Perkembangan Filsafat Hukum
Perkembangan Filsafat Hukum
PERKEMBANGAN FILSAFAT
HUKUM
PERTEMUAN KE 6
OLEH:
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 1
KEGIATAN FILSAFAT HUKUM
Pokok kajian: hidup sebagai keseluruhan
pengalaman dan pengertian
Kegiatan intelektual yang metodis dan
sistematis, melalui refleksi menangkap makna
yang hakiki keseluruhan yang ada dan gejala-
gejala yang termasuk keseluruhan itu.
Willem Zevenbergen mengidentifikasi Filsafat
Hukum untuk mencari jawaban atas tiga
pertanyaan:
APAKAH YANG MENJADI DASAR HUKUM;
APAKAH YANG MENYEBABKAN HUKUM
MENJADI LAYAK EKSISTENSINYA;
BAGAIMANA SEHARUSNYA ISI HUKUM?
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 2
FILSAFAT mempelajari HUKUM dalam dua
tingkat:
Hukum berkaitan dengan manusia sebagai
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 3
Ada dua pertimbangan perlunya
pemikiran filosofis terhadap hukum:
◦ Pertama, kepentingan sosial yang
lebih tinggi di bidang keamanan
umum, seperti ketertiban atau
kedamaian, menyebabkan manusia
mencari beberapa basis yang tetap
dari suatu tindakan manusia
tertentu yang dibatasi oleh adanya
kesadaran individual, yang
menjamin tertib sosial yang stabil.
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 4
LANJUTAN
Kedua, tekanan terhadap kepentingan-
kepentingan sosial yang kurang berkaitan dan
perlunya menghindari hal tersebut melalui
kompromi baru yang berkesinambungan dalam
rangka menciptakan keamanan umum, karena
terjadinya perubahan dalam masyarakat sehingga
dapat berpengaruh terhadap tertib sosial, yang
menyebabkan manusia mencari prinsip-prinsip
perkembangan hukum untuk menentukan dasar
yang tetap dari tertib sosial yang baru.
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 5
Roscoe Pound:
Filsafat Hukum mencoba memberi kajian
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 6
Tipe-tipe pokok mengenai pemikiran hukum
menurut Friedmann:
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 7
Inti Filsafat Hukum:
Cabang filsafat filsafat etika atau moral
Obyeknya hakekat hukum
Cabang ilmu yang mempelajari lebih lanjut
setiap hal yang tidak dapat dijawab oleh ilmu
hukum.
Apeldoorn:
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 8
DUA VISI DALAM HISTORITAS SEJARAH YG
BERBASIS PADA PENGEMBANGAN FILSAFAT
HUKUM
IDEALISTIS-SPRITUALISTIS
Gagasan hukum absolut muncul dari satu
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 9
MATERIALISTIS-SOSIOLOGIS
Hukum tidak semata ide (produk ratio)
tetapi yang sangat penting adalah produk
kenyataan kehidupan masyarakat (lokal,
regional, nasional dan global).
Mazhab historis contoh dari paradigma
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 10
IDEALISTIS-SPRITUALISTIS MENGUASAI PEMIKIRAN
DAN PENCIPTAAN HUKUM SAMPAI ABAD XIX
Idea hukum yg dicetuskan Plato dianggap
lebih dari sekedar materi hukum (galian
pemikiran filosofis spekulatif). Demikian
pula pandangan Aristoteles ttg keadilan
alam” dan “keadilan perundang-
undangan”.
Era abad menengah hukum yang diberi
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 11
IDEALISTIS-SPRITUALISTIS MENGUASAI PEMIKIRAN
DAN PENCIPTAAN HUKUM SAMPAI ABAD XIX
Idea hukum yg dicetuskan Plato dianggap
lebih dari sekedar materi hukum (galian
pemikiran filosofis spekulatif). Demikian
pula pandangan Aristoteles ttg keadilan
alam” dan “keadilan perundang-
undangan”.
Era abad menengah hukum yang diberi
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 12
Era renaissance di abad XVI muncul
semacam skularisasi konsep hukum
alam.
Abad XVII dan XVIII adalah era ini
peletakan batu pertama tentang hukum
sebagai produk kecerdasan, hukum yang
berlandaskan pada peristiwa atau
kenyataan menyusul perkembangan ilmu
eksakta yang berbasis pada fenemona
empiris eksperimental
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 13
KAJIAN FILSAFAT TENTANG HUBUNGAN
HUKUM DENGAN NEGARA
Leon Duguit: dasarnya HUKUM
YANG HIDUP DALAM MASYARAKAT;
HUKUM ADALAH PERISTIWA =
hukum tumbuh dalam masyarakat=
hukum adalah penjelmaan solidaritas
sosial (social solidariteit) yaitu
hubungan fungsional antar warga
masyarakat; hukum adalah ciptaan
psikologis dari masyarakat yang
dipengaruhi oleh kebutuhan materil,
intlektual dn moral.
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 14
LANJUTAN
Solidaritas sosial = Mechanische
solidariteit hak adalah fungsi
sosial karena hidup adalah
kebersamaan (solidaritas)
Hukum adalah penjelmaan dari
solidaritas sosial itu. Konstitusi =
penjelmaan kenyataan dalam
masyarakat yang terwujud berupa
struktur (de riele machtfactoren)
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 15
NEGARA ada hubungan dgn HUKUM
Hukum = norma empiris (het recht is
een empirische norm) hukum harus
ada yg menjelmakannya dan
pengakuan negara
Kebiasaan menjadi hukum dalam
masyarakat dan diakui oleh negara
sebagai hukum
Bagi negara hukum sangat penting
karena hukum memperkuat negara,
stabil, dan menjadi dasar bagi negara
utk bertindak.
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 16
LANJUTAN
Mac Iver:
Kekuasaan bisa diwujudkan dengan
kekuatan, tetapi utk
mempertahankan kekuasaan tidak
selalu dgn kekuatan. Sifat kekuasaan
tidak kekal. Untuk mengekalkan
kekuasaan perlu landasan hukum
Kesimpulan NEGARA perlu hukum
(norma) sebaliknya HUKUM perlu
negara untuk mempertahankan
norma
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 17
PERKEMBANGAN PENGERTIAN HUKUM
ERA YUNANI KUNO
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 18
ERA ROMAWI
Ius gentium hukum yg diterima
semua bangsa dalam wilayah
kekaisaran Romawi sebagai dasar
kehidupan bersama.
Hukum era ini bersifat kasuistik
hukum hanya berfungsi sebgai
pedoman hakim.
Perkembangan selanjutnya peraturan
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 20
CICkemudian dikembangkan dan
dipelajari dan diterapkan dalam
wilayah kekaisaran Jerman. Pada
Masa Kaisar Napoleon berkuasa
(1804) hukum Romawi dijadikan
basis hukum perdata yang
kemudian diberi nama Code Civil
oleh kalangan ahli ketika itu.
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 21
ABAD PERTENGAHAN
Kepercayaan kepada agama berkembang.
Eropa dikuasai oleh pemikiran agama Kristen,
sementara Timur Tengah dikuasai oleh
pemikiran agama Islam. Karena itu hukum
dipandang bersumber dari Tuhan.
Kalangan ahli penganut Kristiani
mempertahankan hukum alam sebagai norma
hukum. Thomas Aquinas misalnya, mengatakan
aturan alam tidak lain dari partisipasi aturan
abadi (lex aeterna) yang ada pada Tuhan,
sebaliknya kalangan ahli Islam mengandalkan
hukum agama sebagai sumber hukum.
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 22
Dalam Filsafat Hukum sejak abad
Pertengahan ada 5 jenis hukum:
Lex aeterna mengandung pengertian teologis
sebagai asal mula segala hukum;
Lex devina positiva hukum agama sebagai
sumber hukum yang tercermin dalam wahyu
terutama prinsip-prinsip keadilan;
Lex naturalis hukum alam sebagai sumber
hukum yang dikembangkan melalui akal budi;
Ius Gentium hukum antar bangsa dalam
lingkungan bangsa-bangsa dalam kekaisaran
Romawi;
Lex humana positiva hukum produk penguasa
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 23
ZAMAN RENAISANCE
◦ Terjadi perkembangan ilmu pengetahuan
terutama ilmu pengetahun alam (eksak).
◦ Dunia “ditemukan kembali” melalui
ilmu-ilmu empiris.
◦ Kebenaran dicari dan ditemukan dalam
fakta dan pengalaman (empiris). Teori-
teori baru yang diperkenalkan oleh ahli
menjadi pendorong bagi lahirnya Negara
nasional dengan kekuasaan raja yg kuat
dan nasionalisme bersamaan meluasnya
kekuasaan melalui pertualangan mencari
daerah baru (kolonialisme).
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 24
LANJUTAN
◦ Pengembangan ilmu hukum juga
terpengaruh. Tekanan hukum tidak semata
pada hukum ideal (lihat 5 jenis hukum di
atas) melainkan pada hukum yang dibentuk
manusia, namun masih ada percampuran
hukum yang dibuat oleh penguasa (tata
hukum hukum negara).
◦ Hukum ada hubungan dengan politik.
Hukum dikaji secara ilmiah. Bersamaan
dengan itu berkembang perhatian pada
hukum yang bersumber dari fakta empiris
(budaya dan sosial ekonomi masyarakat).
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 25
ZAMAN AUFKLARUNG
Kepercayaan kepada akal budi menandai
era pencerahan.
Rasionalisme menjadi cap bagi kehidupan
manusia.
Berkat Rene Descartes (1596-1650)
pikiran manusia lebih dipercaya karena
akal budinya dan kebebasan.
Manusia sebagai subyek adalah modal
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 26
Pengaruhnya terhadap filsafat
ialah:
Rasionalisme (mengedepankan
akal budi) pendukungnya Wolf
(1679-1754), Montesquieu (1689-
1755), Voltaire (1694-1778),
Rousseau (1712-1778), Immanuel
Kant (1724-1804).
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 27
Empirisme (mengedepankan
basis empiris bagi semua
pengertian/konsep)
pendukungnya John Locke (1632-
1704), David Hume (1711-1776),
sejak abad XVII di Inggris telah
berkembang prinsip sesuatu yg
tidak dialami (empiris) tidak
diakui kebenarannya.
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 28
◦ Filsafat hukum diartikan sebagai
usaha untuk mengerti hukum sebagai
bagian dari sitem pikiran yang lengkap
dan rasional belaka.
◦ Hukum dilihat sebagai kaidah-kaidah yg
berlaku dalam negara, kemudian dicari
asas-asas universal yang bersumber
pada akal budi manusia. Selain itu
diakui adanya hukum kodrat yg berasal
dari akal budi yg berfungsi sebagi dasar
hukum positif.
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 29
LANJUTAN
◦ Tokoh penting dalam era Aufklarung:
◦ John Locke ‘HAM pembatas kekuasaan
penguasa’; Montesquieu ‘pemisahan
kekuasaan’;
◦ Rousseau ‘rakyat subyek dan pencipta
hukum, karena itu raja sebagai pembuat
hukum harus diganti’; Immanuel Kant
‘pembentukan tata hukum adalah inisiatif
manusia utk membangun kehidupan
bersama yg bermoral’.
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 30
ABAD XIX
Ditandai oleh empirisme dalam
bentuk baru yg disebut positivisme
dengan penekanan analisis ilmiah
untuk mencari kebenaran melalui
ilmu pengetahuan (empiris).
Positivisme berkembang menjadi dua
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 31
Positivisme yuridis:
Hukum sebagai produk ilmiah belaka atau hasil
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 32
Positivisme sosiologis:
Hukum adalah bagian dari kehidupan
masyarakat,
hukum adalah kenyataan dalam
masyarakat.
Hukum bersifat terbuka bagi
kehidupan masyarakat yg harus
diteliti dengan metode ilmiah empiris.
Hukum adalah ilmu kenyataan/fakta
atau pengalaman.
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 33
Tiga tokoh penting era abad XIX:
Hegel (1770-1831) ‘hukum sebagai
perwujudan roh obyektif dalam kehidupan
manusia’
F. von Savigny (1779-1861) ‘hukum
adalah kebudayaan yg terus berubah
sepanjang sejarah. Hukum adalah produk
kebudayaan masing-masing zaman.’
Karl marx (1818-1883) ‘hukum cerminan
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 34
ABAD XX
Semua negara membentuk
hukum yg metodenya diambil dari
pemikiran hukum abad XIX
Akan tetapi kalangan ahli
terpecah menjadi dua pendapat
tentang hukum: Kelompok
sosiologis dan Kelompok Positivis-
logis
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 35
Kelompok sosiologis: melihat
hukum dalam hubungan
dengan pemerintah negara
atau norma hukum secara de
facto berlaku berdasarkan
prinsip kepentingan umum
sekaligus sebagai budaya dan
sejarah bangsa ybs.
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 36
LANJUTAN
Kelompok positivis-logis: hukum
dilihat sebagai bagian dari kehidupan
etis, oleh karena itu ada hubungan
antara hukum positif dengan pribadi
manusia yg berpedoman pada norma
keadilan. Pemikiran ini berakar pada
filsafat neoklasik,neokantianisme,
neohegelisme dan filsafat eksistensi.
Dr.Sulaiman,S.H.,M.Hum 12/28/2021 37