Anda di halaman 1dari 52

MI 1

Modul Inti

PELATIHAN PENDAMPING PIDI 2020

PERAN & TUGAS PENDAMPING


PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA

Komite Internsip Dokter Indonesia


(KIDI) Pusat 
2017 - 2020
Dr.dr. CHAIRUL R. NASUTION, SpPD-KGEH, FINASIM, FACP, M.Kes

PENDIDIKAN
1977-1982 : Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
1985 -1991 : Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam,
Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta.
1998-2000 : Master Manajemen Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
2001 : Health Services Management, Royal Melbourne Institute of Technology,
Australia.
2008 : Konsultan Gastroenterohepatologi, Fakultas Kedokteran,
Universitas Indonesia, Jakarta.
2009 : Fellow of The Indonesian Society of Internal Medicine, Fakultas
Kedokteran, Universitas Indonesia, Jakarta.
2010 : Fellow of The American College of Physician
2018 : Program Doktor Ilmu Kedokteran & Kesehatan UGM Yogyakarta

PENGALAMAN
PENGALAMAN ORGANISASI
ORGANISASI
JABATAN
JABATAN SEBELUMNYA
SEBELUMNYA
••Sekretaris
Sekretaris Ikatan
Ikatan Dokter
Dokter Indonesia,
Indonesia, Jakarta
Jakarta Selatan
Selatan 1993
1993
••Wakil
Wakil Ketua
Ketua Persatuan
Persatuan Ahli
Ahli Penyakit
Penyakit Dalam
Dalam Indonesia
Indonesia Jakarta
Jakarta Raya.
Raya. 1992
1992 :: Dokter
Dokter Spesialis
Spesialis Penyakit
Penyakit Dalam
Dalam RSUP
RSUP Fatmawati,
Fatmawati, Jakarta.
Jakarta.
2014
2014 1996
1996 :: Kepala
Kepala Bagian
Bagian Sekretariat
Sekretariat RSUP
RSUP Fatmawati,
Fatmawati, Jakarta.
Jakarta.
••Ketua
Ketua Indonesian
Indonesian Association
Association for
for The
The Study
Study of
of the
the Liver
Liver (InaASL),
(InaASL), 2003
2003 :: Kepala
Kepala Bidang
Bidang Pelayanan
Pelayanan Medik
Medik RSUP
RSUP Fatmawati,
Fatmawati, Jakarta.
Jakarta.
Cabang
Cabang Jakarta
Jakarta 2011
2011 2005
2005 :: Direktur
Direktur Medik
Medik dan
dan Keperawatan
Keperawatan RSUP
RSUP Fatmawati,
Fatmawati, Jakarta.
Jakarta.
••Ketua
Ketua Perkumpulan
Perkumpulan Gastroenterologi
Gastroenterologi Indonesia,
Indonesia, Cabang
Cabang Jakarta
Jakarta 2008
2008 :: Direktur
Direktur Utama
Utama RS RS Djamil
Djamil Padang.
Padang.
2011
2011 2008
2008 :: Direktur
Direktur Utama
Utama RSUP
RSUP Fatmawati,
Fatmawati, Jakarta
Jakarta
••Ketua
Ketua Perkumpulan
Perkumpulan Digestive-Endoscopy
Digestive-Endoscopy Indonesia,
Indonesia, Cabang
Cabang 2011
2011 :: Direktur
Direktur BUK
BUK Rujukan
Rujukan Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan
Jakarta.
Jakarta. 2011
2011 2012
2012 :: Direktur
Direktur RS.
RS. Haji
Haji Jakarta
Jakarta
••Wakil
Wakil Ketua
Ketua PBPB PDMMI
PDMMI (Persatuan
(Persatuan Dokter
Dokter Managemen
Managemen MedisMedis 2014
2014 :: Anggota
Anggota Dewan
Dewan Pengawas
Pengawas RSRS Haji
Haji Jakarta
Jakarta
Indonesia)
Indonesia) 2012
2012 -- 2014
2014 2015
2015 :: Ketua
Ketua Dewan
Dewan Pengawas
Pengawas RS RS Adam
Adam Malik
Malik Medan
Medan
••Sekretaris
Sekretaris Jenderal
Jenderal PBPB PAPDI
PAPDI 2011
2011 -- 2014
2014 2015
2015 :: Staf
Staf Ahli
Ahli Menteri
Menteri Kesehatan
Kesehatan Bidang
Bidang Globalisasi
Globalisasi dan
dan Teknologi
Teknologi Kesehatan
Kesehatan
••Dewan
Dewan Penasehat
Penasehat PB PB PAPDI
PAPDI 2014-2018
2014-2018 2015
2015 :: Plt.
Plt. Dirjen
Dirjen Pelayanan
Pelayanan Kesehatan
Kesehatan Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan
••Anggota
Anggota Komite
Komite Intership
Intership Dokter
Dokter Indonesia
Indonesia 2011-2014
2011-2014 2016
2016 :: Ketua
Ketua Dewan
Dewan Pengawas
Pengawas BPJSBPJS Kesehatan
Kesehatan (2016-2021)
(2016-2021)
••Anggota
Anggota Komite
Komite Intership
Intership Dokter
Dokter Indonesia
Indonesia 2014-2017
2014-2017 2019
2019 :: Surveior
Surveior Komite
Komite Akreditasi
Akreditasi Rumah
Rumah Sakit
Sakit
Komite Internsip Dokter Indonesia
(KIDI PUSAT)2017-2020
Ketua KIDI (Kemenkes ) : dr.Pattiselanno Roberth Johan, MARS
Wakil Ketua KIDI (AIPKI ) : dr.Emil Bachtiar Moerad,Sp.P

Ketua Sub Komite Wahana (Kemenkes ) : Dr.dr.Agus Hadian Rahim,


Sp.OT(K).M.Epid, MH.Kes
Anggota (Arsada) : dr.Zainoel Arifin, M.Kes

Ketua Sub Komite Peserta (ARSPI) : dr.Hermien Widjajati,Sp.A,MARS


Anggota (Kemenristekdikbud ): Prof.Dr.Aris Junaidi, Ph.D
Anggota (KKI ): Prof.Dr.dr Sukman Tulus Putra Sp A (K),FACC .FESC
Ketua Sub Komite Pendamping (AIPKI): Dr.dr.Angga Kartiwa, Sp.M (K), MKes
Anggota (PB IDI ): Dr. dr. Tjut Nurul Alam Jacoeb, Sp KK (K)
Ketua Sub Komite Pembinaan Pengawasan (PB IDI ): Dr. dr. Setyo Widi
Nugroho, Sp.BS
Anggota (Kemenkes): Dr.dr.Maxi Rein Rondonuwu,DHSM,MARS

Sekretaris KIDI: dr.Rini Rachmawati MARS

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/370/2019 Tentang Anggota


Komite Internsip Dokter Indonesia Masa Bakti Tahun 2017-2020
TUJUAN PELATIHAN
Peserta mampu menjelaskan dan memahami:
1.Pengertian Pendamping
2.Peran dan Tugas Pendamping
3.Hak dan Kewajiban Pendamping
4.Proses Pendampingan :
• monitoring perkembangan pencapaian target kinerja
peserta
• evaluasi pencapaian target kinerja peserta PIDI.
• monitoring kemahiran & pemandirian peserta
• hubungan kerja pendamping dan peserta
Pengertian Pendamping PIDI

adalah
“Seorang dokter yang bertugas
mendampingi kegiatan peserta PIDI di
wahana”
Keputusan Penetapan
Pendamping PIDI

 diterbitkan oleh Kepala Badan PPSDM-Kes (atas rekomen-


dasi KIDI Pusat).
 kepada seorang dokter yang memenuhi syarat sebagai
pendamping.
 diberikan saat mulai aktif bertugas sebagai pendamping.
SYARAT PENDAMPING PIDI

1. Dokter umum atau dokter spesialis yg bekerja di RS Kelas B ,


kelas C, D dan Puskesmas yang ditunjuk oleh pimpinan wahana.
2. Berstatus ASN atau Non ASN.
3. Berbadan sehat secara fisik, mental dan bebas narkoba yang
dibuktikan dengan surat keterangan sehat
4. Dapat beraktifitas dengan normal.
5. Mempunyai Surat Ijin Praktek yang masih berlaku.
6. Berkomitmen menjadi pendamping yang mempunyai waktu untuk
mendampingi peserta PIDI & dinyatakan dengan surat pernyataan
yang bermaterai.
SYARAT PENDAMPING PIDI

7. Mempunyai pengalaman praktik klinik di RS dan


PKM minimal 2 tahun,yang disyahkan oleh Pimpinan
RS/PKM
8. Pernyataan kesanggupan menjadi pendamping PIDI
minimal 2 tahun dan disetujui pimpinan wahana
diatas materai
9. Mempunyai NPWP
10. Memiliki sertifikat pelatihan pendamping PIDI.
SELEKSI CALON PENDAMPING
PIDI

Dilakukan oleh PIDI Provinsi setelah penetapan


wahana, melalui proses sebagai berikut:
a . Menjelaskan syarat-syarat, tupoksi, hak dan
kewajiban pendamping PIDI dan menyampaikan
formulir seleksi administrasi kepada wahana
PIDI asal calon pendamping.
SELEKSI CALON PENDAMPING
PIDI

b. Melakukan verifikasi berdasarkan kelengkapan


berkas.
c. Menetapkan calon pendamping PIDI yang lolos
seleksi administrasi.
d. Menyampaikan usulan nama calon pendamping
PIDI ke Sekretariat PIDI Pusat
e. Sekretariat PIDI Pusat memanggil calon untuk
mengikuti pelatihan pendamping PIDI.
PERAN PENDAMPING PIDI

FASILITATOR
PANUTAN (ROLE MODEL)
MOTIVATOR
MENTOR
EVALUATOR
TUGAS PENDAMPING PIDI

1. Memastikan tersedianya secara optimal (menurut kebutuhan


yang telah ditetapkan):
a. SDM
b. Sarana dan Prasarana
c. Program UKP/UKM
2. Membantu pengurusan SIP Peserta
3. Membuat kesepakatan awal dengan peserta dan disetujui
pimpinan wahana
4. Melakukan penilaian & monitoring status kesehatan peserta
TUGAS PENDAMPING PIDI

5. Memfasilitasi pelaksanaan kredensial peserta PIDI oleh


Komite Medik sebagai dasar pemberian kewenangan klinis
peserta.
6. Membuat jadwal kegiatan bersama peserta PIDI
7. Mengkoordinasikan kegiatan peserta PIDI
8. Mengarahkan, membimbing dan memberikan
keteladanan penerapan kinerja dan etika profesi dalam
melakukan pelayanan UKP dan UKM.
TUGAS PENDAMPING PIDI

9. Membina pengembangan peserta dalam:


• kinerja dan etika profesi pelayanan UKP/UKM.
• kemampuan manajerial pelayanan UKP/UKM
10. Melakukan verifikasi dan validasi kinerja peserta
melalui
aplikasi pencatatan kinerja secara daring
9. Memberikan umpan balik positif dan konstruktif kepada
peserta PIDI untuk memastikan pencapaian dan
tujuan PIDI
TUGAS PENDAMPING PIDI

12. Melaporan kinerja setiap periode pelaksanaan PIDI


kepada pimpinan wahana.
13. Memotivasi dan konseling kepada peserta dalam
melaksanakan PIDI
14. Menampung usulan dan saran peserta untuk perbaikan
PIDI.
15. Memonitoring, evaluasi, dan penilaian kinerja peserta
PIDI.
KEWAJIBAN PENDAMPING PIDI

1. Mengikuti pelatihan pendamping PIDI


2. Membuat akun SIMPIDI pendamping dan aktif .
3. Menyerahkan salinan Sertifikat Pelatihan pendamping ke
KIDI Provinsi.
4. Mengikuti Pembekalan dan Evaluasi Pemulangan peserta
PIDI bersama dengan pimpinan wahana di ibukota Provinsi
yang dibuktikan dengan absensi online oleh Sekretariat
PIDI provinsi.
5. Mendampingi peserta PIDI maksimal 7 orang setiap
periode di wahana tempat bertugas atau di wahana lain
yang terdekat apabila wahana tersebut belum mempunyai
pendamping.
KEWAJIBAN PENDAMPING PIDI

6. Menjalankan pendampingan PIDI sesuai dengan : Peran


dan Tugas Pendamping.
7. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan
dalam bidang kedokteran.
8. Membuat pelaporan pendampingan peserta PIDI.
9. Membuat absensi kehadiran pendamping.
10. Melaksanakan pendampingan peserta PIDI minimal 2
tahun secara berkesinambungan.
HAK PENDAMPING PIDI

1. Memperoleh sertifikat pelatihan pendamping terakreditasi dari


Kementerian Kesehatan RI.
2. Memperoleh Keputusan Kepala Badan PPSDM-Kes sebagai
Pendamping PIDI saat mulai bertugas.
3. Mendapat honorarium sesuai dengan ketentuan yg berlaku
selama yang bersangkutan melakukan pendampingan aktif.
4. Memperoleh SKP-IDI
a. setelah pelatihan pendamping.
b. setiap stase pendampingan sesuai ketentuan yang
berlaku.
5. Mendapatkan Pelatihan penyegaran pendamping setelah
melaksanakan tugas selama minimal 2 tahun.
I.RUMAH SAKIT
A.Penyiapan SDM,sarana &prasarana RS
1. Penyiapan SDM manajemen RS,
- Direktur RS dan jajarannya
- Komite Medik dan jajarannya.
2.Penyiapan sarana &prasarana RS
- Fasilitas Pelayanan kesehatan di RS
- IGD,pelayanan rawat jalan & rawat inap
- Perpustakaan
- SOP.
B.Sosialisasi PIDI di Rumah Sakit/Wahana

12/24/21
N0 WAHANA PROGRAM KEGIATAN
1 RS Penyiapan Manajemen RS Sosialisasi PIDI
- Direktur RS& jajarannya
- Komite Medik & SMF
- Staf & karyawan RS
Penyiapan sarana-prasarana RS Memastikan sarana
- Fasilitas pelayanan kesehatan: prasarana sudah siap
IGD,Rajal/Ranap,Laboratorium, tersedia untuk di-
Farmasi manfaatkan peserta.
- Fasilitas R.Jaga,Perpustakaan,
R.Diskusi
- SOP Pelayanan kesehatan di RS

12/24/21
N0 WAHANA PROGRAM KEGIATAN
1 RS Mengikuti pembekalan peserta Perkenalan dan
di Provinsi. penjemputan Peserta
Pekan orientasi
- Pertemuan dengan Dinkes Perkenalan dan
Kab/Kota, Pimpinan Wahana dan mengenal profil Kab/
seluruh jajaran RS Kota dan RS
- Evaluasi kesehatan peserta Membuat review status
kesehatan peserta
- Membuat kesepakatan awal Tertulis-ditandatangani
seluruh peserta
- Membuat jadwal kegiatan peserta - Jadwal jaga peserta
- Jadwal pertemuan
berkala/evaluasi
12/24/21
WAHANA PROGRAM KEGIATAN

RS
Fasilitasi kredensialing peserta Menjadwalkan dan
menjelaskan prosesnya
Penjelasan SOP IGD-Rajal/Ranap
Pendalaman teknik medik bersama Penyegaran medik (mis:
Komite Medik Kegawat-daruratan dll)
Fasilitasi pengurusan SIP
Menilai kinerja peserta Verifikasi-validasi laporan kinerja
peserta secara daring

Konseling-Motivasi Sesuai jadwal


Laporan tertulis bulanan Kepada Pimpinan wahana

Laporan tertulis akhir stase idem


Mengisi kuesioner pendamping Performa Peserta(AIPKI)
Mengevaluasi kinerja akhir program BA evaluasi kinerja akhir peserta
bersama Puskesmas SLPI
WAHANA PROGRAM KEGIATAN

Puskesmas Penyiapan manajemen Puskesmas Sosialisasi PIDI


Kepala PKM - jajarannya
Penanggung Jawab Program
Staf-karyawan PKM
Penyiapan sarana-prasarana PKM Memastikan sarana
Fasilitas Pelayanan Kes/UKP: IGD prasarana sudah
Rajal/Ranap,Lab,Farmasi tersedia untuk di-
Fasilitas R.jaga,perpustakaan, manfaatkan Peserta.
R.diskusi,kendaraan,asrama
Program Prioritas Nasional Persiapan kegiatan yang
akan
Program UKM (sesuai indikator) dilaksanakan peserta di
PKM
SOP Pelayanan kesehatan di PKM

12/24/21
N0 WAHANA PROGRAM KEGIATAN
2 PKM Mengikuti serah terima peserta Perkenalan dan
di Dinkes Kab/Kota penjemputan Peserta
Penempatan Peserta di PKM Perencanaan wahana oleh DinkesKab/
Kota,penugasan dari Kemenkes
DinkesKab/Kota membuat Surat Tugas
kepada Kepala PKM untuk melakukan
pengawasan terhadap peserta
internsip,apabila di wahananya belum
ada pendamping.
Pekan Orientasi
Pertemuan di Dinkes Kab/Kota, Mengenal profil wilayah &
(Pimpinan Wahana PKM) PKM
Penjelasan Program Internsip di PKM Membuat perencanaan kegiatan
termasuk Indikator kinerja peserta peserta di PKM
UKM dan UKP

Penjelasan Program Prioritas Nasional Disesuaikan Indikator kinerja peserta di


PKM
Evaluasi Kesehatan-penjelasan kinerja Sesuai hasil MCU peserta
peserta
WAHANA PROGRAM KEGIATAN

PKM Membuat jadwal kegiatan peserta - Jadwal kegiatan Peserta


- Jadwal pertemuan
berkala/evaluasi dg.pendamping

- Jadwal konseling
Menilai kinerja peserta Verifikasi&validasi laporan kinerja
peserta secara online
Konseling-Motivasi Sesuai jadwal
Laporan tertulis bulanan Kepada pimpinan wahana
Laporan tertulis akhir stase Kepada pimpinan wahana

Mengisi kuesioner pendamping Performa peserta(wajib)


Mengvaluasi kinerja akhir program - Membuat BA evaluasi akhir
bersama RS program
- SLPI

12/24/21
WAHANA PROGRAM KEGIATAN

PKM Membuat jadwal kegiatan peserta - Jadwal kegiatan Peserta


- Jadwal pertemuan
berkala/evaluasi dg.pendamping

- Jadwal konseling
Menilai kinerja peserta Verifikasi&validasi laporan kinerja
peserta secara online
Konseling-Motivasi Sesuai jadwal
Laporan tertulis bulanan Kepada pimpinan wahana
Laporan tertulis akhir stase Kepada pimpinan wahana

Mengisi kuesioner pendamping Performa peserta(wajib)


Mengvaluasi kinerja akhir program - Membuat BA evaluasi akhir
bersama RS program
- SLPI
12/24/21
PENILAIAN KINERJA PENDAMPING

Penilaian dari PIDI Provinsi/Pusat berdasarkan laporan/masukan dari:


1.Peserta mengenai proses pendampingan selama pelaksanaan PIDI .
2.Pimpinan wahana dan staf wahana PIDI mengenai proses
pendampingan peserta terkait peran dan tugasnya sebagai pendamping
3.Adanya laporan kinerja pendamping tentang perkembangan kinerja
peserta setiap mingguan, bulanan dan laporan akhir stase peserta,sebagai
bukti kinerja pendamping dalam melaksanakan pendampingan.
4.Hasil validasi kinerja peserta oleh pendamping melalui aplikasi
pencatatan kinerja secara daring.
5.Bukti kehadiran pendamping.
KAB/ KOTA NAMA WAHANA NAMA PENDAMPING DILAPORKAN DIVALIDASI

ADA RS.A DR.X 42 42

RS.A Dr.y 26 26

PKM A Dr.t 130 28

KOTA KU RS. C Dr.a 676 676

RS. C Dr.b 509 509

PKM C Dr.c 1176 1142

RS B Dr.d 446 102

RS B Dr.e 411 411

PKM B Dr.f 303 28

MAY RS E Dr.g 545 545

RS E Dr.h 919 892

PKM E Dr.i
SIAE RS F Dr.j 2273 10

RS F Dr.k 2480 568

PKM F Dr.l 1129 97

SUKA RS G Dr.m 475 345

RS G Dr.n 949 75
TATA TERTIB PENDAMPINGAN

1. Pendamping tidak diperkenankan memindahkan peserta dalam satu


kelompok.
2. Pendamping tidak diperkenankan membawa peserta keluar dari
wahana yang sudah ditetapkan jika pendamping pindah tugas ke
RS/PKM lain.
3. Pendamping dilarang mengajak peserta berpraktek mandiri diluar
wahana yang ditetapkan.
4. Pemberian SKP-IDI tidak diberikan jika kinerja pendamping tidak
memenuhi ketentuan.
SANKSI
PELANGGARAN TATA TERTIB

Setiap pendamping dapat dicabut kewenangan sebagai pen-


damping bila melanggar:
Tugas-Kewajiban Pendamping
Tata Tertib Pendamping
(kecuali sakit perlu pengobatan jangka panjang sehingga tidak
dapat melaksanakan tugas pendampingan yang seharusnya)

Catatan:
Pencabutan kewenangan dilakukan KIDI PUSAT berdasarkan rekomendasi dari KIDI
PROVINSI hasil evaluasi pendamping atau dapat atas permintaan pimpinan wahana.
PENGGANTIAN PENDAMPING
TATA CARA PENGGANTIAN PENDAMPING

1.Pimpinan wahana segera mengusulkan secara tertulis calon pendamping


pengganti ke Sekretariat PIDI Provinsi dengan tembusan ke Dinas
Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

2. Pelaksana PIDI Provinsi mengirimkan usulan calon pendamping PIDI ke


pelaksana PIDI Pusat untuk segera dilakukan pelatihan pendamping PIDI.

3.Pelaksana PIDI Pusat melalui PUSRENGUN dan BPPK akan melaksanakan


pelatihan pendamping PIDI.

4.KIDI Pusat mengeluarkan rekomendasi sebagai pendamping PIDI dan


Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan akan
mengeluarkan keputusan penetapan sebagai pendamping PIDI saat mulai
melaksanakan tugas.
 
PEMBEKALAN PESERTA PIDI DI PROVINSI
1. Pelaksana adalah PIDI Provinsi di ibu kota Provinsi selama 2 hari
2. Dihadiri oleh PEMDA setempat, pelaksana PIDI Pusat dan PIDI Provinsi,
Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/ Kota, Pimpinan wahana,IDI wilayah,
Pendamping.
3. Materi dan Acara :
1) Penyerahan peserta PIDI ke Provinsi dan Kab/Kota.
2) Kebijakan dan Implementasi PIDI
3) Pengenalan Program RS dan PKM/Manajemen Puskesmas.
4) Kode Etik Dokter Indonesia
5) Praktek Kedokteran yang baik
6) Pengenalan budaya Provinsi setempat
7) BP Jamsostek
8) Absensi peserta PIDI dalam SIMPIDI
9) Pre dan post tes peserta
10) Penyegaran pendamping
ORIENTASI PESERTA PIDI DI WAHANA

1. Diawali dengan pembekalan dengan Dinas Kesehatan kab/kota untuk


perkenalan.
2. Perkenalan SDM RS dan PKM
3. Hospital /PKM tour
4. Penjelasan tata tertib RS/PKM
5. Penjelasan dan pengenalan program RS/PKM & SOP RS/PKM
6. Kredensialing oleh Komite Medik (di RS)
7. Monitoring status kesehatan peserta PIDI oleh pendamping.
8. Penjelasan budaya setempat
9. Pembuatan kesepakatan awal dengan peserta (tertulis)
10.Penyusunan jadwal kegiatan Peserta PIDI
11.Pembuatan SIP dokter.
PARAMETER PENILAIAN KINERJA PESERTA OLEH
PENDAMPING

Penilaian kinerja peserta, dilakukan observasi secara berkala terhadap:


perilaku, kompetensi-medik, komunikasi, kepribadian dan profesionalisme.
1. Secara informal pendamping memperoleh masukan dari pemangku
kepentingan yaitu: sejawat lain, tenaga kesehatan lain, masyarakat
dilingkungan wahana dan pasien.

2. Penilaian kinerja peserta berdasarkan hasil verifikasi dan validasi


laporan peserta secara daring terhadap kasus, laporan kasus, proyek mini,
kegiatan UKM, ketrampilan medik dan kehadiran peserta serta perilaku /
etika peserta.
3. Kinerja peserta adalah laporan peserta secara daring yang sudah
divalidasi oleh pendamping.
PARAMETER PENILAIAN KINERJA PESERTA OLEH
PENDAMPING DI RS

Target kinerja peserta PIDI di Rumah Sakit (UKP)

a. Penanganan Kasus (minimal 200 kasus/periode PIDI) :

Jenis kasus
-Kasus Medik : 40 - 60%
-Kasus Bedah : 20 - 30%
-Kasus Kegawat daruratan : 20 - 40%
-Kasus Kebidanan dan Perinatal : 10 - 20%
-Kasus Jiwa : 1 - 5%
-Kasus Medikolegal : 0 - 5%
PARAMETER PENILAIAN KINERJA PESERTA
OLEH PENDAMPING DI RS
• Berdasarkan umur :
bayi-anak : 25-40%
dewasa : 40-60%
lansia : 15-25%

• Berdasarkan jenis kelamin:


kasus laki-laki dan perempuan= 50% : 50%

Catatan:
•paian kasus UKP di wahana (RS&PKM) minimal 20 kasus adalah
kasus dengan infeksi Covid-19.
PARAMETER PENILAIAN KINERJA PESERTA

OLEH PENDAMPING DI RS

b. Laporan Kasus
dalam masa Covid-19 membuat 3 laporan kasus
kasus medik, kasus bedah, kasus kebidanan-perinatal, kasus
kegawat-daruratan (boleh dipilih).
1 kasus dipresentasikan dalam Forum Ilmiah Rumah Sakit,.
2 kasus dibicarakan pertemuan dengan pendamping dan diupayakan
mengundang pakar medis/DPJP.
PARAMETER PENILAIAN KINERJA PESERTA
OLEH PENDAMPING DI RS

c. Tindakan Medis (jumlah minimal/periode)


1.Memasang infus : 40 kali
(shock, rehidrasi, pengobatan,maintenance kalori, transfusi darah)
2.Memasang kateter : 5 kali
3.Menjahit luka : 10 kali
4.Bedah minor : 10 kali
5.Memasang NGT : 2kali
6.Menolong partus normal : 2kali
PARAMETER PENILAIAN KINERJA PESERTA
OLEH PENDAMPING DI PKM

Kegiatan UKM dan UKP di PKM


1.Pelayanan Promosi Kesehatan
2.Pelayanan Kesehatan Lingkungan
3.Pelayanan KIA dan KB
4.Pelayanan Gizi
5.Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
6.Pelayanan Pengobatan Dasar/UKP (100 kasus/periode)
7.Proyek Mini, dengan pendekatan lingkaran pemecahan masalah atau
membuat Laporan Evaluasi Program Kesehatan di PKM disertai dengan
Usulan rencana penyelesaiannya.
8.Implementasi PIS-PK.

dicatat secara daring (log-book), diverifikasi dan divalidasi oleh pendamping


Kegiatan UKM mengacu kepada POAC kegiatan dan indikator kinerja peserta di
Puskesmas.
PENILAIAN PENDAMPINGAN

. 1 11
1.Penilaian kinerja dan etika profesional peserta PIDI 
dilakukan oleh pendamping PIDI, secara regular, formal dan informal.
(memperoleh masukan dari pemangku kepentingan misal: dokter sejawat
lain, tenaga kesehatan lainnya, masyarakat dan pasien)

2.Memahami indikator kinerja peserta baik di RS maupun Puskesmas serta


parameter kemandirian dan kemahiran peserta.
 
METODE PENILAIAN PENDAMPINGAN

OBSERVASI
a)Kinerja Profesional UKP dapat dinilai melalui:
Teori, kemampuan mendiagnosis, ketrampilan klinis: penatalaksanaan
pasien umum, kegawat daruratan, prosedur klinik; melalui: laporan
kasus, kasus yang didapat, audit medis, ketrampilan medik, presentasi
kasus.
b)Kinerja Profesional UKM dapat dinilai melalui:
POAC dari kegiatan UKM dari kegiatan dan penyuluhan UKM, laporan
proyek Mini.
METODE PENILAIAN PENDAMPINGAN

c)Etika Profesional Peserta dinilai melalui:


perilaku, mawas diri, komunikasi, kepribadian di RS/ layanan primer.
d)Survey kepuasan pelanggan (pasien dan masyarakat)

e)Pengabdian masyarakat: keaktifan peserta dalam penanggulangan


bencana, bakti sosial, pembinaan keluarga pasien.

f)Penelitian dapat dinilai melalui laporan proyek mini.


LAPORAN PENDAMPING

Wajib dilakukan oleh pendamping

1.Laporan pendampingan : adalah laporan perkembangan


kemahiran dan kemandirian peserta dibuat bulan dan
dilaporkan kepada pimpinan wahana

2.Laporan akhir kinerja peserta : adalah laporan kinerja


peserta diakhir kegiatan PIDI di wahana dan dilaporkan
kepada pimpinan wahana dan KIDI Provinsi.

3. SLPI (SURAT LAPORAN PELAKSANAAN INTERNSIP )


LAPORAN PENDAMPINGAN BULANAN

1. Dibuat setiap bulan, untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan


kinerja peserta secara berkesinambungan (format terlampir).
2. Disampaikan peserta secara transparan dan jelas sebagai umpan balik
kinerja peserta.
3. Kinerja peserta bulanan diperoleh dari hasil verifikasi-validasi kinerja
peserta secara daring oleh pendamping.
4. Evaluasi kemajuan kinerja, dengan membandingkan kemahiran dan
ketrampilan peserta: saat selesai PIDI dan saat kredensial di awal PIDI.
Pendamping perlu mendapatkan laporan awal kinerja pada saat
proses kredensialling dari Komite Medik. (catatan: pendamping harus
memfasilitasi pembuatan Surat Tugas Peserta oleh pimpinan
wahana/direktur RS di awal PIDI)
LAPORAN PENDAMPINGAN BULANAN
minggu Target Jumlah Komposisi Komposisi jenis Komposisi Catatan
ke mingguan pasien umur (%) kelamin kelompok Pendamping
(200/12 Total A/D/L L P kasus&diagnosa
mg) M B UGD Jw

1 17 10 C
2 17 B
3 20 A
4 27 A
Dst
12 220 A
12/24/21
PENJELASAN FORMULIR LAPORAN BULANAN
PENDAMPING

Semua laporan bersistem daring dan sudah diverivikas-validasi pen-


damping
1.Capaian kasus: jumlah kasus termasuk COVID-19
2.Ketrampilan medik: memasang infus, NGT, kateter, bedah minor, jahit
luka, membantu partus normal.
3.Laporan kasus: jumlah laporan kasus.
4.UKM: program esensial PKM dan penanganan COVID-19
5.Mini Proyek: perkembangan penyelesaian Mini Projek peserta
6.Kehadiran : lihat daftar hadir peserta
7.Komunikasi : Prinsip komunikasi efektif
8.Profesional : SKDI 2012
SURAT LAPORAN PELAKSANAAN INTERNSIP
(SLPI)

1. SLPI, surat bukti bahwa peserta telah menyelesaikan PIDI.


2. Diterbitkan RS bersama Puskesmas sebagai paket wahana sesuai SK
Kepala BPPSDMK dalam penempatan dokter internsip.
3. Ditandatangani oleh pimpinan wahana dan pendamping RS dan
PKM
4. SLPI diserahkan ke KIDI Provinsi saat pemulangan peserta.
TUNDA SLPI

1. Jika peserta belum memenuhi: target kinerja dan/ atau waktu


pelaksanaan PIDI yang sudah tertera dalam ketetapan berlaku karena
izin (melahirkan, ibadah, kepentingan lainnya); maka pendamping dan
pimpinan wahana menunda penerbitan SLPI.
2. Peserta harus mengganti waktu yg telah ditinggalkan terlebih dahulu
sesuai yang tertera dalam Berita Acara Evaluasi Akhir Kinerja Peserta.
TERIMA KASIH

Peran Ibu/ Bapak adalah bentuk nyata turut serta


meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia,
melalui peningkatan mutu dokter Indonesia

Anda mungkin juga menyukai