Anda di halaman 1dari 24

BAGAIMANA ISLAM

MENGHADAPI TANTANGAN
MODERNISASI
Memahami Konsep Islam tentang IPTEK,
Seni, Ekonomi, Politik, dan Pendidikan
 Ciri modernisasi adalah perkembangan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi (IPTEK)
 Maka, kunci menghadapi modernisasi adalah penguasaan
terhadap IPTEK
 Kenapa? Karena kenyatannya sekarang, yang mampu
memiliki dan mengembangkan IPTEK lah yang mampu
menguasai dunia.
 Oleh karena itu, Islam juga mendorong pemeluknya untuk
menjadi Khalifah (pemimpin/penguasa) di bumi. Dengan
demikian di era modern, syarat menjadi Khalifah adalah
mampu memegang kendali terhadap penguasaan IPTEK.
Konsep Islam tentang Iptek
 Ilmu dalam Islam itu berkaitan erat dengan Iman
dan Amal. 3 hal inilah yang harus menghiasi diri
setiap Muslim. Orang yang berilmu, beriman dan
beramal akan mendapatkan kedudukan dan pujian
yang tinggi dalam Islam (Misal; QS al-Mujadilah:
11)
 Cara memperoleh ilmu adalah dengan membaca (qira’ah), baik
yang sifatnya tertulis maupun yang tidak tertulis (QS al-‘Alaq: 1,
QS Ali Imran: 191-191) maupun membaca pengalaman
(ikhtibari).
 Cara mengembangkan ilmu adalah dengan menulis (bil-kitabah)
(QS al-Qalam: 1), maupun dengan berdiskusi (bil-munazharah).
 Tujuan akhir dari ilmu adalah:
1. Mengenal pencipta (Ma’rifah), QS al-’Alaq: 1-5.
2. Semakin dekat dengan Allah (memperbanyak Sujud/Shalat, QS
AL-’Alaq: 19), dan
3. Kagum/Takut (Khasy-yah) kepada Allah, QS Fathir: 28.
 Sumber ilmu pengetahuan:
1. Wahyu
2. Akal
3. Panca Indra
4. Hati nurani (?)
 Dalam QS al-‘Alaq di mulai dengan perintah membaca
(‫ ) إ)قرأ‬kemudian diakhiri dengan perintah untuk sujud
(‫) ا)س)جد‬. Maknanya adalah bahwa Ilmu/pengetahuan ()‫) لا))علم‬
itu harus mengantarkan manusia untuk tunduk/taat
(‫ لا))طاعة‬/ ‫ ) لا))خضوع‬pada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Karena ilmu itu output-nya adalah memiliki rasa takut
())‫ ي))خشىهللا‬/ ‫ ) لا))خشية‬kepada Allah (QS Fathir: 28).
 Apabila seseorang semakin berilmu tapi semakin
melampaui batas (‫)طغى‬, maka hakekatnya ia adalah
seorang yang dungu / jahil (‫) لا))جهل‬.
 Dalam pandangan Islam, IPTEK sangat penting
bagi kehidupan manusia. Tanpa IPTEK, manusia
akan tetap dalam lumpur kebodohan,
keterbelakangan, dan kemiskinan.
 Penguasaan IPTEK dapat mengubah eksistensi
manusia dari Abdullah menjadi khalifatullah.
 Oleh karena itu dalam Islam ditetapkan ilmu itu
ada 2: fardhu ‘ain dan fardhu kifayah.
 Mempelajari iptek, hukumnya fardhu kifayah.
Pandangan Islam tentang Seni
 Seni merupakan ekspresi kesucian hati. Hati yang bening
akan melahirkan karya seni yang beradab, sedangkan hati
yang kotor tentu akan melahirkan karya seni yang tidak
beradab.
 Hidup dengan seni menjadikan hidup terasa indah, damai,
dan nyaman.
 Hidup tanpa seni: kering gersang, dan tidak nyaman.
 Seni itu indah dan keindahan adalah salah satu sifat Tuhan
(‫) لا@@جميل‬. cinta kepada keindahan Berarti cinta kepada Tuhan.
 Dengan cinta kepada Tuhan itu manusia mewujudkan
keindahan dalam kehidupan.
Catatan:
 Perkembangan seni dalam dunia Islam pada masa
silam, merupakan refleksi para seniman Muslim
pada saat itu thd ajaran Islam yang mereka pahami.
(Catatan ttg itu dapat dibaca dalam buku “The
Cultural Atlass of Islam” karya Ismail Raji al-
Faruqi).
 Dalam dunia modern, seni menjadi bagian penting
dari modernitas. Dengan dukungan penuh perangkat
canggih, refleksi dan produk kesenian merambah
ruang-ruang keluarga dan masyarakat, termasuk ke
dalam dunia pendidikan tinggi, dengan membawa
nilai seni baru.
 Seni dapat menjadi pisau bermata dua: di satu sisi
dapat menjadi pencerah jiwa manusia dalam
kehidupan, di sisi lain dapat mengancam nilai-nilai
hakiki kemanusiaan.
PANDANGAN ISLAM TTG EKONOMI

 Segala bentuk transaksi, yang berkaitan dengan


produksi, distribusi, dan pemasaran barang dan jasa
yang mendatangkan keuntungan finansial: itulah
kegiatan Ekonomi.
Ekonomi Konvensional VS Ekonomi Syariah

 Prinsip EK: “berkorban sekecil-kecilnya untuk


mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya”
 Prinsip ES: “berkorban secara tidak kikir dan tidak boros
dalam rangka mendapatkan keuntungan yang layak”
 Ekonomi sekarang cenderung Liberalis, sehingga
melahirkan sistem ekomomi Sosialis dan Kapitalis.
 Dalam Ekonomi Islam: tidak sosialis dan tidak kapitalis.
 Prinsip ekonomi Islam: tidak ada unsur riba (bunga), tidak
ada unsur gharar (menipu), tidak zhalim, juga dibangun
atas dasar kerelaan kedua pihak yang melakukan transaksi.
POLITIK DALAM ISLAM
 Dalam Islam, dikenal istilah Siyasah. Siyasah
merupakan bagian integral (tak terpisahkan) dari
fikih Islam.
 Fikih siyasah, secara global membahas masalah-
masalah ketatanegaraan (Siyasah Dusturiyyah),
hukum internasional (siyasah Dauliyyah), dan
hukum yang mengatur politik keuangan negara
(Siyasah Maaliyyah).
PENDIDIKAN DALAM ISLAM
 Tujuan pendidikan dalam Islam adalah memanusiakan
manusia. Ini berarti tujuan pendidikan adalah menjadikan
manusia sadar akan eksistensi dirinya sebagai manusia yang
bertugaas sebagai Abdullah juga berfungsi sebagai
Khalifatullah.
 Modal dasar agar dapat memfungsikan diri sebagai khalifah
adalah iman, ilmu dan amal (QS Yunus: 62, Ali Imran: 110).
 Tidak mungkin peradaban dibangun atas dasar kebodohan.
Itulah sebabnya menguasai ilmu menjadi wajib hukumnya
bagi setiap Muslim (QS at-Tawbah: 122)
Mengapa Diperlukan Perspektif Islam dalam Implementasi
Iptek, Ekonomi, Politik, dan Pendidikan

 Dalam bidang ilmu (IPTEK):


 Dalam Islam, Sumber Ilmu itu ada 2: ayat-ayat Qauliyyah (al-Quran)
dan ayat-ayat Kauniyyah (alam semesta). IPTEK dikembangkan adalah
hasil dari penelitian terhadap ayat-ayat Kauniyyah (alam semesta)
 Dalam bidang Seni:
 Seni tidak boleh bebas nilai. Sebab seni hakekatnya adalah ekspresi dari
jiwa yang suci.
 Jiwa yang suci akan melahirkan karya seni yang jernih, suci, dan indah.
 Jiwa yang kotor, akan melahirkan karya seni yang kotor, jorok dan
tidak berada.
 Seni tidak bebas nilai artinya seni bukan untuk seni. Seni adalah
keindahan, kesucian, dan sarana untuk kembali kepada Allah.
 Jika anda terpesona melihat karya seni, atau mendengar
merdunya seni baca al-Quran, maka hendaknya ucapkan
“Subhanallah”. Dll
 Dalam bidang Ekonomi:
 Sistem ekonomi yang berlaku di masyarakat, belum tentu
Islami. Kita dapat mengamati dan melakukan penelitian ttg
pola ekonomi masyarakat Islam sehari-hari.
 Lihat pola jual belinya, gadainya, perbankannya, asuransinya,
dll.
 Tolok ukurnya islami-atau tidak islaminya adalah; Riba,
Gharar (spekulasi), dharar (merugikan orang lain)
 Dalam bidang politik:
 Indonesia bukan negara agama, tetapi juga bukan
negara Sekuler Murni.
 Prinsip-prinsip Siyasah Islam:
a. al-Amanah
b. Al-’Adalah
c. Al-Hurriyyah
d. Al-Musawah
e. Tabadul Ijtima’ (tanggung jawab sosial)
 Dalam bidang Pendidikan:
 Antara pendidikan yang sekuler dan religius.
Membangun Argumen tentang Kompatibel
Islam dan Tantangan Modernisasi
 Dapatkah modernisasi dilaksanakan, sedangkan
Islam adalah agama yang sudah jelas dan pasti
norma dan aturannya?
 Dapatkah kemajuan di capai sedangkan Islam tetap
menjadi pedoman dalam berkehidupan?
 Untuk menjawab pertanyaan itu, mari kita lihat
karakteristik ajaran Islam
Karakeristik Ajaran Islam
1. Rasional (akal dan wahyu)
2. Sesuai dengan fitrah manusia
3. Tidak mengandung kesulitan
4. Tidak mengandung banyak taklif (beban)
5. Bertahap (tadarruj)

Anda mungkin juga menyukai