Anda di halaman 1dari 9

MATERI BS 10

RUMAH & PEMUKIMAN


Nyi Raden Ruyani, S.Sos., M.Si.
Bumi Panggung Urang Sunda
Pengantar
 Suku Sunda sebagai salah satu suku di Indonesia mayoritas
mendiami wilayah Jawa Barat;
 Suku Sunda memiliki rumah tradisional yang umumnya
berbentuk rumah panggung dengan ketinggian sekitar 0,5m s.d
0,8m/satu meter di atas permukaan tanah;
 Bahkan rumah-rumah yang sudah tua usianya, tinggai kolong
ada yang mencapai 1,8m;
 Dikutip dari buku “Rumah Etnik Sunda” (2013) karya Hendi
Anwar dan Hafizh A. Nugraha. arsitek Rumah Sunda
dipengaruhi oleh tradisi atau adat istiadat. Rumah tradisional
Masyarakat Sunda yang berbentuk panggung memiliki arti,
bahwa rumah tidak boleh menempel ke tanah. Ini dilakukan
untuk menghormati orang yang sudah meninggal dunia.
 Bahan bangunan Rumah Sunda banyak menggunakan bahan dari alam
seperti kayu, bambu, ijuk, dan pelepah daun kelapa
 Fungsi Rumah Sunda (terdapat pembedaan ruang berdasarkan fungsinya)
Di mana area depan rumah, seperti teras dan ruang tamu adalah
wilayah laki-laki, sedangkan pawon atau dapur dan goah/gudang gabah
sebagai wilayah perempuan; sementara ruang tengah bersifat netral
tempat berkumpul semua anggota keluarga. Selain pengaruh adat
istiadat, faktor alam pun ikut mempengaruhi arsitektur Rumah Sunda;
 Di mana kondisi topografi yang berbeda-beda mempengaruhi
penempatan rumah yang disesuaikan dengan keadaan, fungsi dan
kebutuhan Masyarakat Sunda. Dikutip dari buku “Suku Bangsa Dunia dan
Kebudayaannya” (2013) karya Pram, untuk naik ke Rumah Sunda
disediakan tangga yang yang disebut golodog = tangga tersebut terbuat
dari kayu atau bambu yang biasanya terdiri tidak lebih dari tiga anak
tangga. Golodog berfungsi juga untuk membersihkan kaki sebelum naik
ke dalam rumah
Jenis Rumah Sunda
IMAH SAUNG RANGGON
Tempat menyepi dan bersembunyi dari kejaran pihak Belanda yang kemudian
fungsinya berubah menjadi tempat menyimpan berbagai benda pusaka dan
sekarang ini bahkan dijadikan tempat ziarah bagi orang orang yang
membutuhkan bantuan dalam menghadapi kenyataan hidup
 Rumah Adat Sunda yang terletak di Kampung Cikedokan, Cikarang, Bekasi
Barat, diperkirakan dibangun pada abad ke-16 oleh Pangeran Rangga, putra
Pangeran Jayakarta yang datang kemudian menetap pada daerah tersebut.
Saung ranggon ini berfungsi sebagai tempat menunggu padi atau tanaman
palawija yang akan dipanen sehingga letaknya berada di tengah ladang.
 Umumnya, dibuat dengan ketinggian sekitar 3 s.d 4m di atas permukaan
tanah untuk melindungi diri dari hewan buas seperti harimau, babi hutan dan
berbagai hewan buas lainnya.
 Saung ranggon biasanya dibangun dengan luas 500 m2 yang menghadap ke
selatan dan tangga pintu utama dengan 7 buah anak tangga. Sementara
untuk bagian dalam merupakan ruang terbuka tanpa sekat pemisah di antara
ruangan meski memang hanya berbentuk seperti sebuah kamar.
 Rumah adat Jawa Barat ini juga memiliki dinding yang terbuat dari bilik atau
bambu, rangka, tiang tiang terbuat dari kayu serta bagian bawah bangunan
untuk menyimpan berbagai benda pusaka yang di bentuk seperti sumur dan
sekelilingnya ditambah dengan pagar besi setinggi 1.20 meter.
IMAH BADAK HEUAY
 Imah Badak Heuay atau jika diterjemahkan adalah Rumah
Badak Menguap. Desain dari atap yang menganga
membuat rumah tersebut dijuluki sebagai rumah adat
yang mirip dengan seekor badak yang sedang menguap
 Jenis rumah adat ini banyak ditemui di wilayah Sukabumi,
Jawa Barat dikatakan seperti Badak Menguap karena jika
diperhatikan secara seksama dari sisi depan dan samping
berbentuk seperti seekor Badak yang sedang menguap.
 Secara filosofis dikatakan Badak Heuay atau menguap
karena menggambarkan sisi Masyarakat Sunda yang
ramah, dan terbuka bagi setiap orang melalui desain dari
kerangka dan dinding bangunan yang terbuat dari kayu
dan bamboo dianalogikan sebagai sikap yang bersahaja
dan mengayomi siapapun yang tinggal didalam rumah ini.
IMAH KASEPUHAN
 Imah Kasepuhan ditemukan di daerah Cirebon, Jawa Barat dan diadopsi
dari bentuk desain Keraton Kasepuhan Cirebon. Mulanya desain tersebut
dipopulerkan oleh Pangeran Cakrabuana yang memimpin Cirebon pada
masa lalu saat ini desain tersebut sangat popular sebagai desain rumah
khas Cirebon Jawa Barat.
 Secara desain, Rumah Adat Kasepuhan ini memiliki 4 unsur yang selalu
dipakai oleh bangunan jenis ini, yang pertama adalah Gerbang Utama
atau biasa disebut Kreteg Pangrawit atau Jembatan penghantar untuk
menyambut tamu dan berfungsi untuk menyambut tamu yang akan
memasuki rumah Kasepuhan tersebut.
 Unsur kedua adalah Pancaratna yang berbentuk bangunan 8x8 meter
dengan atap yang disangga oleh empat tiang atau saka guru dan atapnya
sendiri terbuat dari genteng tanah liat. Di sebelah bangunan
Pancaratna, Anda bisa melihat Pangrawit.
 Di halaman pertama, Anda akan melewati dua gapura yaitu Adi dan
Benteng. Sedangkan halaman kedua dibatasi oleh dinding batu bata.
Untuk masuk ke halaman kedua, Anda akan melewati pintu gerbang
yang bernama Regol dan Lonceng.
IMAH JULANG NGAPAK
 Imah Julang Ngapak sudah sangat jarang ditemui, menurut Wikipedia Imah Julang
Ngapak merupakan Rumah Adat tertua yang ada di Jawa Barat sehingga sudah
tidak ada masyarakat yang menggunakan desain dari Rumah Adat ini.
 Desain atap rumahnya yang persis seperti seekor burung yang sedang
mengepakkan sayapnya. Bentuk atapnya melebar pada setiap sisi, dan pada bagian
atasnya berbentuk huruf "V".
 Secara keseluruhannya rumah adat ini menyerupai burung yang sedang
mengepakkan sayap ditambah kedua kayu pipih yang disilangkan pada bagian
depan dan belakang atap layaknya seperti sebuah gunting atau alat pemotong.
 Rumah Adat tersebut juga memiliki nilai simbolik yang masih dijunjung tinggi oleh
para sesepuh di Jawa Barat bahwa manusia hidup tidak di atas langit tetapi tidak
juga di paling bawah bumi melainkan manusia hidup berada di tengah-tengah.
 Oleh karena itu manusia bisa melihat segala hal secara netral atau sebagai
penengah yang direalisasikan dalam bentuk rumah adat Sunda yang berbentuk
panggung. Sehingga Rumah Julang Ngapak menggabarkan bahwa pemilik rumah
tersebut merupakan orang yang bisa menjadi seorang penengah ketika berada
didalam suatu pernasalahan hidup.
 Rumah Julang Ngapak juga biasa digunakan sebagai tempat ritual pertanian Seren
Taun di tanah pasundan, yaitu ritual seserahan kepada Tuhan dari hasil pertanian
tahun ini sehingga hasil tani mendapat berkah dan diberi kelancaran pada panen
tahun depan.
Tugas

Silahkah dilengkapi dengan Rumah Adat Sunda lainnya, misalnya Imah Parahu Kemureb, Imah Tagog Anjing, Imah Jolopong dan Imah Capit Gunting serta pola penjelasan tentang pemukiman Kampung Naga atau Suku Baduy (pilih salah satu)

Untuk lebih mengenal pola pemukiman coba kalian bandingkan juga dengan salah satu Rumah Adat satu Suku Bangsa yang ada di Indonesia (selain Adat Sunda / Kampung Naga / Suku Baduy), sebagai memahami lebih komprehensif wujud kebudayaan yang universal

Lengkapi ppt ini silahkan kalian berkreasi template nya, dikerjakan secara berkelompok. Dikumpulkan pada WAG saja, terakhir pada hari Jumat, 24 Desember 2021 yad

Selamat mengerjakan

Anda mungkin juga menyukai