Anda di halaman 1dari 34

Pemerintah Kabupaten Bantul

Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

Sosialisasi Perda No. 8 Tahun 2018


tentang RDTR dan PZ BWP Sewon

Panggungharjo, 19 Maret 2020


Kenapa diperlukan tata ruang?
• Ruang itu terbatas
• Ada yang pemanfaatannya untuk fungsi kawasan lindung ada juga
untuk budidaya
• Kawasan budidaya ada kawasan guna lahan pertanian ada juga
guna lahan non pertanian
 Agar semua fungsi yang ada di dalam ruang tersebut berjalan
dengan baik dan berkelanjutan, serta saling harmonis maka perlu
pengaturan, mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan
pemanfaatannya.
• Secara bertingkat tata ruang dilakukan dari tingkat nasional,
provinsi, kabupaten/kota hingga kecamatan
• Secara nasional sampai kabupaten/kota disebut RTRW; sedang di
kecamatan disebut RDTR
 RDTR penting sekali karena disusun pada ketelitian detail (skala
1:5000) dan menjadi dasar perijinan pemanfaatan ruang
Pengertian RDTR

3
Konsepsi Penataan Ruang
Pentingnya RDTR
Alat Operasionalisasi Alat pengendalian
pelaksanaan pemanfaatan ruang
pemanfaatan ruang

RTRW belum
Acuan perizinan
sepenuhnya operasional

RTRW belum dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan pemanfaatan


ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang karena tingkat ketelitian
petanya belum mencapai 1:5000

RTRW mengamanatkan bagian dari wilayahnya yang perlu


disusun RDTRnya

5
JENJANG DAN KOMPLEMENTARITAS
RENCANA TATA RUANG

RTRWN RTRW Kabupaten


(Rencana Tata Ruang (Rencana Tata
Wilayah Nasional Ruang Wilayah
Kabupaten

Skala 1: 50.000
Skala 1: 1.000.000

Skala 1: 100.000 RDTR


RTRWP (Rencana Detail
(Rencana Tata RTRW Kota Tata Ruang)
Ruang Wilayah (Rencana Tata Skala 1: 5.000
Provinsi Ruang Wilayah Kota
Kecamatan Sewon
Pusat-pusat Pendidikan
dan Sejarah

ISI

Panggung Krapyak

STTKD

Politeknik ATK - Sewon Pesantren Al-Munawwir


Kecamatan Sewon Pusat-pusat Akomodasi Pariwisata

Kampung
Mataraman

Lelungan.net
Tembi

Tembi

Gabusan Mangut Mbah Marto Soto Bu Mulyono


David Riyanto
Kecamatan Sewon

IPAL Pendowoharjo
Kecamatan Sewon

Area persawahan di kawasan perkotaan Sewon


TUJUAN
PENATAAN Aman Nyaman
RUANG  Terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan
lingkungan buatan;
 Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber
untuk daya alam dan sumber daya buatan dengan
mewujudkan memperhatikan sumber daya manusia;
ruang yang  Terwujudnya pelindungan fungsi ruang dan pencegahan
aman, dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan
nyaman, ruang.
produktif,
dan
berkelanjutan

Produktif
Berkelanjutan
11
RTRW DIY tahun 2019-2039
RTRW Kabupaten Bantul
Tahun 2010-2029
Draft ARAHAN RENCANA POLA RUANG RDTR KPY KABUPATEN BANTUL
Tujuan Penataan Ruang..
”Mewujudkan Kecamatan Sewon sebagai kawasan
permukiman perkotaan, didukung kegiatan
perdagangan dan jasa, serta pendidikan.”

Dasar Hukum Penataan Ruang


1. UU No. 26 Tahun 2007 Tentang penataan
Ruang
2. Permen ATR No.Tahun 2018 Tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan
Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota
Proyeksi Penduduk BWP Sewon

Sumber:Analisis 2013

Penduduk Kecamatan Sewon tumbuh cukup pesat, rata-rata setiap


tahun tumbuh 2,53%, tertinggi di Bangunharjo sebesar 2,91% per
tahun, terendah di Timbulharjo sebesar 2,13% per tahun.
Tambahan penduduk untuk 20 tahun ke depan diperkirakan
sebesar 58.734 jiwa.
POLA RUANG 2008 (Perda lama) RENCANA POLA RUANG 2018-2038
Peta RDTR berskala
1:5000
 1 mm di peta sama
dengan 5 meter di
lapangan
 Berisi zonasi
pemanfaatan lahan
detail, misal R3
(perumahan
kepadatan sedang), K3
(perdagangan& jasa
deret), dst
Terdiri dari 4 Sub-BWP
a. Sub BWP I: 4 Blok (bag. Panggungharjo
& Bangunharjo)
b. Sub BWP II: 2 Blok (bag. Panggungharjo,
Bangunharjo & Timbulharjo)
c. Sub BWP III: 4 Blok (bag.Pendowoharjo,
Panggungharjo & Timbulharjo
d. Sub BWP IV: 4 Blok (bag. Bangunharjo,
Timbulharjo & Panggungharjo)

Pembagian Blok
Perencanaan
Pembagian Sub BWP, Blok di Kecamatan Sewon
Tema Pengembangan Ruang

Sub Tema Pengembangan Sub- Keterangan


BWP BWP
I Pendidikan tinggi, Perumahan, Pendidikan Tinggi sekitar
perumahan dan perdagangan Ring Road dan Jl. Parangtritis, Industri
dan jasa dan pergudangan sekitar Ring Road,
dan industri mebel (Jl. Imogiri Barat)
II Perumahan, Perdagangan Pendidikan Tinggi, Perumahan, dan
dan Jasa, Pendidikan & perdagangan & jasa dan ekonomi
ekonomi kreatif kreatif di GMT, pengembangan
budaya serta akomodasi wisata
III Perumahan dan Perdagangan Perumahan, dan perdagangan & jasa
dan Jasa sekitar Jl. Bantul
IV Perumahan, pertanian Perumahan, Pertanian dan
(Sawah, Ladang, Kebun) dan perdagangan & jasa (Jl. Imogiri Barat),
industri rumah tangga serta industri rumah tangga
Perbandingan Prosentase Pemanfaatan Lahan
di BWP Sewon

Pemanfaatan Ruang Rencana Pemanfaatan


Tahun 2013 Ruang Tahun 2034

• Permukiman meningkat (45%51%)


• Sawah turun (42%  23%)
• Perdagangan & Jasa naik (4% 15%)
Pola Ruang Kecamatan Sewon
 Rencana pola ruang: zona lindung seluas
180,29 Ha (6,45%) dan sisanya sebesar
2.614,77 Ha (93,55%) adalah zona budidaya.
 Pola ruang dengan luasan yang cukup
dominan zona perumahan seluas 1.411,11 Ha
(50,48%), zona pertanian seluas 610,53 Ha
(21,84%), dan zona perdagangan dan jasa
seluas 372,52 Ha (13,33%).
24
25
6. Peraturan Zonasi

Peraturan Zonasi (Zoning Regulation)


berisi mengenai klasifikasi zona,
pengaturan lebih lanjut mengenai
pemanfaatan lahan, dan prosedur
pelaksanaan pembangunan. Suatu zona
mempunyai aturan yang seragam (guna
lahan, intensitas, massa bangunan),
namun satu zona dengan zona lainnya bisa
berbeda ukuran dan aturan.
26
PERATURAN ZONASI (aturan tambahan dalam RDTR)
Komponen ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan, terdiri dari:
 Klasifikasi ”I” = Pemanfaatan diperbolehkan/diizinkan
Sifatnya sesuai dengan peruntukan lahan yang direncanakan.
 Klasifikasi ”T”= Pemanfaatan diperbolehkan secara terbatas
Pembatasan dilakukan melalui penentuan standar pembangunan
minimum, pembatasan pengoperasian, atau peraturan tambahan
lainnya yang berlaku di wilayah kabupaten.
 Klasifikasi ”B” = Pemanfaatan diperbolehkan secara bersyarat.
Pengenaan persyaratan dilakukan sehubungan dengan usaha
menanggulangi dampak pembangunan di sekitarnya
(menginternalisasi dampak); dapat berupa AMDAL, RKL dan RPL.
 Klasifikasi ”X” = Pemanfaatan yang tidak diperbolehkan
Karena sifatnya tidak sesuai dengan peruntukan lahan yang
direncanakan dan dapat menimbulkan dampak yang cukup besar
bagi lingkungan di sekitarnya.
Contoh Ketentuan Zonasi ( ITBX)
KETENTUAN PERATURAN ZONASI BWP PERKOTAAN KABUPATEN BANTUL
ZONA LINDUNG BUDIDAYA

