BERKELANJ
UTAN
(SUSTAINABILITY
ACCOUNTING)
KELOMPOK 10
NAMA ANGGOTA
ARYA INDRA
ARI MAULANA
PERINGGA
01. BASTIAN
[119211297] 04. PUTRA
[119211322]
MADE AYU
I DEWA AYU
NIRMALA
02. PRAMI DEWI 05. PUTRI W.
[119211309]
GDE BAGUS DEWA AYU
[119211324]
SURYA BINTANG
03. JAYANATHA
06. RAHAYUNI
[119211311] [119211372]
KONSEP DASAR
AKUNTANSI
KEBERLANJUTAN
Pengertian Akuntansi Keberlanjutan
Akuntansi Keberlanjutan (sustainability accounting) atau juga dikenal
sebagai social accounting, social and environmental accounting, corporate social
reporting, corporate social responsibility reporting, atau non-financial
reporting adalah subkategori akuntansi keuangan yang berfokus pada
pengungkapan informasi kinerja non-keuangan organisasi kepada para pemangku
kepentingan. Kinerja tersebut mencakup kegiatan-kegiatan yang memiliki dampak
langsung kepada masyarakat, lingkungan hidup, dan ekonomi. Akuntansi
keberlanjutan merupakan kontras dari akuntansi manajemen, di mana akuntansi
manajemen berfokus pada pengambilan keputusan dan kebijakan internal.
Tujuan Akuntansi BERKELANJUTAN
● (1) mengidentifikasikan dan mengukur kontribusi sosial neto periodik suatu perusahaan,
yang meliputi bukan hanya manfaat dan biaya sosial yang di internalisasikan keperusahaan,
namun juga timbul dari eksternalitas yang mempengaruhi segmen-segmen sosial yang
berbeda,
● (2) membantu menentukan apakah strategi dan praktik perusahaan yang secara langsung
mempengaruhi relatifitas sumberdaya dan status individu, masyarakat dan segmen-segmen
sosial adalah konsisten dengan prioritas sosial yang diberikan secara luas pada satu pihak
dan aspirasi individu pada pihak lain,
● (3) memberikan dengan cara yang optimal, kepada semua kelompok sosial, informasi yang
relevan tentang tujuan, kebijakan, program, strategi dan kontribusi suatu perusahaan
terhadap tujuan-tujuan sosial perusahaan.
Kelebihan dan Kekurangan Sustainability
Accounting
KELEBIHAN KEKURANGAN
Secara internal, sustainability report penting karena memungkinkan perusahaan memperkirakan dampak
operasi mereka terhadap lingkungan, masyarakat, dan ekonomi. Melalui data (yang seharusnya) terperinci dan
bermakna yang dikumpulkan untuk laporan keberlanjutan, perusahaan memiliki kesempatan untuk meningkatkan
operasi mereka dan mengurangi biaya operasional.
Jadi pada intinya manfaat laporan keberlanjutan bagi pihak internal adalah:
• Peningkatan pemahaman tentang risiko dan peluang
• Menekankan keterkaitan antara kinerja keuangan dan non keuangan
• Mempengaruhi strategi dan kebijakan manajemen jangka panjang, dan rencana bisnis
• Memperlancar proses, mengurangi biaya, dan meningkatkan efisiensi
• Tolok ukur dan penilaian kinerja keberlanjutan sehubungan dengan hukum, norma, kode, standar kinerja, dan inisiatif
sukarela
• Menghindari terlibat dalam kegagalan lingkungan, sosial dan tata kelola yang dipublikasikan
• Membandingkan kinerja secara internal, dan antara organisasi dan sektor
Manfaat Laporan Bagi Pihak EKSTERNAL
Dalam hal manfaat eksternal, sustainability report dapat membantu perusahaan terlibat lebih baik
dengan pihak yang berkepentingan. Dengan memberi tahu pemangku kepentingan mereka tentang keputusan
proyek jangka pendek, menengah, dan panjang organisasi, perusahaan dapat lebih memahami mana yang
mungkin memiliki keluaran keuangan yang positif. Misalnya, sustainability report membantu pemangku
kepentingan untuk menyadari apakah perusahaan berkontribusi positif untuk meminimalkan dampak negatif
dari bahaya lingkungan atau hanya berfokus pada peningkatan keuntungan bagi manajer dan investornya.
Jadi pada intinya manfaat laporan keberlanjutan bagi pihak eksternal adalah:
• Mengurangi dampak lingkungan, sosial dan tata kelola yang negatif
• Meningkatkan reputasi dan loyalitas merek
• Memungkinkan pemangku kepentingan eksternal untuk memahami nilai sebenarnya organisasi, serta aset
berwujud dan tidak berwujud
• Menunjukkan bagaimana organisasi mempengaruhi, dan dipengaruhi oleh, ekspektasi tentang pembangunan
berkelanjutan
Pelaksanaan Sustainability di Indonesia
Indonesia belum memandatkan adanya sustainability reporting. Pelaporan yang diwajibkan di Indonesia
adalah pelaporan kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility), yang
merupakan suatu bentuk pelaporan terpisah dan tidak termasuk dalam sustainability reporting. Dengan situasi
ini, terjadi kesenjangan dalam penerapan praktik sustainability di Indonesia. Beberapa organisasi sekadar
memenuhi tuntutan dengan hanya melakukan pelaporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, sementara
beberapa organisasi lainnya telah melakukan sustainability reporting. Saat ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
sedang mengupayakan diwajibkannya Sustainability Reporting. Selain itu, OJK juga bekerja sama dengan
berbagai organisasi menerbitkan Sustainable Financial Roadmap. Roadmap ini akan membuat institusi-
institusi keuangan mendukung praktik dunia bisnis yang memperhatikan sustainability. Lebih tepatnya,
institusi keuangan akan memberikan prioritas peminjaman pada sektor yang mendukung sustainability, seperti
energi terbarukan, agrikultur, infrastruktur, UMKM, dan sebagainya.
Faktor -faktor yang mendorong praktik sustainability di
Indonesia
Sustainable Global
Inisiatif dari
Finance Reporting
Dunia Bisnis
Roadmap Initiative (GRI)
Global