Anda di halaman 1dari 14

AGAMA MENJAMIN

KEBAHAGIAAN 2 – MAKNA
ISLAM
Makna Islam
 Secara etimologis, kata Islam berasal dari bahasa
Arab salimaa-yuslimu-islaaman yang berarti
selamat.
 Secara terminologis, Islam adalah “wahyu yang
diturunkan oleh Allah SWT., kepada rasul-Nya
untuk disampaikan kepada segenap umat manusia
sepanjang masa dan setiap persada/wilayah”.
Sumber Ajaran Agama Islam
 Al-Quran adalah Firman Allah (al-Kahfi [18]:109 dan Lukman
[31]: 27), yang berbahasa Arab (Yusuf [12]: 2), yang
mengandung Mu’jizat (an-Nisa’ [4]: 82), yang disampaikan
dan diterima secara mutawatir, yang tertulis dalam mushhaf,
yang memberikan tantangan kepada siapa saja yang ingin
menandinginya (al-Isra’ [17]:88; Hud [11]: 13; Yunus [10]:
38), yang membacanya bernilai ibadah bagi pembacanya (HR.
al-Bukhari dan HR.Tirmidzi), yang diawali dari Surat al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Nas.
 Al-Hadits adalah segala yang disandarkan kepada Nabi baik
berupa ucapan, perbuatan, maupun persetujuan Nabi.
Inti Ajaran Agama Islam
1. Akidah
2. Ibadah
3. Akhlak
4. Muamalah
Karakteristik Agama Islam
1. Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah
manusia
2. Islam adalah agama yang rasional
3. Islam adalah agama yang komprehensif /
Unniversal
4. Islam memiliki makna kebenaran Universal dan
kesatuan ajaran yang tunggal, yaitu Tauhid.
1. Rabbaniyyah: berorientasi ketuhanan dalam
segala aspek
2. Insaniyyah: kemanusiaan (sangat manusiawi)
3. Syumuliyah: ajarannya bersifat/berlaku universal
4. Al-Wasathiyyah: moderat (tawazun/seimbang)
5. Al-Waqi’iyyah: kontekstual (islam sesuai dengan
kondisi manusia, di mana, kapan saja, dan bagi
siapa saja.)
Islam sebagai Way of Life
 Islam sebagai the way of life merupakan ajaran
yang memberikan petunjuk, arah dan aturan-aturan
(syariat) pada semua aspek kehidupan manusia
guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat.
 Dewasa ini, masih terdapat anggapan bahwa Islam menghambat
kemajuan. Beberapa kalangan bahkan mencurigai Islam sebagai
faktor penghambat pembangunan (an obstacle to economic growth).
Pandangan ini berasal dari sebagian pemikir Barat, juga diamini oleh
sebagian Muslim.
 Kesimpulan yang agak tergesa-gesa itu timbul karena adanya
kesalahpahaman terhadap Islam. Mereka beranggapan bahwa Islam
merupakan agama yang hanya berkaitan dengan masalah ritual saja.
Padahal, Islam merupakan suatu sistem yang komprehensif dan
mencakup seluruh aspek kehidupan, termasuk masalah pembangunan
ekonomi. Industri perbankan dan keuangan sebagai salah satu motor
penggerak roda perekonomian pun diatur dalam Islam.
 Manusia adalah khalifah di muka bumi. Islam memandang bahwa
bumi dengan segala isinya merupakan amanah Allah kepada sang
khalifah, agar dipergunakan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan
bersama. Untuk mencapai tujuan suci ini, Allah memberikan
petunjuk melalui para rasul-Nya, baik yang meliputi akidah,
akhlak, maupun syariah.
 Dua komponen pertama, akidah dan akhlak, bersifat konstan
(tetap). Keduanya tidak mengalami perubahan apa pun dengan
berbedanya waktu dan tempat. Sedangkan syariah senantiasa
berubah sesuai dengan kebutuhan dan taraf peradaban umat
manusia. Perbedaan itu sesuai dengan masa masing-masing rasul.
Hal ini diungkapkan dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 48:
“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa
kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab
(yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap Kitab-Kitab
yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang
Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka
dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk
tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang
terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya
satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap
pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu
diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu”
 Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW juga bersabda:
“Para rasul tak ubahnya bagaikan saudara sebapak,
ibunya (syariahnya) berbeda-beda sedangkan dinnya
(tauhidnya) satu.” (HR Bukhari, Abu Dawud, dan
Ahmad).
 Oleh karena itu, syariah Islam yang dibawa Rasulullah

SAW mempunyai keunikan tersendiri. Bukan saja


menyeluruh atau komprehensif, tetapi juga universal.
Karakter istimewa ini diperlukan sebab tidak akan ada
syariah lain yang datang untuk menyempurnakannya.
 Komprehensif, berarti syariah Islam merangkum seluruh aspek kehidupan, baik
ritual (ibadah) maupun sosial (muamalah). Ibadah diperlukan untuk menjaga
ketaatan dan keharmonisan hubungan manusia dengan Khaliq-nya. Ibadah juga
merupakan sarana untuk mengingatkan secara terus-menerus mengenai tugas
manusia sebagai khalifah-Nya di muka bumi. Muamalah diturunkan untuk
menjadi rules of the game atau aturan main manusia dalam kehidupan sosial.
 Universal, berarati syariah Islam dapat diterapkan dalam setiap waktu dan

tempat sampai akhir zaman. Universalitas ini tampak jelas terutama pada
bidang muamalah. Selain mempunyai cakupan luas dan fleksibel (lentur),
muamalah tidak membeda-bedakan antara Muslim dan non-Muslim.
Kenyataan ini tersirat dalam suatu ungkapan yang diriwayatkan oleh Sayyidina
Ali bin Abi Thalib:
“Dalam bidang muamalah, kewajiban mereka adalah kewajiban kita dan hak
mereka adalah hak kita.”
 Fleksibelitas muamalah ini dimungkinkan karena Islam
mengenal tsawabit wa mutaghayyirat principles and variables (ada hal-
hal yang bersifat tetap/prinsip dan ada pula yang berubah-
ubah/variable). Dalam sektor ekonomi misalnya, yang merupakan
prinsip diantaranya adalah larangan riba, sistem bagi hasil,
pengambilan keuntungan, dan pengenaan zakat. Sedangkan yang
bersifat variabel adalah instrumen-instrumen untuk melaksanakan
prinsip-prinsip tersebut, misalnya aplikasi prinsip jual beli modal kerja,
penerapan asas mudharabah (investasi bagi hasil), atau penerapan
bai’ as-salam (jual beli pesanan) dalam pembangunan suatu proyek.
 Dan menjadi tugas cendekiawan muslim sepanjang zaman adalah
mengembangkan teknik penerapan prinsip-prinsip tersebut
dalam variable yang sesuai dengan situasi dan kondisi pada masanya.

Anda mungkin juga menyukai