Pertemuan 9 Keseim 3 Sektor
Pertemuan 9 Keseim 3 Sektor
PEREKONOMIAN TIGA
SEKTOR
Perekonomian Tiga Sektor
• Pada perekonomian tiga sektor dimasukkan
sektor pemerintah dalam analisis keseimbangan
pendapatan nasional.
• maka dalam perekonomian tiga sektor terdiri dari
sektor rumah tangga, sektor bisnis/swasta, dan
sektor pemerintah.
• Adanya sektor pemerintah akan muncul
pengeluaran pemerintah pada sisi pengeluaran
dan pajak pada sisi pendapatan. Pajak yang
dikenakan oleh pemerintah akan mengurangi
tingkat pendapatan yang siap dikonsumsikan.
Pendapatan yang siap dikonsumsi dikurangi
dengan pajak, disebut dengan pendapatan
disposibel.
• Jenis pajak yang dikenakan oleh pemerintah dapat
diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu:
1. Pajak regresif
2. Pajak progresif
3. Pajak proporsional
4. Pajak tetap (lump sum tax)
Pengertian Uang
• Uang merupakan alat pertukaran dalam sistem
perekonomian. Tanpa uang, perekonomian akan
sulit berkembang dan dibutuhkan berbagai
kebetulan dalam proses pertukaran melalui barter.
Uang yang dikenal terutama adalah uang kertas dan
uang logam ditambah dengan uang giral, serta
berbagai jenis uang lain yang mempunyai daya beli
seperti uang.
• Seperti halnya barang atau jasa, juga
terdapat permintaan dan penawaran
terhadap uang. Penawaran uang
dipengaruhi oleh M1 dan M2.
• Sedangkan permintaan uang dipengaruhi
oleh seberapa besar pendapatan yang
akan diterima bila uang disimpan dalam
berbagai bentuk portfolio
• Catatan yang menunjukkan nilai berbagai jenis transaksi yang
terjadi antara suatu negara dengan negara lainnya disebut
dengan neraca pembayaran (Balance of Payment).
• Neraca pembayaran terdiri dari transaksi berjalan (Current
Account) dan Neraca Modal (Capital Account).
• Perekonomian internasional melibatkan berbagai negara
dengan berbagai jenis mata uang. Nilai dari berbagai mata
uang relatif berbeda bila kita bandingkan daya belinya dari
tiap mata uang terhadap suatu barang.
• Perbedaan daya beli tiap mata uang ini akan memberikan
suatu nilai tukar atau kurs dari tiap mata uang dunia. Sistem
nilai tukar yang dianut oleh berbagai negara terdiri dari dua
jenis, yaitu:
• 1. Sistem Nilai Tukar Tetap (Fixed Rate)
• 2. Sistem Nilai Tukar Mengambang (Floating Rate)
PENGARUH KEBIJAKAN FISKAL TERHADAP
OUTPUT
• Adanya pengeluaran pemerintah
mengakibatkan keseimbangan
pendapatan ekonomi berubah menjadi
C+I+G.
• GDP = Disposible Income (DI) + Pajak
• Jika diasumsikan pajak tetap, maka selisih
antara GDP dan DI tetap.
• Asumptions: no foreign trade, transfers or
depreciation
Pengaruh Pajak terhadap DI dan Konsumsi
C+I+G
C+I
G
C
I
3000
45 o
3000
GDP (m $)
Dampak Pajak Terhadap
Aggregate Demand (AD)/Permintaan Agregat
Disposable Total
GDP Pajak Income Spending
Tendensi
C I G
Output
(Y) (T) (Yd) = Y - T C+I+G
Y=C+I+G
Y = C0 + bY + I + G
Y = 1/(1-b) (C0 + I + G)
Jika ada perubahan pengeluaran pemerintah/G (∆G), maka
besarnya perubahan pendapatan/Y (∆Y) :
Y+ Y = 1/(1-b) (C0 + I + G + G)
Y = 1/(1-b) G
dimana: Y = perubahan GDP, G = perubahan
pengeluaran pemerintah, dan 1/(1-b) = koefisien
pengganda fiskal.
• Pengganda Pajak (tax multiplier)
• Y = 1/(1-b) (C0 – bT + I + G)
• Y + Y = 1/(1-b) (C0 – bT – bT + I + G)
Y = - 1/(1-b) bT
• Perubahan GDP akibat adanya perubahan
T : Y/T = - 1/(1-b) b
• dimana: 1/(1-b) b adalah tax multiplier.
Dengan kata lain tax multiplier =
expenditure multiplier X MPC.
• Prosedur yang sama dapat digunakan untuk
menghitung pengganda pengeluaran pemerintah
dan pajak untuk pajak sebagai fungsi dari
pendapatan: T = T0 + tY, sehingga:
• Pengganda Pengeluaran Pemerintah
(government expenditure multiplier)
Y/G = 1/(1-b+bt)
• Pengganda Pajak (tax multiplier)
Y/T0 = -1/(1-b+bt) b
• sedangkan untuk menghitung pengaruh
perubahan tarip pajak (t) terhadap GDP dapat
dilakukan dengan partial derivative:
• Recall: GDP ekuilibrium
• Y = 1/(1-b+bt) (C0 – bT0 + I + G)
• Y = (1-b+bt)-1 (C0 – bT0 + I + G)
• ∆Y/∆t = - (1-b+bt)-2 (C0 – bT0 + I + G)
• ∆Y/∆t = - b/(1-b+bt) [1/(1-b+bt) (C0 – bT0 + I + G)]
• ∆Y/∆t = - b/(1-b+bt) Y
Keterangan :