Akuntansi Biaya
Harga Pokok Produk Bersama
Kelompok 2 :
1. Neng Liana Shinta Nuriyah (200502110025)
2. Farihatul Muwaffiqoh .A (200502110007)
3. Dhiyausy Syamsi Ash Shofy (200502110027)
Some Concepts to Remember
Joint product improvement by client and customer support center: The role of gain-share
contracts in coordination
Penulis :
Institusi Penulis :
Informasi Jurnal :
Bhattacharya, Gupta, dan Hasija: Peningkatan Produk Bersama Penelitian Sistem Informasi
25(1), hlm. 137-151, © 2014 INFORMS
Tujuan Penelitian
Penelitian ini memberikan kerangka teoretis sistematis yang
menjelaskan prevalensi kontrak pembagian keuntungan dalam upaya
peningkatan produk bersama industri TI, dan memberikan prinsip
panduan untuk memahami peningkatan peran pusat dukungan
pelanggan dalam peningkatan produk.
Metode Penelitian
Hasil dari penelitian ini berkontribusi pada literatur dalam beberapa cara. Pertama, dalam pengaturan bahaya moral dua sisi, literatur
yang ada mengasumsikan bahwa total output dari upaya bersama dapat dikontrakkan. Dalam pengaturan TI dengan upaya bersama
untuk peningkatan, tidak mungkin pusat dukungan pelanggan atau pihak ketiga dapat mengisolasi dampak upaya peningkatan produk
pada peningkatan pendapatan klien dari proyek peningkatan bersama. Secara umum, pendapatan keseluruhan klien dari semua
aktivitas di semua proyek dapat diverifikasi, tetapi pendapatan dari masing-masing proyek pada kenyataannya tidak dapat
diverifikasi, ini adalah perbedaan penting dalam jurnal ini dari literatur. Dalam penelitian ini penulis menggunakan ukuran yang
dapat diverifikasi secara objektif, permintaan layanan pelanggan, sebagai metrik yang dapat dikontrak dan menunjukkan bahwa
kontrak bagi hasil berdasarkan metrik ini merupakan elemen penting dari kontrak yang optimal. Kedua, kontrak biaya-plus telah
terbukti berkinerja baik dalam literatur dalam bahaya moral satu sisi dalam pengaturan tertentu , penulis menunjukkan bahwa jika
upaya tidak dapat diamati, kontrak biaya-plus tidak pernah mencapai hasil terbaik kedua. Terakhir, penulis menunjukkan bahwa
kontrak opsi bagi hasil/biaya-plus semacam itu dapat mencapai solusi terbaik pertama bagi klien. Dalam jurnal ini penulis juga
memberikan dukungan teoretis untuk penggunaan kontrak bagi hasil dan biaya-plus dalam kombinasi dalam upaya peningkatan
produk bersama dengan bahaya moral dua sisi ketika upaya dapat diamati.
Kekurangan Jurnal
Kelebihan Jurnal
- Pemilihan judul yang tepat dan jelas, sehingga pembaca dengan mudah
mengetahui tujuan dari penelitian ini
- Menerapkan kerapian dalam penulisan jurnal
- Data yang ada dalam penulisan ini sangat rapi dan teratur
Review Jurnal 2
(Jurnal National)
Reviewer
Farihatul Muwaffiqoh Alfurqoni (0007)
Judul Jurnal :
Penulis :
Juni 2014
Kekurangan Penelitian:
Berdasarkan penelitian yang ditujukan di atas bahwa
1. Hasil analisis mengenai alokasi biaya bersama dalam menentukan HPP diperoleh hasil yaitu
HPP dari tiap jenis martabak telur jauh lebih rendah daripada harga jual yang ditetapkan
perusahaan.
2. Perusahaan tidak melakukan perhitungan harga pokok produksi, sehingga biaya-biaya tidak
dialokasikan sesuai dengan seharusnya, dan mengakibatkan harga jual menjadi cukup tinggi
Diskusi
Perusahaan sebaiknya melakukan perhitungan HPP, yang bertujuan untuk
mengidentifikasikan biaya-biaya yang mendukung proses produksi, agar perusahaan
lebih efisien dalam penggunaan biaya, sehingga ada kemungkinan untuk menurunkan
HPP. Jika HPP turun, maka harga jual dapat menjadi lebih rendah. Dengan begitu hal ini
dapat mendorong perusahaan tetap bersaing dengan para pesaingnya.Untuk
mendapatkan perhitungan harga pokok yang tepat, disarankan kepada perusahaan agar
dapat menerapkan pengalokasian biaya bersama, dengan metode nilai jual relatif sebagai
acuan dalam pengalokasian biaya bersama
Review Jurnal 3
(Jurnal National)
Reviewer
Farihatul Muwaffiqoh Alfurqoni (0007)
Judul Jurnal :
PENETAPAN HARGA POKOK PRODUK BERSAMA PADA PT
SULINDAFIN
Nama penulis :
Mochammad Sadam Husein
Instnsi penulis :
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Tangerang
Jumlah Halaman :
15 Halaman
Tahun jurnal :
Tahun 2017
Latar belakang
Sebuah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, manajer akan dihadapkan dengan dua pilihan
yang cukup krusial dalam memutuskan kegiatan produksinya. Pilihan yang dimaksud tersebut yaitu pilihan
untuk memproduksi barang sendiri atau membeli barang dari perusahaan lain. Pengambilan keputusan yang
tepat harus dievaluasi dengan baik yaitu jika memproduksi sendiri maka biaya yang timbul hanya biaya
variable namun jika membeli dari perusahaan lain maka biaya transportasi atau biaya-biaya yang timbul
untuk menyampaikan produk yang dibeli ke perusahaan.
Pilihan yang kurang tepat akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan itu sendiri. Sebagai
seorang manajer haruslah cermat dalam membaca situsi tersebut. Sebelum keputusan yang akan diambil
manajer harus menghitung biaya-biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Biaya-biaya tersebut akan
dihitung dalam perhitungan harga pokok produksi.
Setelah dihitung secara tepat biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan maka akan keluar
perbandingan biaya antara memproduksi barang sendiri atau membeli dari perusahaan lain. Pada akhirnya
akan terlihat biaya mana yang lebih kecil untuk diambil keputusannya. Faktor-faktor yang juga
diperhitungkan sebelum manajer mengambil keputusan yaitu menjaga kerahasian produk perusaahan, mampu
atau tidaknya perusahaan memproduksi bagian tertentu dari barang yang akan diproduksi dan penyempurnaan
hasil produksi
Tujuan :
Tujuan penulisan ini adalah untuk : Untuk mengetahui alokasi biaya
produk bersama perhitungan laba rugi segmen atas produk bersama dengan
metode variable costing pada PT Sulindafin.
Subjek penelitian :
Penjelasan lebih lanjut tentang hasil produksi PT Sulindafin adalah sebagai berikut:
1. Full Oriented Yarn (FOY)
Produk ini merupakan benang yang memiliki sifat tekstur benang yang sangat kuat dan
kemulurannya sangat rendah dikarenakanmengalami proses perenggangan dengan
teganganyang sangat tinggi serta ditambah dengan pemanasan yang tinggipula yang
mengakibatkan terjadinya reorientasi molekul serat sehingga derajat orientasinya menjadi
sangat tinggi.
2. Draw Textured Yarn (DTY)
Produk ini merupakan benang yang memiliki sifat tektur keriting yang memungkinkan mudah terbawa oleh semburan angin
sehingga pemakaian angin lebih hemat dibanding benang yang tidak bertekstur /flat fillament yang pada umumnya dipakai
untuk pakan / filling yarn.
3. Polyester Staple Fiber (PSF)
Produk ini merupakan serat sintetis dengan ukuran tertentu menyerupai kapas dan memiliki sifat mudah meleleh dijadikansebagai
campuran dengan produk lain untuk modifikasi polyest
4. Chip Polyester
Produk ini merupakan bijih plastik kering yang dijadikan bahan dalam pembuatan benang polyester.
5. Bihun
Produk ini merupakan produk yang tidak berhasil sempurna menjadi FOY dikarenakan kekurangan tingkat pemanasan saat
proses berlangsung.
6. Crimped
Produk ini merupakan produk yang tidak berhasil sempurna manjadi DTY dikarenakan suplay bahan baku tersendat saat
prose berlangsung.
7. Tow
Produk ini merupakan produk yang tidak berhasil sempurna menjadi Staple Fiber dikarenakan mesin pengaduk
campuran bahan tidak bekerja secara optimal.
8. Cake Monomer
Produk ini merupakan produk yang tidak berhasil sempurna menjadi Chip Polyester dikarenakan penghentian mesin
sementara saat perawatan.
Kelebihan
Pada jurnal ini menggunakan bahasa yang sederhana sehingga
akan mudah untuk dipahami oleh para pembaca.