23 Mei 2019
KEBIJAKAN PEMERINTAH:
PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN
(PKP)
Disampaikan oleh
Dr. Indrawati
SEAMEO QITEP in Science
1
AGENDA
PENDAHULUAN
PROGRAM PKP
2
1
PENDAHULUAN
Tantangan SDM masa depan
1) Cognitive Abilities
2) System Skills
3) Complex Problem
Solving
4) Content Skills
5) Process Skills
15
Bagaimana pembelajaran di SMA/SMK dapat berkontribusi
membekali siswa pada era IR 4.0?
Bagaimana menyiapkan SDM
Indonesia Masa depan?
Berkarakter Kuat
SDM yg bercirikan jujur, akhlak mulia,
mandiri, dan berintegritas
Inovatif dan
Multi-Kecakapan Abad 21 Entrepreneur
SDM pembelajar yang inovatif, mempunyai jwa
dan Bersertifikat menjadi enterpreuner
Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah
Kecakapan Berkomunikasi
Kreativitas dan Inovasi
Kolaborasi
Kecakapan Literasi
Lulusan Vokasi berkompetensi dan bersertifikat
Kewargaan Global
kompetensi wawasan global warga negara pada dasarnya
Elastis dan Pembelajar menghendaki warga negara yang dapat bekerja dan
memiliki aktivitas hidup sebagai warga negara yang baik
Sepanjang Hayat dalam tatanan kehidupan dunia
Berkemampuan akademik
Berpikir kritis
Berorientasi kpd pemecahan masalah
Berkemampuan untuk belajar meninggalkan pemikiran yang lama dan belajar lagi untuk hal
– hal yang baru
Memiliki keterampilan pengembangan individu dan sosial (termasuk kepercayaan diri,
motivasi, komitmen terhadap nilai – nilai moral dan etika,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 15
15
1
PENDAHULUAN
Analisis kondisi saat ini
terakhir 60%
Akreditasi Sekolah dan Madrasah (2012-2017)
• Investasi yang dikucurkan untuk 50% SD
SMP
40%
meningkatkan mutu guru masih SMA
SMK
30%
belum menunjukkan hasilnya 20%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
11
Review terhadap Penjaminan Mutu
Pendidikan
• Standar Nasional Pendidikan tidak cukup dipahami dengan baik, dan
tidak cukup terfokus pada proses-proses pembelajaran di ruang kelas
• Baik penjaminan mutu dan akreditasi lebih mengarah kepada
kepatuhan, bukan pada peningkatan mutu.
• Terbatasnya pemanfaatan data baik dari proses penjaminan mutu
atau akreditasi oleh guru, sekolah atau pemerintah daerah untuk
menentukan arah peningkatan mutu pendidikan
• Kapasitas akreditasi sering kali masih terbatas akibat ketersediaan
assessor yang belum merata.
12
2
DRAF Renstra
Tahun 2020-2024
Inovatif dan
Multi-Kecakapan Abad 21 Entrepreneur
SDM pembelajar yang inovatif, mempunyai jwa
dan Bersertifikat menjadi enterpreuner
Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah
Kecakapan Berkomunikasi
Kreativitas dan Inovasi
Kolaborasi
Kecakapan Literasi
Lulusan Vokasi berkompetensi dan bersertifikat
Kewargaan Global
kompetensi wawasan global warga negara pada dasarnya
Elastis dan Pembelajar menghendaki warga negara yang dapat bekerja dan
memiliki aktivitas hidup sebagai warga negara yang baik
Sepanjang Hayat dalam tatanan kehidupan dunia
Berkemampuan akademik
Berpikir kritis
Berorientasi kpd pemecahan masalah
Berkemampuan untuk belajar meninggalkan pemikiran yang lama dan belajar lagi untuk hal
– hal yang baru
Memiliki keterampilan pengembangan individu dan sosial (termasuk kepercayaan diri,
motivasi, komitmen terhadap nilai – nilai moral dan etika,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 15
15
ARAH KEBIJAKAN dan STRATEGI
Pendidikan dan Kebudayaan
17
Bapenas , 2019
1 Pemerataan Akses Pendidikan (1/2)
Strategi Langkah
Meningkatkan • Meningkatkan ketersediaan layanan PAUD dengan kualitas yang baik.
Akses Pendidikan • Membangun komitmen pemerintah daerah untuk terus membangun PAUD (30% / 25
Anak Usia Dini ribu desa belum memiliki layanan PAUD).
• Menyiapkan ketersediaan guru PAUD dan LPTK sebagai lembaga penyedia guru PAUD.
• Mempertimbangkan TK-SD Satu Atap dengan mengoptimalkan penugasan guru kelas
awal SD.
• Menyiapkan mekanisme dan sistem insentif untuk pengelolaan dan penjaminan mutu
layanan PAUD
Meningkatkan • Menyiapkan strategi Pendidikan Bermutu satu tahun pra-SD.
Layanan PAUD • Memperjelas jenis layanan PAUD yang dimaksud untuk mendukung pendidikan
Satu Tahun Pra SD bermutu satu tahun pra-SD.
• Menyediakan subsidi PAUD bagi anak dari keluarga tidak mampu agar anak-anak
tersebut terbantu kesiapan bersekolahnya.
• Memastikan kurikulum PAUD memiliki relevansi dan implementasi yang optimal untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan terutama yang terkait dengan pemenuhan capaian
SDG.
19
1 Pemerataan Akses Pendidikan (2/2)
Strategi Langkah
Penuntasan Wajib • Memenuhi kebutuhan daya tampung untuk semua jenjang pendidikan melalui
Belajar 9 Tahun pembangunan sekolah baru dan ruang kelas baru yang disesuaikan dengan kebutuhan
dan Pelaksanaan berbasis zona.
Wajib Belajar 12 • Mempertahankan kapasitas terpasang dengan rehabilitasi fasilitas yang rusak.
Tahun • Membina sekolah swasta agar kualitasnya sejajar atau bahkan lebih baik dari sekolah
negeri dengan tetap mempertahankan keunggulan tententu sesuai ciri khasnya sebagai
sekolah swasta.
• Melaksanakan Program Afirmasi bagi daerah khusus termasuk anak dengan kondisi
atau dengan kebutuhan khusus akan dilakukan melalui berbagai langkah diantaranya:
o Melanjutkan Program Indonesia Pintar (PIP) dan pelaksanaan program retrieval
untuk anak putus sekolah.
o Membuat program/strategi untuk membantu anak-anak yang memiliki kondisi atau
kebutuhan khusus, termasuk afirmasi bagi anak-anak tenaga kerja Indonesia di luar
negeri.
• Melaksanakan sistem informasi pendidikan berbasis masyarakat untuk dapat
menemukenali anak-anak yang tidak bersekolah untuk dapat didorong kembali
mengikuti pendidikan baik jalur formal maupun non formal.
20
2 Peningkatan dan Pemerataan Kualitas Layanan Pendidikan (1/4)
Strategi Langkah
Pemerataan dan • Mendorong daerah untuk melakukan redistribusi guru secara lebih merata dan memastikan
Peningkatan rekrutmen guru dilakukan secara regular sesuai dengan kebutuhan di tingkat satuan pendidikan.
Kompetensi Guru • Menerapkan multi-subjects dan multi-grades teaching untuk meningkatkan ketersediaan guru dengan
tetap memegang prinsip efisiensi.
• Mengembangkan komunitas pembelajar profesional (Professional Learning Community) untuk
menyediakan proses pengembangan profesi guru yang berkelanjutan dan berbasis antar-rekan-
sejawat (peer-learning) di tingkat zona melalui antara lain Kelompok Kerja Guru, Musyawarah Guru
Mata Pelajaran, dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah, pertukaran guru antar daerah,serta pengiriman
guru untuk mengikukti pelatihan di luar negeri.
• Memastikan akses terhadap pembiayaan di luar APBN seperti: pembiayaan oleh daerah, pihak ke-3
(seperti: Pengabdian Masyarakat Perguruan Tinggi, CSR) ataupun dari dana BOS dan TPG dapat
digunakan.
Penerapan Sistem • Memastikan semua zona memiliki fasilitas pendidikan yang berkualitas.
Zonasi Pendidikan • Memungkinkan pemanfaatan sumberdaya pendidikan secara bersama antar satuan pendidikan dalam
satu zona (termasuk pendidik dan fasilitas lainnya).
• Memastikan intervensi memperhitungkan situasi di setiap zona dan setiap satuan pendidikan.
• Menerapkan mekanisme intervensi dan pembiayaan berbasis kinerja.
• Memastikan seluruh pemangku kepentingan memegang peran sesuai kewenangan.
• Memadukan seluruh sumberdaya dari pusat, daerah, satuan pendidikan dan masyarakat dalam
melakukan intervensi di setiap zona.
21
2 Peningkatan dan Pemerataan Kualitas Layanan Pendidikan (2/4)
Strategi Langkah
Pemanfaatan • Mengembangkan mekanisme untuk mendorong penyediaan materi pengembangan kompetensi guru
Teknologi dan media/alat bantu mengajar yang bermutu dan terstandar.
Komunikasi dan • Menggunakan media internet untuk membuka akses guru terhadap materi tersebut.
Informasi • Menyediakan gawai yang sudah diisi dengan materi yang sama (preloaded) untuk mendukung guru di
daerah dengan keterbatasan jaringan internet.
• Menggunakan gawai untuk merekam praktik mengajar untuk mendorong peer-review praktik guru di
tingkat zona dan juga berbagi praktik yang baik antar guru.
Penguatan • Menyesuaikan dan merampingkan standar nasional pendidikan untuk lebih berfokus pada peningkatan
penjaminan mutu proses pembelajaran di ruang kelas serta indikator kinerja dan akuntabilitas guru.
• Mengembangkan kerangka kerja penjaminan mutu pendidikan (internal dan eksternal) yang berpusat
pada keunggulan sekolah (school excellence) dan menggunakan data akreditasi, penjaminan mutu,
evaluasi diri guru/sekolah dan hasil belajar siswa (formative assessment), untuk mengidentifikasi
langkah-langkah peningkatan mutu pembelajaran.
• Memperkuat peran dan pola pikir kelembagaan yang ada (LPMP, Dinas Pendidikan) dalam peningkatan
mutu pendidikan.
• Mendorong penerapan penilaian formatif pendidikan, seperti AKSI, untuk memonitor hasil
pembelajaran dan menyediakan informasi diagnostik untuk guru.
• Meningkatkan kapasitas tenaga pendidikan di sekolah untuk memperoleh informasi diagnostik guna
meningkatkan pembelajaran dari program-program penilaian pendidikan dan hasil belajar siswa seperti
UN.
• Meningkatkan kapasitas guru dan pendidik untuk menyelenggarakan penilaian formatif dalam kelas
untuk meningkatkan proses pembelajaran.
22
2 Peningkatan dan Pemerataan Kualitas Layanan Pendidikan (3/4)
Strategi Langkah
Penguatan • Mendorong guru untuk mengubah strategi pemelajaran yang berlandaskan paradigma
Proses pengajaran (teaching) menjadi strategi pemelajaran kreatif berlandaskan paradigma
Pemelajaran pemelajaran (learning), berpusat pada peserta didik dan mendorong peserta didik untuk
saling berinteraksi, berargumen, berdebat, dan berkolaborasi,
• Memastikan guru menyiapkan rencana pemelajaran yang memperhatikan kebutuhan dan
karakteristik masing-masing peserta didik (normal, remedial, dan pengayaan).
• Mengembangkan kurikulum di semua jenjang dan jalur pendidikan yang dapat didiversifikasi
melalui adopsi, adaptasi atau disesuaikan oleh satuan pendidikan dan Pemerintah Daerah
sesuai dengan kebutuhan, konteks dan karakteristik daerah.
• Melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk melakukan penguatan dan
pendampingan pada satuan pendidikan dalam pengembangan dan implementasi kurikulum
di tingkat satuan pendidikan;
• Pengkajian dan evaluasi dalam rangka pengembangan kurikulum secara berkelanjutan.
Penguatan • Memperkuat peran Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah sebagai pemimpin pedagogi,
instructional pendamping bagi guru, dan mendukung pembentukan komunitas pembelajar sekolah.
leadership • Mengembangkan kompetensi kepala dan pengawas sekolah dalam peran mereka untuk
menjaga kinerja guru secara efektif dan memberikan umpan balik yang konstruktif terhadap
guru.
23
2 Peningkatan dan Pemerataan Kualitas Layanan Pendidikan (4/4)
Strategi Langkah
Penguatan • Melakukan penyesuaian kurikulum untuk memberikan waktu yang lebih besar untuk
Kemampuan pengembangan ketrampilan dasar.
Literasi dan
Numerasi • Mengembangkan strategi penguatan pembelajaran numerasi secara menyeluruh
(kelas 1-12).
• Mengembangkan kompetensi guru yang berfokus pada kompetensi mengajar literasi
dan numerasi di kelas awal (1-3 SD/MI).
• Menyediakan modul pelatihan serta penyediaan sumber bacaan.
• Memperkuat sistem dan mekanisme penyediaan dukungan dan ketersediaan sumber
daya bagi guru yang mengajarkan literasi dan numerasi di kelas awal.
24
3
PROGRAM
PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN
Profesional Pedagogik
Pedagogik Pembelajaran di kelas
Pengembangan PENINGKATAN
PENINGKATAN Peningkatan
Keprofesian PKB KUALITAS LULUSAN
KOMPETENSI GURU PKP Kompetensi
Berkelanjutan PESERTA DIDIK Pembelajaran
30%
70%
Guru Guru Kelompok
Kelompok Kerja Kerja Zonasi
Rujukan Permendiknas Rujukan Permendikbud
No. 16 Tahun 2007 No. 20, 21, 22, 23, 24
STANDAR Tahun 2016
KOMPETENSI GURU No. 35, 36, 37 tahun
2018
KURIKULUM 2013
PERGESERAN KEBIJAKAN
Profesional
Pedagogik
FOKUS PADA PENINGKATAN KOMPETENSI PROSES
PENINGKATAN Pengembangan
KOMPETENSI GURU PKB Keprofesian PEMBELAJARAN
30% Berkelanjutan PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Rujukan Permendiknas No.
Guru
16 Tahun 2007 Kelompok Kerja
STANDAR KOMPETESI
GURU
Pedagogik PERENCANAAN
PEMBELAJARAN EVALUASI
Pembelajaran di kelas
PENINGKATAN Peningkatan
KUALITAS LULUSAN PKP Kompetensi
PESERTA DIDIK Pembelajaran
70%
SUMATIF FORMATIF
Rujukan Permendikbud No. Guru Kelompok (Of Learning) (For Learning)
20, 21, 22, 23, 24 Tahun 2016 Kerja Zonasi
No. 35, 36, 37 tahun 2018
KURIKULUM 2013
PENGUATAN POSISI PROGRAM
TK
KURIKULUM 2013 Tatap
PENINGKATAN KOMPETENSI SD Muka
PEMBELAJARAN PENDAMPINGAN
PROFIL SEKOLAH INTEGRASI
LINGKUP MATERI
SMP
(Lulusan) PROGRAM
MATERI
SMA
Kombinasi
10 MODUL PKB HASIL PEMETAAN Menentukan Lingkup Materi
dan Materi yang di integrasikan dengan
SMK
SISTEM PKB GURU
SLB Daring
PROFIL GURU
35
TUJUAN ZONA PKP
Mewujudkan pemerataan pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan.
Memudahkan dalam melakukan pembinaan terhadap program peningkatan kompetensi guru sesuai
dengan hasil pemetaan yang dilakukan.
PENGENDALIAN • Capaian Peserta Didik, Keterampilan peserta didik yang dikerahkan dalam
MUTU Sebagai memecahkan permasalahan yang muncul, mengambil keputusan, menganalisis,
Critical and menginvestigasi, dan menyimpulkan.
PELAKSANAAN Creative • Pengendalian Mutu, Guru mampu memebrikan proses pembelajaran yang
PEMBELAJARAN DI Thinking menjadikan peseserta didik kreatif dan dapat mengembangkan pemikirin kritis
KELAS peserta didik terhadap permasalahan yang dihadapkan.
• Capaian Peserta Didik, Keterampilan peserta didik yang mampu memiliki keinginan
Sebagai kuat untuk dapat memecahkan masalah muncul pada kehidupan sehari-hari.
Problem • Pengendaian Mutu, Guru mampu mengajak peserta didik untuk memecahkan
Solving permasalahan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari sesuai konteks dalam
pembelajaran yang sedang berjalan.
BAGAIMANA VCT berkontribusi dalam
program PKP?
4
USULAN DESAIN MODEL
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN PTK
BERBASIS ZONASI
DI JAWA BARAT
Paradigma Pengembangan & Pembinaan Profesi Guru
Input Proses Output Outcome
UU Sisdiknas, UU Guru
dan Dosen,
Permendiknas,
Permeneg PAN 16 Peningkatan Peningkatan:
Kompetensi:
- Prestasi Siswa
- Profesional Guru - Profesionalitas
Pendidik dan Tenaga Guru
Kependidikan
- Pedagogi Guru
DUDI
Riset Riset
Riset
Riset
Peta Zonasi
Provinsi Jawa Barat
12 zona
8 zona
7 zona
20 zona 8 zona 7 zona
10 zona
16 zona 6 zona 2 zona
9 zona
5 zona
KEMUNGKINAN TANTANGAN YANG
DIHADAPI
Innovator (2,5%) Early Adopter (13,5%)
o Berani mengambil risiko o Bagian yang terintegrasi dalam
o Mampu mengatur keuangan sistem lokal sosial
yang kokoh agar dapat o Opinion leader yang paling
menahan kemungkinan berpengaruh
kerugian dari inovasi yang o Role model dari anggota lain
tidak menguntungkan dalam sebuah sistem sosial
o Memahami dan mampu o Dihargai dan disegani oleh
mengaplikasikan teknik dan orang-orang disekitarnya
pengetahuan yang kompleks
o Mampu menanggulangi
ketidakpastian informasi
Kategori
Adopter
Early Majority (34%) Laggard (16%)
o Sering berinteraksi dengan orang- o Tidak terpengaruh opinion leader
orang sekitarnya
o Terisolasi
o Jarang mendapatkan posisi
o Berorientasi terhadap masa
sebagai opinion leader
lalu
o Berhati-hati sebelum
o Curiga terhadap inovasi
mengadopsi inovasi baru
o Mempunyai masa pengambilan
keputusan yang lama
Late Majority (34%) o Sumber yang terbatas
54