Suaka Alam & Perdagang- Perkan- Peruntukan


No Perlindungan Setempat Ruang Terbuka Hjau Perumahan Industri Sarana Pelayanan Umum Peruntukan Khusus
Kode Cagar Budaya an & Jasa toran Lainnya

Kegiatan PS-1 PS-2 PS-4 PS-5 PS-6 PS-7 PS-8 PS-9 SC-1 SC-2 RTH-3 RTH-4 RTH-5 RTH-7 RTH-8 RTH-15 R-2 R-3 R-4 K-1 K-3 KT-1 KT-2 I-3 I-4 SPU-1 SPU-2 SPU-3 SPU-4 SPU-5 SPU-6 PL-1A PL-1B PL-1C PL-1D PL-3 KH-1 KH-2B KH-3 KH-4

A Perumahan
1 Rumah tunggal X X X B X B X X X B X X X X X X I I I T T X X T X T X T X T T B I B B T X X X X
2 Rumah kopel X X X B X B X X X X X X X X X X I I I X X X X X X X X X X X X X X X B X X X X X
3 Rumah deret X X X B X B X X X X X X X X X X I I I X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
4 Townhouse X X X B X B X X X X X X X X X X I I I X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
5 Rusunawa-rusunami X X X X X B X X X X X X X X X X I I I T T X T T X T X X X X X X B X X X X X X X
6 Apartemen X X X X X B X X X X X X X X X X I I I X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
7 Asrama X X X X X B X X X X X X X X X X T I I T T T T T T I X I I T I X B X X T T X X X
8 Rumah kost X X X B X B X X X X X X X X X X T I I T T X X T X T X X X T X X B X X T X X X X
9 Panti jompo X X X X X B X X X X X X X X X X T I I X X X X B X X X I X I I X B X X T X X X X
10 Panti asuhan X X X X X B X X X X X X X X X X T I I X X X X T X I X I X I I X B X X I X X X X
11 Guest house X X X B X B X X B B X X X X X X T I I T T T T T X I T T I I T X B X X I T X X X
12 Rumah dinas X X X B X B X X B B X X X X X X I I I I I I T T T I I I I I T X I B I I I T T T
B Perdagangan dan Jasa
1 Ruko X X X X X B X X X X X X X X X X T T T I I X B B X T T X B T X X B X X T X X X X
2 Warung X X X B X B X X X X T T T X X X I I I I I T T I T T T T B T T X B T B T X X X X
3 Toko X X X B X B X X X X X X X X X X T T T I I X B B X T T T B T B X B B B T B X X X
4 Pasar tradisional X X X X X B X X X X X X X X X X T I I I I X X B X X X X X X X X B B B T X X X X

Keterangan:
PS-1 = Sempadan Sungai R-3 = Rumah dengan Kepadatan Sedang SPU-5 = Sarana Pelayanan Umum Sosial Budaya
PS-5 = Sempadan SUTT K-1 = Perdagangan dan Jasa Tunggal SPU-6 = Sarana Peribadatan
PS-7 = Sempadan Pipa Pertamina K-3 = Perdagangan dan Jasa Deret PL-1A = Pertanian Tanaman Pangan/Sawah
PS-8 = Sempadan Jalan KT-1 = Perkantoran Pemerintah PL-1B = Pertanian Hortikultura
PS-9 = Sempadan Irigasi KT-2 = Perkantoran Swasta PL-3 = Pariwisata
SC-2 = Cagar Budaya I-3 = Industri Kecil KH-1 = Pertahanan dan Keamanan (Hankam)
RTH-3 = Taman Desa I-4 = Aneka Industri KH-2B = TPST
RTH-5 = Taman Kecamatan SPU-1 = Sarana Pendidikan KH-3 = IPAL
RTH-15 = Pemakaman SPU-3 = Sarana Kesehatan KH-4 = Gardu Induk Listrik
R-2 = Rumah dengan Kepadatan Tinggi SPU-4 = Sarana Olahraga
Contoh Zoning Text
5 Subzona PS-6 (Sempadan Rel KA)
a. Kegiatan dan - Kegiatan dan Penggunaan Lahan mengacu kepada Matriks ITBX;
Penggunaan Lahan - Keterangan lebih lanjut terkait penggunaan lahan terbatas dan bersyarat adalah:
T B
1) Tidak ada kegiatan terbatas yang diperbolehkan di subzona sempadan Kegiatan berstatus Bersyarat yang diperbolehkan adalah:
rel KA 1) Peruntukan Lainnya berupa pertanian lahan basah, pertanian lahan
kering, dan hortikultura.
Ketentuan bersyarat:
 memperoleh izin dari pengelola subzona (PT. KAI);
 memperoleh persetujuan dari masyarakat setempat;
 kegiatan pertanian tidak mengganggu fungsi sempadan rel KA;
 budidaya pertanian dengan tidak menggunakan tanaman
keras/tahunan;
 pola tanam vegetasi di sepanjang rel kereta api harus
memperhatikan keamanan terhadap lalu lintas kereta api;
 tidak menghalangi atau mengganggu penglihatan masinis;dan
 tidak menggangu kekuatan struktur rel kereta api.
b. Intensitas 1) KDB = 0
Pemanfaatan Ruang 2) KLB = 0
3) KDH sebesar 100% dari luas lahan sempadan KA.
c. Tata Bangunan Garis Sempadan KA:
1) Ruang Milik Jalan (RUMIJA) Kereta Api terdiri atas jalan rel yang terletak pada permukaan tanah, dibawah permukaan tanah, dan diatas permukaan
tanah diukur dari batas paling luar sisi kiri dan kanan serta bagian bawah dan atas ruang manfaat jalur kereta api yang lebarnya paling sedikit 6
meter dan digunakan untuk pengamanan kontruksi jalan rel.
2) Ruang Pengawasan Jalan (RUWASJA) Kereta Api terdiri atas bidang tanah atau bidang lain yang terletak pada permukaan tanah diukur dari batas
paling luar sisi kiri dan kanan ruang milik jalur KA, masing-masing selebar 9 meter
3) Dalam hal jalan rel yang terletak pada permukaan tanah berada di jembatan yang melintas sungai dengan bentang lebih besar dari 10 meter, batas
ruang pengawasan jalur kereta api masing-masing sepanjang 50 meter ke arah hilir dan hulu sungai.
d. Sarana-prasarana Rambu-rambu kereta-apian
minimum
e. Pelaksanaan 1) Penggunaan lahan saat ini yang tidak sesuai sebelum peraturan ini ditetapkan maka diperbolehkan selama memiliki izin yang sah dan akan dibatasi
perkembangannya.
2) Penggunaan lahan saat ini yang tidak sesuai sebelum peraturan ini ditetapkan dan tidak memiliki izin yang sah harus segera direlokasi dalam waktu
paling lama 36 bulan setelah berlakunya Peraturan Daerah ini.
f. Ketentuan Perubahan kecil (kurang dari 10% fungsi subzona sempadan kereta api) dan tidak mengubah pola ruang (zoning map) wilayah perencanaan dapat
Perubahan Peraturan diputuskan oleh Bupati atau kepala dinas teknis terkait
Zonasi
Perda No. 8 Tahun 2018
Tentang Rencana Detail Tata Ruang Dan Peraturan Zonasi
Bagian Wilayah Perkotaan Sewon Tahun 2018 - 2038

Terdiri dari 13 Bab dan 66 pasal


Isi Perda RDTR-PZ BWP Sewon
BAB I : KETENTUAN UMUM
BAB II : BWP
BAB III : RENCANA POLA RUANG
BAB IV : RENCANA JARINGAN PRASARANA
BAB V : PENETAPAN SUB BWP YANG DIPRIORITASKAN
PENANGANANNYA
BAB VI : KETENTUAN PEMANFAATAN RUANG
BAB VII : PERATURAN ZONASI
BAB VIII : PENINJAUAN KEMBALI
BAB IX : PERAN MASYARAKAT
BAB X : KETENTUAN PENYIDIKAN
BAB XI : KETENTUAN PIDANA
BAB XII : KETENTUAN PERALIHAN
BAB XIII : KETENTUAN PENUTUP
Contoh
Sempadan Sungai
Garis sempadan sungai adalah garis maya di
kiri dan kanan palung sungai yang
ditetapkan sebagai batas perlindungan
sungai

Sempadan Sungai Kecil di luar perkotaan Sempadan Sungai dengan kedalam 3-20 meter
di dalam perkotaan
Matur nuwun

dptr.bantulkab@go.id

Anda mungkin juga menyukai