Anda di halaman 1dari 16

Prefrensi konsumen dan anggran biaya

Dosen pengampu : Widia Febriana S.Pd., M.M


Prilaku konsumen

• Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika


seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan,
pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk
dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari
konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk
barang berharga jual rendah (low-involvement) proses
pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah,
sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-
involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan
dengan dengan pertimbangan yang matang
Peran perilaku konsumen bagi pemasar atau produsen adalah mampu

• Membujuk konsumen untuk membeli produk yang


dipasarkan.
• Memahami konsumen dalam berperilaku, bertindak
dan berfikir, agar pemasar atau produsen mampu
memasarkan produknya dengan baik.
• Memahami mengapa dan bagaimana konsumen
mengambil keputusan, sehingga pemasar atau
produsen dapat merancang strategi pemasaran
dengan baik.
`
Preferensi Konsumen

Preferensi konsumen dapat berarti kesukaan,


pilihan atau sesuatu hal yang lebih disukai
konsumen. Preferensi ini terbentuk dari
persepsi konsumen terhadap produk
(Munandar et al., 2012). Seseorang selalu
dapat membuat atau menyusun rangking
semua situasi/kondisi mulai dari yang paling
disenangi hingga yang paling tidak disukai.
Sifat Dasar Preferensi Konsumen

• Menurut Nicholson (1989), hubungan


preferensi konsumen diasumsikan memiliki
tiga sifat dasar, antara lain :
1. Kelengkapan (Completeness)
• Jika A dan B merupakan dua kondisi/situasi, maka tiap
orang selalu harus bisa menspesifikan apakah A lebih
disukai daripada B, B lebih disukai daripada A atau A dan B
sama-sama disukai. Dengan dasar ini tiap orang
diasumsikan tidak pernah ragu dalam menentukan pilihan,
sebab mereka tahu mana yang baik dan mana yang buruk,
dan dengan demikian selalu bisa menjatuhkan ilihan
diantara dua alternatif.
2. Transitivitas (Transitivity)
• Jika seseorang mengatakan ia lebih menyukai A
daripada B, dan lebih menyukai A daripada C,
maka ia harus lebih menyukai A daripada C.
Dengan demikian seseorang tidak bisa
mengartikulasikan preferensinya yang saling
bertentangan.
3. Kontinuitas (Continuity)
• Jika seseorang mengatakan ia lebih menyukai A daripada B, ini
berarti segala kondisi di bawah A tersebut disukai daripada kondisi
di bawah pilihan B.

• Menurut Jeremy Bentham dalam Nicholson (1989) mengatakan


bahwa barang yang lebih diminati menyuguhkan kepuasan yang
lebih besar daripada barang yang kurang diminati. Ukuran kepuasan
ini dipengaruhi oleh bermacam faktor. Jadi kepuasan yang diterima
tidak hanya ditentukan oleh bentuk atau jenis barang tersebut,
tetapi juga oleh sikap psikologis (psychological attitudes), tekanan
kelompok (group pressures), pengalaman pribadi dan lingkungan.
• Preferensi memiliki tujuan yang merupakan keputusan
akhir dalam proses pembelian untuk dapat dinikmati
oleh konsumen sehingga dapat mencapai kepuasan
konsumen. Dengan preferensi dan anggaran yang
tersedia, dapat diketahui bagaimana setiap konsumen
memilih berapa banyak barang yang dibeli. Hal ini dapat
diasumsikan bahwa konsumen dapat membuat pilihan
secara rasional, mereka yang memilih barang untuk
memaksimalkan kepuasan yang dapat mereka raih
dengan anggaran terbatas yang mereka miliki (Pindyck
dan Rubinfeld, 2012).
Berikut ini adalah gambaran kepuasan konsumen dalam kurva indiferrens yang sesuai dengan
anggaran (budget) yang ada.
Pada gambar tersebut terlihat utility yang diterima juga lebih tinggi (U2 > U1).
Pada gambar tersebut terlihat utility yang diterima juga lebih tinggi (U2 > U1).

• Pada gambar memperlihatkan tiga dari sekian banyak kurva indifferens


seorang konsumen (U1, U2, dan U3). Kombinasi konsumsi barang X dan
barang Y pada masing-masing kurva akan memberikan kepuasan yang sama.
Seperti halnya pada titik A yang merupakan kombinasi konsumsi barang X dan
barang Y pada kurva indifferens (U1). Karena setiap konsumen lebih senang
jika dapat mengkonsumsi setiap barang lebih banyak, maka kurva indifferens
yang lebih tinggi (U3) menggambarkan tingkat kepuasan yang lebih besar dan
karenanya lebih disukai daripada kurva indifferens yang lebih rendah (U1)
menggambarkan tingkat kepuasan yang lebih kecil. Slope kurva indifferens ini
adalah negatif. Hal ini berarti jika seseorang menginginkan barang X lebih
banyak, ia harus mengorbankan barang lain agar kepuasan yang diterima
tetap sama
• FVSD Pada gambar tersebut terlihat utility yang diterima juga lebih tinggi (U2 > U1).
Garis Anggaran adalah berbagai kemungkinan kombinasi konsumsi yang mampu diperoleh konsumen dengan pendapatannya.

Kendala Anggaran

• Kita mengenal istilah Garis Anggaran pada


mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi,
khususnya pada Bab Teori Pilihan Konsumen
(The Theory of Consumer Choice).
• Garis Anggaran adalah berbagai kemungkinan
kombinasi konsumsi yang mampu diperoleh
konsumen dengan pendapatannya.
Pada dasarnya setiap orang pasti menginginkan konsumsi yang banyak dan
berkualitas tinggi, karena hal tersebut memang sudah menjadi sifat dasar manusia.
Namun, keinginnya tersebut tidak akan selalu terpenuhi karena pengeluaran manusia
dibatasi oleh anggaran yang dimiliki. Itulah sebabnya Garis Anggaran sering juga
disebut dengan “Kendala Anggaran”.
Pilihan Konsumen
• Faktor Sosial
• Faktor Personal
• Faktor Psychological (Motivation, Perception,
Learning, Beliefs and Attitude)

Anda mungkin juga menyukai