Anda di halaman 1dari 23

Waterfall and

Incremental
Development Mode
Kelompok 1

Andi Pandu Nugroho(Incremental)


Aulia Rachman(Makalah)
Gusti Rifky Fajar()
Muhammad Arya Rinanda(Waterfall)
Muhammad Rizki Murtadha(Power Point
dan Presenter)
Waterfall
Development Mode
Pengertian Metode Waterfall
Metode waterfall atau metode air terjun merupakan salah satu siklus hidup klasic (Classic life
cycle) dalam pengembangan perangkat lunak. Metode ini menggambarkan pendekatan yang
cukup sistematis juga berurutan pada pengembangan software, mulai dari :

○ Spesifikasi kebutuhan pengguna

○ Perencanaan

○ Permodelan

○ Konstruksi

○ Penyerahan sistem ke pengguna

○ Serta perawatan sistem


Tahapan-Tahapan Metode Waterfall
1. Requirement
Pada tahap ini pengembang harus mengetahui seluruh informasi
mengenai kebutuhan sofatware seperti kegunaan software yang
diinginkan oleh pengguna dan batasan software.

Informasi tersebut biasanya diperoleh dari wawancara, survey, ataupun


diskusi. Setelah itu informs dianalisis sehingga mendapatkan data-data
yang lengkap mengenai kebutuhan pengguna akan software yang akan
dikembangkan.
2. Design
Tahap selanjutnya yaitu Desain. Desain dilakukan sebelum
proses coding dimulai. Ini bertujuan untuk memberikan
gambaran lengkap tentang apa yang harus dikerjakan dan
bagaimana tampilan dari sebuah sistem yang diinginkan.
Sehingga membantu menspesifikan kebutuhan hardware dan
sistem, juga mendefinisikan arsitektur sistem yang akan dibuat
secara keseluruhan.
3. Implementation
Proses penulisan code ada di tahap ini. Pembuatan software
akan dipecah menjadi modul-modul kecil yang nantinya akan
digabungkan dalam tahap selanjutnya.

Dalam tahap ini juga akan dilakukan pemeriksaan lebih dalam


terhadap modul yang sudah dibuat, apakah sudah memenuhi
fungsi yang diinginkan atau belum.
4. Integration & Testing
Pada tahap keempat ini akan dilakukan penggabungan modul-
modul yang sudah dibuat sebelumnya.

Setelah itu akan dilakukan pengujian yang bertujuan untuk


mengetahui apakah software sudah sesuai desain yang
diinginkan dan apakah masih ada kesalahan atau tidak.
5. Operation & Maintenance
Operation & Maintenance adalah tahapan terakhir dari metode
pengembangan waterfall. Di sini software yang sudah jadi akan
dijalankan atau dioperasikan oleh penggunanya. Disamping itu
dilakukan pula pemeliharaan yang termasuk :

○ perbaikan kesalahan

○ perbaikan implementasi unit sistem

○ peningkatan jasa sistem sesuai kebutuhan baru


Contoh Penggunaan Metode Waterfall
1. Analisa kebutuhan
a) Apoteker
1. Apoteker dapat login dan logout.
2. Dapat mengelola data obat.
b) Kasir
1. Kasir dapat login dan logout.
2. Dapat mengelola data konsumen.
3. Dapat mengelola data transaksi.
4. Dapat mengelola laporan.
c) Pemilik Apotik
1. Dapat login dan logout.
2. Dapat melihat laporan penjualan.
Contoh Penggunaan Metode Waterfall
2. Desain
a) Desain sistem
b) Desain Database
c) Desain tampilan

3. Perkodean
Penerapan sistem informasi penjualan ini menggunakan aplikasi
visual
basic sebagai rancangan pemogramanya.

4.Pengujian
Menggunakan pengujian dengan metode blackbox.
Keunggulan Metode Waterfall
Di bawah ini adalah beberapa kelebihan mengembangkan software
dengan metode waterfall, antara lain :
 Metode ini adalah model pengembangan yang paling handal dan paling
lama digunakan oleh para developer
 Cocok untuk membuat software dengan skala besar
 Cocok untuk mengembangkan sistem yang bersifat generic
 Pengerjaan proyek sistem akan mudah dikontrol dan terjadwal dengan
baik
Kekurangan Metode Waterfall
Di bawah ini adalah beberapa kekurangan mengembangkan software
dengan metode waterfall, antara lain :
• Persyaratan sistem harus digambarkan dengan jelas
• Rincian proses harus benar-benar jelas dan tidak boleh berubah
• Sulit untuk beradaptasi jika ada perubahan spesifikasi pada suatu
tahapan pengembangan
Incremental
Development Mode
Pengertian Incremental model

Incremental model adalah model pengembangan


sistem pada software engineering berdasarkan
requirement software yang dipecah menjadi beberapa
fungsi atau bagian sehingga model pengembangannya
dilakukan secara bertahap.
SEJARAH

Pada tahun 1971 Harlan Mills mengusulkan semestinya perkembangan


software lebih tepat daripada membuatnya.
Kita mulai membangun system sangat sederhana yang mendukung,
memiliki fungsi sederhana, kemudian menambahkan dan
mengembangkan software tersebut.
Semestinya software pengembangan seperti bunga atau pohon. Nama
lain perangkat lunak tersebut adalah incremental model.
Tahap – tahap pada incremental model,
Tahap – tahap pada incremental model,
● Requirement: proses penentuan kebutuhan atau analisis
kebutuhan.
● Specification: proses spesifikasi dimana menggunakan analisis
kebutuhan sebagai acuannya.
● Architecture Design: perancangan software yang terbuka agar
dapat diterapkan sistem pembangunan per-bagian pada
tahapan selanjutnya.
● Code: melakukan koding.
● Test: melakukan testing dalam model ini.
Contoh Penggunaan Incremental Model
Incremental merupakan persyaratan-persyaratan software
dipecah ke dalam beberapa unit fungsi.

○ Contoh : pengembangan microsoft word.

○ Increment 1 : hanya memberi fungsi inti –> hanya


bisa mengetik saja

○ Increment 2 : bisa word art, spelling, dll


Kelebihan Dari Mode Incremental
● Merupakan model dengan manajemen yang sederhana
● Pengguna tidak perlu menunggu sampai seluruh sistem dikirim untuk mengambil
keuntungan dari sistem tersebut. Increment yang pertama sudah memenuhi
persyaratan mereka yang paling kritis, sehingga perangkat lunak dapat segera
digunakan.
● Resiko untuk kegagalan proyek secara keseluruhan lebih rendah. Walaupun masalah
masih dapat ditemukan pada beberapa increment. Karena layanan dengan prioritas
tertinggi diserahkan pertama dan increment berikutnya diintegrasikan dengannya,
sangatlah penting bahwa layanan sistem yang paling penting mengalami pengujian yang
ketat. Ini berarti bahwa pengguna akan memiliki kemungkinan kecil untuk memenuhi
kegagalan perangkat lunak pada increment sistem yang paling bawah.
● Nilai penggunaan dapat ditentukan pada setiap increment sehingga fungsionalitas
sistem disediakan lebih awal.
● Memiliki risiko lebih rendah terhadap keseluruhan pengembagan sistem,
● Prioritas tertinggi pada pelayanan sistem adalah yang paling diuji
Kekurangan Model Incremental
● Kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintegrasikan
● Inkremen harus relative lebih kecil (tidak lebih dari 20.000
baris kode) dan setiap inkremen harus menyediakan sebagian
dari fungsional system
● Harus Open Architecture
● Mungkin terjadi kesulitan untuk memetakan kebutuhan
pengguna ke dalam rencana spesifikasi masing-masing hasil
increment.
Thanks

Anda mungkin juga menyukai