Anda di halaman 1dari 14

Biologi pertanian

Dosen pengampu :

Ibu Nilahayati S.p,M.si


01 ARIS PRANATA

02 CHINDY HANY

ERI FAZRIAH
03 TAMBUNAN

Kelompok 3 04 FITRAH ANSHORI

05 TRI SUHANDINA

06 YUSUF GUNAWAN
PEMBAWA SIFAT KETURUNAN
A. KROMOSOM
kromosom merupakan bagian penting dari inti sel yang
berfungsi sebagai pembawa sifat. Jumlah kromosom dalam satu sel
tubuh (sel somatik) berjumlah dua set atau dikenal dengan diploid
(2n),sedangkan pada sel kelamin jumlah kromosomnya satu set atau
haploid (n).
keterangan gambar:
1. Kromatid
2. Sentromer
3. Lengan Pendek
4. Lengan Panjang
B. Struktur Kromosom
Struktur kromosom dalam inti sel akan lebih mudah diamati jika sedang
berada pada tahapan pembelahan sel ketika kromosom membentuk
gulungan.masing-masing kromosom dalam genom dapat dibedakan
berdasarkan beberapa kriteria,diantaranya adalah ukuran panjangnya,posisi
dari satu struktur protein yang disebut sentromer yang membagi kromosom
yang membesar yang disebut kromomer,keberadaan tonjolan kecil dari
material kromatin yang disebut satelit,dan lain sebagainya.
Berdasarkan letak dari sentromernya kromosom dibedakan menjadi:
1. Metasentrik
2. Submetasentrik atau akrosentrik
3. Telosentrik
Masing-masing kromosom dalam saute genom diberi nomor sesuai dengan ukurannya,
dimulai dari yang ukuran yang paling panjang menuju ke yang paling pendek, kecuali pada
kromosom seks (kromosom penentu jenis kelamin). Analisis kromosom yang mengurutkan
foto kromosom disebut analisis kariotipe. Individu berjenis kelamin jantan pada mamalia
memiliki kromosom seks dengan morfologi berbeda (heteromorfik). Semua kromosom
kecuali kromosom seks dalam genom disebut kromosom autosom. Perbedaan antara
kelompok mamalia dengan unggas adalah pemberian nama kromosom seks dan
kombinasinya, di mana pada unggas kromosom seks diberi nama kromsom Z dan W.
Pasangan kromosom ZZ merupakan jantan, sedangkan ZW menjadikan individu berjenis
kelamin betina.
C. ABNORMALITAS KROMOSOM
Abnormalitas atau kelainan kromosom dapat dipahami melalui proses pembelahan sel
yang memungkinkan terjadinya pindah silang (crossing over), dan pautan (linkage) yang
menyebabkan terjadinya kehilangan, penambahan, pertukaran dan lain sebagainya. Secara
umum, kelainan pada kromosom dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu kelainan struktur
dan kelainan jumlah.
1. Abnormalitas Struktur Kromosom :
a. Delesi
b. Duplikasi
c. Inversi
d. Translokasi
e. Abnormalitas
2. Abnormalitas Jumlah kromosom
a. Euploidi
b. Aneuploidi

Struktur DNA
Deoxyribonucleic acid atau yang dikenal dengan sebutan DNA adalah asam nukleotida yang
merupakan rangkaian molekul penentu bentuk dan sifat semua makhluk hidup. DNA berfungsi
untuk menyimpan informasi genetik dengan tepat dapat meneruskan informasi tersebut,untuk
pengatur perkembangan fenotipe organisme,dan DNA sewaktu-waktu harus dapat mengalami
perubahan sehingga organisme yang bersangkutan akan mampu beradaptasi dengan kondisi
lingkungan yang berbeda.
A. Struktur Kimia DNA
Setiap nukleotida memiliki tiga komponen, yaitu: basa nitrogen, gugus gula pentosa, dan
fosfat. Kombinasi gula dan basa nukleotida disebut nukleosid. Basa nukleotida merupakan basa dua
lingkaran yang disebut purin atau satu lingkaran yang dikenal pirimidin. Kelompok basa purin pada
DNA dan RNA adalah adenin (A) dan guanin (G), sedangkan kelompok pirimidin adalah sitosin (C)
dan timin (T) pada DNA atau urasil (U) pada RNA. Jumlah nukleotida adenin sama dengan jumlah
nukleotida timin dan jumlah nukleotida guanin sama dengan nukleotida sitosin, yang kemudian
dikenal dengan teori Chargaff.
model struktur DNA yang digunakan hingga saat ini, yaitu:
1. Struktur DNA berbentuk double helix (untai ganda).
2. Arah dari kedua untaian tersebut bersifat antiparalel (berlawanan).
3. Basa nitrogen yang berpasangan pada untaian yang berbeda
dihubungkan oleh ikatan hidrogen.
4. Pembacaan kode DNA dimulai dari ujung 5’ ke ujung 3’.
B. STRUKTUR DNA DALAM SEL
Struktur DNA yang terdapat dalam genom sauté organisme kemungkinan sama atau berbeda dengan organisme lainnya.
Misalnya pada virus, ada yang memiliki DNA untai ganda, DNA untai tunggal, bahkan ada yang berupa RNA. Genom pada
organisme prokariot biasanya berupa DNA berbentuk sirkular. Sedangkan kromosom pada organisme eukariot secara umum
terdiri dari dua untai (double strand) DNA yang berbentuk linier. Pada masing-masing sel, terdapat DNA dalam jumlah yang
sangat banyak, pada satu set kromosom dalam genom manusia diperkirakan mengandung DNA sebanyak 3,2 × 109 pasang
basa. Jika dalam kondisi diploid, maka total DNA dalam satu sel tubuh manusia sebanyak 6,4 × 109.

C. DNA SEBAGAI UNIT PENGONTROL SIFAT


DNA sebagai unit yang membawa sifat pada sauté organisme dan mewariskannya pada keturunannya merupakan sauté
awal dari pengembangan ilmu genetika saat ini. Pada tahun 1866 Gregor Mendel melakukan penelitian pada tanaman
kacang dan menghasilkan kesimpulan bahwa ada sauté “faktor” yang menentukan beberapa sifat pada tanaman kacang yang
berhasil diamati, seperti warna biji, warna cangkang, posisi bunga dan lain sebagainya. Sesuatu yang didefinisikan sebagai
sesuatu “faktor” oleh Mendel tersebut sekarang dikenal dengan sebutan gen. Gen didefinisikan sebagai unit pembawa dan
pewarisan sifat terkecil atau dengan kata lain gen merupakan unit atau segmen dari DNA yang membawa informasi genetik
(DNA fungsional) terletak dalam kromosom.
D. STRUKTUR RNA

RNA terbentuk dari proses transkripsi DNA. RNA terdiri dari satu utas benang polinukleotida yang terbagi menjadi gugusan gula ribose,
gugusan basah nitrogen, dan gugusan asam fosfat.Basah nitrogen tersusun atas basa pirimidin
( urasin dan sitosin )dan basah purin ( adenine dan guanine). RNA di klasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu :
1. m-RNA sebagai pembawa kode genetic
2. r-RNA sebagai adaptor
3. t-RNA sebagai penerjemah sandi genetik ke dalam urutan basah polipeptida
Berikut ini adalah penjelasan dari masing – masing struktur RNA
• m- RNA memiliki bentuk linear dan ukuran nya berfariasi. Fungsi m-RNA sebagai pembawa kodon untuk memanggil asam amino
tertentu
• r-RNA bentuknya tidakdi ketahui dan merupakan penyusunan ribosom r-RNA adalah penyelaras sintesis protein
• t-RNA memiliki bentuk seperti daun swmanggi yang terdiri dari 75 hingga 90 nukleotida fungsi t-RNA adalah untuk mengangkut
asam amino yang akan di bentuk menjadi polipeptida
Berikut ini perbedan DNA dan RNA
1. DNA di temukan hanya di dalam nucleus. lalu rna dapat di temukan di sitplasma
2. Fungsi DNA sebagai pewaris sifat dan RNA untuk sintesis protein
3. Struktur rantai DNA berbentuk double helix panjang, kemudian RNA berbentuk rantainya
pendek dan tunggal
4. Kadar DNA tidak di pengaruhi oleh aktivitas sintesis protein sedangkan RNA di pengaruhi
5. Komponen gula pada DNA adalah deoksiribosa ( ribose yang kehilangan satu atom ) dan
komponen gula pada RNA adalah ribose atau pentose
6. Basa nitrogen pada DNA adalah adenine, guanine, timin, dan sitosen. basa nitrogen pada
RNA adalah adenine,guanin,urasin, dan sitos
E. REPLIKASI DNA
Proses pembelahan satu sel induk menjadi dua sel anak yang identik merupakan proses yang
sangat penting dalam pertumbuhan, perkembangan dan perbaikan sel rusak pada suatu individu.
Pada proses tersebut, semua organel sel berduplikasi menjadi dua bagian yang sama. Hal tersebut
diperlukan agar sel hasil pembelahan memiliki sifat yang identik dengan sel tetuanya. Proses
duplikasi yang terjadi pada DNA sebagai pembawa informasi genetik disebut replikasi DNA.
Proses replikasi DNA dimulai dari peregangan ikatan hidrogen pada DNA double heliks. Ketika
masing-masing untai DNA terpisah dari untai DNA komplemennya, masing-masing untai DNA
tersebut dapat menjadi cetekan bagi terbentuknya untai DNA baru,sehingga terbentuk dua buah
DNA double heliks yang identik.
Berdasarkan DNA double heliks yang dihasilkannya, terdapat tiga teori yang diajukan dalam proses replikasi
tersebut, yaitu:
1. Teori konservatif: salah satu dari DNA double heliks yang dihasilkan merupakan DNA tetua dan satu DNA
double heliks lainnyamerupakan DNA baru.
2. Teori semikonservatif: masing-masing dari dua buah DNA double heliks yang dihasilkan memiliki satu
untai dari tetua yang berpasangan dengan untai baru, dan
3. Teori dispersif: masing-masing dari dua buah DNA double heliks yang dihasilkan mengandung DNA
campuran tetua dan DNA baru pada masing-masing untai tunggalnya. Dari tiga teori yang diajukan,
Mathew Meselon dan Franklin Stahl pada tahun 1958 membuktikan bahwa teori semikonservatif
merupakan teori yang digunakan dalam proses replikasi DNA pada hampir semua organisme. Ilustrasi teori
semikonservatif pada proses replikasi DNA disajikan pada Gambar dibawah ini:
E.TRANSLASI BIOSINTESIS PROTEIN
Sintesis protein merupakan proses pembentukan protein di dalam tubuh yang di lakukan oleh RNA (Ribonucleic acid)
atas perintah atau kode dari DNA ( Deoxyribonucleic acid) yang berlansung dalam inti sel dan ribosom .Proses sintesis
protein membutuhkan bahan baku yang disebut asam amino. Jumlah asam yang di Butuhkan dalam proses sintesis sebanyak
20. hasil akhir dari sintesis protein adalah protein fungsionalseperti enzim, hormone, karatin dan hemoglobin. Mekanisme
sintesis protein dalam tubuh manusia terdiri dari dua tahapan yaitu :
1. Trankripsi
Dalam genetika, traskripsi adalah pembuatan RNA terutama m-RNA dengan menyalin sebagian besar DNA oleh enzim
RNA polymerase. Proses transkripsi menghasilkan RNA-d dari DNA di salam sel yang menjadih langkah awal sintesis
protein. Transkripsi merupakan bagisn dari rangkaian ekspresi genetik. Transkripsi merupakan proses pembuatan RNA dari
proses pembuatan RNA dari salah satu pita cetakan DNA ( DNA senaei ). Pita tahapan ini akan menghasilkan 3 jenis RNA
yaitu m RNA, t-RNA dan r-RNA. Tahapan ini dapat berlangsung di dalam sitoplasma dengan di awali proses pembukaan
rantai ganda yang di miliki oleh DNA dengan bantuan enzim RNA polymerase. Tahapan trankripsi adalah tahapan di mana
kode – kode genetika dalam DNA di salin nenjadi m RNA. Tahap transkripsi merupakan tahapan pertama dari tahapan
sintesisi protein. Tahaapan ke dua di sebut juga dengan tahapan translasi.
2. Translasi
adalah penerjemah kode genetika RNA menjadi urutan asam amino. Pada tahap ini,pili peptide akan disintesis
mengunakan kode genetic dari m-RNA di dalam ribosom oleh t-RNA dengan bantuan enzim sintetase t-RNA
aminoasil.
Tahapan dalam proses translasi
Thank you!
CREDITS: This presentation template
was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai