Anda di halaman 1dari 16

Memahami pencegahan dan

manajemen stres
Indikasi/gejala stress
Indikasi/gejala stress Untuk mengetahui seseorang berada dalam
keadaan stress atau tidak, ada sejumlah gejala yang bisa dideteksi
yaitu :
Gejala fisiologik, antara lain : Denyut jantung bertambah cepat,
banyak berkeringat (terutama keringat dingin), pernafasan
terganggu, otot terasa tegang, sering ingin buang air kecil, sulit
tidur, gangguan lambung, dan sebagainya.
Gejala psikologik, antara lain : Resah, sering merasa bingung, sulit
berkonsentrasi, sulit mengambil keputusan, perasaan tidak enak,
atau perasaan kewalahan (exhausted), dan sebagainya
Gejala perilaku, antara lain : berbicara cepat, menggigit kuku,
menggoyanggoyangkan kaki, ticks, gemetar, perubahan nafsu maka
(bertambah atau berkurang).
SUMBER STRES KERJA

Northcraft (1990) mengatakan bahwa ada


beberapa sumber stres di tempat kerja yang
lebih berkaitan dengan individu. Ada beberapa
faktor penyebab stres yang berkaitan dengan
individu yaitu kondisi organisasi, tuntutan
sosial dan keluarga, dan karakterisktik
kepribadian.
SUMBER STRES KERJA
Dari sisi organisasi, sumber stres meliputi :

 Pekerjaan itu sendiri yaitu beban pekerjaan yang terlalu sedikit atau terlalu berat,
kondisi lingkungan fisik yang yang jelek, tekanan waktu dsb.
 Peran dalam organisasi yaitu apakah karyawan merasakan conflict role, role of
ambiguity, besarnya tanggungjawab, partisipasi dalam organisasi, dan pengambilan
keputusan.
 Perkembangan karir yaitu apakah karyawan merasakan over promotion, under
promotion, kurangnya rasa aman dalam pekerjaan, dsb.
 Hubungan dalam organisasi yaitu sejauh mana hubungan yang kurang baik antara
karyawan - pimpinan, karyawan-karyawan, atau antar pimpinan sendiri.
 Keberadaan organisasi meliputi konsultasi yang kurang efektif, hambatan dalam
perilaku, dan politik dalam organisasi.
 Hubungan organisasi dengan fihak luar yaitu bagaimana kesesuaian antara tuntutan
keluarga vs tuntutan organisasi dan antara minat pribadi vs kebijakan organisasi
SUMBER STRES KERJA

Dikemukaan Northcraft (1990) bahwa ada dua bentuk sumber stres


kerja yaitu perasaan frustrasi karena tidak mampu mengontrol situasi
yang sedang berlangsung atau karena dari situasi yang tidak menentu/
tidak mampu diprediksikan. Semakin besar potensi frustrasi terhadap
ketidakpastian dan kontrol yang rendah terhadap situasi, maka semakin
besar stres yang dirasakan.
Frustrasi yang mungkin muncul dari kontrol yang rendah, bersumber
dari konsultasi yang kurang baik, hambatan perilaku, terlalu banyak
atau terlalu sedikit pekerjaan, tekanan waktu, partisipasi yang rendah
dalam pengambilan keputusan, dan tuntutan baik dari keluarga dan
masyarakat, hubungan interpersonal yang kurang baik.
Sumber stres karena ketidakpastian adalah politik dalam organisasi,
ketidakamanan pekerjaan, kekaburan peran, konflik peran, dan delegasi
yang kurang jelas. Hal ini sesuai dengan salah satu teori stres yang
dapat diterapkan dalam stres kerja adalah teori behavior constraint atau
hambatan perilaku.
Pencegahan cara menangani stres Kerja
Menyediakan waktu relaks
 Stres yang berkaitan dengan pekerjaan dimulai sejak pagi, sebelum
berangkat kerja. Oleh sebab itu, daripada memikirkan beban pekerjaan,
lebih baik waktu digunakan untuk melakukan relaksasi, seperti
meditasi, yoga, dan teknik pernapasan. Teknik pernapasan adalah
teknik relaksasi yang paling mudah dilakukan.
Bersikap lebih asertif
 Pada umumnya masalah pekerjaan berpangkal dari kurangnya
kesempatan untuk membuat perubahan atau keputusan. Oleh sebab itu
perlu berbicara dengan atasan, berkaitan dengan tugas dan tanggung
jawan tambahan. Dengan demikian, pekerjaan dapat dilakukan dengan
cara kerja seperti yang diinginkan oleh perusahaan.
Bekerja lebih efisien
 Karyawan pada umumnya selalu kekurangan waktu untuk
menyelesaikan tugas yang bukan disebabkan tugas yang berlebihan,
melainka berkaitan dengan waktu dan cara mengerjakannya. Untuk
bekerja secara efisien, karyawan harus terampil menentukan prioritas.
Urutan prioritas dapat membantu mengatur strategi penyelesaian
pekerjaan.
Lanjut..

Tingkatkan energi dengan tidur


Keadaan lelah lebih mudah memicu stress karena hal-hal yang
sepele. Dalam keadaan demikian, dianjurkan tidur selama 15 menit
di tengah waktu kerja akan sama manfaatnya dengan tidur malam 3
jam.
Mengatur lingkungan kerja
 Mengubah lingkungan kerja secara kecil-kecilan, seperti menata
meja kerja yang berantakan, mengurangi asap rokok.Tempat kerja
yang teratur akan membentuk pikiran yang teratur. Menjaga
lingkungan kerja terutama meja kerjadari tumpukan kertas atau file
Meningkatkan Keterampilan
Tidak ada kata terlambat untuk mempelajari keterampilan baru.
Misalnya kurang mampu dalam melakukan komunikasi,
keterampilan dapat dipelajari melaui buku-buku atau latihan
kepemimpinan
Lanjut..

Jaringan
Seorang karyawan perlu memperluas jaringan, sehingga
karyawan akan diuntungkan dari adanya dukungan sosial.
Jaringan juga dipakai sebagai strategi mengurangi stress
kerja, karena hal ini akan membentuk hubungan dekat
dengan rekan kerja dan kolega yang berempati dan
dipercaya untuk menjadi pendengar yang baik dan
membangun kepercayaan diri.
Pekerjaan Bukan Segalanya
Bekerja merupakan ajang untuk aktualisasi diri, akan
tetapi masih banyak kegiatan lain yang dapat
menimbulkan perasaan berguna bagi karyawan.
Albrecht (dalam Dessler, 2016) menyarankan cara-cara untuk mengurangi
stres kerja

a. Bangun hubungan yang memuaskan, menyenangkan, dan


kooperatif dengan rekan kerja dan karyawan
b. Jangan mengambil pekerjaan lebih dari yang Anda mampu
lakukan
c. Bangun hubungan yang efektif dan suportif dengan atasan
d. Negosiasikan dengan atasan untuk tenggat waktu yang realistis
pada proyek penting
e. Belajar sebanyak yang kita mampu mengenai kegiatan yang akan
datang dan dapatkan lead time sebanyak mungkin untuk
mempersiapkan diri.
f. Carilah waktu setiap hari untuk pelepasan dan relaksasi.
g. Berjalan-jalanlah di sekitar kantor untuk menjaga tubuh tetap
segar dan waspada
Albrecht (dalam Dessler, 2016) menyarankan cara-cara untuk
mengurangi stres kerja
h. Temukan cara untuk mengurangi kebisingan yang tidak
perlu
i. Kurangi jumlah hal-hal sepele dalam pekerjaan,
delegasikan pekerjaan rutin jika dimungkinkan.
j. Batasi interupsi
k. Jangan menunda untuk mengatasi permasalahan yang
tidak
l. Buatlah “daftar kekhawatiran” konstruktif yang berisi
solusi untuk setiap permasalahan.
m. Dapatkan tidur yang berkualitas yang lebih lama dan
lebih baik.
Manajemen stres
Manajemen stress merupakan kemampuan
penggunaan sumber daya secara efektif untuk
mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan
emosional yang muncul karena tanggapan (respons)
Adapun tujuannya adalah mencegah timbulnya stress
dari karyawan, menampung akibat fisiologikal dari
stress, untuk memperbaiki kualitas hidup karyawan
agar menjadi lebih baik, serta untuk mencegah
berkembangnya stress jangka pendek menjadi stress
jangka panjang atau stress yang kronis.
Manajemen stres
Manajemen stres adalah tentang bagaimana kita melakukan suatu
tindakan dengan melibatkan aktivitas berpikir, emosi, rencana
atau jadwal pelaksanaan, dan cara penyelesaian masalah.
Manajemen stres diawali dengan mengidentifikasikan sumber-
sumber stres yang terjadi dalam kehidupan.
 Terkadang sumber stres yang kita hadapi sifatnya tidak jelas dan
tanpa disadari, kita tidak mempedulikan stres itu sebagai langkah
untuk meminimalisir beban pikiran, perasaan, dan perilaku.
 Misalnya saja, kita sepaham bahwa pekerjaan yang dikejar
oleh deadline selalu menimbulkan ketidaknyamanan, namun
karena kita tidak peduli dengan efeknya, kita menjadi terbiasa
untuk selalu pekerjaan.
Strategi Manajemen Stres Kerja

Pendekatan individu
Karyawan dapat melakukan tanggung jawab pribadi untuk
menurunkan tingkat stress. Hal yang bisa dilakukan yaitu:
manajemen waktu, meningkatkan latihan fisik, relaksasi, dan
memperluas jaringan dukungan sosial.Olahraga teratur, makan
makanan yang sehat, dan bersantai.
Pendekatan Organisasional
Strategi yang bisa dilakukan yaitu peningkatan seleksi karyawan,
penempatan pekerjaan, pelatihan, penetapan tujuan yang
realistis, merancang kembali pekerjaan untuk memberikan
karyawan tanggung jawab yang lebih, pekerjaan yang lebih
bermakna, lebih mandiri, meningkatkan umpan balik.
Lanjut..

Pendekatan organisasi memakai pendekatan


peningkatan komunikasi, sistem penilaian prestasi dan
ganjaran yang efektif, meningkatkan partisipasi,
memperkaya tugas dan mengembangkan keterampilan,
dan kepribadian atau pekerjaan
Program konseling atau pembimbingan bias dilakukan.
Program ini untuk membantu karyawan agar dapat
menangani masalah dengan baik, atau membantu
individu menjadi lebih efektif dalam memecahkan
permasalahan karyawan.
Model Stres
Sekian dan TerimaKasih
Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai