Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KELOMPOK 2

HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN

Apakah Pengertian HPT

OLEH :

NI MADE
KANIA
NURBAYAH
ARIF
TAUFIQ
HAMA TANAMAN
 merupakan salah satu jenis organisme pengganggu tanaman yang keberadaannya sangat
tidak diinginkan karena besarnya kerugian yang ditimbulkan akibat aktivitas hidup dari
organisme ini pada pertanaman. Apabila dilihat dalam arti luas, Hama adalah semua
bentuk gangguan baik kepada manusia, tanaman, maupun ternak. Namun, dari arti
sempit hama adalah semua hewan yang merusak tanaman yang dapat menimbulkan
kerugian.

PENYAKIT TANAMAN
sebuah kondisi dimana tanaman terganggun namun bukan berasal dari
gangguan hama, melaikan karena jamur, virus, maupun bakteri yang pada
akhirnya juga dapat merugikan manusia. Tanaman yang terkena penyakit
dapat terlihat jelas karena mengalami kerusakan sel atau bahkan matinya
sel dalam tanaman.
Empat Contoh Type Mulut Serangga Hama
Tikus merupakan hewan yang menduduki peringkat pertama

HAMA pada kategori hama yang sering merugikan para petani.


Mengapa demikian ? Hal ini terjadi dikarenakan tikus memiliki

1.TIKUS
mobilitas, daya adaptasi serta perkembangbiakkan yang sangat
tinggi.
angka waktu reproduksi tikus antara reproduksi pertama dan
kedua sangatlah singkat. Biasannya, tikus akan bergerak
menyerang tumbuhan pada malam hari. Adapun bagian-bagian
tumbuhan yang paling diserang adalah bagian biji dan
batangnya, dimana biasanya tikus sering penyerang tanaman
padi.
Gigi yang dimiliki tikus ini begitu tajam, sehingga mereka
sangat kuat untuk memakan biji-bijian padi. Biasanya para tikus
ini membuat lubang didekat sawah dan bersembunyi diantara
semak-semak. Adapun cara menganggulangi hama tikus adalah
sebagai berikut :
Menutup lubang yang ada disekitar sawah yang digunakan
sebagai tempat persembunyian dan menangkapnya.
Gunakan ular yang sudah dijinakkan untuk mengusir atau
memangsa tikus. Tanamlah tanaman tersebut secara bersamaan
agar tikus tidak mendapatkan makanan setelah masa panen.
Menggunakan pembasmi tikus atau umpan beracun yang berupa
potongan ubi jalar yang sebelumnya sudah direndam air
campuran fosforus, akan tetapi cara ini diterapkan secara hati-
hati agar tidak salah sasaran.
Wereng adalah sejenis serangga kecil yang biasanya
disebut sebagai kepik. Wereng biasanya menyerang daun

2. WERENG
dan batang pada tumbuhan sehingga menyebabkan
tumbuhan tersebut menjadi mati. Hama wereng ini
menjadi salah satu vektor penyebar virus yang
menyebabkan penyakit tungro.
Adapun cara untuk menangani hama wereng adalah
sebagai berikut :
Mengatur Pola Tanam
Mengatur pola tanam pada tanaman dengan melakukan
penaman secara bersamaan ataupun secara bergilir.
Pergiliran ini dimaksudkan agar dapat memutuskan siklus
hidup hama wereng. Caranya adalah dengan menanam
tanaman jenis palawija atau membiarkan tanah kering
selama 1-2 bulan
Menggunakan Predator
Menggunakan predator untuk memangsa atau mengusir
wereng. Adapun predator tersebut diantaranya adalah
kepik Micovelia douglasi, kumbang Paederuss fuscipes,
Ophinea nigrofasciata dan laba-laba Lycosa
Pseudoannulata.
Kendali Kimia
Pengendalian secara kimia adalah dengan menggunakan
insektisida. Pengendalian kimia ini dilakukan apabila 2
cara sebelumnya tidak dapat berfungsi secara efektif.
Akan tetapi kendali kimia ini perlu diperhatikan lebih agar
tetap efisien dan tetap menjaga lingkungan
3. THRIPS DAN KUTU
DAUN hama Thrips (Thrips parvispinus Karny) dan Kutu Daun
(Aphididae). Hama Thrips menyerang tanaman dengan menghisap
cairan permukaan bawah daun (terutama daun-daun muda). Serangan
ditandai dengan adanya bercak keperak - perakkan. Daun yang terserang
berubah warna menjadi coklat tembaga, mengeriting atau keriput dan
akhirnya mati.
Pada serangan berat menyebabkan daun, tunas atau pucuk menggulung
ke dalam dan muncul benjolan seperti tumor, pertumbuhan tanaman
terhambat dan kerdil bahkan pucuk tanaman menjadi mati
Cara Pengendalian : 
Menggunakan tanaman perangkap seperti kenikir kuning
Menggunakan mulsa perak
Sanitasi lingkungan dan pemotongan bagian tanaman yang terserang
thrips
Penggunaan perangkap warna kuning sebanyak 40 buah per ha atau 2
buah per 500 m2 yang dipasang sejak tanaman berumur 2 minggu.
Perangkap dapat dibuat dari potongan bambu yang dipasang plastik map
warna kuning. Plastik diolesi dengan lem agar thrips yang tertarik
menempel. Apabila plastik sudah penuh dengan thrips maka plastik
perlu diganti.
Pemanfaatan musuh alami yang potensial untuk mengendalikan hama
thrips, antara lain predator kumbang Coccinellidae, tungau, predator
larva Chrysopidae, kepik Anthocoridae dan patogen Entomophthora sp.
Pestisida digunakan apabila populasi hama atau kerusakan tanaman
telah mencapai ambang pengendalian (serangan mencapai lebih atau
sama dengan 15% per tanaman) atau cara-cara pengendalian lainnya
tidak dapat menekan populasi hama.
Kutu kebul (bemisia tabaci) merupakan hama utama penting bagi berbagai tanaman
sayuran di Indonesia. Kutu kebul menyerang tanaman apa saja seperti tanaman palawija,
saturan dan buah-buahan biasanya hama ini berdiam dibalik daun atau dibagian bawah
daun.Kerusakan langsung pada tanaman disebabkan oleh imago dan nimfa yang

4.KUTU KEBUL
menghisap cairan daun mengakibatkan daun tanaman mengalami klorosis, layu, gugur
daun dan mati (Mau and Kessing, 2007).Helai daun yang mengalami vein clearing mulai
dari daun pucuk berkembang menjadi warna kuning yang jelas, tulang daun menebal dan
daun menggulung ke atas (cupping). Infeksi lanjut mengakibatkan daun mengecil dan
berwarna kuning terang tanaman kerdil dan tidak berubah.
Pencegahan dan Pengendalian Kutu Kebul :
Gunakan bibit yang sehat dan terbebas dari virus, serta varietas tahan virus.
Cegah kutu kebul sejak persemaian dengan menggunakan sistem persemaian tertutup.
Sanitasi lahan dengan menjaga kebersihan lahan dari gulma yang bisa menjadi inang.
Berikan pupuk kompos yang mengandung Trichoderma saat pemupukan dasar.
Kutu kebul tertarik dengan warna kuning, sehingga gunakan perangkap kuning yang
terbuat dari kertas yang diolesi dengan stempet atau silinder. Hal ini sangat membantu
mengurangi populasi. Pemasangan perangkap akan efektif jika dilakukan secara bersama-
sama.
Gunakan tanaman perangkap seperti jagung. Caranya, dengan menanami pinggir lahan dan
beberapa baris di tengah lahan cabai dengan jagung. Usahakan tanaman jagung sudah
tumbuh setinggi minimal 20 cm, ketika bibit cabai akan ditanam. Tanaman lain juga bisa
menjadi perangkap. Ingat, jangan gunakan tanaman yang menjadi inang virus.
Gunakan musuh alami untuk kutu kebul seperti kumbang koksi dan lady beetle.
Lakukan rotasi/pergiliran tanaman dengan tanaman bukan inang virus (terutama bukan
dari famili solanaceae seperti tomat, cabai, kentang, tembakau dan famili cucurbitaceae
seperti mentimun).
Secara kimiawi dapat dikendalikan dengan mengaplikasikan pestisida yang sudah
terdaftar. Pestisida tersebut yang berbahan aktif tiametoksam (Actara 25 WG), tiosiklam
hydrogen oksalat (Eviset 50 SP), pimetrozin (Plenum 50 WG), imidakloprid (Movento
Energy 240 SC).
Hindari peak season hama vector (escape in time). Jika telah diketahui pada bulan-bulan
tertentu populasi kutu kebul berada pada puncaknya, sebaiknya waktu tanam diundur atau
dimajukan. Usahakan saat populasi kutu kebul tinggi, kondisi tanaman sudah berbuah
sehingga relatif tahan terhadap serangan virus dari kutu kebul.
5.TUNGAU
…TUNGAU
HAMA TUNGAU MERAH (TETRANYCUS SP.) DAN TUNGAU KUNING
 (POLYPHAGOTARSONEMUS LATUS)
Bila tungau-tungau ini menyerang tanaman cabe ditandai dengan kondisi daun yang kriting dan
menggulung ke arah bawah, daun yang kena hama ini menjadi kaku, kecolatan dan tebal sehingga bisa
mengganggu pembetukan pucuk.
lambat laun daun berwarna coklat akan mati. Serangan ganas terjadi pada musim kemarau, serangan hama
ini biasayna juga dibarengi dengan serangan hama kutu daun dan thrips.
Penanganan secara teknis, Tanaman yang kena serangan hama ini di cabut, untuk yang belum parah bisa
di potong pucuk-pucuknya yang terkena serangan. Bekas tanaman yang terkena seranagan lebih baik di
bakar agar tidak menginveksi tanaman yang lainnya.
Pencegahan, usahakan area penanaman cabe tidak berdekatan dengan tanaman singkong. Menjaga
kebersihan kebun lebih efektif untuk mengurangi serangan tungau, kita juga dapat memanfaatkan musuh
alami hama ini yaitu predator ambhyseins cucumeris
Pengendalian secara kimiawi, Tungau berbeda cara pemberantasannya dengan ulat, untuk tungau hanya
bisa di berantas dengan obat tungau akarisida bukan insektisida Seperti : Demolish, Agrimec, Pegasus,
samite atau mitac, bamex dan omite.
Hingga saat ini antraknosa (patek) masih menjadi penyakit utama pada tanaman
cabai, karena penyakit ini sangat susah sekali untuk dikendalikan. Kerugian yang
ditimbulkan oleh penyakit ini pun bisa mencapai 100%.
Penyakit antraknosa pada cabai disebabkan oleh jamur Colletotrichum capsici.
Jamur ini berkembang pesat pada kelembaban di atas 90% dan suhu di bawah 320C.

1. ANTRAKNOSA
Jamur Colletotrichum capsici dapat bertahan hidup di dalam tanah, sisa-sisa
tanaman atau buah yang telah terinfeksi. Sementara penularan penyakit antraknosa
dapat disebabkan oleh hembusan angin, alat-alat pertanian, percikan air hujan dan
penyemprotan pestisida, serta manusia.
Antraknosa umumnya menyerang hampir di semua bagian tanaman, mulai dari
ranting, cabang, daun hingga buah. Fase serangannya pun beragam, bisa dimulai
dari fase vegetatif (perkecambahan) atau pun fase generatif (pembuahan).
Gejala yang terlihat apabila tanaman terinfeksi oleh penyakit ini adalah pada buah
terdapat tanda bercak melingkar cekung berwarna coklat pada pusatnya serta
berwarna coklat muda pada sekeliling lingkarannya. Pada perkembangannya, bercak
tersebut akan meluas kemudian menyebabkan buah membusuk, kering dan jatuh.
Pengendalian penyakit antraknosa ini dapat dilakukan dengan beberapa cara,
diantaranya adalah: Menggunakan bibit yang sehat;  Menggunakan lahan yang
bukan bekas dari tanaman famili solanaceae seperti terong, tomat, paprika dll;
Melakukan perempelan tunas air, penyiangan dan pengaturan genangan air. Semua
cara tersebut merupakan bagian dari tindakan pencegahan, yang ditujukan agar
lingkungan sekitar tanaman tidak lembab, mengingat antraknosa disebabkan oleh
jamur yang perkembangannya sangat didukung oleh lingkungan yang lembab;
Menggunakan jarak tanam yang agak lebar, sekitar 65-70cm dan ditanam secara zig-
zag. Ini bertujuan untuk mengurangi kelembaban udara serta menjadikan sirkulasi
udara lancar karena jarak antar tanaman semakin lebar.; Menggunakan mulsa hitam
perak agar sinar matahari dapat dipantulkan ke bagian bawah permukaan
daun/tanaman sehingga kelembaban tidak begitu tinggi. Disamping itu penggunaan
mulsa plastik dapat mencegah persebaran spora melalui percikan air hujan;
Menambahkan pupuk yang mengandung unsur kalsium tinggi. Pemberian kalsium
dapat membuat dinding sel tanaman menjadi lebih kuat dan lebih susah ditembus
oleh jamur. Pemberian kalsium dapat dilakukan dengan cara pengocoran dolomit
(CaMg(CO3)2); Alternatif pengendalian terakhir bisa dilakukan dengan
menggunakan fungisida kontak seperti mankozeb, propineb, klorotalonil, dan
tembaga hidroksida. Atau dengan fungisida sistemik seperti benomil, metalaksil,
dimetomorf, difenokonazol, tebukonazol, dsb
2.LAYU FUSARIUM
Penyakit layu fusarium adalah penyakit yang disebabkan oleh cendawan
Fusarium oxysporum. Layu fusarium merupakan jenis penyakit yang paling
banyak ditakuti oleh petani cabai karena jika tanaman telah terinfeksi maka
tanaman tersebut tidak bisa diobati dan tanaman akan mati
nfeksi penyakit layu fusarium dapat dilihat pada bagian leher batang bagain
bawah uang bersinggungan dengan tanah yang membusuk dan berwarna
coklat. Lalu selanjutnya infeksi akan menjalar ke akar dan menyebabkan
busuk basah. Jika kelembaban tanah cukup tinggi, maka membuat bagian
leher batang berubah menjadi putih keabu-abuan akibat terbentuk masa
spora. Selanjutnya, infeksi layu fusarium juga akan merambat kebagian
ranting tanaman yang menyebabkan layu pada daun dan membuat tanaman
cabai mati.
Penyakit layu fusarium ini dapat menyerang tanaman cabai diusia muda atau
pada masa dewasa. Biasanya tanaman akan tampak layu pada pukul 10.00-
14.30 di siang hari dan akan tampak segar pada sore hari selama proses
fotosintesis bekurang.
Mengatasi layu fusarium pada cabai
Cabut tanaman dengan gejala layu fusarium
Gunakan jamur trichoderma
Trichoderma merupakan jamur baik yang mampu melawan perkembangan
jamur patogen atau disebut juga sebagai fungisida alami. Pemberian
Trichoderma pada tanaman cabai berguna untuk mencegah layu fusarium.
Cara penggunaan Trichoderma dilakukan dnegan mencapurkan Trichoderma
dengan pupuk kandang yang bisa digunakan sebagai pupuk dasar maupun
dikocorkan pada tiap lubang tanaman cabai.
Rotasi tanaman

Anda mungkin juga menyukai