Anda di halaman 1dari 11

“ BILANGAN PECAHAN”

Nama Kelompok :

1. Jihan Nabilah Rohmah (188620600005)


2. Nia Laily Rahmawati (1886206000170)
3. Rosa Dwi Agustin (188620600162)
BILANGAN
PECAHAN
Dari Kata pecahan merupakan kata yang berasal
dari bahasa Latin fractio yang mengartikan dan
memecahkan jadi bagian-bagian yang lebih
kecil atau bagian dari semua. Bilangan pecahan
adalah bilangan yang menyatakan sebagai
bilangan pecahan dari suatu pecahan. Bilangan
pecahan memiliki pembilang dan juga
penyebut. Pada bentuk bilangan ini, pembilang
dibaca terlebih dahulu baru disusul dengan
penyebut (Sukayati, 2014).
Lambang Bilangan Pecahan
●  
● . Sebuah lingkaran dibagi menjadi 2 bagian yang sama luasnya, maka daerah yang diberi bayang-bayang
menyatakan 1 bagian dari 2 bagian atau “setengah” yang diberi lambang “” dan dibaca “satu per dua” atau
“seperdua” atau “setengah”.
● 2. Sebuah bujur sangkar dibagi menjadi 4 bagian yang sama luasnya, maka daerah yang diberi bayang-
bayang menyatakan 1 bagian dari 4 bagian atau “seperempat” yang diberi lambang “dan dibaca “satu per
empat” atau “seperempat”.
● 3. Sebuah bujur sangkar dibagi menjadi 4 bagian yang sama luasnya, maka daerah yang diberi bayang-
bayang menyatakan 2 bagian dari 4 bagian atau “dua per empat” yang diberi lambang “ ”. Terlihat bahwa
nilai bilangansama dengan setengah. Maka dan merupakan dua bilangan yang ekuivalen atau seharga.
Pecahan dengan Penyebut Sama
●●   Contohnya dalam mencari , dilakukan dengan kartu bilangan pecahan bentuk persegi panjang (atau juring lingkaran) sebagai berikut :
a. Mengambil kartu bilangan pecahan yang terbagi atas 3 bagian besar dengan 1 daerah terbayang-bayang yang berlabel dan 2 daerah lainnya kosong (putih)
sebagai bilangan pecah tertambah
b. Mengambil 1 potongan daerah yang lepas sebagai penambah kemudian letakkan pada kartu yang pertama tadi di daerah yang masih kosong
c. Terlihat bahwa kartu bilangan pecahan menunjukkan
d. Jadi =
● Cara diatas dapat juga dikerjakan dengan cara menggambar daerah pecahan berupa persegi panjang.
a. Menggambar daerah persegi panjang dan membagi menjadi 3 bagian yang sama besar
b. Memberikan baying-bayang pada 1 daerah pertiga dan menuliskan label . Daerah baying-bayang sebagai tertambah
c. Memberi bayang-bayang lagi pada 1 daerah pertiga dengan warna yang berbeda dari yang pertama. Daerah baying-bayang yang kedua sebagai penambah.
d. Hasil terakhir menyatakan jumlah yakni
● Cara menerangkan tersebut dilakukan beberapa kali dengan bilangan-bilangan pecahan yang berbeda siswa memahaminya tanpa alat peraga, dan siswa
mengetahui algoritma penjumlahan bilangan pecahan yang mempunyai algoritma sama, yakni:

● Penggunaan alat peraga sifatnya hanya menghantarkan siswa untuk memahami konsep. Bila siswa telah emahami, maka guru tidak perlu lagi
menggunakan alat peraga
Bilangan pecahan memiliki
beberapa macam jenis,
diantaranya :

1. Pecahan sederhana yaitu pecahan yang pembilang dan penyebutnya merupakan


bilangan-bilangan bulat.
2. Pecahan murni adalah pecahan yang pembilangnya lebih kecil dari penyebut.
3. Pecahan tidak murni adalah pecahan yang pembilangnya lebih besar daripada penyeb
4. Pecahan mesir adalah pecahan yang memiliki pembilang “1”.
5. Pecahan campuran ialah suatu bilangan yang terbentuk atas bilangan acah dan
pecahan biasa.
1. Pecahan dengan Penyebut Sama
2. Pecahan dengan penyebut berbeda
e nj um lahan
P 3. Penjumlahan Pecahan Campuran
n
bilanga —BILANGAN PECAHAN
pecahan
Pecahan dengan Penyebut Sama Pecahan dengan Penyebut yang
berbeda
penjumlahan pecahan dengan
  peyebut sama Langkah pertamanya adalah
  menyamakan
menghasilkan suatu pecahan yang penyebutnyaterlebih dahulu, yaitu dengan
pembilangnya merupakan hasil jumlah mengubah ke bentuk pecahan yang senilai
pembilang dari pecahan - pecahan yang sehingga penyebut-penyebut pecahan menjadi
dijumlahkan, sedangkan penyebutnya tetap. sama.

Contoh :
Contoh :
=
Jawab :
Jawab : Penyebut pecahan – pecahan tersebut disamakan
Sehingga menghasilkan = terlebih dahulu.
Sehingga diperoleh
Penjumlahan Pecahan ●   bulat :
Menjumlahkan Nilai bilangan
=
Campuran =9+
Menjumlahkan nilai pecahan :
=9+
Penjumlahan pecahan campuran secara umum =9+
hampir sama dengan menjumlahkan pecahan
biasa. Hanya saja pada pecahan campuran, Disederhanakan :
nilai bulat dan nilai pecahan dipisahkan
terlebih dahulu. factor dari 23 dan 20 adalah 1 sehingga
memperoleh hasil :
Contoh :   =9+1
Dipisahkan terlebih dahulu bilangan bulat dan = 10
pecahan :
Pecahan dengan Penyebut Sama
Pengur
Contoh lainnya yaitu mencari = …. dilakukan peragaan dengan kartu bilangan angan
bilanga
pecahan
n
Mengambil kartu bilangan pecahan yang terbagi atas 4 bagian yang sama besar Pecaha
n
dengan 3 daerah terbayang-bayang yang masing-masing daerah sebagai bilangan

 
pecahan terkurang (yang dikurangi)
Mengambil 1 potongan daerah yang lepas dan berwarna putih sebagai
pengurang, kemudian meletakkan pada kartu yang pertama tadi di daerah yang
sudah ada baying-bayangnya, tepat pada satu daerah bayang bayang
Sisa derah terbayang-bayang menunjukkan selisihnya (hasil pengurangnan) yakni
Jadi =
Pecahan dengan Penyebut berbeda Pecahan Campuran

Bila penyebut  tidak sama, maka


 
Bila kedua pecahan merupakan pecahan-
harus menyamakan penyebutnya terlebih
dahulu. Yaitu dengan mengacu pada pecahan campuran maka
hukum yang menyatakan bahwa sebuah penyelesaiannya digunakan hukum
pecahan tetap ekuivalen bila pembilang komutatif (pertukaran) dan hukum
dan penyebut dikalikan denga bilangan asosiatif (pengelompokan)
yang sama. Jadi langkah yang akan
panjang sebagai berikut
THANKS !
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai