Anda di halaman 1dari 20

POLUSI

(PENCEMARAN)LA
UT
OLEH KELOMPOK 6 :
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Permasalah lingkungan telah menjadi salah satu isu penting
dalam dunia internasional dimana suatu permasalahan
lingkungan yang terjadi di suatu negara telah menjadi tanggung
jawab dunia internasional. Permasalahan lingkungan yang terjadi
meliputi pencemaran lingkungan, degradasi sumber daya dan
pemanasan global.1 Pencemaran lingkungan adalah salah satu
bentuk kerusakan lingkungan yang terjadi akibat kegiatan /
aktivitas manusia ataupun secara alami, selain pencemaran
tanah dan udara, pencemaran air laut menjadi salah satu
masalah yang banyak di hadapi oleh beberapa negara di dunia.
B. TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu, untuk


mengetahui semua informasitentang pencemaran
laut mulai dari definisinya, sumber, serta bahan-
bahan yang mencemari laut, dampak pencemaran
laut , cara penanggulangan dan kebijakan yang
diterapkan untuk mengatasi perihal pencemaran laut
dan kasus-kasus pencemaran laut yang pernah terjadi
di Indonesia dan di dunia?
 
 
C. MANFAAT

 Dapat menambawah wawasan kita terkait


faKtor-faKtor pencemaran laut
 Dapat memberi kita pengetahuan tentang
dampak yang terjadi akibat pencemaran
laut
 Sekiranya dapat membuka mata kita
untuk lebih peduli pada laut
BAB II
PEMBAHASAN
Pencemaran laut (bahasa Inggris: Marine pollution) terjadi
ketika efek berbahaya, atau mungkin berbahaya, terjadi
akibat masuknya bahan-bahan kimia, partikel, limbah
industri, pertanian, dan perumahan, bunyi, atau
ketersebaran organisme invasif. Delapan puluh persen
pencemaran laut berasal dari daratan. Pencemaran air juga
merupakan faktor yang berperan penting dengan membawa
pestisida atau kotoran ke lautan. Pencemaran udara dan
darat juga terbukti berbahaya bagi kehidupan laut dan
habitatnya.
Terdapat beberapa Jenis Pencemaran Laut
diantaranya:
• Tumpahan Minyak (Oil Spil)
• Sampah Laut (Marine Debris)
• Dumping
• Pencemaran Limbah Industri
• Kecelakaan Kapal Bermuatan Tambang non
Minyak di Laut
Tingkat pencemaran laut di Indonesia masih
sangat tinggi. Pencemaran berat terutama
terjadi di kawasan laut sekitar dekat muara
sungai dan kota-kota besar. Tingkat
pencemaran laut ini telah menjadi ancaman
serius bagi laut Indonesia dengan segala
potensinya.
Beberapa contoh pencemaran laut yang
terjadi di Indonesia seperti penangkapan
ikan dengan cara pengeboman dan trawl,
peluruhan potasium yang dilakukan nelayan
asal dalam maupun luar negeri yang selalu
meninggalkan kerusakan dan pencemaran di
lautan Indonesia. Belum lagi pencemaran
minyak dan pembuangan limbah berbahaya
jenis lainnya
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)
menyebutkan pencemaran itu berasal dari
limbah domestik dan industri yang dibawa 13
sungai bermuara di sana. Pencemaran juga
terjadi di Taman Nasional Pulau Seribu. LSM
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) bahkan
menyebutkan telah menemukan gumpalan
minyak di 78 pulau sejak 2003.
Pencemaran juga terjadi di pantai utara Jawa
Tengah. Perairan Kota Tegal, Pati, dan
Semarang menjadi muara sungai-sungai yang
tercemar logam berat. Di Pulau Lombok dan
Sumbawa itu, sedikitnya 110 ribu ton tailing
(limbah tambang) dibuang tiap harinya oleh
sebuah perusahaan tambang multinasional.
mengingat Indonesia sebagai negara maritim
terbesar di dunia dengan luas perairan mencapai 93
ribu km2, 17.480 pulau, dan garis pantai sepanjang
95.000 km. Indonesia juga merupakan negara
dengan terumbu karang terbaik dan paling kaya
keanekaragaman hayatinya di dunia dengan luas
terumbu karang mencapai 284,300 km2 atau setara
dengan 18% total terumbu karang dunia. Kekayaan
alam dan keanekaragaman hayati laut tersebut
terancam oleh pencemaran laut yang terus
meningkat di Indonesia.
Ancaman pencemaran tersebut apabila
tidak ditangani secara tepat dapat
mengakibatkan semakin meluasnya dampak
negatif terhadap kehidupan manusia dan
biota.
Dan jika pencemaran laut terus berlangsung
dan dibiarkan bukan tidak mungkin laut
Indonesia yang kaya dan indah tinggal
menjadi kenangan
Mekanisme Penanganan Kejadian Sesuai
dengan Tugas dan Fungsi nya, Kementerian
Kelautan dan Perikanan turut berpartisipasi
juga dalam upaya penanganan beberapa
kejadian kecelekaan kapal di laut yang
menyebabkan terjadinya pencemaran di laut.
Pemerintah telah menerbitkan PP No.19 Tahun
1999 tentang Pengendalian Pencemaran
dan/atau Perusakan Laut. Pemerintah mengatur
terkait mekanisme pengurangan pencemaran
laut, termasuk pembentukan Tim Koordinasi
Nasional terhadap penanganan sampah di laut.
Upaya penanggulangan pencemaran laut
• Pilih barang yang dapat digunakan kembali,
bukan plastik sekali pakai
• Mendaur ulang dengan benar
• Gunakan tabir surya yang ramah lingkungan
• Ikut dalam kegiatan sosial membersihkan
pantai dan laut
Proses penyelesaian dan penerapan sanksi sanksi laut dilaksanakan
berdasarkan prinsip pencemar membayar dan prinsip kehati-hatian.
Penanggulangan pencemaran lingkungan laut menurut Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Kelautan dilaksanakan oleh
pemerintah dengan kebijakan penanggulangan dampak pencemaran
laut dan bencana Kelautan melalui: pengembangan sistem mitigasi
bencana dan pengembangan sistem peringatan dini ( early warning
system ) serta pengembangan perencanaan nasional tanggap darurat
tumpahan minyak di Laut dan pengembangan sistem pengendalian
pencemaran Laut dan kerusakan ekosistem Laut pengendalian
dampak sisa-sisa bangunan di Laut dan aktivitas di Laut.
Penanggulangan Pencemaran di Perairan dan
Pelabuhan adalah segala tindakan yang
dilakukan secara cepat, tepat, dan terpadu
serta terkoordinasi untuk mengendalikan,
mengurangi, dan membersihkan tumpahan
minyak atau bahan lain keperairan dan
pelabuhan untuk meminimalisasi kerugian
masyarakat dan kerusakan lingkungan laut
Setiap pelabuhan dan unit kegiatan lain wajib memiliki pcrsonil dengan
tingkat kompetensi paling sedikit tcrdiri atas: a. 6 (enam) orang
operator atau pelaksana; b. 1 (satu) orang penyelia atau komando
lapangan; dan c. 1 (satu) orang manajer atau administrator.
Setiap pelabuhan dan unit kegiatan lain wajib memiliki peralatan dan
bahan. Yakni alat pelokalisir (oil boom), alat penghisap (skimmer),
alat penampung sementara (temporary storage), bahan penycrap
(sorbent), dan bahan pengurai (dispersant).
Setiap pelabuhan dan unit kegiatan lain wajib melaksanakan latihan
penanggulangan penccmaran
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pencemaran laut didefinisikan sebagai peristiwa masuknya partikel kimia,
limbah industri, pertanian dan perumahan, kebisingan, atau penyebaran
organisme invasif (asing) ke dalam laut, yang berpotensi memberi efek
berbahaya. Penyebabnya yaitu Tumpahan Minyak (Oil Spil), Sampah Laut
(Marine Debris), Dumping, Pencemaran Limbah Industri dan Kecelakaan
Kapal Bermuatan Tambang non Minyak di Laut
B. SARAN
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan
menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada
kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas,
dimengerti, dan lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput
dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari
para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami
semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya.

Anda mungkin juga menyukai