonesia
• Pada mulanya program pelayanan ini bertujuan untuk menolong pasangan suami istri yang
tidak mungkin memiliki keturunan secara alamiah disebabkan tuba folopii istrinya
mengalami kerusakan yang permanen. Namun kemudian mulai ada perkembangan dimana
kemudian program ini diterapkan pula pada pasutri yang memiliki penyakit atau kelainan
lainnya yang menebabkan tidak dimungkinkan untuk memperoleh keturunan. Otto
Soemarwoto dalam bukunya "Indonesia Dalam Kancah Isu Lingkingan Global", dengan
tambahan dan keterangan dari Drs. Muhammad Djumhara, S.H., menyatakan bahwa bayi
tabung pada satu pihak merupakan hikmah, ia dapat membantu pasangan suami istri tetapi
karena suatu gangguan pada organ produksi, mereka tidak dapat mempunyai anak.
• Dalam kasus ini, sel telur isi dan sperma suami dipertemukan di luar tubuh dan zigot yang
terjadi ditanaman dalam kandungan istri. Dalam hal ini kiranya tidak ada pendapat pro dan
kontra terhadap bayi yang lahir karena merupakan keturunan ginetik suami istri. Akan tetapi
sering perkembangannya, mulai timbul persoalan dimana semula program ini dapat diterima
oleh semua pihak karena tujuan yang "mulia" menjadi pertentangan, Banyak pihak yang
kontra dan pihak yang pro. Pihak yang pro dengan program ini sebagian besar berasal dari
dunia kedokteran dan mereka yang kotra berasal dari kalangan alim ulama.
~ SELESAI~

Anda mungkin juga menyukai