Anda di halaman 1dari 23

AKUNTANSI MANAJEMEN DAN SISTEM

PENGENDALIAN SEKTOR PUBLIK

1. Aulia Busono (NPM 21105360603)


2. Maulana Reza Syahputra (NPM 21105360604)
3. Achmad Syaifullah Mahyuddin (NPM 21105360605)
Pengertian Pengendalian Sektor Publik

• Menurut Robert Antohony (1965) mendefenisikan sistem pengendalian manajemen


sebagai proses untuk memastikan bahwa sumber daya diperoleh dan digunakan secara
efesien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
• menurut Zahirul Hoque (2002) mendefenisikan system pengendalian manajemen
sebagai suatu alat untuk memperoleh data dalam membantu dalam mengkoordinasikan
proses pembuatan perencanaan dan keputusan pengendalian dalam organisasi.
• Sistem pengendalian manajemen mengandung empat pilar utama sebagai berikut:
a. Misi dan visi organisasi
b. Sistem perencanaan kegiatan
c. Sistem implementasi
d. Pemantauan (monitoring) pelaksanaan kegiatan.
Penting Pengendalian Sektor Publik

• Manajemen yang baik membutuhkan pengendalian yang efektif. Tidak mungkin


organisasi ada tanpa pengendalian. Salah satu bentuk pengendalian adalah pada
pengukuran dan pengawasan kinerja untuk mencapai tujuan organisasi.
Pengendalian manajemen meliputi beberapa aktifitas,sebagai berikut:
a. Perencanaan aktifitas yang akan dilakukan organisasi
b. Pengkoordinasian aktifitas berbagai bagian organisasi
c. Pengkomunukasian informasi keseluruh bagian organisasi
d. Evaluasi terhadap informasi
e. Pembuatan keputusan
f. Mempengaruhi orang-orang dalam organisasi untuk mengubah perilaku
Pengendalian dalam Akuntansi Manajemen
• Pengendalian dalam akuntansi manajemen terkait dengan pengendalian
biaya dan pengendalian anggaran yang dikendaliakan melalui pusat
pertanggungjawaban akuntansi. Konsep baru dalam pengendalian biaya
dan anggaran tidak secara langsung terkait dengan input, akan tetapi
berupa pengendalian aktifitas. Pengendalian aktivitas secara sistematis
dilakukan melalui:
a. Sistem biaya berbasis aktifitas (actifity-based cost system / ABC Sistem)
b. Anggaran berbasis aktifitas (actifity-based budgeting)
c. Manajemen berbasis aktifitas (actifity-based manajement / ABM
Sistem)
Pengukuran Kinerja untuk Pengendalian Aktivitas

• Pengukuan kinerja merupakan bagian dari fungsi


pengendalian manajemen karena pengukuran
kinerja dapat digunakan untuk melakukan
aktifitas.
• Setiap aktifitas harus terukur kinerjanya agar
dapat diketahui tingkat efktifitas dan efesiensinya
• Dalam organisasi sektor publik pengukuran
kinerja terutama dilakukan untuk mengukur
tingkat 3E sebagai berikut:
a. Ekonomi
b. Efesiensi
c. Efektifitas
Visi dan Misi, Tujuan dan Nilai Dasar

a. Misi dan Pernyataan Misi


• Perbedaan antara visi dan misi organisasi adalah visi organisasi menjelaskan kondisi organisasi yang akan
diwujudkan dimasa depan.
• Sedangkan visi adalah suatu bentuk penjelasan mengenai jalan yang dipilih untuk menuju masa depan yang
akan diwujudkan itu. Pernyataan misi dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Pernyataan Misi yang luas.
2.Pernyataan Misi Sempit.
b. Visi Dan Pernyataan Visi

Pernyataan tersebut menunjukan bahwa kesadaran berfikir


Apa visi bisa menjadikan seseorang hidup, memiliki daya kreasi,inovasi
Mengapa visi
Apakah arti dijadikan dan daya cipta. Bagi organisasi misi tidak akan langsung
penting bagi sebuah visi?? keunggulan
daya saing dijadikan keunggulan daya saing, tetapi kekuatan visi dan
organisasi??
organisasi? misi lah yang dapat menggerakkan organiasi membentuk
daya saing. Semakin jauh rentang visi yang dimiliki
seseorang atau organisasi, maka semakin besar ruang
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu perlu dijawab untuk perencanaannya. Demikian pula sebaliknya, semakin
memberikan pemahaman mengenai kedudukan sebuah pendek visi yang dimiliki
visi organisasi
Visi dan Misi, Tujuan dan Nilai Dasar
c. Penentuan Tujuan Organisasi
• Penentuan tujuan organisasi menunjukan apa yang akan diwujudkan organisasi secara umum.
• Tujuan organisasi yang ditetapkan harus tidak menyimpang dari visi dan misi organisasi. Tujuan
(goal) berbeda dengan sasaran (objectives).
• Sasaran adalah target jangka panjang yang dapat dicapai organisasi dalam jangka waktu tertentu
dan lingkup visi utnutk merealisasikan misi,sedangkan tujuan adalah arah yang dicapai organisasi
secara umum
D. Nilai Dasar
• Nilai dasar adalah nilai yang dijunjung tinggi oleh anggota organisai dalam perjalan untuk
mewujudkan visi organiasi.
• Nilai dasar digunakan oleh organisasi untuk memandu personel dalam memutuskan pilihan.
• Nilai dasar akan berlaku dan memberikan motivasi apabila setiap personel dilibatkan dalam
melakukan pekerjaan penting.
Proses Pengendalian Manajemen Sektor
Publik
Sistem Pengendalian Manajemen terdiri atas dua bagian sebagai
berikut:
1. Struktur pengendalian manajemen
2. Proses Pengendalian Manajemen Sektor Publik
1. Struktur pengendalian manajemen

struktur pengendalian manajemen terdiri dari tiga komponen,yaitu:


a. Pusat Pertanggung Jawaban
• Pusat pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer pusat pertanggungjawaban.
• Pusat pertanggungjawaban bisa berupa unit organisasi besar sampai unit organisasi terkecil.
• Tujuan pusat pertanggungjawaban tersebut harus mendukung pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan yang
ditetapkan dalam proses perumusan strategi. Untuk pencapaian tujuannya, tiap-tiap pusat pertanggungjawaban juga
diberikan sumber input berupa dana (anggaran), personel, infrastruktur, dan wewenang.
• Pusat pertanggunjawaban memiliki empat jenis utama, sebagai berikut:
1. Pusat pendapatan
2. Pusat biaya
3. Pusat laba
4. Pusat investasi
Tanpa membedakan keempat jenis pusat pertanggungjawaban tersebut , pusat pertanggungjawaban bisa diklasifikasikan
menjadi dua, yaitu : pusat pelayanan dan pusat misi. Output dari pusat pelayanan mendukung kerja dari pusat
pertanggungjawaban lain, sedangkan output pusat misi adalah membantu secara langsung tujuan organisasi.
1. Struktur pengendalian manajemen
b. Jaringan Informasi
Jaringan informasi digunakan untuk mempersatukan komponen organisasi yang menjadi bagian dari jaringan
organisasi. Jaringan informasi berfungsi menghubungkan antarbagian atau pusat pertanggungjawaban dalam
satu organisasi dan momunikasi antarorganisasi. Dengan adanya jaringan informasi tersebut komunikasi antara
manajer dengan manajer, manajer dengan karyawan, karyawan dengan karyawan, organisasi dengan pihak luar
c. Sistem kompenasi.
• komponen struktur pengendalian menajemen yang kedua adalah system kompensasi. Sistem kompensasi
merupakan mekanisme untuk mendistribusikan penghargaan kepada personel dalam organsisasi. Ada
beberapa pendekatan dalam menerapkan system kompensasi. Pendekatan yang banyak digunakan adalah
pendekatan penghargaan berbasis kinerja

• Struktur pengendalian diperlukan untuk menjamin agar proses pengendalian manjemen dapat berjalan
dengan efisien dan efektif.
2. Proses Pengendalian Manajemen Sektor Publik
•pengendalian manajemen merupakan tahap-tahap yang harus dilalui untuk
mewujudkan tujuan organisasi yang hendak dicapai. Proses pengendalian
manjemen terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut:
a. Perumusan strategik
•Tahap perumusan strategik merupakan tahap penting dalam proses
pengendalian manajemen, karena apabila terdapat kesalahan dalam
perumusan strategik akan berakibat kesalahan arah organisasi. Dalam
sebuah organisasi, hal yang pertama dilakukan adalah menentukan arah
dan tujuan yang hendak dicapai. Setelah arah dan tujuan jelas, maka
startegi disusun untuk mencapai arah dan tujuan itu. Strategi dan usaha
difokuskan untuk mencapai tujuan. Penentuan arah dan tujuan dasar
organisasi merupakan bentuk perumusan strategi. Perumusan strategi
merupakan tahap pembangunan mental,moral dan spiritual dan tahap
berikutnya adalah berkaitan dengan pembangunan fisik.
b. Perencanaan Strategik
perencanan strategik dapat berupa sebagai berikut:
•Rencana-rencana strategik yaitu hasil penerjemahan misi,visi,tujuan,nilai
dasar dan strategi kedalam rencana organisasi.
•Sasaran strategik. Yaitu merupakan hasil penerjemahan strategi kedalam
sasaran-sasaran yang hendak dicapai organisasi dalam rangka mewujudkan
Tahap dalam proses tersebut merupakan siklus misi, visi, tujuan organisasi.
yang mengalir secara berurutan yang kemudian •Inisiatif strategik
kembali pada tahap awal. •Target.
2. Proses Pengendalian Manajemen Sektor Publik

• Perencanaan Strategik Dan Penganggaran.


Perencanaan strategik merupakan jembatan yang menghubungkan antara perumusan strategi dan Penganggaran
• Perencanaan Strategik Dan Perumusan Strategi
Perumusan strategi berkaitan dengan perencanaan jangka panjang,sedangkan perencanaan strategik
berhubungan dengan perencanaan jangka menengah. Perumusan strategi terdiri atas 4 tahap, yaitu:
Trendwatcing
Analisis SWOT
Envisioning
Pemilihan strategi.
c. Pembuatan program
• Tahap penyusunan program merupakan tahap yang dilakukan setelah perencanaan strategik. Rencana-rencana
strategik, sasaran-sasaran startegik, dan inisiatif startegik merupakan kerangka konseptual yang harus dijabarkan
dalam bentuk program-program. Program merupakan rencana kegiatan dan aktivitas yang dipilih untuk
mewujudkan sasaran strategik tertentu beserta sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakannya.
2. Proses Pengendalian Manajemen Sektor Publik

d. Penganggaran
• Tahap selanjutnya adalah penganggaran. Program-program yang telah ditetapkan dikaitan dengan biaya.
Secara agregif biaya seluruh program tersebut akan diringkas dalam bentuk anggaran. Selain anggaran
biaya,juga dibuat anggaran pendapat dan anggaran investasi(modal) untuk melaksanakan program.
e. Implementasi
• tahap implementasi, manajer bertanggung jawab untuk memonitor pelaksanaan kegiatan dan bagian
akuntansi untuk melakukan pencatatan atas penggunaan anggaran (input) dan outputnya dalam sistem
akuntansi keuangan. Pencatatan penggunaan sumber daya dilakukan untuk mencatat biaya yang akan terjadi
dalam melaksanakan program dan biaya total yang dikonsumsi oleh pusat pertanggung jawaban.
f. Pelaporan Kinerja
• Informasi keuangan tersebut disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut
merupakan salah satu bentuk peloporan kinerja sektor publik,terutama kinerja finansial. Aspek kinerja
nonkeuangan organisasi sektor publik sangat penting karena organisasi sektor publik banyak menghasilkan
output yang sifatnya tidak berwujud, seperti pelayanan publik yang sangat sulit diukur kinerjanya dasi aspek
finansial. Pelaporan kinerja tersebut akan digunakan sebagai dasar melakukan penilaian kinerja
2. Proses Pengendalian Manajemen Sektor Publik

g. Evaluasi Kinerja
• Evaluasi kinerja dalam sistem pengendalian manajemen meliputi:
1. Evaluasi kinerja organisasi .
Evaluasi ini merupakan penilaian kinerja organisasi secara keseluruhan. Penilaian ini dimaksudkan untuk menilai kinerja
manajer pusat pertanggung jawaban. Penilaian kinerja organisasi berdampak pada pemberian penghargaan, kritik yang
sifatnya membangun,kenaikan pangkat,penugasan kembali,atau pemberhentian dan pemecatan kepada manajer pusat
pertanggungjawaban.
2. Evaluasi program
Laporan kinerja dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan evaluasi program. Pelaksanaan progrm yang tidak
optimal memerlukan revisi anggaran program. Jika evaluasi program menunjukan bahwa program yang dilaksanakan tidak
efektiv, maka manajer perlu mengkaji ulang terhadap strategi untuk mencapai tujuan,atau bahkan merevisi tujuan.
h. Umpan Balik
Tahap terakhir setelah melakukan evaluasi kinerja adalah pemberian umpan balik (feedback). Tahap ini dilakukan sebagai
sarana untuk melakukan tindak lanjut (follow up) atas prestasi yang dicapai. Apabila didasarkan penilaian kinerja
dinyatakan organisasi belum berhasil mencapai misi,visi,dan tujuan organisasi yang ditetapkan,maka kemungkinan perlu
dilakukan penetapan ulang atas perumusan starategi organisasi
TELAAH KRITIS
ARTIKEL
Pengaruh Ketepatan Anggaran, Sistem Pengendalian Manajerial Sektor
Publik, dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja
Fenomena penelitian
• Pesatnya perkembangan akuntansi memberikan perhatian lebih pada semua jenis organisasi tidak
terkecuali organisasi-organisasi sektor publik. Pemerintah diharapkan untuk fokus pada
peningkatan akuntabilitas serta peningkatan kinerja hasil. Oleh karena itu, pemerintah
menetapkan aturan dalam menerapkan sistem pertanggungjawaban yang efektif yang biasa
disebut Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Aspek akuntabilitas diakui
sebagai nilai mendasar untuk pemerintahan yang baik di organisasi publik (Al- Shbail & Aman,
2018). Akuntabilitas merujuk pada standar atas kinerja seseorang yang didasarkan atas harapan
masyarakat dan bisa digunakan untuk menilai hal penting seperti kinerja, derajat responsivitasnya,
serta moralitas dari petugas yang melayani kepentingan publik (Mahsun, 2012). Akuntabilitas
berfokus pada penilaian perilaku agen publik sesuai dengan serangkaian standar
(Keerasuntonpong, Manowan, & Shutibhinyo, 2019). Akuntabilitas menjadi lebih penting, karena
pemerintah perlu memberi tahu masyarakat tentang penggunaan dan pengelolaan sumber daya
publik (Brusca & Montesinos, 2016). Masyarakat memilki hak dan wewenang untuk memperoleh
informasi tentang kegiatan yang diperbuat oleh pemerintah yang seharusnya
dipertanggungjawabkan, disajikan, dilaporkan, dan diungkapkan (Hutama & Yudianto, 2019).
Gap penelitian
• Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota memiliki kewajiban untuk
menerapkan sistem akuntabilitas kinerja serta mengungkapkan pelaporannya. Penyusunan
LAKIP merupakan kewajiban dari pejabat yang memiliki tanggung jawab untuk melayani
beberapa fungsi dari administrasi pada masing-masing lembaga, dan kemudian
mempertanggungjawabkan serta memaparkan berhasil atau gagalnya tingkat kinerja mereka.
Pengelolaan yang berakuntabilitas oleh pemerintah, tidak lepas dari anggaran, pada dasarnya,
anggaran menempati posisi yang signifikan dan strategis dalam administrasi holistik dan
keberlangsungan urusan suatu negara Pengendalian manajerial dalam organisasi sektor publik
dapat membantu mempercepat pencapaian hasil yang tepat dimana hal tersebut diinginkan
oleh pemerintah. Sistem pengendalian manajerial sektor publik merupakan rancangan sistem
untuk mempengaruhi pihak-pihak yang terkait pada organisasi agar selaras dengan tujuan
organisasi. Beberapa aktivitas yang perlu diterapkan dalam pengendalian manajerial sektor
publik, diantaranya perencanaan, motivasi, mengkoordinasikan, mengkomunikasikan,
pembuatan keputusan, sistem pengendalian, dan penilaian serta pelaporan kinerja
(Mardiasmo, 2009).
Tujuan penelitian
• Untuk menguji dan menganalisis pengaruh ketepatananggaran, sistem
pengendalian manajerial sektor publik, dan sistem pelaporan yang
diduga mempengaruhi akuntabilitas kinerja
Kontribusi penelitian
• Dengan adanya penelitian ini diharapkan dengan data yang diperoleh
melalui sampel penelitian pegawai SKPD Kabupaten Tanah Laut
dengan jumlah responden sebanyak 81 dapat mengetahui dan
menganalisis pengaruh ketepatananggaran, sistem pengendalian
manajerial sektor publik, dan sistem pelaporan yang diduga
mempengaruhi akuntabilitas kinerja
Teori yang digunakan
• Teori yang mendasari penelitian ini adalah stewardship theory.
Stewardship berdasar kepada aspek manusia yaitu tingkah laku
perilaku (behavior), model (model of man), dan psikologis seperti
motivasi dan kekuasaan pada organisasi yang menganggap
kepemimpinan sebagai hal krusial dalam pencapaian tujuannya.
Stewardship menjelaskan bahwa manajemen tidak mempunyai
tujuan- tujuan individual namun lebih mengarah pada sasaran terkait
kepentingan organisasi
Metode penelitian
• Dengan menggunakan metode kuantitaif karena menggunakan dan
memperoleh data sekunder dengan metode purpose sampling yang
mempunyai karakteristik tertentu yaitu orang yang menjabat sebagai
Kepala Dinas, Kepala Bagian/Kepala Sub Bagian Perencanaan dan
Keuangan, serta Bendahara dari tiap Satuan Kinerja Perangkat Daerah
Kabupaten Tanah Laut
kelebihan dan keunggulan dari
penelitian/artikel
• Kelebihan pada artikel ditunjukkan dengan metode teori yang
digunakan untuk menilai sebuah kinerja pengendalian sistem
akuntansi sektor publik pada instansi daerah
Pengembangan rancangan penelitian
• (Pada aspek fenomena), dengan fenomena yang telah diparkan diatas
dapat dikembangkan ke arah intansi pemerintah yang lebih spesifik
agar mendapat data yang lebih relevan utuk pengaruh perubahan
terhdap kinerja pemerintahan agar mengarah ke hal yang lebih baik
kedepannya

Anda mungkin juga menyukai