Anda di halaman 1dari 15

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III

TENTANG STROKE
KELOMPOK 2 KELAS 5C

Vira Nur Azizah (1914201148)


Sandra mayoemi (1914201136)
Dina azman (1914201108)
Indah wulandari (1914201112)
Lily Mayyuni (1914201116)
Rika supriyani (1914201132)
Berliana syarif (1914201105)
Divanny putri R (1914201109)
Annisa Danianti (1914201102)
Taufik Anugrah (1914201144)
LAPORAN KASUS
• Nama : Tn.A
• Umur : 60 Tahun
• Jenis kelamin : Laki-Laki
• Status : Kawin
• Agama : Islam
• Pekerjaan : PNS
• Pendidikan : S1
• Alamat : Lubuk buaya
• No.mr 123456

• RuangRawat :Ruang rawat neurologi

• Tgl.masuk : 2 Juni 2019

• Tgl.pengkajian : 5 Juni 2019

• Penanggung Jawab
• Nama : Ny.S
• Umur : 50 Tahun
• Hub.keluarga : Adik
• Pekerjaan : Pensiunan
Alasan Masuk

Pasien masuk RS Ibnu Sina melalui IGD pada tanggal 2 juni 2019, pasien merupakan rujukan dari
Puskesmas lubuk buaya dengan penurunan kesadaran, pasien masuk RS Ibnu Sina dengan tujuan
melakukan CT Scan dan dipindahkan ke ruang neurologi, karna alat CT Scan rusak keluarga klien
memutuskan untuk merawat pasien di RS Ibnu Sina secara umum.

Riwayat Kesehatan Sekarang

Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 2 Juni 2019 jam 09:15 WIB di dapatkan data Keluarga pasien
menyatakan esktremitas sebelah kiri pasien lemah sejak 4 hari yang lalu, Keluarga menyatakan bicara klien

pelo, pasien tampak lemah, anggota gerak lemah sebelah kiri dan bicara pasien kurang jelas dari hasil
pemeriksaan tingkat kesadaran di dapatkan GCS 11 (E3 V5 M3) pasien terpasang kateter dan kluarga
menyatakan sudah 4 hari klien tidak BAB, klien terpasang oksigen nasal kanul 2 liter, pasien terpasang
NGT, pasien terpasang infuse RL 8jam/kolov di tangan sebelah kanan.
Riwayat Kesehatan Dahulu

• Keluarga menyatakan pasien tidak pernah mengalami penyakit yang sama dan tidak ada menderita
penyakit kronis lainnya. pasien menyatakan ada riwayat asam urat dan pasien menyatakan pernah
melakukan operasi katarak satu bulan yang lalu.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit yang sama dengan pasien dan
tidak ada penderita penyakit kronis lainnya seperti hipertensia,jantung danDM.
Genogram :
Data biologis
AKTIVITAS SEHAT SAKIT

Makanan dan Minuman MAKANAN    


-Menu Nasi+ikan nila3x1 sehari Makanan cair (NGT) 300 cc
-Porsi Ikan nila Susu Kacang-kacangan
-Makanan kesukaan Kacang-kacangan  
 
-Pantangan   2-4 gelas/hariAir putih
MINUMAN 8 gelas/hari The manis Tidak ada
-Jumlah Tidak ada
-Minuman Kesukaan
-Pantangan
Elaminasi BAB    
-Frekuensi    
-Warna 1x sehari Kuning Khas Klien belum BAB sejak 4hari
-Bau Padat yang lalu karnakurang aktifitas.
-Konsistensi    
   
BAK
-Frekuensi 4x sehari Kuning Khas Terpasang kateter
-Warna Kuning pekat Khas (Output
-Bau ±250cc)

Istirahat dan Tidur    


-Waktu tidur Malam hari Siang dan malam hari
-Lama tidur ± 8jam Tidak ada ± 6jam Tidak ada
-Kesulitan tidur

Personal Hygiene    
-Mandi 2x sehari 2x sehari 1x sehari(di lap).
-Cuci rambut 2x sehari 1x2 hari Kuku klien
-Gosok gigi 1x seminggu panjang
-Potong kuku dan kotor
Riwayat Alergi
• Keluarga pasien menyatakan klien tidak memiliki riwayat alergi makanan dan obat obatan.
Data Psikologis
• Keluarga berharap pasien cepat sembuh dan kembali ke rumah agar bisa berkumpul dengan keluarga.
Data Sosial dan Ekonomi

• Pada saat sehat pasien selalu mengikuti kegiatan social serta keagamaan yang ada di
lingkungannya dan menjadi tulang punggung keluarganya.Setelah pasien sakit pasien tidak
mampu lagi untuk menafkahi keluarganya karena tubuh pasien terbaring lemah.
Data Spiritual

• Pada saat sehat klien menyatakan shalat lima waktu sehari semalam ,Klien mengatakan dirinya
seorang muslim dan berkepecayaan kepada ALLAH SWT,dan pada saat sakit klien sekarang
melakukan shalat sebisanya di tempat tidur serta berdoa agar cepat sembuh.
• Data Penunjang

• Tampak lesi hipodens luas di grey-white matter lobus, frontotemporoparietooccipikal kanan dan
kapsula interna kanan. Tidak tampak midline shift. Kalsifikasi fisiologis di pleksus koroideus
bilateral, basal ganglia bilateral dan pineal body. Tidak tampak kelainan di daerah CPA dan
serebelli. Mastoid aircells dan sinus paranasal baik.Orbita dan bolbus okuli kanan kiri baik. Tulang
kepala intak.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Masalah keperawatan :

1. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan infark jaringan otak

2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan neuromuskuler

3. Gangguan menelan berhubungan dengan gangguan saraf cranial


PEMBAHASAN JURNAL
 DESKRIPSI JURNAL
1.Judul
• Pengaruh Range of Motion terhadap Kekuatan Otot Pada Pasien Stroke
2.Peneliti
• Susanti , Difran Nobel Bistara Akademi Keperawatan Adi Husada Surabaya1 Fakultas
Keperawatan dan Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya2
3.Metode penelitian
• Desain penelitian yang digunakan adalah praeksprimental dengan One-Group Pra-Post Test
Design. Desain penelitian yang digunakan yaitu one group pretest-postest.
4.Kriteria dan sampel penelitian
• Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien stroke di wilayah kerja Puskesmas Bulak
Banteng Surabaya dengan jumlah sampel sebesar 32 responden
5.Intervensi
• Range of Motion (ROM) merupakan salah satu terapi pemulihan dengan cara latihan otot untuk
mempertahankan kemampuan pasien menggerakkan persendian secara normal dan lengkap
.Range Of Motion memiliki pengaruh terhadap rentang gerak responden bila dilakukan dengan
frekuensi dua kali sehari dalam enam hari dan dengan waktu 10-15 menit dalam sekali latihan
6. Hasil

Tabel 8 menunjukkan hasil Uji Wilcoxon menunjukan tingkat signififikasi p value = 0,00 dengan α= 0,05 (p<α),
sedangkan berdasarkan tabel 9, hasil Uji Wilcoxon menunjukkan tingkat signififikan p value = 0.00 dengan α= 0,02
(p<α) sehingga H0 ditolak karena terdapat pengaruh antara latihan ROM menggenggam bola terhadap kekelutan otot
pada tangan kanan dan tangan kiri yang menderita stroke. Jadi dapat disimpulkan bahwa Latihan ROM
menggenggam bola memiliki pengaruh terhadap kelenturan otot pada tangan kanan dan kiri yang menderita stroke.

7. Kekuatan

Latihan ROM ini dibilang cukup mudah untuk dilakukan oleh pasien dengan perlunya bantuan dari
perawatan,latihan ini tidak memerlukan alat yang sulit didapatkan,serta tidak memerlukan biaya tambahan

8. Kelemahan

Sayangnya Latihan ROM ini belum bisa dilakukan secara mandiri oleh pasien perlu pengawasan dan bantuan dari
perawat.

 
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN
LAPORAN KASUS DAN ARTIKEL

 Persamaan dari laporan kasus pada pasien stroke dan Artikel “ Pengaruh Range of Motion terhadap
Kekuatan Otot Pada Pasien Stroke” dari segi intervensi yang dilakukan adalah pada laporan kasus intervensi
yang dilakukan yaitu berdasarkan pada 3S, (SDKI-SIKI-SLKI) dimana intervensi yang dilakukan pada
laporan kasus dan artikel sama-sama bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan kekuatan dan
fungsi otot dan sendi, mencegah kehilangan mobilitas sendi (kontraktur) dan kehilangan tonus otot dan
tulang.

 Sedangkan perbedaan dari intervensi yang diterapkan pada laporan kasus dan artikel yaitu pada laporan
kasus intervensi yang dilakukan pada diagnosa keperawatan gangguan mobilitas fisik yaitu dukungan
ambulasi sesuai degan SIKI, pada dukungan ambulasi intervensi yang dilakukan yaitu berupa memfasilitasi
pasien untuk meingkatkan aktivitas berpindah menggunakan alat bantu
INOVASI YANG DAPAT DITERAPKAN
DALAM KASUS DARI ARTIKEL

• Range of Motion (ROM) merupakan salah satu terapi pemulihan dengan cara latihan otot untuk
mempertahankan kemampuan pasien menggerakkan persendian secara normal dan lengkap .Range Of
Motion memiliki pengaruh terhadap rentang gerak responden bila dilakukan dengan frekuensi dua kali
sehari dalam enam hari dan dengan waktu 10-15 menit dalam sekali latihan .Penelitian juga membuktikan
bahwa latihan dua kali sehari dalam 6 hari dengan waktu 10-15 menit akan berpengaruh terhadap
rentang gerak responden

• Hal ini menunjukkan terdapat pengaruh antara ROM terhadap kekuatan otot pada pasien stroke karena
setiap responden mengalami peningkatan skala kekuatan otot setelah dilakukannya Range Of Motion
menggenggam bola.

Anda mungkin juga menyukai