Materi ini digunakan sebagai bahan ajar di Jurusan Teknik
Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hasyim Asy’Ary
Tebuireng Jombang
Titin Sundari, S.T., M.T.
Partisipasi: 20 % Kuis/Tugas/Homework: 30 % Ujian Tengah Semester: 20 % Ujian Akhir Semester: 30% PENDAHULUAN Pertemuan 1 1. Pendahuluan 2. Teori Lempeng Tektonik dan Fenomena Gempa di Indonesia 3. Skala dan Ukuran Gempa 4. Gelombang Gempa 5. Kerusakan Struktur Akibat Gempa 6. Prinsip Dasar Konstruksi Tahan Gempa 7. SNI Gempa 8. Analisis Statik Ekivalen 9. Analisis Dinamik Partisipasi: 20 % Kuis/Tugas/Homework: 30 % Ujian Tengah Semester: 20 % Ujian Akhir Semester: 30% Partisipasi: 20 % Kuis/Tugas/Homework: 30 % Ujian Tengah Semester: 20 % Ujian Akhir Semester: 30% Teknik Gempa: cabang dari teknik yang ditujukan untuk mengurangi bahaya gempa. Meliputi penyelidikan dan penyelesaian masalah yang dibuat oleh gempa bumi yang merusak, yang meliputi perencanaan, perancangan, pembangunan dan pengelolaan struktur tahan gempa dan fasilitasnya.
Gempa bumi : getaran yang bersifat alamiah,
yang terjadi pada lokasi tertentu, dan sifatnya tidak berkelanjutan. Gempa bumi biasa disebabkan oleh: -Pergerakan kerak bumi (lempeng bumi) secara
tiba-tiba (sudden slip), terjadi karena adanya
sumber gaya (force) sebagai penyebabnya, baik bersumber dari alam maupun buatan manusia (artificial earthquakes). -Getaran-getaran kecil yang lebih halus (microseismic), contoh: lalu lintas, kereta api, tiupan angin pada pohon, dll Indonesia termasuk negara yang sering tertimpa bencana gempa bumi skala kecil maupun skala besar. Letak geogiafis Indonesia yang berada di pertemuan perbatasan 3 (tiga) lempeng tektonik, yaitu lempeng Australia, lempeng pacifik dan lempeng Euroasia (lihat Gambar) mengakibatkan Indonesia menjadi daerah yang rawan gempa. Selain di Indonesia, negara yang sering terkena bencana gempa bumi adalah ]epang. Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi. Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya teriadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km. Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. ]ika gunung tersebut mulai aktif, akan terjadi getaran di permukaan bumi dan itu termasuk gempa vulkanik. Beberapa gempa bumi (namun jarang terjadi) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi, juga dapat terjadi karena injeksi atau ekstraksi cairan dari/ke dalam bumi contoh Pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi Berdasrakan penyebabnya, ada 3 jenis gempa bumi yaitu: 1.Gempa vulkanik, bersumber dalam tubuh gunung aktif, pada umumnya berkekuatan kecil (2 SR) 2.Gempa bumi runtuhan, diakibatkan oleh runtuhan batuan di daerah kapur karena adanya stalaktit yang jatuh dalam gua kapur. Runtuhan di daerah tambang (runtuhnya terowongan), kekuatan gempa berkisar 2 – 3 SR. 3. Gempa bumu Tektonik, terjadi akibat aktivitas tektonik di zona batas antar lempeng dan patahan yang mengakibatkan sebaran getaran ke segala arah. Kekuatan gempa dapat mencapai 9 SR (contohnya gempa di Aceh, 24 Desember 2004) Gempa bumi terjadi dimana saja, hampir 80% di daerah circum pasific (circum pasific belt) yang meliputi Cili (sepanjang batas sebelah barat amerika Utara dan Selatan), ke arah utara di Aleutians, Alaska, Jepang, Philipina, Indonesia, New zealand dan beberapa pulau di kep Pasifik. 15% di Mediteranian & Transasiatic, yang meliputi daerah Karibia, Himalaya, Alpen, Spanyol, Itali, Yunani, dan India utara. 5% tersebar di seluruh belahan bumi. Adalah zona sebaran gunung api dan gempa bumi yang mengelilingi cekungan samudra pasific, membentuk tapal kuda sepanjang 40.000 km. “Lingkaran Api” ini berhubungan dengan rangkaian palung samudra, busur kepulauan, rangkaian gunung api, dan pergerakan lempeng. Rangkaian ini yang disebut dengan “circum pasific belt”. Adalah lokasi dimana terdapat aktivitas magma/gunung api yang telah berlangsung dalam waktu yang sangat lama. Proses Terjadinya Gempa Bumi, disebabkan: 1.Pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak 2.Pergerakan magma di dalam gunung berapi
3.menumpuknya massa air yang sangat besar di
balik dam 4.injeksi atau ekstraksi cairan dari/ke dalam bumi 5.peledakan bahan peledak