Gonvermental 9
Gonvermental 9
• Struktur pengendalian diperlukan untuk menjamin agar proses pengendalian manjemen dapat berjalan
dengan efisien dan efektif.
2. Proses Pengendalian Manajemen Sektor Publik
•pengendalian manajemen merupakan tahap-tahap yang harus dilalui untuk
mewujudkan tujuan organisasi yang hendak dicapai. Proses pengendalian
manjemen terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut:
a. Perumusan strategik
•Tahap perumusan strategik merupakan tahap penting dalam proses
pengendalian manajemen, karena apabila terdapat kesalahan dalam
perumusan strategik akan berakibat kesalahan arah organisasi. Dalam
sebuah organisasi, hal yang pertama dilakukan adalah menentukan arah
dan tujuan yang hendak dicapai. Setelah arah dan tujuan jelas, maka
startegi disusun untuk mencapai arah dan tujuan itu. Strategi dan usaha
difokuskan untuk mencapai tujuan. Penentuan arah dan tujuan dasar
organisasi merupakan bentuk perumusan strategi. Perumusan strategi
merupakan tahap pembangunan mental,moral dan spiritual dan tahap
berikutnya adalah berkaitan dengan pembangunan fisik.
b. Perencanaan Strategik
perencanan strategik dapat berupa sebagai berikut:
•Rencana-rencana strategik yaitu hasil penerjemahan misi,visi,tujuan,nilai
dasar dan strategi kedalam rencana organisasi.
•Sasaran strategik. Yaitu merupakan hasil penerjemahan strategi kedalam
sasaran-sasaran yang hendak dicapai organisasi dalam rangka mewujudkan
Tahap dalam proses tersebut merupakan siklus misi, visi, tujuan organisasi.
yang mengalir secara berurutan yang kemudian •Inisiatif strategik
kembali pada tahap awal. •Target.
2. Proses Pengendalian Manajemen Sektor Publik
d. Penganggaran
• Tahap selanjutnya adalah penganggaran. Program-program yang telah ditetapkan dikaitan dengan biaya.
Secara agregif biaya seluruh program tersebut akan diringkas dalam bentuk anggaran. Selain anggaran
biaya,juga dibuat anggaran pendapat dan anggaran investasi(modal) untuk melaksanakan program.
e. Implementasi
• tahap implementasi, manajer bertanggung jawab untuk memonitor pelaksanaan kegiatan dan bagian
akuntansi untuk melakukan pencatatan atas penggunaan anggaran (input) dan outputnya dalam sistem
akuntansi keuangan. Pencatatan penggunaan sumber daya dilakukan untuk mencatat biaya yang akan terjadi
dalam melaksanakan program dan biaya total yang dikonsumsi oleh pusat pertanggung jawaban.
f. Pelaporan Kinerja
• Informasi keuangan tersebut disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut
merupakan salah satu bentuk peloporan kinerja sektor publik,terutama kinerja finansial. Aspek kinerja
nonkeuangan organisasi sektor publik sangat penting karena organisasi sektor publik banyak menghasilkan
output yang sifatnya tidak berwujud, seperti pelayanan publik yang sangat sulit diukur kinerjanya dasi aspek
finansial. Pelaporan kinerja tersebut akan digunakan sebagai dasar melakukan penilaian kinerja
2. Proses Pengendalian Manajemen Sektor Publik
g. Evaluasi Kinerja
• Evaluasi kinerja dalam sistem pengendalian manajemen meliputi:
1. Evaluasi kinerja organisasi .
Evaluasi ini merupakan penilaian kinerja organisasi secara keseluruhan. Penilaian ini dimaksudkan untuk menilai kinerja
manajer pusat pertanggung jawaban. Penilaian kinerja organisasi berdampak pada pemberian penghargaan, kritik yang
sifatnya membangun,kenaikan pangkat,penugasan kembali,atau pemberhentian dan pemecatan kepada manajer pusat
pertanggungjawaban.
2. Evaluasi program
Laporan kinerja dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan evaluasi program. Pelaksanaan progrm yang tidak
optimal memerlukan revisi anggaran program. Jika evaluasi program menunjukan bahwa program yang dilaksanakan tidak
efektiv, maka manajer perlu mengkaji ulang terhadap strategi untuk mencapai tujuan,atau bahkan merevisi tujuan.
h. Umpan Balik
Tahap terakhir setelah melakukan evaluasi kinerja adalah pemberian umpan balik (feedback). Tahap ini dilakukan sebagai
sarana untuk melakukan tindak lanjut (follow up) atas prestasi yang dicapai. Apabila didasarkan penilaian kinerja
dinyatakan organisasi belum berhasil mencapai misi,visi,dan tujuan organisasi yang ditetapkan,maka kemungkinan perlu
dilakukan penetapan ulang atas perumusan starategi organisasi
TELAAH KRITIS
ARTIKEL
Pengaruh Ketepatan Anggaran, Sistem Pengendalian Manajerial Sektor
Publik, dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja
Fenomena penelitian
• Pesatnya perkembangan akuntansi memberikan perhatian lebih pada semua jenis organisasi tidak
terkecuali organisasi-organisasi sektor publik. Pemerintah diharapkan untuk fokus pada
peningkatan akuntabilitas serta peningkatan kinerja hasil. Oleh karena itu, pemerintah
menetapkan aturan dalam menerapkan sistem pertanggungjawaban yang efektif yang biasa
disebut Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Aspek akuntabilitas diakui
sebagai nilai mendasar untuk pemerintahan yang baik di organisasi publik (Al- Shbail & Aman,
2018). Akuntabilitas merujuk pada standar atas kinerja seseorang yang didasarkan atas harapan
masyarakat dan bisa digunakan untuk menilai hal penting seperti kinerja, derajat responsivitasnya,
serta moralitas dari petugas yang melayani kepentingan publik (Mahsun, 2012). Akuntabilitas
berfokus pada penilaian perilaku agen publik sesuai dengan serangkaian standar
(Keerasuntonpong, Manowan, & Shutibhinyo, 2019). Akuntabilitas menjadi lebih penting, karena
pemerintah perlu memberi tahu masyarakat tentang penggunaan dan pengelolaan sumber daya
publik (Brusca & Montesinos, 2016). Masyarakat memilki hak dan wewenang untuk memperoleh
informasi tentang kegiatan yang diperbuat oleh pemerintah yang seharusnya
dipertanggungjawabkan, disajikan, dilaporkan, dan diungkapkan (Hutama & Yudianto, 2019).
Gap penelitian
• Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota memiliki kewajiban untuk
menerapkan sistem akuntabilitas kinerja serta mengungkapkan pelaporannya. Penyusunan
LAKIP merupakan kewajiban dari pejabat yang memiliki tanggung jawab untuk melayani
beberapa fungsi dari administrasi pada masing-masing lembaga, dan kemudian
mempertanggungjawabkan serta memaparkan berhasil atau gagalnya tingkat kinerja mereka.
Pengelolaan yang berakuntabilitas oleh pemerintah, tidak lepas dari anggaran, pada dasarnya,
anggaran menempati posisi yang signifikan dan strategis dalam administrasi holistik dan
keberlangsungan urusan suatu negara Pengendalian manajerial dalam organisasi sektor publik
dapat membantu mempercepat pencapaian hasil yang tepat dimana hal tersebut diinginkan
oleh pemerintah. Sistem pengendalian manajerial sektor publik merupakan rancangan sistem
untuk mempengaruhi pihak-pihak yang terkait pada organisasi agar selaras dengan tujuan
organisasi. Beberapa aktivitas yang perlu diterapkan dalam pengendalian manajerial sektor
publik, diantaranya perencanaan, motivasi, mengkoordinasikan, mengkomunikasikan,
pembuatan keputusan, sistem pengendalian, dan penilaian serta pelaporan kinerja
(Mardiasmo, 2009).
Tujuan penelitian
• Untuk menguji dan menganalisis pengaruh ketepatananggaran, sistem
pengendalian manajerial sektor publik, dan sistem pelaporan yang
diduga mempengaruhi akuntabilitas kinerja
Kontribusi penelitian
• Dengan adanya penelitian ini diharapkan dengan data yang diperoleh
melalui sampel penelitian pegawai SKPD Kabupaten Tanah Laut
dengan jumlah responden sebanyak 81 dapat mengetahui dan
menganalisis pengaruh ketepatananggaran, sistem pengendalian
manajerial sektor publik, dan sistem pelaporan yang diduga
mempengaruhi akuntabilitas kinerja
Teori yang digunakan
• Teori yang mendasari penelitian ini adalah stewardship theory.
Stewardship berdasar kepada aspek manusia yaitu tingkah laku
perilaku (behavior), model (model of man), dan psikologis seperti
motivasi dan kekuasaan pada organisasi yang menganggap
kepemimpinan sebagai hal krusial dalam pencapaian tujuannya.
Stewardship menjelaskan bahwa manajemen tidak mempunyai
tujuan- tujuan individual namun lebih mengarah pada sasaran terkait
kepentingan organisasi
Metode penelitian
• Dengan menggunakan metode kuantitaif karena menggunakan dan
memperoleh data sekunder dengan metode purpose sampling yang
mempunyai karakteristik tertentu yaitu orang yang menjabat sebagai
Kepala Dinas, Kepala Bagian/Kepala Sub Bagian Perencanaan dan
Keuangan, serta Bendahara dari tiap Satuan Kinerja Perangkat Daerah
Kabupaten Tanah Laut
kelebihan dan keunggulan dari
penelitian/artikel
• Kelebihan pada artikel ditunjukkan dengan metode teori yang
digunakan untuk menilai sebuah kinerja pengendalian sistem
akuntansi sektor publik pada instansi daerah
Pengembangan rancangan penelitian
• (Pada aspek fenomena), dengan fenomena yang telah diparkan diatas
dapat dikembangkan ke arah intansi pemerintah yang lebih spesifik
agar mendapat data yang lebih relevan utuk pengaruh perubahan
terhdap kinerja pemerintahan agar mengarah ke hal yang lebih baik
kedepannya