Anda di halaman 1dari 40

Biro SDM Talks . . . . .

Permenpan RB
No. 8 Tahun 2021 SKP

Badan Pengawasan Obat dan Makanan


Sistem
Manajemen 1 Perencanaan Kinerja

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


Kinerja PNS 2 Pelaksanaan , Pemantauan, Pembinaan Kinerja

Reviu 3 Penilaian Kinerja

4 Tindak Lanjut

5 Sistem Informasi Kinerja


Perencanaan Kinerja
• Dilakukan secara berjenjang
• Pembahasan melalui dialog kinerja antara pegawai dengan pejabat
Penyusunan SKP
penilai kinerja dan atau pengelola kinerja
• Selaras dengan Penyusunan RKT dan PK
• Dituliskan menggunakan kalimat yang menggambarkan pencapaian atau
hasil

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


Sya
rat
dip yan
erh g
atik
an

Renstra Organisasi PK JPT Pratama


Perbedaan aktivitas,
Kategori, dan
pencapaian/hasil
Matriks Pembagian Metode Cascading
Peran dan Hasil
Perencanaan Kinerja

Dasar/Inisiasi

Digunakan pada Instansi Pemerintah


Model Penyusunan SKP yang akan/sedang membangun Sistem
Manajemen Kinerja PNS

JPT Pratama, JA, JF

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


Pengembangan

Digunakan pada Instansi Pemerintah


yang telah membangun sistem
manajemen Kinerja PNS
Perencanaan Kinerja
SKP JPT Pratama

Step Model Penyusunan


Dasar/inisiasi Pengembangan
Model Dasar
1 Melihat Gambaran Keseluruhan Organisasi pada Dokumen
Vs
Rencana Strategis Instansi/Unit Kerja dan Perjanjian Kinerja
Pengembangan

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


2 Menyusun Rencana SKP Pejabat Pimpinan Tinggi dan Pimpinan
Unit Kerja Mandiri

3   ---- Mengelompokkan Rencana


Kinerja Berdasarkan Perspektif
Penerima Layanan, Proses
Bisnis, Penguatan Internal, dan
Anggaran

4 Menyusun Manual Indikator Kinerja untuk Pemantauan dan


Pengukuran Kinerja
Perencanaan Kinerja
SKP JPT Pratama

Meliputi

• Sasaran strategis beserta indikator Kinerja dan target

Langkah 1 : dalam Rencana Strategis

Melihat gambaran keseluruhan organisasi


• Sasaran Kinerja beserta indikator Kinerja dan target

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


pada PK yang diturunkan dari Rencana Strategis dan
Rencana Kerja Tahunan.

Renstra Organisasi Perjanjian Kinerja • Penyelarasan sasaran strategis ke unit kerja


dibawahnya pada pohon Kinerja/piramida
Kinerja/matriks penyelarasan sasaran strategis/peta
proses bisnis.
Perencanaan Kinerja
SKP JPT Pratama

Kinerja Utama

• Sasaran, indikator & target pada PK dengan

Langkah 2 : memperhatikan Renstra dan RKT Unit Kerja (dapat


menggunakan rancangan PK & RKT)
Menyusun Rencana SKP

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


• Dapat ditambahkan direktif penugasan dari Pimpinan
Timggi atau Pimpinan diatasnya dan inisiatidf strategis
dan/atau rencana aksi dalam rangka mencapai Sasaran
Kinerja.
Kinerja Utama Kinerja Tambahan
• Mencerminkan kualitas & tingkat kendali berupa
outcome /output tingkat kendali Rendah dan output
dengan tingkat kendali sedang
Perencanaan Kinerja
SKP JPT Pratama

Kinerja Tambahan
• Mendorong berkontribusi terhadap pencapaian sasaran

Langkah 2 : kinerja diluar tugas pokok jabatannya namun masih

Menyusun Rencana SKP sesuai kompetensi/kapasitas

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


• Kinerja Tambahan terdiri dari :
a. Development commitment (komitmen untuk
pengembangan kompetensi)
Kinerja Utama Kinerja Tambahan b. Community involvement (keikutsertaan dalam ke
sosial)

• Kinerja Tambahan memiliki indikator kinerja individu


dan target
Perencanaan Kinerja
SKP JPT Pratama

Langkah 2 :
Menyusun Rencana SKP

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


Kinerja Utama Kinerja Tambahan
Perencanaan Kinerja
SKP JPT Pratama

Meliputi 4 Perspektif

Langkah 3 :
Mengelompokan Rencana Kinerja berdasarkan Penerima Proses

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


Layanan Bisnis

Perspektif
Pengutatan Anggaran
Internal
Perencanaan Kinerja
SKP JPT Pratama

Langkah 3 :
Mengelompokan Rencana Kinerja berdasarkan

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


Perspektif
Perencanaan Kinerja
SKP JPT Pratama

Manual Indikator Kinerja

Langkah 4 : a. Deskripsi rencana kinerja


Menyusun Manual Indikator Kinerja
b. Deskripsi dan formula untuk mengukur kinerja

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


c. Satuan pengukuran
d. Kualitas dan tingkat kendali
e. Unit Penyedia Data
f. Periode pendokumentasian kinerja
Perencanaan Kinerja
SKP JPT Pratama

Langkah 4 :
Menyusun Manual Indikator Kinerja

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


Perencanaan Kinerja
SKP JA dan JF Step Model Penyusunan
Dasar/inisiasi Pengembangan
Melihat Gambaran Keseluruhan Organisasi pada Dokumen
1
Model Dasar Rencana Strategis Instansi/Unit Kerja dan Perjanjian Kinerja

Vs Membagi Peran Koordinator/Ketua dan Anggota Tim


2
Kerja/Kelompok Kerja sesuai Matriks Pembagian Peran dan Hasil
Pengembangan

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


3 Menentukan Rencana Kinerja pada Format Rencana SKP
Menentukan Aspek Indikator dan Indikator Kinerja Individu pada
4
Format Rencana SKP
5 Menetapkan Target pada Format Rencana SKP
  Mengembangkan Kategori Penilaian
6 (----------------) Kinerja pada Format Rencana SKP
  Menentukan Cara Memantau Kinerja
7
(----------------) pada Format Rencana SKP

Menyusun Format Keterkaitan SKP dengan Angka Kredit untuk


8
Perencanaan Kinerja
SKP JA dan JF

Meliputi

• Sasaran strategis beserta indikator Kinerja dan target

Langkah 1 : dalam Rencana Strategis

Melihat gambaran keseluruhan organisasi


• Sasaran Kinerja beserta indikator Kinerja dan target

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


pada PK yang diturunkan dari Rencana Strategis dan
Rencana Kerja Tahunan.

Renstra Organisasi Perjanjian Kinerja • Penyelarasan sasaran strategis ke unit kerja


dibawahnya pada pohon Kinerja/piramida
Kinerja/matriks penyelarasan sasaran strategis/peta
proses bisnis.
Perencanaan Kinerja
SKP JA dan JF

Direct Cascading
• Digunakan yang memiliki deskripsi sasaran & indikator

Langkah 2 : Kinerja yang jelas


Pendekatan pembagian :
& dapat dibagi berdasarkan

Membagi Peran Ketua Tim/Anggota Tim sesuai


1. Aspek

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


Matriks Pembagian Peran dan Hasil
2. Wilayah
3. Beban target kuantitatif
• Berkontribusi secara langsung terhadap keberhasilan
rencana Kinerja atasan langsungnya
Direct Cascading Non - Direct Cascading
• Nilai capaiannya tidak ikut diperhitungkan dalam
perhitungan nilai penilaian Kinerja koordinator/ ketua
tim kerja/ kelompok kerja
Perencanaan Kinerja
SKP JA dan JF

Direct Non - Cascading


• Digunakan yang belum memiliki deskripsi sasaran dan

Langkah 2 : indikator Kinerja yang jelas sehingga memerlukan


strategi untuk mencapainya melalui
Membagi Peran Ketua Tim/Anggota Tim sesuai
1. Pendekatan Layanan (Fokus pada Penerima Layanan)

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


Matriks Pembagian Peran dan Hasil
2. Pendekatan Output Antara (output milestone)
• Belum berkontribusi secara langsung terhadap
keberhasilan rencana Kinerja atasan langsungnya
• Nilai capaiannya ikut diperhitungkan dalam perhitungan
Direct Cascading Non - Direct Cascading
nilai penilaian Kinerja koordinator/ ketua tim kerja/
kelompok kerja
Perencanaan Kinerja
SKP JA dan JF

Agar pembagian peran setiap individu dalam tim kerja telah

Langkah 2 : selaras dan tidak ada yang tumpang tindih, maka perlu disusun
Matriks Pembagian Peran dan Hasil
Membagi Peran Ketua Tim/Anggota Tim sesuai

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


Matriks Pembagian Peran dan Hasil

Direct Cascading Non - Direct Cascading


Perencanaan Kinerja Direct Cascading
SKP JA dan JF Non - Direct Cascading

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


Perencanaan Kinerja Direct Cascading
SKP JA dan JF Non - Direct Cascading

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


Perencanaan Kinerja Direct Cascading
SKP JA dan JF Non - Direct Cascading

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


Perencanaan Kinerja Direct Cascading
SKP JA dan JF Non - Direct Cascading

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


Perencanaan Kinerja Direct Cascading
SKP JA dan JF Non - Direct Cascading

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


Perencanaan Kinerja Direct Cascading
SKP JA dan JF Non - Direct Cascading

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


Perencanaan Kinerja Direct Cascading
SKP JA dan JF Non - Direct Cascading

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


Perencanaan Kinerja
SKP JA dan JF

Kinerja Utama
• Strategi untuk merealisasikan rencana kinerja atasan

Langkah 3 : langsung sesuai metode direct cascading / non direct


cascading
Menentukan Rencana Kinerja

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


• Direktif dari pimpinan unit kerja untuk mendukung
pencapaian sasaran di tingkat unit kerja dan organisasi.

• Mencerminkan kualitas & tingkat kendali berupa

Kinerja Utama Kinerja Tambahan 1. Outcome antara


2. Output dengan tingkat kendali rendah
3. Output dengan tingkat kendali sedang
4. Output dengan tingkat kendali tinggi
Perencanaan Kinerja
SKP JA dan JF

Kinerja Tambahan
• Mendorong berkontribusi terhadap pencapaian sasaran

Langkah 3 : kinerja diluar tugas pokok jabatannya namun masih

Menentukan Rencana Kinerja sesuai kompetensi/kapasitas

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


• Kinerja Tambahan terdiri dari :
a. Development commitment (komitmen untuk
pengembangan kompetensi)
Kinerja Utama Kinerja Tambahan b. Community involvement (keikutsertaan dalam ke
sosial)

• Kinerja Tambahan memiliki indikator kinerja individu


dan target
Perencanaan Kinerja
SKP JA dan JF
• Penetapan Aspek Indikator meliputi Kuantitas, Kualitas,
Waktu, dan Biaya

• IKI harus disusun memperhatikan kriteria: spesifik, terukur,

Langkah 4 : realistis, memiliki batas waktu pencapaian,


menyesuaikan kondisi internal & eksternal organisasi
Menentukan Aspek Indikator

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


dan Indikator Kinerja Individu
Perencanaan Kinerja
SKP JA dan JF
• Hasil kerja akan dicapai dari setiap pelaksanaan rencana
Kinerja dan disepakati oleh pejabat penilai Kinerja dan
pegawai yang bersangkutan

Langkah 5 : • Penentuan target Kinerja didasarkan:


1. Peraturan perundang-undangan atau kebijakan yang
Menetapkan Target

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


berlaku;
2. Data terkini/ data baseline/ realisasi terakhir;
3. Ekspektasi penerima layanan;
4. Rasionalitas dan tingkat challenging
5. Direktif pimpinan instansi, pimpinan unit kerja, dan/ atau
atasan langsung; atau
6. potensi dan proyeksi atas kondisi internal & eksternal
organisasi
Perencanaan Kinerja
SKP JA dan JF

Menetapkan Kategori Level Penilaian yang digunakan untuk masing masing


rencana Kinerja dimungkinkan berbeda tergantung pada karakteristik dan
kebutuhan penilaian rencana Kinerja
Langkah 6 :
Mengembangkan Kategori

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


Penilaian Kinerja
Perencanaan Kinerja
SKP JA dan JF
Meliputi

1. Tentukan data apa yang harus dikumpulkan untuk


mengukur setiap rencana Kinerja.
Langkah 7 : 2. Tentukan sumber data.
Menentukan Cara Memantau Kinerja 3. Tentukan kapan data akan dikumpulkan dan siapa yang

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


mengumpulkan data.
4. Jika kemudian ditemukan bahwa cara memantau/ mengukur
suatu rencana Kinerja tidak mungkin dilakukan, terlalu
mahal, atau terlalu memakan waktu maka rencana Kinerja
tersebut tidak dapat dimasukkan sebagai rencana Kinerja
dalam Format Rencana SKP.
Perencanaan Kinerja
SKP JA dan JF

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


Format Rencana SKP
JA
Perencanaan Kinerja
SKP JA dan JF

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


Format Rencana SKP
JF
Perencanaan Kinerja
SKP JA dan JF

Langkah 8 :
Menyusun Format Keterkaitan SKP dengan

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


Angka Kredit

Terdapat rencana Kinerja utama yang tidak terkait, maka pegawai bersama pejabat penilai
memperbaiki Rencana SKP dengan:
1. menambahkan peran pegawai pada rencana Kinerja utama
2. memindahkan rencana Kinerja utama yang tidak terkait dengan tugas pokok JF yang
dijabarkan dalam butir kegiatan ke rencana Kinerja tambahan
Perencanaan Kinerja
REVIU RENCANA SKP
Pengelola Kinerja wajib terlebih dahulu menentukan :
1. Jenis kinerja utama pada setiap rencana Kinerja
Rencana SKP yang telah disusun oleh utama
pegawai dengan pejabat penilai 2. Jenis penyelarasan (direct cascading atau non-direct
Kinerja kemudian direviu oleh cascading) yang digunakan pada setiap rencana
Pengelola Kinerja /Tim Pengelolaa Kinerja utama
Kinerja

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


Reviu atas Rencana SKP dilakukan terhadap aspek:
1. Keselarasan Kinerja pegawai dengan Kinerja atasan
langsung, tim kerja, unit kerja, dan organisasi.
2. Kesetaraan kualitas dan tingkat kendali Kinerja pada
tingkat jabatan yang setara
3. Ketepatan penentuan aspek indikator dan indikator
Kinerja individu yang digunakan untuk mengukur setiap
rencana Kinerja
Perencanaan Kinerja

REVIU RENCANA SKP


JPT Pratama

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


Perencanaan Kinerja

REVIU RENCANA

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


SKP JA
Perencanaan Kinerja

REVIU RENCANA

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


SKP JF
Perencanaan Kinerja
PENETAPAN SKP

Ketentuan perencanaan Kinerja tidak berlaku bagi pegawai yang:


 Diangkat menjadi pejabat negara atau pimpinan/ anggota lembaga
nonstruktural;
Penetapan SKP setiap tahun paling  Diberhentikan sementara;
lambat dilakukan pada akhir Bulan  Menjalani cuti di luar tanggungan negara;
Januari tahun anggaran  Mengambil masa persiapan pensiun; dan/atau

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI


 Melaksanakan TUBEL

Bila terjadi pegawai dan pejabat penilai Kinerja tidak melakukan penyusunan Rencana
SKP hingga minggu kedua Bulan Januari maka ditetapkan oleh pengelola Kinerja/ tim
pengelola Kinerja

Bila terjadi perpindahan pegawai setelah SKP ditetapkan maka pegawai melakukan
penyusunan dan penetapan SKP pada jabatan baru
Terima Kasih
* Sejatinya Mencintai adalah
sebuah wadah untuk belajar *

BIRO SUMBER DAYA MANUSIA BPOM RI

Anda mungkin juga menyukai