KOTA
TUJUAN
DEFINISI
Elemen tapak adalah objek atau lingkup fisik dalam perencanaan sebuah tapak
(Shirvani 1985). Lebih terperinci Shirvani menjelaskan elemen – elemen tapak
mencakup:
Exterior of individuals buildings outward
External design of building blocks
The spaces between the building (between and around buildings )
TATA GUNA LAHAN (LAND USE)
1. Tetap mengacu arahan fungsi peruntukkan yang tertuang dalam Tata Guna Lahan
RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah)
2. Efisiensi dan efektifitas pemanfaatan lahan
3. Menciptakan keharmonisan, keterpaduan dan keseimbangan antar peruntukkan
lahan
KOMPONEN PERANCANGAN :
1. Jaringan Penghubung antar fungsi (Jalan, Pedestrian)
2. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
3. Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
4. Koefisien Daerah Hijau (KDH)
5. Koefisien Tapak Besmen (KTB)
6. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
KRITERIA PERANCANGAN KOTA
Teori perancangan kota versi Hamid Shirvani (The Urban Design Process,1985)
KOMPONEN PERANCANGAN :
KOMPONEN PERANCANGAN :
1. Berupa taman terbuka untuk umum
2. Berupa jalur pedestrian, di dalamnya terdapat street vendor
(PKL), cafe (tempat rendevouz)
3. Kegiatan-kegiatan yang bersifat instan (misal tempat kuliner
pada malam hari
SISTEM PENANDA
(SIGNAGE SYSTEM)
Dari segi perancangan kota, papan/nama/reklame/informasi
ebagai sistem penanda perlu diatur agar terjalin kecocokan
lingkungan, pengurangan dampak visual negatif, mengurangi
kebingungan dan kompetisi antara papan informasi publik dan
papan reklame. Papan nama/reklame yang dirancang baik akan
menambah kualitas tampilan bangunan dan memberi kejelasan
informasi usaha
KOMPONEN PERANCANGAN :
1. Visibilitas (keterlihatan) papan/tanda
2. Legibilitas informasi (keterbacaan, kejelasan)
3. Tidak mencolok baik dari segi kualitas gambar maupun warna
4. Keharmonisan papan nama/reklame dengan arsitektur bangunan
5. Pengendalian pemakaian lampu kedip untuk reklame (kecuali untuk
tanda keselamatan lalulintas/tanda "hati-hati", atau untuk bioskop
dan sebagainya
6. Skala dan proporsi bentuk
PERABOT JALAN
(STREET FURNITURE)
PRESERVASI
(PRESERVATION)
Preservasi atau perlindungan tidak hanya diberlakukan untuk
bangunan bersejarah, tapi juga untuk bangunan dan tempat yang
dianggap perlu dilestarikan. Preservasi biasanya juga
mempertimbangkan faktor ekonomis dan kultural.
Preservasi sering dipandang sebagai penghambat pembangunan. Tapi
beberapa kegiatan preservasi justru menciptakan kegiatan ikutan
yang mendorong keberhasilan usaha dan peningkatan pendapatan
asli daerah (PAD)
KOMPONEN PERANCANGAN :
1. Preservasi bangunan dan kawasan perlu mampu mendorong
peningkatan perekonomian daerah.
2. Pada masa kini, preservasi bergeser dari "pelarangan" menjadi
"perlindungan".
3. Peraturan tentang preservasi berbeda dari satu kota ke kota yang lain.
Meskipun demikian, terdapat unsur-unsur yang sama, yaitu: (i) standar
penetapan obyek preservasi; (ii) pengkajian oleh tim atau dewan kajian
arsitektur atau komisi preservasi; (iii) standar kajian untuk preservasi,
demolisi (penghancuran), dan alterasi (pengubahan); (iv) perlindungan
landmark.
FUNGSI ELEMEN TAPAK
Pola dan Citra Internal Kawasan (focal points, view points, landmarks)
FUNGSI ELEMEN TAPAK
Kualitas lingkungan
Kesesuaian penggunaan (lahan)
Kehadiran unsur alamiah
Jarak ke ruang terbuka
Daya tarik visuak muka jalan (street facade)
Kualitas pemandangan
Kualitas pemeliharaan
Kualitas suara
Kualitas iklm mikro
ELEMEN PEMBENTUK SISTEM PENGHUBUNG VISUAL
Garis
Koridor
Sisi
Sumbu
Irama
IMAGE OF THE CITY
Path
Edge
Landmark
District
Node
PERTIMBANGAN PEMILIHAN TAPAK