Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Proses di Lapisan

litosfer dan Atmosfer Bagi


Manusia.
KELOMPOK 7:
TOMI.J
YODI.M.A
YOGI.P
Yusran
Riski Alam.
BERIKUT GAMBAR LITOSFER
& ATMOSFER
1.PENGARUH PROSES YANG
TERJADI PADA LAPISAN LITOSFER.

Litosfer merupakan salah satu lapisan yang ada dalam


lingkungan kehidupan manusia, litosfer merupakan lapisan
bumi tempat kita berpijak. Oleh karena itu proses yang
terjadi di lapisan litosfer akan memberikan pengaruh bagi
kehidupan manusia dan mkhluk hidup di bumi. Bagi
manusia berpengaruh dengan kesehatan dan
permasalahan lingkungan.
• Keuntungan Vulkanisme bagi manusia antara lain sebagai berikut:
• Sumber mineral, misalnya timah, tembaga, marmer, belerang, batu
apung, dan sebagai tenaga panas bumi.
• Daerah pertanian, bermacam-macam perkebunan dibuka di lereng
gunung yang subur dengan iklim yang sejuk. Kesuburan tanah di
daerah lereng tersebut diperoleh dari produk gunung api yang telah
mengalami pelapukan
• Obyek wisata: keindahan panorama gunung api dengan kepunden
yang aktif dengan lembah-lembah yang curam, fumarol serta danau
kepunden yang sangat menarik.
• Kerugian Vulkanisme bagi manusia antara lain sebagai berikut:

• Letusan: Bahan letusan gunung berapi selalu menimpa perkampungan, tanah pertanian, dan
bangunan di sekitarnya sehingga selalu memakan korban materi, bahkan juga kadang jiwa manusia.
• Lahar: Aliran bahan letusan yang bercampur dengan air, akibatnya aliran tersebut berbentuk
lumpur. Lahar panas terjadi pada gunung berapi yang mempunyai kawah. Saat letusan terjadi,
bahan letusan langsung bercampur dengan air di danau kawah, kemudian mengalir ke daerah
sekitar dalam bentuk lumpur yang sangat panas. Lahar dingin berasal dari bahan letusan yang
sudah mengendap. Jika terjadi hujan lebat, bahan letusan tersebut dapat hanyut, yang merupakan
aliran lumpur yang sangat dingin.
• Awan panas: Bahan letusan yang keluar dari gunung api mempunyai suhu sangat tinggi, mencapai
ratusan derajat celcius. Akibatnya udara di sekitar letusan menjadi sangat panas. Udara tersebut
bercampur dengan debu dan abu. Udara panas yang bercampur dengan debu dan abu inilah yang
disebut awan panas. Awan panas ini sangat berbahaya karena benda yang tersentuh menjadi kering
atau bahkan hangus.
• Gelombang laut: letusan gunung berapi dapat menimbulkan gelombang laut yang sangat besar.
Gelombang laut tersebut dapat menimbulkan kerugian yang besar di daerah pantai.
2.Pengaruh Proses yang terjadi di lapisan
atmosfer.
• Atmosfer merupakan lapisan yang menyelubungi bumi, dimana
lapisan tersebut berupa udara dan gas. Segala bentuk proses atau
peristiwa yang terjadi pada lapisan Atmosfer akan memberikan
pengaruh bagi kehidupan manusia dan lingkungan. Akibat proses yang
terjadi pada atmosfer bagi manusia diantaranya akan mempengaruhi
kesehatan manusia.
• Pengaruh Proses Yang Terjadi di Lapisan Atmosfer
• Pengaruh terbesar bagi manusia dan kehidupan yang lain adalah dari
lapisan troposfer. Pada lapisan inilah cuaca selalu berubah. Dalam
atmosfer terdapat beberapa gejala alam, seperti hujan, angin, dan pasir,
serta beberapa parameter lain seperti suhu, kelembahan, dan tekanan
udara. Kelima hal tersebut selalu berubah setiap saat, kombinasi dari
kelima hal tersebut menentukan kondisi udara pada suatu saat di suatu
tempat yang dinamakan cuaca.
• Unsur utama cuaca adalah suhu udara, tekanan udara, kelembaban
udara, angin, dan curah hujan. Udara menjadi panas karena ada
penyinaran matahari. Suhu di permukaan matahari tercatat 6000o C,
karena jarak antara matahari dan bumi cukup jauh, yaitu sekitar
149.000.000 km. Sehingga kita masih dapat menikmati panas matahari
itu tanpa ada akibat yag membahayakan.
• a. Suhu Udara
• Dengan adanya pancaran matahari, yang menerima panas adalah permukaan bumi. Udara yang dilalui hampir
tidak menerima panas tersebut. Lapisan atmosfer yang paling bawah yang pertama kali mendapat panas dari
pemukaan bumi melalui sentuhan antara bumi dan udara. Panas dirambatkan secara berangsur dari lapisan
atmosfer paling bawah ke lapisan di atasnya. Itulah sebabnya lapisan atmosfer paling bawah lebih panas
daripada lapisan atasnya. Akan tetapi pada lapisan yang sangat tinggi udara menjadi lebih panas lagi, karena
pancaran langsung dari matahari tanpa halangan yang berarti dari lapisan atmosfer yang lebih tipis.
• Banyaknya panas matahari yang diterima permukaan bumi terutama dipengaruhi oleh:
• lamanya penyinaran matahari
• kemiringan sinar matahari
• keadaan awan
• keadaan permukaan bumi.
• Kombinasi dari keempat faktor di atas menyebabkan perbedaan suhu yang diterima oleh permukaan bumi dan
akibatnya menyebabkan perbedaan suhu udara di atasnya. Misalnya makin lama matahari memancarkan
sinarnya di suatu daerah, makin banyak panas yang diterima bagian bumi itu. Keadaan udara yang cerah
sepanjang hari akan lebih panas daripada hari itu berawan sejak pagi. Demikian juga jika datang cahaya
matahari di suatu tempat itu lebih tegak, maka panas yang diterima daerah itu lebih banyak daripada kalau
cahaya itu lebih miring.
• Keadaan permukaan bumi yaitu perbedaan warna batuan dan perbedaan sifat
darat dan laut. Batuan yang berwarna lebih cerah lebih cepat menerima dan melepas panas daripada batuan
yang berwarna gelap. Permukaan dapat lebih cepat menerima dan melepas panas daripada permukaan laut.
• b. Tekanan Udara
• Udara mempunyai tekanan, yang besarnya tekanan udara di permukaan laut adalah 1 atm. Besarnya
tekanan udara diukur dengan barometer. Barometer yang sering digunakan adalah barometer aneroid,
yaitu berometer yang tidak menggunakan bahan cair. Adapun barometer yang sekaligus dapat
digunakan untuk mengukur tinggi tempat disebut Actimeter.
• c. Kelembaban Udara
• Kelembaban udara dinamakan juga kebasahan udara yaitu kandungan uap air dalam udara. Uap air di
udara berasal dari hasil penguapan air di permukaan bumi, air tanah, atau air yang ada pada tumbuh-
tumbuhan. Kandungan uap air di udara berubah-ubah dan kemampuan udara memegang uap air juga
berbeda-beda. Jadi massa udara mempunyai batas maksimum dalam menampung sejumlah udara.
Batas maksimum tersebut ditentukan oleh suhu udara. Pada saat suhu mencapai batas maksimum
pengembunan mulai terjadi. Mula-mula terbentuk awan dan kabut, kemudia turun hujan.
• Ada dua macam kelembaban udara yaitu kelembaban mutlak dan kelembaban nisbi.
• Kelembaban mutlak yaitu bilangan yang menunjukkan besar uap air dalam satuan yang ada di dalam
1m3 udara. Di pantai mempunyai kelembaban mutlak yang tertinggi, karena berdekatan dengan sumber
penguapan, yaitu laut. Gurun terbentuk karena jauh dari permukaan air yang dapat memberikan uap.
• Kelembaban nisbi yaitu angka dalam % yang menunjukkan perbandingan antara banyaknya uap air yang
benar-benar dikandung udara pada suhu tertentu dengan jumlah uap air maksimum yang dapat
dikandung udara pada suhu yang sama.
• Kelembaban udara biasanya diukur dengan alat yang bernama higrometer.
• d. Angin
• Angin adalah gerakan udara di atas permukaan bumi. Pada umumnya angin bergerak horizontal
namun ada juga yang bergerak vertikal atau miring mengikuti lereng.
• e. Proses terjadinya Angin
• Penyebab terjadinya angin ialah perbedaan tekanan udara di dua wilayah yang berdekatan.
Perbedaan itu sebagai akibat dari perbedaan suhu udara dan inipun sebagai akibat dari perbedaan
pemanasan matahari. Angin bersifat meratakan tekanan udara. Makin besar perbedaan tekanan
udara, makin kencang angin yang terjadi. Arah dan kecepatan angin perlu diketahui karena
bermanfaat terutama untuk penerbangan dan perkiraan cuaca, selain itu juga bermanfaat untuk
membaca awan sehingga terjadi hujan, menghasilkan tenaga, seperti angin dan perahu layar.
• f. Curah Hujan
• Alat untuk mengukur curah hujan adalah penakar hujan. Penakar hujan biasanya terdiri atas gelas
ukur, dan alat pencatat hujan dilengkapi dengan alat pencatat jumlah curah hujan dalam jangka
waktu tertentu di suatu tempat. Bagaimana prinsip pencatatan alat tersebut? Pada waktu hujan
alat pengukur curah hujan diletakkan di lapangan terbuka, setelah hujan selesai
kita akan melihat sejumlah air di dalamnya. Tinggi air di dalam gelas ukur misalnya 20 mm ini
artinya genangan air hujan di daerah tempat hujan itu 20 mm, jika air hujan itu tidak meresap,
tidak mengalir, dan tidak menguap. Inilah prinsip pencatatan curah hujan.

Anda mungkin juga menyukai