Anda di halaman 1dari 49

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN Ny.

L DENGAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENGLIHATAN
DAN PENDENGARAN
DI RUANG KENANGA
RUMAH SAKIT JIWA Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
Disusun untuk memenuhi praktek klinik keperawatan jiwa
Dosen pengampu : Ns. Siti Riskika, S.kep, M.kep.

Disusun oleh :
Kelompok 2

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BONDOWOSO
2021
Stuart dan Larala (2009) dalam buku nurhalimah (2016)
menjelaskan halusinasi sebagai suatu tanggapan dari panca
indra tanpa adanya rangsangan (stimulus) eksternal. Halusinasi
merupakan gangguan persepsi dimana psien mempersepsikan
sesuatu yang sebnernya tidak terjadi. Ada 5 jenis halusinasi
yaitu pendengaran, penglihatan, penghidupan dan perabaan.
ALASAN MASUK
Data Primer
Klien mengatakan melihat seseorang yang ingin membunuhnya dan mendengar suara-suara yang meng
atakan “Lauranva tak pateni”.

Data Sekunder
Menurut data dari status pasien, didapatkan data pasien sering ketakutan karena melihat bayangan sese
orang yang ingin membunuhnya, menangis tiba-tiba dan mengumpat.

Keluhan Utama Saat Pengkajian


Klien mengatakan melihat bayangan seseorang yang ingin membunuhnya dan mendengar suara bisikan
yang mengatakan “Lauranva tak pateni”, muncul sewaktu-waktu, respon ketakutan.
Faktor Biologis
Adanya riwayat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa 9herediter), riwayat penyakit atau trauma
kepala, dan riwayat penggunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain (NAPZA).
 
 
Faktor Psikologis
Memiliki riwayat kegagalan yang berulang. Menjadi korban, pelaku maupun saksi dari perilaku kekerasan serta
kurangnya kasih sayang dari orang-orang disekitar atau overprotektif .

Faktor Presipitasi
Stressor presipitasi pasien gangguan persepsi sensori halusinasi ditemukan adanya riwayat infeksi, penyakit
kronis atau kelainan struktur otak, adanya riwayat kekerasan dalam keluarga, atau adanya kegagalan-
kegagaln dalam hidup, kemiskinan, adanya aturan atau tuntutan dikeluarga yang sering tidak sesuai dengan
pasien serta konflik antar masyarakat.
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
 
Tanggal MRS : 06 September 2021
Tanggal Dirawat di Ruangan : 17 September 2021
Tanggal Pengkajian : Selasa, 21 September 2021/08.00 WIB
Ruang Rawat : Kenanga
 
IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. L
Umur : 02 Maret 1943
Alamat : Lowokwaru-Malang
Pendidikan : SD
Agama : Kristen
Status : Janda
Pekerjaan : -
Jenis Kelamin: Perempuan
No. CM : 086XXX
 
Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
√ Ya 
Tidak Klien mengatakan pernah masuk RSJ Lawang 15x dengan keluahan sering bicara sendir
i, sering merasa ketakutan karena melihat bayangan dan mendnegar suara bisikan . Terakhir klien
masuk RSJ bulan juli 2021.
Faktor Penyebab/Pendukung:
Riwayat Trauma:
Klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan, kekerasan
dalam keluarga, baik sebagai pelaku, korban ataupun saksi. Tetapi klien mengatakan pernah marah
-marah karena jengkel kepada anaknya.
Diagnosa Keperawatan : Risiko Perilaku Kekerasan
Pernah melakukan upaya/percobaan/bunuh diri:
Klien mengatakan tidak pernah melalukan bunuh diri
Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan:
Klien mengatakan dititipkan dipanti jompo bertahun-tahun dan tidak pernah di jenguk oleh anakn
ya
Diagonosa Keperawatan : Respon Pasca Trauma
Pernah mengalami penyakit fisik:
Riwayat penggunaan NAPZA:
Klien mengatakan tidak pernah menggunakan obat-obatan terlarang

Upaya yang telah dilakukan terkait kondisi diatas dan hasilnya:


Klien mengatakan selama sakit oleh anak klien di bawa ke panti jompo, kemudian dibawa beroba
t ke RSJ Lawang namun anaknya tidak mau menemui klien
Diagnosa Keperawatan : Koping Keluarga In Efektif
Riwayat Penyakit Keluarga:
Tidak ada keluarga yang mempunyai riwayat gangguan jiwa.

PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan Sesudah Sakit)


Klien mengatakan mempunyai 9 bersaudara, dan mempunyai 7 anak, dan suami sudah meninggal
.
Konsep Diri:
a. Citra Tubuh :
Klien mengatakan “menyukai semua anggota tubuh karena berfungsi dengan baik”.
b. Identitas :
Klien mengatakan “bangga menjadi perempuan karena bisa menyapu, mencuci piring,
memasak dan menyulam.
c. Peran :
Dirumah : Klien mengatakan sebagai ibu dan tidak bekerja
Dirumah sakit : Sebagai klien, setiap pagi melakukan aktivitas pagi.
d. Ideal diri :
Klien mengatakan “ ingin sembuh dan bertemu dengan keluarga”
e. Harga Diri :
Klien mengatakan “anak-anaknya tidak mau bertemu dengan klien, dank lien juga tidak
di perbolehkan bertemu dengan cucunya oleh anaknya. Dan klien merasa malu karena
dianggap gangguan jiwa oleh menantunya”
Diagnosa Keperawatan: Harga Diri Rendah Situasional
a. Orang yang berarti terdekat
Klien mengatakan “dekat dengan anak karena semua kebutuhan ditanggung oleh anaknya”.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat dan hubungan sosial
Klien mengatakan “ tidak pernah mengikuti kegiatan kumpulan karena merasa malas”.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan malas karena anak-anaknya tidak mau berhubungan social dengan klien.

Diagnosa Keperawatan: Gangguan Isolasi Sosial


Spiritual:
a. Agama
Ketika ditanya agama, klien mengatakan “agama Kristen” dan menjalankan ibadah sesuai ag
ama.
b. Pandangan terhadap ganggua jiwa
Klien mengatakan tidak mengetahui penyebab gangguan jiwa
Diagnosa Keperawatan Kurang Pengetahuan
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum:
Baik
Kesadaran (Kuantitas): Composmentis GCS E: 4 V:5 M:6
Tanda Vital:
TD : 120/ 80 mmhg
N : 80x/menit
S : 36,6 oC
P : 28x/menit
STATUS MENTAL
1. Penampilan:
Penampilan secara umum baik. Klien mengenakan seragam Rumah Sakit, dan tidak terbalik, badan, rambu
t, dan kuku tampak bersih. Klien mengatakan mandi 2X/hari.
2. Pembicaraan:
Frekuensi lambat, volume pelan, jumlah sedikit, karakter jelas mudah di mengerti.
3. Aktivitas motorik/psikomotor: Sub Stupor katatonik
Klien tampak tremor ketika berjalan, dan gerakan-gerakan lambat, kaku, tidak tegap,
dan terputus-putus.
4. Mood dan Afek:
Mood:
Klien mengatakan “merasa ketakutan, tidak aman dan merasa anaknya tidak peduli
Afek:
Saat menceritakan anaknya klien sambil menangis
Diagnosa Keperawatan : Respon Pasca Trauma
Saat bercakap-cakap klien menatap mata perawat atau lawan
6. Persepsi Sensorik :
Saat bercakap-cakap klien menatap mata perawat atau lawan
Diagnosa Keperawatan : -
Diagnosa Keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi penglihatan dan pendengaran
.7. Proses Pikir:
a.Arus Pikir: koheren
Koheren. Ketika wawancara dengan perawat jawaban klien sesuai dengan pertanyaan yang diberik
an
Isi Pikir:
Klien mengatakan” berobat kerumah sakit dan minum obat”
c. Non Realistik
Klien mengatakan melihat dan mendengar suara yang tidak jelas sumbernya
Diagnosa keperawatan : Gangguan Proses Pikir
Kesadaran
Orientasi
Waktu : klien mengatakan sekarang pagi hari
Tempat  : klien mengatakan sekarang berada di Rumah Sakit Lawang
8. Memori
Jelaskan : Klien mengatakan mempunyai 7 anak, Klien mengatakan masuk kerumah sakit 1 minggu yang l
alu, Klien mengatakan nama mahasiswa yang mengajak bercakap-cakap adalah Rosita
9. Tingkat konsentrasi dan berhitung
a. Konsentrasi
Mudah beralih
Klien mudah beralih ketika wawancara yaitu tiba-tiba menangis karena merasa ketakutan

b. Berhitung
Klien mampu berhitung secara sederhana, butuh pengulangan instrukasi pada awal berhitung 1-10 dan peng
urangan seperti 100-7 = 93 dan 10-3 = 7.

10. Kemampuan penilaian

Klien tidak mengalami gangguan penilaian saat ditanya jika lantai kotor di sapa dulu baru di pel

11. Daya tilik diri


Klien mengatakan menyadari gejala gangguan jiwa dan tidak menyalahkan orang lain/lingkungan.
KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
Jelaskan : klien mengatakan setelah pulang dari sini saya akan tinggal bersama keluarga
2. Kegiatan hidup sehari hari
a) Perawatan diri
1) Mandi
Jelaskan : klien mengatakan mandi setiap hari 2 kali , yaitu pagi dan sore dan menggunakan sabun,
klien keramas 3 hari sekali.
2). Berpakaian, berhias dan berdandan
Jelaskan : klien ganti baju satu kali sehari,pakaian yang digunakan sesuai dan tidak terbalik, rambut klien
tampak tidak rapi dan kusut.
3). Makan
Jelaskan : klien makan 3x sehari, porsi kadang habis kadang tidak ,dan alat makan di bersihkan kembali.
4). Toileting (BAK,BAB)
Jelaskan : klien BAK dan BAB dikamar mandi ,tidak mengalami kesulitan dan selalu dibersihkan
• Berapa frekuensi makan dari frekuensi kedepan dalam sehari
Frekuensi makan 3x1 sehari habis dari satu porsi
Nafsu makan klien baik
• Bagaimana berat badannya
Berat badan klien 45 kg,tidak mengalami penurunan selama rawat inap
c. Tidur
1. Istirahat tidur
Tidur siang, lama :13.00 wib – 15.00 wib
Tidur malam, lama:19.00 wib – 02.00 wib

Aktifitas sebelum/sesudah tidur : duduk, mondar-mandir


2. Gangguan tidur

Jelaskan : Klien mengatakan tidak ada gangguan tidur

Kemampuan lain-lain
• Mengantisipasi kebutuhan hidup

Klien mengatakan tidak bekerja

• Membuat keputusan berdasarkan keinginannya


Klien mengatakan jika sakit berobat
• Mengatur penggunaan obat dan melakukan pemeriksaan kesehatan sendiri
Klien mengatakan minum obat agar sembuh
MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya
Jelaskan : Jika ada masalah klien tidak menceritakan
Diagnosa keperawatan : Koping Individu inefektif
Masalah dengan lingkungan, spesifiknya
Jelaskan : Klien mengatakan tidak diterima oleh anaknya”
Masalah dengan pendidikan, spesifiknya
Jelaskan : Klien mengatakan “4 SD”
Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya
Jelaskan : klien tidak bekerja
Masalah dengan perumahannya, spesifiknya
Jelaskan : klien mengatakan tinggal serumah dengan saudaranya.
Masalah dengan ekonomi , spesifiknya
Jelaskan : Klien mengatakan “Kebutuhan ditanggung oleh anaknya”
Diagnosa keperawatan : Tidak ada masalah
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya
Jelaskan : Klien mengatakan “kalau sakit berobat ke RSJ”
Diagnosa keperawatan : Tidak ada masalah
Masalah lainnya, spesifiknya
Jelaskan : Klien mengatakan “tidak ada masalah lainnya”
Diagnosa keperawatan : koping keluarga inefektif
ASPEK PENGETAHUAN
Jelaskan :
Klien mengatakan tidak mengetahui tentang halusinasi dan penyebabnya
Diagnosa keperawatan : kurangnya pengetahuan
ASKEP MEDIS
Diagnosi multi Axis
• Axis I : FF.068 otchi : peatied mental disorder
• Axis II : -
• Axis III : Masalah dengan primary support group (keluarga)
• Axis IV : -
Terapi medis

1) Tablet Naloperidol 0,5 mg 111

2) Tablet Oranzapine 5 mg 001

3) Tablet Depakote 250 mg 001

4) Tablet Trihexypenidil 2 mg 101

5) Tablet Kandesurtan 1X mg 001


 
•ANALISA DATA
NO DATA DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1 DS :
Gangguan
• Klien mengatakan melihat bayangan yang ingin Sensori
membunuhnya dan mendengar suara bisikan Persepsi
DO : Halusinasi :
• Klien menangis Penglihatan
• Klien tampak melamun dan
• Menyendiri Pendengaran
• Tolah toleh

2 DS :
Resiko
Klien mengatakan pernah marah –marah karena jengkel pada
anaknya Perilaku
DO :
Kekerasan
• Klien tampak jengkel, gelisah dan marah
• Pandangan tajam
3 DS : klien mengatakan merasa sedih dan payah karena suda tidak bekerja dan tidak bisa membantu saudaranya. Harga diri rendah
DO : Raut wajah Klien tampak sedih
4. DS :
Isolasi
Klien mengatakan malas kepada anaknya karena tidak mau
Sosial
berhubungan dengan klien
DO :
• Klien menyendiri
• Klie mengurung diri
5. DS :

Klien mengtakan anak-anaknya tidak mau bertemu dengan klien


Harga Diri
dan merasa malu karena oleh menantu dianggap gangguan jiwa
Rendah
DO :
• Klien mengatakan malas
• Produktivitas menurun
6.
DS : Klien mengatakan jika ada masalah klie tidak menceritakan Koping
DO :
Individu
Klien menyendiri dan mengumpat
Inefektif
II. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguang persepsi sensori : halusinasi penglihatan dan
pendengaran
2. Resiko Perilaku kekerasan
3. Isolasi Sosial
4. Nyeri Akut
5. Kurang Pengetahuan
6. Harga Diri Rendah
7. Koping Individu Inefektif
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL


Nama Klien : Ny.L Dx Medis : F 086 Otchi : Peatied Disorder

No CM :086xxx Ruangan : Kenanga

Tgl Dx Perencanaan
Kepera Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
watan

Ganggu
22 an TUM : Setelah dilakukan ......x 1. Bina hubungan saling percya dengan:
Sensori a. Sapa klien dengan ramah baik verbal
Sept Klien dapat mengontrol interakasi klien menunjukkan
Perseps maupun non verbal
emb i Halusinasi yang dialaminya. tanda-tanda percaya kepada b. Perkenalkan nama, nama panggilan dan
halusina tujuan perawat berkenalan
er si (lihat /   perawat :
c. Tanyakan nama lengkap dan nama
dengar / • Ekspresi wajah bersahabat
2021 1.TUK : panggilan yang disukai klien
penghid • Menunjukkan rasa senang
d. Buat kontrak yang jelas
u
rasa
/
/ Klien dapat •• Ada kontak mata
Mau berjabat tangan
e. Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji
seiap kali interaksi
kecap) • Mau menyebut nama
membina • Mau menjawab salam
f. Tunjukkan sikap emati dan menerima apa
adanya
• Mau duduk berdampingan
g. Beri perhatian kepada klien dan perhatikan
hbungan saling dengan perawat kebutuhan dasar klien
• Bersedia mengungkapkan
h. Dengarkan dengan penuh perhatian
masalah yang dihadapi
TUK : Setelah 1 X interaksi klien • Adakan kontak sering dan singkat secara
bertahap
Klien dapat menyebutkan : • Observasi tingkah laku terkait dengan
• Isi halusinasi (dengar / lihat / penghidu / raba /
kecap) jika menemukan klien yang sedang
mengenal • Waktu halusinasi

halusinasi • Frekuensi • Tayakan apaka klien mengalami sesuatu


(halusinasi dengar / lihat / penghidu / raba /
• Situasi dan kondisi yang kecap)
menimbulkan halusinasi  • Jika klien menjawab “ya”, tanyakan apa yang
sedang dialaminya
• Katakana bahwa perawat percaya klien
mengalami hal tersebut, namun perawat
sendiri tidak mengalaminya ( dengan nada
bershabat tanpa menuduh atau menghakimi )
• Katakana bahwa ada klien yang alami hal
yang sama
• Katakan bahwa perawat akan bantu klien
• Jika klien tidak sedang halusinasi klarifikasi
tentang adanya pengalaman halusinasi,
diskusikan dengan klien
• Isi, waktu, dan frekuensi terjadinya halusinasi
(pagi, siang, sore, malam, atau sering dan
kadang-kadang
• Situasi dan kondisi yang menimbulkan atau
tidak menimbulkan halusinasi  
TUK : Setelah 1 X interaksi klien • Diskusikan dengan klien apa
Klien mampu
menyatakan perasaan dan yang di rasakan jika terjadi
    1. Klien dapat 1) Setelah 1 X interaksi klien mampu 1. Menjelaskan dan melatih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
mengontrol mengontrol halusinasinya dengan cara 2. Memperagakan cara menghardik
halusinasinya menghardik 1. Katakana pada diri sendiri bahwa ini tidak nyata (‘saya tidak mau dengar / lihat / penghidu / raba /
dengan cara kecap pada saat halusinasi terjadi)
menghardik 1. Meminta klien memperagakan ulang
2. Memantau penerapan cara ini
3. Menguatkan perilaku klien
4. Memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian klien

    1. Klien dapat 1) Setelah 1 X interaksi klien mampu 1. Menjelaskan pentingnya penggunaan obat
mengontrol mengontrol halusinasinya dengan cara 2. Jelaskan bila obat tidak digunakan sesuai program
halusinasi nya menggunakan obat 3. Jelaskan akibat bila putus obat
dengan cara 4. Jelaskan cara mendapat obat/ berobat
minum obat 5. Jelaskan cara menggunakan obat dengan 6 prinsip benar ( benar jenis, guna, frekuensi, cara
kontiunitas minum obat )
6. Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat, nama, warna, dosis,
cara, efek terapi dan efek samping penggunaan obat
7. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter
8. Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/ perawat jika terjadi hal-hal yang tidak di
inginkan
9. Memasukkan pada jadwal kegiatan harian untuk latihan menghardik dan minum obat
    1. Klien dapat 1) Setelah 1 X interaksi klien mampu 1. Evaluasi kegiatan latihan menghardik dan minum obat
mengontrol mengontrol halusinasi nya dengan 2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
halusinasi cara bercakap-cakap 3. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat dan
dengan cara bercakap- cakap
bercakap-cakap

    1. Klien dapat 1) Setelah 1 X interaksi klien mampu 1. Menjelaskan pentingnya aktifitas yang teratur
mengontrol mengontrol halusinasi dengan cara 2. Mendiskusikan aktifitas yang biasa dilakukan oleh klien
halusinasinya melakukan aktifitas yang terjadwal 3. Menyusun jadwal aktifitas sehari-hari sesuai dengan jadwal yang terlatih
dengan cara 4. Memantau jadwal kegiatan harian
melakukan 5. Memberikan reinforcment
akitifitas yang 6. Masukkan pada jadwal kegiatan harian untuk latihan menghardik, minum obat ,
terjadwal bercakap-cakap dan beraktifitas

 
   
1. Keluarga klien 1) Setelah 1 X interaksi 1. Mendiskusikan masalah yang di
mampu mengenal keluarga klien, di rasakan dalam merawat klien
halusinasi yang harapakan keluarga
2. Mendiskusikan dengan keluarga
di alami klien : mampu mengenal
a. Isi halusinasi yang di tentang pengertian, tanda dan gejala,
b. Frekuensi alami klien dan dan proses terjadinya halusinasi
c. Waktu terjadi merawat klien ( gunakan booklet )
d. Situasi pencetus halusinasi 3. Menjelaskan dan melatih cara
e. Perasaan merawat dan mengontrol klien
f. Respon
halusinasi antara klien :
Keluarga klien a. Menghardik
mampu merawat klien b. Menggunakan obat
halusinasi c. Bercakap-cakap
d. Melakukan aktifitas
7.4 Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
dan memberi pujian
 

 
   
1. Keluarga klien 1) Setelah 1 X 1. Mejelaskan cara memnfaatkan fasilitas
mampu pertemuan dengan kesehatan yang terjadi
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
(Dibuat setiap kali interaksi / pertemuan dengan klien)
Hari Selasa tgl 21 September 2021
1. Kondisi Klien
DS : Klien mengatakan melihat bayangan seseorang yang mau membunuhnya dan
mendengar suara bisikan
DO : Klien menangis, klien tampak melamun, menyendiri dan tolah-toleh
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Penglihatan dan Penglihatan
3. Tujuan Khusus (TUK)
1) Bina hubungan saling percaya
2) Klien dapat mengenal halusinasinya
3) Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
1. Tindakan Keperawatan
SP 1:
1) Mengidentifikasi halusinasi isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus, perasaan, respon
2) Menjelaskan cara mengontrol halusinasi hardik, obat, bercakap-cakap, melakukan kegiatan
harian
3) Melatih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
4) Masukkan dalam awal kegiatan untuk latihan menghardik
 
A. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
a. FASE ORIENTASI
1. Salam Terapeutik
“Selamat pagi bu”
“Perkenalkan nama saya Rosita Devi, dipanggil Rosita dari Bondowoso. Nama Ibu
siapa ?”
“Ibu suka dipanggil siapa?”
“Ibu berasal dari mana?”
 
1. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini ?”
“Sebelum kita bercakap-cakap, Ibu ingin ke kamar mandi terlebih dahulu?”
 
2. Kontrak
Topik :
“Ibu bagaimana jika hari ini kita mengobrol tentang sesuatu yang selama ini Ibu lihat ?”,
“Sebelum kita bercakap-cakap ibu ingin ke kamar mandi?”
Waktu :
“Ibu mau mengobrol berapa lama dengan saya? Bagaimana jika 10-15 menit?”
Tempat :
“Dimana kita akan bercakap-cakap bu?”
“Bagaimana jika di ruang makan?”
 
a. FASE KERJA
“Apakah ibu melihat seseorang itu dengan ada wujud ?”. “Apa yang dilakukan orang itu?”
“Apakah Ibu melihat bayangan seseorang?”. “Ibu melihat bayangan orang tersebut saat
pagi, siang, sore, atau malam hari bu?”. “Apa yang Ibu rasakan ketika melihat seseorang
tersebut?” “Apakah ibu mendengar suara seseorang itu denga nada wujud?” “Apa yang
dilakukan orang itu?” “Ibu mendnegar suara tersebut saat pagi, siang, sore, malam hari atau
setiap saat?” “Apa yang dirasakan ibu Ketika mendengar suara itu ?”. “Baik Ibu, Hari ini
kita akan belajar cara untuk mencegah penglihatan dan pendengaran seseorang itu agar tidak
muncul”
“Ibu ada empat cara untuk mencegah penglihatan itu muncul yaitu pertama dengan
menghardik, kedua dengan minum obat, ketiga dengan bercakap-cakap, dan keempat
melakukan kegiatan yang terjadwal.”. “Nah, hari ini kita belajar cara menghardik ya Ibu”
“Caranya seperti ini (tutup mata, tutup telinga, tidak saya tidak melihat dan mendengarnya,
yang saya lihat tidak nyata)”. “Coba Ibu peragakan kembali” “Bagus Ibu”
b. TERMINASI
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita bercakap-cakap?”
“Ibu masih ingat kita belajar apa saja hari ini?”
Evaluasi Objektif (Perawat)
“Setelah kita bercakap-cakap, Ibu praktikan kembali cara untuk mencegah penglihatan
dan pendengaran itu agar tidak muncul ?”
“Yakni cara menghardik yang sudah kita pelajari barusan.”
“Bagus, ibu pintar.”
1. Rencana Tindak Lanjut
“Baik Ibu, Jika suara itu muncul, silahkan Ibu lakukan cara menghardik yang telah kita
pelajari tadi”
“Bu, saya masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian ya bu. Ibu mau melakukan berapa
kali?”
“Setelah Ibu menghardik halusinasi Ibu minta bintang ke perawat ya bu”
“Ibu besok kita bertemu ya untuk membahas SP 1 yaitu dengan cara menghardik, apabila
ibu berhasil maka kita akan lanjut ke SP 2 yaitu minum obat, jika tidak berhasil maka kita
tetap belajar SP 1 Menghardik sampai ibu bisa.”
1. Kontrak yang akan datang
Topik : “Bu, Bagaimana jika besok kita mengobrol lagi tentang cara
Mengontrol halusinasi dengan menghardik lagi. Ibu setuju?”
Waktu : “Ibu besok kita bertemu setelah senam, makan pagi, atau
Setelah makan siang ?”
Tempat : “Ibu kita bercakap-cakap disini atau ditempat lain?”
“Terimakasih bu sudah mau berbincang-bincang dengan
saya. Sampai ketemu besok Ibu”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERRAWATAN
Hari Rabu tgl 23 Juni 2021

Masalah keperawatan : Halusinasi penglihatan dan pendengaran


Pertemuan : Ke 2
SP :2
PROSES KEPERAWATAN

DS :
Klien mengatakan masih melihat bayangan seseorang yang mau membunuhnya
dan mendengar suara bisikan
 
DO :
Klien masih sering menangis

Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Penglihatan dan Pendengaran
Tujuan Khusus
Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
Klien dapat mengontrol halusinasi dengan obat
Tindakan Keperawatan
SP 2:
Melatih cara mengontrol halusinasi dengan minum obat
Masukkan dalam awal kegiatan minum obat

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


FASE ORIENTASI
FASE ORIENTASI
Salam Terapeutik
“Assalamualaikum Ibu”
“Bagaimana perasaan itu sekarang?”
 
Evaluasi/validasi
“Bagaimana keadaan Ibu hari ini, apakah masih melihat bayangan dan mendengar suara itu lagi ?”
 
Kontrak
Topik :
“Baiklah Ibu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang bayangan yang menganggu ibu”
Waktu :
“Berapa lama ibu mau bercakap-cakap? bagaimana kalau 15 menit”
Tempat :
“Ibu kiranya kita mau bercakap-cakap dimana? bagaimana kalau ditaman?”
FASE KERJA
“Bagimana apakah bayangan seseorang dan suara itu apakah masih terdengar?”
“Apakah ibu telah melakukan apa yang telah kita pelajari kemaren?”
“Baik kalau begitu saya akan mengajarkan kembali cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik”
“Apakah ibu bersedia?”
“Baik saya contohkan ya bu”
“Tutup kedua mata dan telinga lalu katakan tidak tidak tidak saya tidak lihat itu yang saya lihat itu tidak nyata”
“Sekarang coba ibu yang memperaktekkan”
“Bagus sekali ibu”
“Selanjutnya saya akan menjelaskan tentang obat yang ibu L minum, berapa kali ibu minum obat?” “berapa maca
m obat yang ibu minum ?” “Ibu sudah tau apa belum manfaat minum obat?” “Baiklah, cara minum obatnya pega
ng obatnya ,pegang gelasnya yang berisi air, masukkan obat kedalam mulut lalu minum air, lalu telan obat Bersa
ma air, seperti itu ya bu” “Coba sekarang ibu lakukan, okee bagus ibu luar biasa”
TERMINASI
 
Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi subyektif (klien)
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang?”
“Ibu masih ingat apa yang kita pelajari hari ini?”
 
Evaluasi objektif (perawat)
“Ibu bisa mempraktekkan kembali cara menghardik dan minum obat agar bayangan dan bisikan suara iti tidak m
uncul lagi”
“Bagus luar biasa ibu.”
“Kalau ibu melihat bayangan seseorang itu ibu lakukan cara yang tadi cara menghardik dan minum obat agar ba
yangan dan bisikan suara itu tidak muncul lagi”
Rencana Tindak Lanjut
“Kalau ibu melihat bayangan seperti itu lagi ibu bisa melaporkannya pada perawat di ruangan ya?”
“Ibu besok kita bertemu ya untuk membahas SP 3 yaitu minum obat”
 
Kontrak yang akan datang
Topik :
“Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang cara selanjutnya yaitu bercakap-cakap tentang ho
bi ibu?”
Waktu :
“Ibu besok kita bertemu jam berapa? Bagaimana kalau pukul 8.00 WIB?”
Tempat :
“Dimana besok kita bertemu”
“Bagaimana kalau kita bertemu ditaman saja”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERRAWATAN
Hari Kamis tgl 23 September 2021
Masalah keperawatan : Halusinasi penglihatan dan pendengaran
Pertemuan : Ke 3
SP :3
PROSES KEPERAWATAN
Kondisi Klien
Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Penglihatan dan Pendengaran
Tujuan Khusus
Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
Tindakan Keperawatan
SP 3:
Menjelaskan dan melatih bercakap-cakap saat terjadi halusinasi

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


FASE ORIENTASI
Salam Terapeutik : “Assalamualaikum Ibu”
“Bagaimana perasaan itu sekarang?”
Evaluasi dan validasi
“Bagaimana keadaan Ibu hari ini, apakah masih melihat bayangan dan mendengar suara itu lagi ?”

Kontrak
Topik: “Baiklah Ibu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang bayangan yang menganggu ibu”

Wakru : “Berapa lama ibu mau bercakap-cakap? bagaimana kalau 15 menit”

Tempat: “Ibu kiranya kita mau bercakap-cakap dimana? bagaimana kalau ditaman?”
FASE KERJA ;
“Bagimana apakah bayangan dan suara bisikan itu masih terlihat dan terdengar?”
“Apakah ibu L telah melakukan apa yang telah kita pelajari kemaren?” “Ibu bisa sebutkan dan praktekkan lagi car
a mengahardik dan minum obat ?” “ Bagus, luar biasa ibu”
“Baik kalau begitu saya akan mengajarkan kembali cara bercakap-cakap”
“Apakah ibu L bersedia?” “kita akan bercakap-cakap tentang hobi ibu, kalau boleh tau hobi ibu apa ?” “ Menyanyi
lagu apa ibu?” “Coba nyanyikan” “ Oke, bagus sekali ibu”

FASE TERMINASI
Evaluasi Respon Klien Terhadap Tindakan Keperawatan Evaluasi Subyektif (Klien)
“Bagaimana perasaan Ibu L setelah kita bercakap-cakap?”
“Ibu masih ingat kita belajar apa har ini?”

Evaluasi Obyektif (Perawat)


“Bisa di praktekkan lagi bu menyanyinya”
“Baguss bu, luar biasa”
“Kalau ibu melihat bayangan dan mendengar suara bisikan ibu L bisa lakukan cara yang tadi”
Rencana Tindak Lanjut
“Kalau Ibu L melihat bayangan dan suara bisikan itu lagi ibu L bisa melaporkannya pada perawat di ruangan ya?”
“Ibu besok kita bertemu ya untuk membahas SP 3 yaitu dengan cara menghardik, minum obat, bercakap-cakap.
apabila ibu berhasil maka kita akan lanjut ke SP 4 yaitu melakukan kegiatan harian”

Kontrak yang akan datang


Topik :“Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang cara selanjutnya dengan melakukan aktivit
as yang terjadwal
Waktu : “Ibu besok kita bertemu jam berapa? Bagaimana kalau pukul 08.00?”
Tempat :  “Besok kita bertemu mau dimana bu? Bagaimana kalau di ruang makan saja?”

 
 
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Hari Jumat tgl 24 September 2021

Masalah keperawatan : Halusinasi


Pertemuan : Ke 4
SP :4
PROSES KEPERAWATAN
Kondisi Klien
DS :
Nama mengatakan sudah tidak melihat bayangan dan mendengar suara bisikan
DO :
Klien tampak lebih tenang dengan melakukan aktivitas harian
Diagnosa Keperawatan
Halusinasi penglihatan dan pendengaran
Tujuan Khusus (TUK)
Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan harian
Tindakan Keperawatan
SP 4:
Latih cara mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan harian
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
FASE ORIENTASI

Salam Terapeutik ; ‘Selamat pagi ibu I , masih ingat dengan saya?” bagaimana perasaan ibu sekarang?”
Evaluasi/validasi ; “Apakah ibu L halusinasinya masih ada ?” “ Apakah ibu L telah melakukan apa yang telah kit
a lakukan?”
Kontrak
Topik : “Baiklah Ibu L, Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang cara mengontrol halusinasi denga
n melakukan kegiatan harian ?”
Waktu : “Berapa lama Ibu L Mau berbincang-bincang? Bagaimana Kalau 15 Menit?”
Tempat : “Ibu Kiranya Kita Mau berbincang-bincang Dimana? Bagaimana Kalau ditaman saja”
FASE KERJA ; “Bagimana apakah bayangan dan suara itu masih terlihat dan terdengar?” “Apakah ibu L telah m
elakukan apa yang telah kita pelajari kemarin?” “Ibu bisa sebutkan dan mempraktekkan lagi cara menghardik, mi
num obat dan bercakap-cakap tentang hobi ibu” “Bagus, ibu luar biasa” “Baik kalau begitu selanjutnya saya akan
mengajarkan ibu untuk melakukan aktivitas kegiatan harian”“Apakah ibu bersedia?”
“Kita akan bercakap-cakap aktivitas ibu sehari-hari, kalau boleh tau aktivitas ibu setiap hari apa ?” “Bagus, ibu lu
ar biasa kegiatan ibu membuat kerajinan keset, kegiatan yang sangat bermanfaat”
FASE TERMINASI
Evaluasi Respon Klien Terhadap Tindakan Keperawatan Evaluasi Subyektif (klien)
“Bagaimana perasaan ibu L setelah kita bercakap-cakap?”
“Masih ingat bu kita belajar apa aja hari ini?”
Evaluasi Obyektif (perawat)
“Bisa di praktekkan lagi bu cara membuat kerajinan keset?”
“Luar biasa bu.”
“Kalau ibu L melihat bayangan dan mendengar suara bisikan ibu L bisa lakukan cara yang tadi cara membuat kerajinan keset”
Rencana Tindak Lanjut
“Kalau Ibu L melihat bayangan atau mendengar suara bisikan, ibu bisa melaporkannya pada perawat yang jaga di ruangan ya?”
“Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk mengevaluasi kegiatan dari awal sampai akhir”
Kontrak Yang Akan Datang
Topik: “Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk mengevaluasi kegiatan dari awal sampai akhir”
Waktu: “Besok kita bertemu jam berapa ? bagaimana kalau setelah makan siang?”
Tempat: “Besok kita bertemu mau dimana bu? Bagaimana kalau di taman saja?”

 
 
 
NO DX TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
DAN JAM KEPERAWATAN
1.   S:
Selasa, Mengidentifikasi
  Klien mengatakan halusinasi penglihatan dan
halusinasi isi,
  21 pendengaran, frekuensi tidak tau, perasaan sedih
frekuensi, waktu,
  Klien mengatakan mau belajar cara mengontrol
Septemb terjadi situasi
  halusinasi
pencetus, respon
  er 2021/ O:
Menjelaskan cara
  Mudah beralih
10.00 mengontrol
  Klien tampak menyendiri
halusinasi Hardik,
  WIB Menangis tanpa sebab
obat, bercakap-
  Klien mampu melakukan cara mengontrol
cakap, dan
  halusinasi dengan cara menghardik
melakukan
   
kegiatan harian
  A:
Melatih cara
  Masalah teratasi
mengontrol
  P:
halusinasi dengan
  Klien :
menghardik
  Rencana ;tindak lanjut
 
Memasukkan
NO DX TANGGAL IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
DAN JAM
2 Rabu,
1. Mengevaluasi cara mengontrol halusinasi
SP1 yaitu cara menghardil
S:
22 2. Melatih cara mengontrol halusinasi dengan Klien mengatakan menutup mata,
  cara minum obat 6 benar telinga kemudian berkata
  Septemb 3. Menjelaskan manfaat atau keuntungan
minum obat atau kerugian tidak minum obat tidak..tidak.. saya tidak mau
  er 2021/
melihat dan mendengarnya
  10.00 Klien memahami cara minum obat
 
WIB dengan 6 benar
 
Klien mengatakan jika minum obat
 
lebih tenang dan apabila tidak
 
minum obat klien susah tidur dan
 
tidak tenang
 
O:
Klien melakukan cara menghardik
A : Masalah teratasi
P:
Rencana tindak lanjut
Lanjut SP ke III
NO DX TANGGAL DAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI

JAM
1. Mengevaluasi cara menongontrol halusinasi S:
2 Kamis, 23 SP 1 dan SP 2 yaitu cara menghardik dan Klien mengatakan menghardik dengan cara menutup
  Septembe minum obat mata dan telinga kemudian berkata tidak..tidak.. saya
2. Menjelaskan dan melatih bercakap-cakap tidak mau melihar dan mendengarnya
  r 2021/ tentang hobi
Klien mengatakan cara minum obat pegang obatnya
  08.00 dan gelas yang berisi air, masukkan obat kedalam mulut
  lalu minum air, lalu telan obat bersama air
WIB
Klien mengatakan hobinya menyanyi lagu kristen
  O:
  Klien tampak melakukan cara menghardik dan minum
obat
  Klien menyanyikan lagu kristen
  A : Masalah teratasi
P:
  Rencana tindak lanjut
  Lanjut ke SP selanjutnya yaitu SP 4

 
 
 
 
 
 
 
NO TANGGAL DAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI

DX JAM
1. Mengevaluasi cara mengontrol S:
1 Jumat , 24 Setembe Klien mengatakan menghardik dengan cara menutup mata dan
halusinasi SP 1, SP2, dan SP3 yaitu
  2021/ 12.00 WIB cara menghardik, minum obat, dan telinga kemudian berkata tidak..tidak.. saya tidak mau melihat dan
bercakap-cakap tentang hobi mendengarnya
  Klien mengatakan cara minum obat pegang obatnya, kemudian
2. Melatih cara mengontrol halusinasi
gelas yang berisi air, lalu telan obat bersama air
  dengan melakukan kegiatan atau Klien mengatakan bercakap-cakap tentang hobi yaitu menyanyi
  aktivitas lagu rohani Kristen
Klien mengatakan melakukan aktivitas membuat kerajinan keset
   
  O:
Klien tampak melakukan cara menghardik, minum obat dan
  menyanyi
Klien tampak lebih tenang melakukan aktivitas melakukan keraji
  A : Masalah teratasi
  P:
Rencana tindak lanjut melakukan evaluasi satu sampai empat
 
 
 
 
 
 
 
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai