Anda di halaman 1dari 31

PANCASILA SEBAGAI

IDEOLOGI NASIONAL
Oleh : Erna Ysuliandari
”Suatu bangsa akan besar dan kuat
bukan oleh bangsa lain,
demikian pula lemah dan hancurnya juga
bukan oleh bangsa lain,
tetapi oleh bangsa itu sendiri”
Ryamizard Ryacudu,
Pengantar
• Status Pancasila sebagai idelogi nasional pada
dasarnya merupakan derivasi (asal mula) dari
status Pancasila dasar negara
• Dengan terangkatnya status Pancasila dasar
negara menjadikan pula Pancasila sebagai
ideologi nasional dan sebagai sumber hukum
(Pranarka, 1985)
Pengertian Ideologi
• Istilah ideologi berasal dari kata “idea” yang
berarti gagasan, konsep, pengertian dasar , cita-
cita dan logos berarti ilmu.
• Secara harafiah ideologi berarti ilmu tentang ide
atau gagasan. Dalam pengertian sehari-hari
“idea” disamakan artinya dengan “cita-cita”.
• Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita bersifat
tetap yang harus dicapai , sehingga cita-cita itu
sekaligus merupakan dasar, pandangan / paham.
• Ideologi menurut Oesman dan Alfian (1990: 6), berintikan
serangkaian nilai (norma) atau sistem nilai dasar yang
bersifat menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan
dipegang oleh suatu masyarakat atau bangsa sebagai
wawasan atau pandangan hidup bangsa mereka.

• Ideologi merupakan kerangka penyelenggaraan negara


untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Ideologi bangsa
adalah cara pandang suatu bangsa dalam
menyelenggarakan negaranya. Ideologi adalah suatu
sistem nilai yang terdiriatas nilai dasar yang menjadi cita-
cita dan nilai instrumental yang berfungsi sebagai metode
atau cara mewujudkan cita-cita tersebut.
• Ideologi sebagai kumpulan gagasan , ide, keyakinan,
kepercayaan yang menyeluruh dan
sistematis, yang menyangkut :
a. Bidang politik
b. Bidang sosial
c. Bidang kebudayaan
d. Bidang agama
Soejono Soemargono (1983)
• Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk
menawarkan perubahan melalui proses pemikiran
normatif
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
Ada 2 fungsi utama ideologi dalam
masyarakat : 1) sebagai tujuan atau cita-cita
bersama masyarakat, 2) sebagai pemersatu
masyarakat dan karenanya sebagai prosedur
penyelesaian konflik yang terjadi di masyarakat
(Ramlan Surbakti, 1999)

Menurut ketetapan MPR No XVIII/MPR/1998,


Pancasila sebagai ideologi nasional
mengandung makna sebagai cita-cita negara
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional

• Pancasila sebagai ideologi nasional dapat


dipandang dari sisi filosofis dan politis
• Dari aspek filosofis, nilai-nilai Pancasila menjadi
dasar keyakinan tentang masyarakat yang dicita-
citakan ....FUNGSI PERTAMA IDEOLOGI
• Pancasila sebagai ideologi nasional artinya nilai-
nilai dasar ( 5 nilai) dalam Pancasila dijadikan
cita-cita normatif dalam penyelenggaraan
kehidupan bernegara
Tujuan penyelengaraan kehidupan berbangsa dan
bernegara Indonesia diharapkan terwujudnya
kehidupan berbangsa yang bercirikan nilai-nilai
dasar Pancasila

Yaitu terwujudnya bangsa yang religius,


manusiawi, bersatu, demokratis, adil, sejahtera,
maju, mandiri, baik dan bersih dalam
penyelenggraan negara (ketetapan MPR No VII
/MPR/2001) Religius, manusiawi, bersatu,
demokratis, adil adalah nilai-nilai dasar dari
Pancasila
Visi Indonesia 2020
• Religius :
a.terwujudnya masyarakat yang beriman,
bertakwa, berakhlak mulia sehingga ajaran
agama, khususnya yang bersifat universal dan
nilai-nilai luhur budaya, terutama kejujuran,
dihayati dan diamalkan dalam perilaku
keseharian ;
b.terwujudnya toleransi antar dan antara umat
beragama;
c.terwujudnya penghormatan terhadap
martabat kemanusiaan
• Manusiawi :
a.terwujudnya masyarakat yang menghargai nilai-
nilai kemanusiaan yang adil dan beradab;
b.terwujudnya hubungan harmonis antar manusia
Indonesia tanpa membedakan latar belakang
budaya, suku, ras, agama dan lain-lain;
c.berkembangnya dinamika kehidupan
bermasyarakat ke arah peningkatan harkat dan
martabat manusia;
d.terwujudnya keseimbangan antara hak dan
kewajiban dalam perilaku kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
• Bersatu :
a.meningkatnya semangat persatuan dan
kerukunan bangsa;
b.meningkatnya toleransi, kepedulian, dan
tanggung jawab sosial;
c.berkembangnya budaya dan perilaku sportif
serta menghargai dan menerima perbedaan
dalam kemajemukan;
d.berkembangnya semangat antikekerasan;
e.berkembangnya dialog secara wajar dan saling
menghormati antarkelompok dalam masyarakat.
• Demokratis :
a.terwujudnya keseimbangan kekuasaan antara
lembaga penyelenggara negara dan hubungan
kekuasaan antara pemerintahan nasional dan
daerah;
b. menguatnya partisipasi politik sebagai
perwujudan kedaulatan rakyat melalui pemilihan
umum yang jujur, adil, langsung, umum, bebas,
dan rahasia, efektifitas peran dan fungsi partai
politik dan kontrol sosial masyarakat yang
semakin meluas;
c. berkembangnya organisasi sosial, organisasi
kemasyarakatan, dan organisasi politik yang
bersifat terbuka;
d. terwujudnya mekanisme kontrol di dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara;
e. berkembangnya budaya demokrasi:
transparansi, akuntabilitas, jujur, sportif,
menghargai perbedaan;
f. berkembangnya sistem kepemimpinan yang
egaliter dan rasional
• Adil :
a.tegaknya hukum yang berkeadilan tanpa
diskriminasi;
b.terwujudnya institusi dan aparat hukum yang
bersih dan profesional;
c.terwujudnya penegakan hak asasi manusia;
d.terwujudnya keadilan gender;
e.terwujudnya budaya penghargaan dan
kepatuhan terhadap hukum;
f.terwujudnya keadilan dalam distribusi
pendapatan, sumberdaya ekonomi dan
penguasaan aset ekonomi, serta hilangnya
praktek monopoli;
g.tersedianya peluang yang lebih besar bagi
kelompok ekonomi kecil, penduduk miskin dan
tertinggal
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
• Pancasila sebagai ideologi nasional juga berarti
nilai-nilai yang terkandung didalamnya
dijadikan alat pemersatu masyarakat Indonesia
• Nilai-nilai dalam ideologi Pancasila diterima,
disepakati dan dianggap baik, ideal untuk
dijadikan nilai bersama (common value)
masyarakat
• Masyarakat Indonesia yang plural bersedia
bersatu atas dasar nilai bersama. Pancasila
merupakan nilai integratif
• Integrasi bangsa bisa dilakukan melalui
integrasi nilai. Pancasila sebagai ideologi
nasional merupakan salah satu sarana bagi
integrasi bangsa Indonesia

• Jika ada konflik antar warga bangsa, nilai-


nilainya bisa dijadikan acuan normatif
penyelesaian
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
BANGSA YANG :
CITA-CITA BERNEGARA RELIGIUS
/VISI BANGSA MANUSIAWI
BERSATU
DEMOKRATIS
5 ADIL
NILAI DASAR
PANCASILA

SARANA PEMERSATU
BANGSA MENGINTEGRASIKAN
MASYARAKAT YG PLURAL

19
Tiga Tahapan Perkembangan Pancasila
Sebagai Ideologi
• Proses pemahaman atau kesadaran
masyarakat terhadap ideologinya berjalan
bertahap dalamintensitasnya, tergantung pada
bagaimana masyarakat tersebut
mempersepsikan ideologinya itu dari satu
periode kepada periode berikutnya 9Soerjanto
Poespowardojo, 1991)
Tiga jenjang atau tahap kesadaran
masyarakat terhadap Pancasila

Pancasila sebagai Ideologi Persatuan

Pancasila sebagai ideologi pembagunan

Pancasila sebagai ideologi terbuka


Pancasila sebagai Ideologi Persatuan
• Pancasila sebagaii ideologi persatuan
berfungsi mempersatukan rakyat yang
majemuk menjadi bangsa yang berkepribadian
dan percaya pada diri sendiri
Pancasila sebagai Ideologi Pembangunan

• Pancasila sebagai ideologi pembangunan


memberikan legitimasi kekuasaan untuk
melaksanakan pembangunannasional.Upaya
akademik Pancasila sebagai ideologi
pembangunan : pemikiran Mubyarto (2004)
tentang ekonomi Pancasila, Mahfud MD
(2007) tentang Pancasila sebagai kaidah
penuntun dalam pembangunan hukum di
Indonesia, dll
Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
• Suatu ideologi adalah terbuka, sejauh tidak
dipaksakan dari luar, tetapi terbentk justru atas
kesepakatan masyarakat sehingga merupakan milik
masyarakat
• Sebaliknya ideologi tertutup memutlakkan
pandangan secara totaliter, sehingga masyarakat
tidak mungkin mengambil jarak terhadapnya dan
tidak mungkin memilikinya. Sebaliknya masyarakat
dan bahkan martabat manusia akan dikorbankan
untuknya
Frans Magnis Suseno
• Nilai-nilai dan cita-citanya bersumber dari
kekayaan budaya masyarakat sendiri
• Isinya tidak langsung operasional
PANCASILA IDEOLOGI
TERBUKA dan DINAMIS (Alfian)
• Bahwa nilai-nilai ideologi itu bersumber dari nilai-nilai
Realitas yang riil hidup di dalam masyarakatnya.

• Bahwa suatu ideologi perlu mengandung cita-cita


yang ingin dicapai dalam berbagai bidang
Idealitas
kehidupan

• Bahwa ideologi memiliki keluwesan yangmemungkinkan bahkan


merangsang pengembangan pemikiran pemikiran baru yang
Fleksibilitas relevan tentang dirinya, tanpa menghilangkan atau mengingkari
hakIkat atau jati diri yang terkandung dalam nilai-nilai dasarnya.
CIRI PANCASILA IDEOLOGI
TERBUKA dan DINAMIS
• Bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak berasal dari luar melainkan
Realitas digali dan diambil dari moral , budaya masyarakat itu sendiri.

• Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok


orang melainkan hasil musyawarah dari konsensus
Idealitas
masyarakat tersebut

• Bahwa ideologi itu tidak diciptakan oleh negara melainkan digali


dan ditemukan dalam masyarakat itu sendiri. Masyarakatlah
Fleksibilitas
yang memiliki ideologi Pancasila
CIRI PANCASILA IDEOLOGI
TERBUKA dan DINAMIS

• Pancasila sebagai ideologi terbuka bersifat dinamis


1

• Dinamis artinya mampu menyesuaikan diri


terhadap perkembangan dengan menerima
2 masuknya nilai baru

• Nilai nilai instrumental Pancasila senantiasa berubah, dan


dinamis berkembang menyesuaikan dengan tuntutan
3 perubahan. Namun nilai-nilai dasarnya adalah tetap sebab
apabila nilai-nilai dasarnya berubah maka berubah pula ideologi
tersebut
SIMPULAN ....
Jadi ciri khas ideologi terbuka yakni bahwa isinya tidak operasional
dan akan menjadi operasional
apabila sudah dijabarkan ke dalam peraturanperundangan

Oleh karena itu ideologi terbuka sebagaimana dikembangkan oleh bangsa


Indonesia senantiasa terbuka untuk proses reformasi dalam bidang
kenegaraan, karena ideologi terbuka berasal dari masyarakat yang sifatnya
dinamis.
Kenyataan dalam proses
pembangunan nasional
berencana dan dinamika
masyarakat berkembang
dengan cepat
Kenyataan Tekad untuk
menunjukkan, memperkokoh
bahwa kesadaran akan
bangkrutnya Faktor yang nilai-nilai dasar
ideologi yang mendorong Pancasila
tertutup dan pemikiran mengenai
keterbukaan yang bersifat
beku abadi dan hasrat
cenderung ideologi Pancasila mengembangka
meredupkan n secara kreatif
perkembanga dan dinamis
n dirinya
dalam rangka
mencapai tujuan
nasional.
Pengalaman sejarah
kita di masa lampau
Batas-batas Keterbukaan Ideologi Pancasila

Stabilitas
nasional yang
dinamis

Larangan terhadap
Larangan terhadap
ideologi Marxisme,
pandangan ekstrim
yang menggelisahkan
Liberalisme,
masyarakat Leninisme,
Komunisme

Penciptaan
norma-norma
baru yang harus Paham
melalui konsensus ateisme
di
masyarakat

Anda mungkin juga menyukai