Anda di halaman 1dari 21

MALPRAKTIK

Kadarusman, SH., M.Si


MALPRAKTIK

Secara harfiah “Mal” mempunyai arti “salah”


sedangkan “praktik” mempunyai arti “pelaksanaan’
atau “tindakan”

Berdasar Kamus Besar Bahasa Indonesia


Ternyata tidak terdapat kata Malpraktik dalam bhs
Indonesia, akan tetapi hal yg dimaksud memiliki
makna apabila kata “MALA” digabung dengan kata
‘PRAKTIK” sehingga bermakna CELAKA yang
diakibatkan dalam pelaksanaan pekerjaan (dokter,
pengacara, dsb)
Ellis dan Hartley (1998)

Malpraktik merupakan batasan yg spesifik dari


kelalaian (negligence) yg ditujukan kepada seseorang
yg telah terlatih atau berpendidikan yg menunjukkan
kinerjanya sesuai bidang tugas/ pekerjaannya.

Drs. CST. Kansil, SH


Arti Malpraktik adalah Praktik buruk atau kesalahan
dalam tindakan profesi.
Malpraktik Profesi Kedokteran

Dr. Zulkifli Muchtar

Malpraktik Profesi Kedokteran adalah setiap


kesalahan yang diperbuat oleh dokter karena
melakukan suatu pekerjaan dibawah standar yg
sebenarnya secara rata-rata dan masuk akal.
MALPRAKTIK
DAN KONSEKUENSI HUKUMNYA

Ada 3 macam Malpraktik


1. Malpraktik Kriminal (Criminal malpractice)
2. Malpraktik Sipil (Sivil malpractice)
3. Malpraktik Administratif
Malpraktik Kriminal

Malpraktik Kriminal (criminal malpractice)

Dinyatakan jika perbuatan tsb


memenuhi unsur aduan pidana, berupa :
1.Kesengajaan (intentional)
2.Kecerobohan (recklessness), atau
3.Kealpaan (negligence).
Contoh : Malpraktik kriminal yang bersifat
kesengajaan (intentional)

1. Melakukan eutanasia (aktif, pasif)


2. Melakukan abortus provokatus tanpa memenuhi
unsur hukum
3. Menerbitkan surat yg tidak benar kepada pasien
4. Membuka rahasia pasien tanpa alasan yang
memenuhi unsur hukum.
Contoh : Malpraktik kriminal yang bersifat
kecerobohan (recklessness)
1. Melakukan tindakan tanpa informed consent
2. Tidak membuat catatan rekam medik

Contoh : Malprektik kriminal yang ersifat kealpaan


(negkligince)

1. Kelalaian meninggalkan kasa dlm perut pasca


bedah
2. Kelalaian shg pasien mengalami luka atau
perdarahan primer meupun skunder atau bahkan
meninggal dunia
MALPRAKTIK SIPIL (Civil Malpractice)

Malpraktik Sipil dinyatakan jika tenaga kesehatan


tidak melakukan kewajibannya (wanprestasi),
yaitu tidak memberikan prestasinya sebagaimana
yg telah disepakati.
Beberapa tidakan yg dpt dikategorikan
MALPRAKTIK SIPIL (Civil Malpractice)

1. Tidak melakukan apa yg menurut kesepakatannya


dilakukan
2. Melakukan apa yg menurut kesepakatannya weajib
dilakukan, tetapi terlambat
3. Melakukan apa yg menurut kesepakatannya wajiub
dilakukan, tetapi tidak sempurna
4. Melakukan apa yg menurut kesepakatannya tidak
harus dilakuakn
MALPRAKTIK ADMINSITRASI

Malpraktik Administrasi terjadi jika petugas


melanggar hukum adminsitrasi negara

Contoh :

1.Menjalankan praktik tanpa ijin


2.Melakukan tindakan diluar lisensi atau ijin yg dimiliki
3.Melakukan praktik dg menggunakan ijin yg
kedaluwarsa
Dalam Hukum Pidana dikategorikan MALPRAKTIK
apabila memenuhi beberapa unsur : unsur

1. Ada penyimpangan dari Standar Profesi


2. Didapat kelalaian/ kekurang hati-hatian
3. Ada hubungan sebab akibat
PERTANGGUNG JAWABAN SECARA YURIDIS
TIDAK BERTENTANGAN DG HUKUM,
Apabila dipenuhi syarat-syarat :

Tindakan yang dilakukan harus :


1. Berdasarkan pada indikasi medis
2. Menurut ilmunya
3. Berpedoman pada Standar Operasional Prosedur
(SOP), Standar pelayanan, Standar Profesi, dan
Kode Etik
4. Persetujuan pasien/ keluarganya (informed
Consent)
Bentuk persetujuan pasien/keluarganya (Informed
Consent) sebagaimana dimaksud angka 3 tersebut

1. TERSIRAT ATAU DIANGGAP TELAH DIBERIKAN


(IMPLIED CONSENT)
a. Keadaan normal
b. Keadaan darurat (emergency)

2. DINYATAKAN (EXPRESSED CONSENT)


a. Lisan
b. Tulisan
IMPLIED CONSENT
Adalah persetujuan yg diberikan pasien secara
tersirat, tanpa pernyataan tegas

EXPRESSED CONSENT
Adalah persetujuan yg dinyatakan secara lisan
atau tulisan, bila yg dilakukan lebih dari prosedur
pemeriksaan dan tindakan biasa
Permenkes No. 585 tahun 1989, (pasal 4 ayat 1)
menyebutkan bahwa informasi tindakan medis
harus diberikan kepada pasien baik diminta atau
tidak

Informasi yg diberikan mencakup keuntungan dan


kerugian dari tindakan yg akan dilakukan, baik
tindakan diagnostik maupun teraupiutik
Pasal 1338 KUH Perdata

Semua persetujuan yg dibuat secara sah berlaku


sbg UU bagi mereka yg membuatnya
Persetujuan itu tidak bisa ditarik kembali selain dg
sepakat kedua belah pihak atau alasan-2 yg oleh
UU dinyatakan cukup untuk itu
Persetujuan harus dilakukan dg itikad baik
Akibat “persetujuan” yag merupakan “perjanjian”
ini akan terjadi “perikatan” antara kedua pihak
(dokter dan pasien/keluarga pasien).
“Perikatan” adalah hubungan hukum antara dua
orang atau lebih, dimana pihak yg satu berhak
menuntut sesuatu dari pihak yg lain, sedangkan
pihak yg lain itu berkewajiban memenuhi tuntutan
itu”
Berdasar KUHP pasal 1320, Syarat sahnya
persetujuan (perjanian) informed consent

1. SEPAKAT MEREKA YG MENGIKATKAN DIRI


2. CAKAPUNTUK MEMBUAT PERIKATAN
3. SUATU HAL TERTENTU
4. SUATU SEBAB YG HALAL
ASPEK HUKUM PIDANA TINDAK MALPRAKTEK

GUWANDI : Terdapat Malpraktik, apabila :


1. Ada tindakan/ sikap dokter yg :
a. Bertentangan dg etika atau moral
b. Bertentangan dengan hukum
c. Bertentangan dg standar profesi medik (SPM)
d. Kurang pengetahuan atau ketinggalan ilmu npd
bidangnya yg berlaku umum

2. Adanya kelalaian, kurang hati-hati atau


kesalahan yg besar (culpa lata)

Anda mungkin juga menyukai