Anda di halaman 1dari 20

MD 1

Modul dasar

PELATIHAN PENDAMPING PIDI 2020

KEBIJAKAN PEMERINTAH BIDANG PENDIDIKAN


DAN PRAKTEK KEDOKTERAN

Komite Internsip Dokter Indonesia


(KIDI) Pusat 
Organisasi Program Internsip Dokter
Indonesia
Ketua KIDI (Kemenkes ) : dr.Pattiselanno Roberth Johan, MARS
Wakil Ketua KIDI (AIPKI ) : dr.Emil Bachtiar Moerad,Sp.P

Ketua Sub Komite Wahana (Kemenkes ) : Dr.dr.Agus Hadian Rahim,


Sp.OT(K).M.Epid, MH.Kes
Anggota (Arsada) : dr.Zainoel Arifin, M.Kes

Ketua Sub Komite Peserta (ARSPI) : dr.Hermien Widjajati,Sp.A,MARS


Anggota (Kemenristekdikti ): Prof.DR.Aris Junaidi, Ph.D
Anggota (KKI ): Prof.Dr.dr Sukman Tulus Putra ,Sp A(K),FACC,FESC
Ketua Sub Komite Pendamping (AIPKI): Dr.dr.Angga Kartiwa, Sp.M (K), MKes
Anggota (PB IDI ): Dr. dr. Tjut Nurul Alam Jacoeb, Sp KK (K)
Ketua Sub Komite Pembinaan Pengawasan (PB IDI ): Dr. dr. Setyo Widi
Nugroho, Sp.BS
Anggota (Kemenkes): dr.Maxi Rein Rondonuwu,DHSM,MARS

Sekretaris KIDI: dr.Rini Rachmawati MARS


Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/500/2017 Tentang Anggota
Komite Internsip Dokter Indonesia Masa Bakti Tahun 2017-2020
SISTEMATIKA PENYAJIAN

• Menjelaskan perubahan paradigma Pendidikan


Kedokteran di Indonesia.
• Menjelaskan Pendidikan Kedokteran Berbasis
Kompetensi.
Free Study
Guided Study
1896
1st National Core Curriculum
1963
Credit Semester System
1974
2nd National Core Curriculum
1978
PBL
1985 Full PBL /
• UU No.20/2003 ttg 3rdNational Core Curriculum
Sisdiknas 2002
• UU No.29/2004 ttg Praktik CBC/ Medical Education Unit
kedokteran
2004 Full CBC/
UU No.14/2005 ttg Guru & Full Competence
Dosen
Exam/ internship
HWS Project 2008
Academic-
• UU No.36/2009 ttg Kesehatan
• UU No.44/2009 ttg RS Profession
• UU No.24/2011 ttg BPJS
HPEQ Project (integrated)
2012 QA, LAM PTkes,
• UU No.12/2012 ttg Dikti
• UU No.20/2013 ttg Dikdok
- Saat LPUK, Quality
PERKEMBANGAN ini Culture

PENDIDIKAN KEDOKTERAN DI INDONESIA


SEJARAH SINGKAT PENDIDIKAN DOKTER DI INDONESIA
PASCA 1950

• Sebelum 1955
 Mahasiswa dapat menentukan sendiri mata kuliah dan praktikum yang akan
diambilnya
 Lama pendidikan menjadi panjang dan sangat beragam
 Kesulitan perkiraan lulusan per tahun
 Kesulitan pemenuhan kebutuhan dokter secara nasional.

• 1955: Studi Terpimpin


 Kegiatan proses belajar mengajar. jadwal perkuliahan dan praktikum disiapkan
sesuai dengan tingkatan pendidikannya (Preklinik dan Klinik)
 Lama pendidikan 6 tahun, bertahap fakultas-fakultas kedokteran di Indonesia
mulai menggunakan kurikulum 6 tahun.
 Preklinik (4 tahun) mahasiswa memperoleh gelar Doctorandus Medicus
(Drs.Med)
 Klinik di Rumah Sakit (Coassistenschap) dan puskesmas dengan panggilan
Co-Ass selama 2 tahun.
Kurikulum Inti Pendidikan Dokter di Indonesia I (KIPDI I) Ditjen Dikti
1981

I. TUJUAN PENDIDIKAN DOKTER

II. TUJUAN PENDIDIKAN BIDANG KEMAMPUAN


1. Bidang Medik
2. Bidang Bedah
3. Bidang Perilaku
4. Bidang Kesehatan Komunitas

III. URAIAN CABANG ILMU (30 Cabang Ilmu)


a. Tujuan Cabang Ilmu
b. Tujuan Instruksional Umum dan Khusus
b. Lingkup Bahasan Cabang Ilmu
c. Buku Ajar Yang Dianjurkan
Kurikulum fakultas: - minimal mengandung KIPDI saja, atau
- 80 %nya adalah KIPDI, 20%nya “ muatan lokal”
Kurikulum Inti Pendidikan Dokter di Indonesia II (KIPDI II) Ditjen Dikti
Desember 1993

I. TUJUAN PENDIDIKAN DOKTER

II. ORIENTASI PENDIDIKAN DOKTER


1. Orientasi Ilmu Pengetahuan dan teknologi
2. Orientasi Masyarakat

III. KERANGKA KONSEP PENDIDIKAN DOKTER


1. Penguasaan Iptek
2. Menyelesaikan Masalah Secara Ilmiah
3. Sikap, Tingkah Laku dan Kemampuan Keprofesian
4. Belajar Aktif dan Mandiri
5. Pendidikan di Masyarakat

IV. STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN DOKTER


1. Kelompok Ilmu:
2. Pengalaman Belajar: PBC, PBD, PBK, Pengalaman Belajar Lapangan
3. Evaluasi Hasil Belajar: acuan kriteria
KIPDI II lanjutan

V. TAHAP PROGRAM PADA PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER


1. Tahap Program Akademik (128 sks)  160 sks
2. Tahap Program Keprofesian ( 32 sks)  40 sks

VI. TUJUAN PENDIDIKAN BIDANG KEMAMPUAN


1. Bidang Medik
2. Bidang Bedah
3. Bidang Perilaku
4. Bidang Kesehatan Komunitas

VII. URAIAN CABANG ILMU (30 Cabang Ilmu)


a. Tujuan Pendidikan Cabang Ilmu
b. Lingkup Bahasan Cabang Ilmu
c. Buku Ajar Yang Dianjurkan

Kurikulum fakultas harus 80%nya adalah KIPDI, 20%nya “ muatan


lokal” (kurikulum pelengkap)
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) untuk Pendidikan Kedokteran
Dasar (Ditjen Dikti Februari 2005)

o KIPDI II telah berusia 10 tahun, merupakan kurikulum subject-based.

o World Federation on Medical Education (WFME) International Conference


(Kopenhagen, Denmark 2002):
 Basic Medical Education
 Perlunya dokter mencapai kompetensi yang dapat menjamin mutu dan
peningkatan pelayanannya kepada masyarakat.

o Penyusunan kompetensi lulusan di dunia internasional


 Sebagai standar pendidikan
 Mendasari proses pendidikan yang digunakan untuk mencapai kompetensi.

o Kompetensi dokter harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan:


 “ Standar Pelayanan Minimal untuk mencapai Indonesia Sehat 2010 (SK
Menkes No.1475/MOH/SK/X/2003)
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) untuk
Pendidikan Kedokteran Dasar (Ditjen Dikti Februari
2005)

o Perubahan paradigma pendidikan kedokteran:


perkembangan IPTEK yang sangat pesat
it’ s impossible for the teacher to teach all
it’ s impossible for the student to learn all
 pembelajaran aktif dan kontekstual
problem-based learning
modul/blok terintegrasi horizontal dan vertikal

o Menggunakan pendekatan kedokteran keluarga


Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) untuk Pendidikan
Kedokteran Dasar (Ditjen Dikti Februari 2005)

BAB I PENDAHULUAN
Tanggung Jawab Dokter di Indonesia
KURIKULUM INTI: 80% dari Kurikulum FK/Program Studi Pend Dokter
BAB II KOMPETENSI
7 area kompetensi
Kompetensi Inti
Komponen Kompetensi
Sasaran Penunjang
BAB III A. DASAR PENGETAHUAN (KNOWLEDGE BASE)
B. PRINSIP PENERAPAN KIPDI III (KBK Kedokteran)
1. Kompetensi & Hasil (outcome)
2. Struktur Kurikulum & Organisasi
3. Integrasi
4. Orientasi Komunitas
5. Pengajaran dan Pembelajaran
6. Keterampilan Klinik
7. Evaluasi Hasil Pembelajarn Mahasiswa
8. Monitoring dan Evaluasi Program
9. Multi Profesionalisme
KBK 2005 untuk Pendidikan Kedokteran Dasar
o Berbasis Kompetensi
 Kompetensi diuraikan eksplisit dan jelas
 Levels of competence dokter praktik umum untuk berbagai jenis penyakit
(list of diseases) yang sering ditemui
 Levels of clinical skills
o Terintegrasi
 Integrasi horizontal dan vertikal dalam bentuk blok atau modul
melandasi pembelajaran yang selektif, relevan dan kontekstual,
menghilangkan tumpang tindih yang tidak perlu
 Pembelajaran aktif  problem-based learning/PBL (pembelajaran
berdasarkan masalah)
 Konsep SPICES
 Tahapan basic education + medical sciences integrated modules 7
semester & clinical practice modules minimal 3 semester  minimal 10
semester
Perbedaan KBK dengan KBD (kurikulum
berbasis disiplin ilmu) pada F.K
KBK KBD
Referensi WFME Konvensional

Lama studi Min 7 + 4 sem Min 8 + 4 sem

Proses Banyak metoda/Spices Kuliah + Praktikum


“pasien bukan objek” “pasien jadi objek”

Output Mencapai kompetensi Kompetensi ++

internsip + -
Uji Kompetensi Sebelum internsip Sesudah selesai proses
pendidikan
Penilaian Kinerja & + -
Profesionalisme
Harmonisasi Sistem Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan dengan
Pendekatan Kolaborasi
Regulasi :
peraturan menteri
tentang standar
nasional pendidikan
kedokteran dan bidang
kesehatan
(pendekatan kolaborasi
interprofesi)

Program nasional :
• Konsorsium
Interprofessional
Educa on (IPE) :
naskah akademik dan
kerangka kurikulum
nasional IPE
• Academic Health
System/Sistem
re co m m e n d s a t o lin k H u m a n R e s o u r c e s f o r H e a lt h p la n n in g a n d e d u c a 6 o n ; a n d
Kesehatan Akademik
TRANSFORMASI PENDIDIKAN KEDOKTERAN PASCA UU NO.20/2013

Kesinambungan dan Harmonisasi Regulasi


Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Kedokteran Permendikbud No.5/ 2020
tentang Akreditasi
PP No.4/ 2014 Program Studi dan
Permendikbud Perguruan Tinggi
UU No.12/ 2012 tentang
Penyelenggaraan No.3/ 2020 tentang
tentang
Pendidikan Tinggi Standar Nasional Permenristekdik No.
Pendidikan Tinggi Pendidikan Tinggi 62/ 2016 tentang Sistem
dan Pengelolaan
Penjaminan Mutu
Perguruan Tinggi
Pendidikan Tinggi
Harmonisasi & sinkronisasi
Harmonisasi & sinkronisasi Harmonisasi & sinkronisasi

UU No.20/ 2013 Permenristekdik No.18/ 2018 tentang


Standar Nasional Pendidikan Kedokteran
tentang PP No.52/ 2017
tentang Peraturan Permenristekdik No.43/ 2017 tentang Kuota
Pendidikan
Pelaksanaan UU Nasional dan Seleksi Penerimaan Mahasiswa
Kedokteran Baru Prodi Kedokteran &Kedoketran Gigi
No.20/2013
tentang Permenristekdik No.11/ 2016 tentang
Pendidikan Ser fikat Profesi Dokter dan Dokter Gigi
Kedokteran
Permenristekdik No.18/ 2015 tentang Tata
lex specialis bidang kedokteran Cara UKMPPD/ DG
S t a n d a r N a s io n a l P e n d id ik a n K e d o k t e r a n
S t a n d a r P e n d id ik a n P r o f e s i D o k t e r In d o n e s ia (S P P D I) S t a n d a r K o m p e t e n s i D o k t e r I n d o n e s ia ( S K D I )

P a n g k a l a n D a t a P e n d id i k a n T i n g g i
Prak k Baik IN P U T P R O SES O U TP U T
Penjaminan K u o t a N a s io n a l d a n Su m p ah D o kte r &
A k r e d it a s i U KM P P D
Mutu Holis k S is t e m S e le k s i S e r : fi k a t P r o f e s i

pada L u lu s a n

Pendidikan S e le s a i
P ro g ra m P ro g ra m (d o k te r d e n g a n
P e n e r im a a n Kew enangan P e n ja m in a n
S a r ja n a P ro fe si s e lu r u h
M a h a s is w a te rb a ta s) M u tu d i
Kedokteran K e d o k te ra n D o k te r R o t a s i K l in i k
P e la y a n a n

F d a k m e n ja d i d o k t e r (p r a k F s i)
In t e r n s ip
D o k te r
P e n d id ik a n A k a d e m ik P ilih a n k a r ir la n ju t a n
Layanan
L a n ju t a n ( S 2 , S 3 ) P r im e r
Catatan : D o k te r
• kebijakan berlaku juga untuk kedokteran gigi, P i l i h a n k a r ir l a n j u t a n D o k te r
S p e s i a li s -
kecuali DLP/KKLP dan internsip P e n d id ik a n P r o f e s i L a n ju t a n
S u b S p e s ia lis
• DLP selanjutnya disebut Spesialis Kedokteran ( D L P , S p e s i a l is - S u b S p e s i a l i s )
Keluarga Layanan Primer (SpKKLP)
PEMBARUAN SPPD & SKDI

• Mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Kedokteran


(SNPK) dan Global Standard for Medical Education dari
WFME yang mensyaratkan peningkatan kualitas yang
berkelanjutan.

• Merupakan standar minimal yang harus dicapai oleh


institusi pendidikan kedokteran (detail penjabaran dari
SNPK)

• Menjadi acuan bagi institusi pendidikan kedokteran dalam


mengembangkan sistem penjaminan mutu
Manfaat
& Dampa
Program k
Internsip
Dokter In
donesia
Kualitas
Kualitas Pelayanan
Pelayanan di
di Trainning
Trainning Hospital
Hospital
atau
atau HC
HC

INPUT
INPUT PROCESS
PROCESS OUTPUT
OUTPUT OUTCOME
OUTCOME IMPACT
IMPACT

Quality of Quality of Quality of


Students Curriculum Quality of Quality of HEALTH
Staffs Teaching Learning GRADUATE PROFESSIONALISM STATUS
Facilities Assessment

UKMPPD Internsip
Internsip
Standar Pendidikan /
Kompetensi : KKI

MENUNJUKKAN Menerapkan standar Standar Profesi


KEMANDIRIAN kompetensinya
WAKTU TUNGGU DAN ALUR YANG HARUS DITEMPUH LULUSAN FK HINGGA INTERNSIP
(5-6 bulan)
TERIMA KASIH

Peran Ibu/ Bapak adalah bentuk nyata turut serta


meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia,
melalui peningkatan mutu dokter Indonesia

Anda mungkin juga menyukai