Anda di halaman 1dari 18

BUDAYA ANTI KORUPSI

KELOMPOK 5

1. MARSELINUS ANAMEO (PO530320119131)


2. MARTENI U. B. D MESA (PO530320119132)
3. MEDRIAN H. NALE (PO530320119133)
4. MELKIANUS MILLA ATE (PO530320119134)
5. NOVIANA TODO (PO530320119135)
6. PUTRI RAME HUKI (PO530320119136)
7. RINA S. HENUKH (PO530320119137)

TK 2 REG A
Pengertian Reformasi Birokrasi
Reformasi merupakan proses upaya sistematis, terpadu, dan
komprehensif, dengan tujuan untuk merealisasikan tata
pemerintahan yang baik. Good governance (tata pemerintahan
yang baik) adalah sistem yang memungkinkan terjadinya
mekanisme penyelenggaraan pemerintahan negara yang efektif
dan efisien dengan menjaga sinergi yang konstruktif di antara
pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.
Kondisi birokrasi Indonesia di era reformasi saat ini bisa
dikatakan belum menunjukkan arah perkembangan yang baik,
karena masih banyak ditemukan birokrat yang arogan dan
menganggap rakyatlah yang membutuhkannya, praktik KKN yang
masih banyak terjadi, dan mentalitas birokrat yang masih jauh dari
harapan.
Peraturan Presiden nomor 80 tahun 2011 tentang Grand Design
Reformasi Birokrasi Indonesia 2010-2025.

Birokrasi menurut pemahamannya sebagai berikut:


 Birokrasi merupakan sistem penyelenggaraan pemerintahan yang

dijalankan pegawai negeri berdasarkan peraturan perundang-undangan.


 Birokrasi adalah struktur organisasi yang digambarkan dengan hierarki

yang pejabatnya diangkat dan ditunjuk, garis tanggung jawab dan


kewenangannya diatur oleh peraturan yang diketahui (termasuk CLEAN
GOVERMENT & GOOD GOVERMENT 91 sebelumnya), dan
justifikasi setiap keputusan membutuhkan referensi untuk mengetahui
kebijakan yang pengesahannya ditentukan oleh pemberi mandat di luar
struktur organisasi itu sendiri.
Next…
 Birokrasi adalah organisasi yang memiliki jenjang diduduki oleh
pejabat yang ditunjuk/diangkat disertai aturan kewenangan dan
tanggung jawabnya, dan setiap kebijakan yang dibuat harus
diketahui oleh pemberi mandat.
 Birokrasi adalah suatu organisasi formal yang diselenggarakan
berdasarkan aturan, bagian, unsur, yang terdiri atas pakar yang
terlatih. Wujud birokrasi berupa organisasi formal yang besar,
merupakan ciri nyata masyarakat modern dan bertujuan
menjalankan tugas pemerintahan serta mencapai keterampilan
dalam bidang kehidupan.formal yang besar, merupakan ciri nyata
masyarakat modern dan bertujuan menjalankan tugas
pemerintahan serta mencapai keterampilan dalam bidang
kehidupan.
Reformasi birokrasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk
mencapai good governance dan melakukan pembaharuan dan
perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan
terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi),
ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur.
Dengan demikian, reformasi birokrasi berarti:
 Perubahan cara berpikir (pola pikir, pola sikap, dan pola tindak)
 Perubahan penguasa menjadi pelayan
 Mendahulukan peranan dari wewenang
 Tidak berpikir hasil produksi tetapi hasil akhir
 Perubahan manajemen kerja
 Mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih, transparan, dan
profesional, bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), melalui
penataan kelembagaan, penataan ketatalaksanaan, penataan sumber
daya manusia, akuntabilitas kinerja yang berkualitas efisien, efektif,
dan kondusif, serta pelayanan yang prima (konsisten dan transparan).
Visi dan Misi, Tujuan Reformasi Birokrasi
1. Visi
Visi reformasi birokrasi yang tercantum dalam lembaran Grand
desing Reformasi Birokrasi Indonesia adalah “terwujudnya
pemerintahan kelas dunia”.
Visi reformasi birokrasi Indonesia adalah:
Pemerintahan yang profesional dan berintegritas tinggi yang
mampu menyelenggarakan pelayanan prima kepada masyarakat
dan manajemen pemerintahan yang demokratis agar mampu
menghadapi tantangan pada abad 21 melalui tata pemerintahan
yang baik pada tahun 2025.
Next…
2. Misi
Mengembalikan cita dan citra birokrasi pemerintahan sebagai abdi
negara dan abdi masyarakat serta dapat menjadi suri teladan dan
panutan masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari hari.
Sedangkan Misi reformasi birokrasi Indonesia adalah:
 Membentuk/menyempurnakan peraturan perundang-undangan dalam
rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik
 Melakukan penataan dan penguatan organisasi, tata laksana,
manajemen sumber daya manusia aparatur, pengawasan, akuntabilitas,
kualitas pelayanan publik, mindset, dan cultural set.
 Mengembangkan mekanisme kontrol yang efektif.
 Mengelola sengketa administrasi secara efektif dan efisien.
Next…
3. Tujuan
Tujuan reformasi birokrasi adalah untuk
menciptakan birokrasi pemerintah yang
profesional dengan karakteristik, berintegrasi,
berkinerja tinggi, bebas dan bersih KKN,
mampu melayani publik, netral, sejahtera,
berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai
dasar dan kode etik aparatur negara.
Program Kementrian Dalam Upaya Pencegahan Korupsi
Strategi nasional (Stranas) pencegahan dan pemberantasan korupsi
dengan Peraturan Presiden No 55 Tahun 2012 tentang strategi nasional
(strana) pencegahan dan pemberantasan korupsi (PPK),
diimplementasikan ke dalam 6 (enam) strategi nasional yang telah
dirumuskan yakni:
a) Melaksanakan upaya-upaya pencegahan
b) Melaksanakan langkah-langkah strategis di bidang penegakan hukum
c) Melaksanakan upaya-upaya harmonisasi penyusunan peraturan
perundang-undangan di bidang pemberantasan korupsi dan sektor
terkait lainnya.
d) Melaksanakan kerja sama Internasional dan penyelamatan aset hasil
Tipikor
e) Meningkatkan upaya pendidikan dan budaya anti korupsi
f) Meningkatkan koordinasi dalam rangka mekanisme pelaporan
pelaksanaan upaya pemberantasan korupsi.
Peraturan presiden republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2012 tentang strategi
nasional pencegahan dan pemberantasan korupsi jangka panjang tahun 2012-
2025 dan jangka menengah tahun 2012-2014.
Pasal 1
Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan:
 Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang
Tahun 2012-2025 dan Jangka Menengah Tahun 2012-2014 yang
selanjutnya disebut Stranas PPK adalah dokumen yang memuat visi, misi,
sasaran, strategi, dan fokus kegiatan prioritas
 Pencegahan dan pemberantasan korupsi jangka panjang tahun 2012-2025
dan jangka menengah tahun 2012-2014, serta peranti anti korupsi
 Aksi PPK adalah kegiatan atau program yang dijabarkan dari Stranas PPK
untuk dilakukan oleh Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.
 Peran serta masyarakat adalah peran aktif perorangan, organisasi
masyarakat, atau Lembaga Swadaya Masyarakat dalam pencegahan dan
pemberantasan tindak pidana korupsi.
 Hasil pelaksanaan Stranas PPK meliputi hasil pemantauan, evaluasi, dan
laporan capaian Aksi PPK, serta hasil evaluasi Stranas PPK.
Next…
Pasal 2
Stranas PPK sebagaimana terlampir merupakan satu kesatuan
dan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini.
Pasal 3
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah menjabarkan dan
melaksanakan Stranas PPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2, melalui Aksi PPK yang ditetapkan setiap 1 (satu) tahun.
Pasal 4
Dalam menetapkan Aksi PPK sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3, Kementerian/Lembaga melakukan koordinasi dengan
Kementerian/Badan yang membidangi urusan perencanaan
pembangunan nasional.
Next…
Pasal 5
a. Dalam menetapkan Aksi PPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3,
Pemerintah Daerah melakukan koordinasi dengan Kementerian yang
membidangi urusan pemerintahan dalam negeri.
b. Dalam hal koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kementerian yang
membidangi urusan pemerintahan dalam negeri didukung oleh
Kementerian/Badan yang membidangi urusan perencanaan pembangunan
nasional.
Pasal 6
c. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Aksi PPK, dikoordinasikan oleh
Kementerian/Badan yang membidangi urusan perencanaan pembangunan
nasional.
d. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Aksi PPK sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), didukung oleh instansi terkait lainnya.
e. Hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Aksi PPK digunakan sebagai
bahan evaluasi Stranas PPK.
Next…
Pasal 7
1. Kementerian/Lembaga menyampaikan laporan capaian pelaksanaan
Aksi PPK sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) bulan sekali kepada
Kementerian/Badan yang membidangi urusan perencanaan
pembangunan nasional.
2. Pemerintah Daerah menyampaikan laporan capaian pelaksanaan Aksi
PPK sekurangkurangnya setiap 3 (tiga) bulan sekali kepada
Kementerian yang membidangi urusan pemerintahan dalam negeri
dan Kementerian/Badan yang membidangi urusan perencanaan
pembangunan nasional.
Pasal 8
Kementerian/Badan yang membidangi urusan perencanaan pembangunan
nasional menyampaikan hasil pelaksanaan Stranas PPK kepada Presiden
setiap 1 (satu) tahun sekali atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan
Next…
Pasal 9
 Dalam melaksanakan Stranas PPK, Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah
melibatkan peran serta masyarakat.
 Pelibatan peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat
dimulai dari tahap penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.
 Mekanisme pelibatan peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
disesuaikan dengan karakteristik masing-masing Kementerian/Lembaga dan
Pemerintah Daerah.
Pasal 10
 Hasil pelaksanaan Stranas PPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, menjadi
bahan pelaporan pada forum Konferensi Negara-Negara Peserta (Conference of the
States Parties) Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Antikorupsi 2003.
 Bahan pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun oleh
Kementerian/Badan yang membidangi urusan perencanaan pembangunan nasional,
kementerian yang membidangi urusan politik dan hubungan luar negeri, dan
instansi terkait lainnya.
Next…
Pasal 11
Biaya pelaksanaan Stranas PPK dibebankan pada Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, dan
sumber lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
Ketentuan mengenai tata cara koordinasi, pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan dalam Peraturan Presiden ini, diatur lebih lanjut oleh
Kementerian/Badan yang membidangi urusan perencanaan
pembangunan nasional.
Pasal 13
Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan Agar
setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Presiden ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.
Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang
Strategi Nasional (Stratanas) Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK),
Kementerian Kesehatan telah melaksanakan upaya percepatan reformasi birokrasi
melalui berbagai cara dan bentuk, antara lain:
Disiplin kehadiran menggunakan absen pringer print, ditetapkan masuk 8.30 dan
pulang kantor jam 17.00, maksudnya untuk mencegah pegawai melakukan
korupsi waktu.
Setiap pegawai negeri Kemenkes harus mengisi Sasaran kinerja pegawai (SKP)
dan dievaluasi setiap tahunnya, maksudnya agar setiap pegawai mempunyai
tugas pokok dan fungsi yang jelas, dapat diukur dan dipertanggungjawabkan
kinerjanya.
Melakukan pelayanan kepada masyarakat yang lebih efisien dan efektif ramah
dan santun diwujudkan dalam pelayanan prima.
Penandatanganan fakta integritas bagi setiap pelantikan pejabat di kementerian
Kesehatan maksudnya mewujudkan Wilayah bebas korupsi (WBK), Wilayah
birokrasi bersih dan melayani (WBBM)
Terlaksananya strategi Komunikasi pendidikan dan budaya antikorupsi melalui
sosialisasi dan kampanye antikorupsi di lingkungan internal/seluruh satker,
kementerian kesehatan. 6.
Next…
Sosialisasi tentang larangan melakukan gratifikasi, sesuai dengan pasal 12 b
ayat (1) UU no 31 tahun 1999, menyatakan; Setiap gratifikasi kepada pegawai
negeri sipil atau penyelenggaraan Negara dianggap pemberian suap, apabila
berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan kewajiban atau tugasnya.
Pemberlakuan sistem layanan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik
(LPSE)
Layanan Publik Berbasis Teknologi informasi seperti seleksi pendaftaran
pegawai melalui online dalam rekrutmen calon pegawai negeri sipil (PNS) dan
pegawai tidak tetap (PTT)
Pelaksanaan LHKPN di lingkungan kemnterian kesehatan didukung dengan
surat keputusan menteri kesehatan RI N0.03.01/Menkes/066/I/2010, tanggal 13
Januari 2010
Membentuk Unit pengendalian gratifikasi berdasarkan surat keputusan
inspektorat jendral kementrian kesehatan No 01.TPS.17.04.215.10.3445.
tanggal 30 Juli 2010
Korupsi merampas hak masyarakat untuk sehat, hari gini masih terima suap dan
lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai