Anda di halaman 1dari 21

Kompetensi Auditor

(COMPETENCY)

Kelompok 2:
Ida Indriani – 120620200502
Melissa Gumantiny - 120620200504
Erwin Gusdiana – 120620200519
Kalam Al Iqbal - 120620200526
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Akuntansi sektor publik merupakan alat informasi baik bagi


pemerintah sebagai manajemen maupun alat informasi bagi
Penyediaan publik
Informasi

AUDIT
AKUNTANSI
Pengendalian
SEKTOR
Manajemen
PUBLIK
Seorang auditor harus mempunyai keahlian dan kompetensi terlebih
dahulu, kompetensi merupakan kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor
untuk melaksanakan audit dengan benar dan juga bermanfaat untuk
Akuntabilitas
menjaga objektivitas dan integritas auditor.
“KOMPETENSI (COMPETENCE)”

KOMPETENSI adalah
kemampuan untuk
“KOMPETENSI AUDITOR mengaplikasikan pengetahuan
merupakan kemampuan profesional yang dimilikinya dalam
individu auditor dalam menerapkan melakukan audit sehingga
pengetahuan untuk menyelesaikan auditor dapat melakukan audit
suatu perikatan baik secara bersama- dengan teliti, cermat serta
sama dalam suatu tim atau secara objektif.
mandiri berdasarkan Standar
Profesional Akuntan Publik, kode
etik dan ketentuan hukum yang
Tingginya pendidikan yang dimiliki
berlaku” oleh seorang auditor, maka akan
semakin luas juga pengetahuan yang
dimiliki oleh auditor.
Keputusan Dewan Pengurus Institut Akuntan Publik
Indonesia nomor 4 Tahun 2018
“KOMPETENSI (COMPETENCE)”

Indikator
CARA MEMPEROLEH
Kompetensi
KOMPETENSI
Pendidikan Pada Perguruan Tinggi
Pada Bidang Akuntansi Pengalaman

Kegiatan Pengembangan Kemampuan


(Skill)
Pelatihan Profesional
Pengetahuan
Penerapan Pada Praktik
Pengalaman
Pelatihan
Pelatihan Berkelanjutan.
5
Jenis-Jenis Kompetensi
Kompetensi Generik Kompetensi Inti

kompetensi yang harus


Keahlian yang menyangkut Keahlian yang menyangkut Keahlian dalam
dimiliki oleh seorang
objek pemeriksaan teknik atau cara melakukan menyampaikan hasil
auditor: pemeriksaan pemeriksaan
6

KARAKTERISTIK KOMPETENSI

MOTIF KARAKTERISTIK
(Motives) (Trains)

PENGETAHUAN KETERAMPILAN
(Knowledge) (Skill)
KOMPONEN KOMPETENSI

Mutu Personal
a.Rasa ingin tahu (inquisitive)
b.Berpikir luas (broad minded)
c.Mampu menangani ketidak pastian
Pengetahuan
d.Mampu menerima bahwa tidak ada solusi Keahlian Khusus
yang mudah Umum
e.Menyadari bahwa beberapa temuan dapat
bersifat subjektif
f. Mampu bekerja sama dengan tim
SUDUT PANDANG KOMPETENSI

Kompetensi auditor individual

• Untuk melakukan tugas pengauditan, auditor memerlukan


pengetahuan pengauditan (umum dan khusus) dan pengetahuan
mengenai bidang pengauditan, akuntansi dan industri klien

Kompetensi audit tim

• Dalam suatu penugasan, satu tim audit biasanya terdiri dari auditor
junior, auditor senior, manajer dan partner.

Kompetensi dari sudut pandang KAP

• Hubungan positif antara besaran KAP dan kualitas audit.


Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit
Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik Di Wilayah Bandung
Jurnal Penelitian Cut Mufty Oktaviara Wood, Prof. Hiro Tugiman, Muhamad Muslih

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalasis dan mendapatkan bukti empiris
tentang pengaruh kompetensi dan independensi auditor terhadap kualitas audit pada KAP
di wilayah Bandung baik secara simultan dan parsial.

Analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan persentase yang menunjukkan tingkat


persepsi responden terhadap pernyataan-pernyataan yang dimuat di dalam kuesioner

Hasil penelitian kemampuan variabel kompetensi dan independensi auditor dalam


menjelaskan kualitas audit mencapai 40,6%. Dalam penelitian ini kompetensi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kualitas audit. Sedangkan sisanya sebesar 0,594 atau 59,4%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini.
Pengaruh Independensi, Profesionalisme Dan Kompetensi Terhadap Kinerja
Auditor BPKP Studi Kasus Pada Auditor BPKP Jateng
Jurnal Penelitian Irma Istiariani

Penelitian ini menguji pengaruh kompetensi, independensi dan komitmen organisasi


terhadap kinerja auditor pada BPKP Perwakilan DIY. Perbedaan artikel saat ini dengan
artikel terdahulu adalah populasi artikel saat ini adalah auditor internal yang bekerja di
BPKP RI Perwakilan Propinsi Jawa Tengah, sedangkan artikel terdahulu adalah Inspektorat
Utama BPK RI dan auditor BPKP perwakilan propinsi DIY.

Untuk mengukur kompetensi auditor digunakan instrumen yang diadopsi oleh Dewi (2012)
dengan menggunakan dua dimensi yaitu: pengetahuan dan pengalaman. Kompetensi
memiliki tiga indikator: pengusaan standar akuntansi dan auditing, wawasan tentang
pemerintahan, dan peningkatan keahlian.

Hasil pengujian untuk variabel Kompetensi auditor kerja menunjukkan bahwa Kompetensi
auditor kerja berpengaruh positif terhadap kinerja auditor.
Pengaruh Kompetensi Auditor, Tekanan Ketaatan, dan Kompleksitas Tugas
Terhadap Audit Judgment
Jurnal Penelitian Muslim, Muhammad Faisal dan Mentari KS

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kompetensi auditor, tekanan ketaatan dan
kompleksitas tugas terhadap audit judgement di Kantor Akuntan Publik di Makassar.

Hubungan antara kompetensi dengan audit judgment bersifat positif, hal ini menunjukkan
bahwa semakin berkompetensi auditor, maka audit judgment nya akan semakin baik.
Auditor akan menggunakan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya dalam
melaksanakan tugas, sehingga keahlian dan pengetahuan auditor akan selalu berkembang
dan mendukung kemampuan auditor dalam membuat audit judgment.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori perilaku rencanaan Theory of Planned Behaviour
yang menjelaskan hubungan antara variabel kompetensi auditor dengan audit judgment.
Dalam teori ini dapat dijelaskan bahwa ketika seorang auditor memiliki kompetensi, akan
memberikan respon fungsional yaitu auditor akan berperilaku sesuai fungsinya.
Faktor Penentu Kualitas Audit Melalui Analisis Variabel Profesionalisme,
Kompetensi Dan Independensi Auditor
Jurnal Penelitian I Made Purba Astakoni , I Wayan Wardita , Ni Made Satya Utami , Ni Putu Nursiani

Penelitian ini memiliki beberapa tujuan:


o untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh profesionalisme auditor
terhadap kualitas audit;
o untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompetensi auditor terhadap
kualitas audit;
o untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh independensi auditor terhadap
kualitas audit.

Hasil penelitian menyatakan bahwa kompetensi auditor berpengaruh signifikan


positif terhadap kualitas audit, sehingga hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa
semakin tinggi kompetensi auditor maka akan semakin baik pula kualitas audit
yang dihasilkan.
13


ATURAN TERKAIT
KOMPETENSI AUDITOR
Standar audit yang ditetapkan oleh Institut
Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan Aturan
Pendukung Lainnya, yaitu:

Standar Audit 200 mengenai Tujuan Keseluruhan


Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit
Berdasarkan Standar Audit

Kode Etik Profesi


Standar Audit 200 mengenai Tujuan Keseluruhan
Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit
Berdasarkan Standar Audit

8. K. Pertimbangan profesional

8. L. Skeptisisme profesional

15. Skeptisisme Profesional

16. Pertimbangan Profesional

A15. Bagian dari Kode Etik menetapkan prinsip dasar etika profesi

A24. Karakteristik unik pertimbangan profesional


110.1-A1. (c) Tujuan kompetensi dan kehati-hatian profesional

P113.1 Anggota harus patuh terhadap prinsip kompetensi dan kehati – hatian profesional

113.1-A1 Pemberian jasa kepada klien dan organisasi tempatnya bekerja dengan kompetensi
profesional
Kode Etik
113.1-A2 Menjaga kompetensi profesional mensyaratkan suatu kesadaran yang berkelanjutan dan
pemahaman atas perkembangan teknis, profesional, serta bisnis yang relevan. Profesi
113.1-A3 Kesungguhan mencakup tanggung jawab untuk bertindak sesuai dengan persyaratan penugasan,
secara hati-hati, cermat, dan tepat waktu.

P113.2 Dalam mematuhi prinsip kompetensi dan kehati-hatian profesional, Anggota harus
mengambil langkah-langkah yang memadai untuk memastikan bahwa mereka yang bekerja
profesional di bawah pengawasannya telah memperoleh pelatihan dan supervisi yang tepat.
Aturan Kewajiban Akuntan Publik Yang
Memegang Sertifikasi
CPA (Certified Public Accountant)

Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga Ikatan Akuntan Publik


Indonesia (AD/ART IAPI) tahun 2017 Pasal 9

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.01/2017


Pasal 32 ayat 1, 2, 3
17

KASUS TERKAIT KOMPETENSI AUDITOR


PT HANSON INTERNATIONAL TBK – ERNST YOUNG

PELANGGARAN ATURAN Kasus ini terjadi atas kesalahan yang dilakukan Auditor adalah
tidak profesional dalam pelaksanaan prosedur audit terkait apakah
laporan keuangan tahunan PT Hanson International Tbk
Standar Audit 200 mengandung kesalahan material yang memerlukan perubahan atau
tidak atas fakta yang diketahui oleh auditor setelah laporan
Kode Etik Profesi Akuntan Publik keuangan diterbitkan. Kesalahan yang dimaksud OJK adalah
Seksi 130 adanya kesalahan penyajian (overstatement) dengan nilai mencapai
Rp 613 miliar karena adanya pengakuan pendapatan dengan
metode akrual penuh (full acrual method) atas transaksi dengan
Undang-undang nomor 8
nilai gross Rp 732 miliar.
Tahun 1995, Pasal 66
18

KASUS TERKAIT KOMPETENSI AUDITOR


KASUS INDOSAT OOREDOO - ERNST YOUNG INDONESIA

Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB) atau Dewan Pengawas


Perusahaan Akuntan Publik Amerika Serikat menjatuhkan hukuman kepada
Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwanto, Suherman dan Surja beserta rekan PELANGGARAN
Ernst and Young (EY) Indonesia karena terbukti berperan dalam kegagalan audit ATURAN
laporan keuangan PT Indosat Tbk pada tahun 2011.

Hukuman ini dijatuhkan karena KAP Purwanto, Suherman dan Surja karena Standar Audit 200
telah gagal menyajikan bukti yang mendukung perhitungan atas sewa 4.000
menara seluler yang terdapat dalam laporan keuangan Indosat. Mereka malah Kode Etik Profesi
memberikan label Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap laporan keuangan Akuntan Publik Seksi
tersebut, padahal perhitungan dan analisisnya belum selesai. 130
19
KASUS TERKAIT KOMPETENSI AUDITOR
PT GARUDA INDONESIA - BDO INTERNATIONAL
LIMITED INDONESIA

Kementerian Keuangan memaparkan tiga kelalaian Akuntan Publik (AP)


PELANGGARAN dalam mengaudit laporan keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
ATURAN tahun 2018 terkait kasus pengakuan pendapat terkait pencatatan transaksi
dengan Mahata senilai US$239,94 juta pada pos pendapatan yang dicatat
Standar Audit 200 full accrual. Hal itu akhirnya berujung sanksi dari Pusat Pembinaan Profesi
Keuangan (PPPK).
Standar Audit 315
Terdapat dua kelalaian yang dilakukan Akuntan Publik. Pertama, Akuntan
Standar Audit 500 Publik bersangkutan belum secara tepat menilai substansi transaksi untuk
Standar Audit 560 kegiatan perlakuan akuntansi pengakuan pendapatan piutang dan
pendapatan lain-lain. Kedua, AP juga tidak bisa mempertimbangkan fakta-
Kode Etik Profesi Akuntan fakta setelah tanggal laporan keuangan sebagai dasar perlakuan akuntansi
Publik Seksi 130
KESIMPULAN KASUS TERKAIT
KOMPETENSI AUDITOR

Auditor yang melakukan pemeriksaan tersebut bisa jadi


memiliki kompetensi yang kurang memadai atau bisa juga
karena faktor kesengajaan melakukan kesalahan untuk
memanipulasi laporan keuangan, sehingga auditor tersebut
tidak bersifat skeptis dan profesional. Namun seharusnya
jika mereka mempunyai kompetensi yang memadai, mereka
akan menjaga prinsip atau sikap cermat kehati-hatian,
sehingga Auditor yang bersangkutan pun akan berfikir lebih
mendalam lagi atas keputusan yang akan ia ambil apakah
sudah tepat atau tidak.

THAN
K YOU

Anda mungkin juga menyukai