Anda di halaman 1dari 43

BAHASA INDONESIA

MKU009
PARAGRAF
Paragraf

Definisi paragraf Ciri-ciri Paragraf


Paragraf
 Paragraf adalah rangkaian dari beberapa kalimat yang saling
berhubungan dan saling berkaitan dalam satu kesatuan dan
terkait oleh satu pikiran utama sebagai pengendali.

 Klasifikasi kalimat dalam paragraf

1) kalimat topik
2) kalimat penjelas
Kalimat Topik
 Kalimat topik atau kalimat utama adalah kalimat
yang berisi gagasan utama/inti dari paragraf.

 Ciri-ciri kalimat topik :


1) mengandung permasalahan
2) Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri
sendiri
3) Mempunyai arti cukup jelas.
Kalimat Penjelas
 Kalimat penjelas atau kalimat pendukung Kalimat penjelas
adalah kalimat yang memberikan penjelasan tambahan atau
detail rincian dari kalimat pokok suatu paragraf
 Ciri-ciri kalimat penjelas :

1) Kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri


2) Arti kalimat baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain
dalam paragraf,
3) Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang
mendukung kalimat topik.
Cara Kalimat-kalimat Penjelas Menjelaskan
Kalimat Topik
Dengan ulangan, yaitu mengulang balik pikiran utama.
Dengan pembedaan, yaitu dengan menunjukkan
maksud yang dikandung oleh pikiran utama dan
menyatakan apa yang tidak terkandung oleh pikiran
utama.
Dengan contoh, yaitu dengan menambahkan contoh
yang sesuai dengan permasalahan yang diusung ide
pokok paragraf.
Dengan pembenaran, yaitu dengan menambahkan
alasan-alasan untuk mendukung ide pokok
Fungsi Paragraf
- Menandai peralihan gagasan pada karangan yang berisi
beberapa paragraf;
- Memudahkan penulis dalam menyusun gagasannya dan
memudahkan pembaca dalam memahami isi tulisan;
- Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam
satuan-satuan unit pikiran yang lebih;
- Memberi bentuk pada gagasan dan perasaan ke dalam
bentuk tertulis yang tersusun secara logis dalam
serangkaian kalimat yang menyatu.
Syarat Paragraf yang Baik
• Paragraf yang baik mengandung unsur-unsur
yang saling berkaitan dan saling mendukung
satu sama lain.
• Agar kesatuan paragraf terjaga, sebuah
paragraf harus berisi satu pikiran utama.
• Paragraf yang baik harus memiliki kepadauan
makna (koheren) dan kepaduan bentuk
Kohesif)
Kepaduan Makna (Koheren)
• Suatu paragraf dapat dikatakan koheren
apabila dalam satu paragraf memiliki
kekompakan antar satu kalimat dengan
kalimat lainnya dalam mendukung satu
kalimat utama.
Kepaduan Bentuk (Kohesif)
• Paragraf yang baik tidak hanya didukung oleh
kalimat-kalimat yang saling berkaitan satu sama
lain, tetapi menggunakan kata yang padu dan logis.
• Sebuah paragraf mungkin memenuhi syarat
koheren, tetapi belum tentu kohesif.
• Kepaduan sebuah paragraf dapat dibangun melalui
upaya berikut : a) repetisi atau pengulangan kata
kunci, b) kata ganti, c) kata transisi, dan d) struktur
paralel
Repetisi atau Pengulangan Kata Kunci

• Sebuah paragraf mengandung satu objek yang


dipermasalahkan.
• Kata kunci akan menjadi penghubung
antarkalimat dalam sebuah paragraf.
• Kata kunci dapat diulang pada kalimat
pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.
• Penyebutan kata kunci dapat berupa kata yang
sama atau persamaan kata.
Kata Ganti
• Sebuah kata yang telah disebutkan pada kalimat bpertama
dapat disebutkan kembali pada kalimat berikutnya dengan
menggunakan kata ganti .
Contoh :
Pemilu presiden (pilpres) telah memasuki fase debat
antarkandidat. Momentum ini merupakan kesempatan bagi
masyarakat untuk mendalami visi, misi, dan program dua
pasangan capres-cawapres. Selain itu, ini juga menjadi sarana
untuk mencermati sisi personal masing-masing kandidat
untuk mengukur kapasitas, integritas, serta kepercayaan diri
sebagai calon pemimpin negeri ini lima tahun mendatang.
Kata Transisi
• Kata transisi adalah kata penghubung yang
menyatakan adanya hubungan intrakalimat
maupun antarkalimat.
• Fungs kata transisi dapat memadukan seluruh
kalimat sehingga menjadi padu dan utuh.
• Jenis-jenis kata transisi sebagai berikut:
Jenis-jenis Kata Transisi
• Sebab-akibat : karena, sebab, oleh karena itu, oleh sebab itu,
akibatnya, penyebabnya, dampaknya.
• Hasil, akibat : hasilnya akibatnya, dampaknya, jadi, sehingga, akhirnya.
• Pertentangan : namun, tetapi, sebaliknya, kebalikan daripada itu,
meskipun demikian, walaupun demikian.
• Waktu : pada saat, ketika.
• Syarat : apabila, kalau, jika, jikalau.
• Penegasan : jadi, degan demikian, jelaslah bahwa.
• Gabungan : dan, serta.
• Urutan : awalnya, akhirnya, pertama, kedua, sesudah itu, selanjutnya,
berikutnya.
• Tambahan informasi : selain itu, di samping itu, dengan kata lain.
Kata Transisi
Contoh :
Selama hampir 10 tahun terakhir, pro dan kontra terhadap
produksi dan peredaran rokok terus mencuat. Penyebabnya,
pemerintag pusat tak serius membuat aturan yang
membatasi peredaran rokok apalagi menegakkannya. Aturan
yang ada sangat permisif, sehingga peredaran rokok semakin
marak. Dampaknya, tentu saja perusahaan rokok mengeruk
banyak keuntungan, termasuk pihak asing yang menguasai
saham perusahaan rokok di Indonesia. Sebaliknya, semakin
banyak orang sakit karena terpapar asap rokok dan biaya
pengobatannya pun terus meningkat,
Struktur paralel
• Paragraf yang padu mengandung bentuk-
bentuk yang sejajar, bentuk yang sama,
struktur kalimat yang sama, pengulangan
bentuk kata, atau kalimat yang sama.
Struktur Paralel
Contoh :
Pemberantasan korupsi selayaknya sudah menjadi agenda utama
bagi para capres dan cawapres yang akan bertarung pada Pemilu
2014. Praktik perampokan harta rakyat ini sudah berada pada
stadiun sangat mengkhawatirkan. Calon pemimpin nanti harus
memiliki perangkat yang jitu untuk menekan, menjerat hingga
memutus mata rantai korupsi di Indonesia. Isu tentang
pemberantasan korupsi ini memang sudah menjadi isu andalan
para calon pemimpin di tingkat daerah, provinsi hingga negara.
Pengedepanan isu ini tentu bukan tidak ada alasannya. Program
pemberantasan korupsi menjadi agenda yang sangat bdinantikan
rakyat.
Jenis-jenis Paragraf

Stuktur Isi

Penalaran
Paragraf berdasarkan Struktur
1. Paragraf Pengantar
Paragraf pengantar dalam sebuah karya ilmiah berfungsi mengantarkan pembaca kepada isi karya tulis. mbuka

2. Paragraf pengembang/penghubung
Paragraf pengembang adalah paragraf yang fungsinya menerangkan atau menguraikan gagasan pokok karangan.

3. Paragraf Penutup
Bagian penutup dalam tulisan berfungsi untuk memberi simpulan, mengingatkan pentingnya gagasan utama dalam sebuah tulisan. Untuk itu, dalam bagian penutup selain memberi isyarat
akhir sebuah tulisan, juga memberi tekanan pada gagasan utama dalam tulisan tersebut.
Paragraf berdasarkan Isi

Argument
Narasi
asi

Deskripsi

Eksposisi

Persuasi
Narasi
 Narasi adalah jenis karangan yang isinya
mengisahkan kehidupan seseorang.
 Ciri utama paragraf narasi adalah adanya
peristiwa atau kejadian, baik yang benar-benar
terjadi atau berupa imajinasi maupun
gabungan keduanya, yang dirangkai dalam
urutan waktu.
Contoh Paragraf Narasi
Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie
merupakan salah seorang tokoh panutan dan menjadi kebanggaan
bagi banyak orang di Indonesia. Presiden ketiga Republik Indonesia
itu dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni
1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara,
pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini
Puspowardojo. Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie
pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra, yaitu Ilham
Akbar dan Thareq Kemal. Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-
saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang pada
prinsip telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang
punya kegemaran menunggang kuda dan membaca ini dikenal sangat
cerdas sejak masih duduk di sekolah dasar.
Deskripsi
 Paragraf yang isinya menggambarkan keadaan
sesuatu atau suasana tertentu, atau yang isinya
membeberkan hal orang, benda, keadaan, sifat,
atau keadaan tertentu.
 Untuk memberikan gambaran tentang sesuatu,
biasanya penulis merinci sesuatu itu secara
lengkap dan cermat. Dengan membaca rincian
yang lengkap dan cermat, pembaca memperoleh
gambaran tentang keadaan atau sosok sesuatu.
Contoh Paragraf Deskripsi
Pantai Wediombo terletak di Kecamatan Girisobo,
Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pantai ini berjarak 70 km atau dua jam perjalanan dari
pusat Kota Yogyakarta. Di kanan kiri pantai landai yang
berpasir putih ini, kita dapat melihat gugusan bukit kapur
yang berwarna hijau ditumbuhi lumut. Namun yang perlu
diperhatikan, pantai ini memiliki ombak yang cukup besar
sehingga wisatawan dilarang berenang di pantai ini karena
sangat berbahaya.
Eksposisi
 Bahasa Latin: exponere: membentangkan,
memaparkan) adalah paragraf yang berisi
pemaparan sesuatu sehingga pembaca
memperoleh wawasan atau pengetahuan
yang disampaikan oleh penulis.
 Untuk mengonkretkan pemaparannya,
penulis mengemukakan contoh-contoh,
bukti-bukti, atau proses sesuatu yang
dikemukakannya.
Contoh Paragraf Eksposisi
Terapi ozon adalah pengobatan suatu penyakit dengan
cara memasukkan oksigen, urni, dan ozon berenergi tinggi
ke dalam tubuh melalui darah. Terapi ozon merupakan
terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk
menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun sebagai
pencegah penyakit.
Argumentasi
• (bahasa Latin: arguere: membuktikan,
meyakinkan seseorang; argumentatio:
pembuktian) adalah paragraf yang isinya
meyakinkan pembaca dengan mengemukakan
bukti-bukti konkret atau fakta-fakta yang konkret.
• Dengan menyampaikan bukti-bukti atau fakta
sesuatu yang dikemukakan, diharapkan
pembaca meyakini pernyataan penulis.
Contoh Paragraf Argumentasi
Memilih SMA tanpa pertimbangan yang matang hanya akan
menambah pengangguran karena pelajaran di SMA tidak
memberi bekal bekerja. Menurut Iskandar, sudah saatnya
masyarakat mengubah paradigma agar lulusan SMP tidak latah
masuk SMA. Kalau memang lebih berbakat pada jalur profesi,
sebaiknya lulusan SMP memilih SMK. Dia mengingatkan
sejumlah risiko bagi lulusan SMP yang sembarangan
melanjutkan sekolah. Misalnya, lulusan SMP yang tidak
mempunyai potensi bakat-minat ke jalur akademik sampai
perguruan tinggi, tetapi memaksakan diri masuk SMA, dia tidak
akan lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di SMA.
Namun, tanpa lulus UAN mustahil bisa sampai perguruan
tinggi.
Persuasi
(bahasa Latin: persuadere: meyakinkan
seseorang; membujuk; persuatio: peyakinan;
bujukan) adalah paragraf yang isinya
mempengaruhi atau membujuk pembacanya
untuk mengikuti apa yang disarankan oleh
penulisnya.
Contoh Paragraf Persuasi
Pencemaran Sungai Ciliwung sudah sangat parah dan
dapat dikategorikan sebagai pencemaran tingkat berat.
Rumah tangga merupakan penyumbang terbesar sampah
di Sungai Ciliwung. Jika kondisi ini terus berlanjut,
sejumlah daerah yang menggantungkan sumber air dari
Sungai Ciliwung dikhawatirkan akan mengalami krisis.
Untuk itu, kesadaran untuk menjaga lingkungan perlu
ditanamkan secara kuat kepada masyarakat. Jika
lingkungan terjaga, kita jugalah yang akan diuntungkan.
Paragraf berdasarkan Penalaran

Paragraf Deduktif-
Paragraf Deduktif Paragraf Induktif
Induktif
Paragraf Deduktif
• Paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf dan dilengkapi
dengan kalimat penjelas sebagai pelengkapnya.
Contoh:
Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga
kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai,
terampil, dan berkepribadian. Tenaga kerja yang pandai adalah
tenaga kerja yang mempunyai kemampuan akademis memadai
sesuai dengan disiplin ilmu tertentu. Terampil artinya mampu
menerapkan kemampuan akademis yang dimiliki disertai kemampuan
pendukung yang sesuai untuk diterapkan agar diperoleh hasil
maksimal. Sementara itu, tenaga kerja yang berkepribadian adalah
tenaga kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin, dan jujur.
Paragraf Induktif
• Paragraf yang kalimat uatamanya terletak di akhir kalimat dan
kalimat penjelasnya terletak di awal paragraf.
Contoh:
Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang
indah untuk bumi. Beberapa kota disulap dengan
nuansa putih, menghasilkan pemandangan cantik dan
memikat bagi penikmat keindahan. Hawa dinginnya
semakin hari menggigit kawasan-kawasan yang
beriklim subtropis dan sedang ini. Inilah musim dingin
yang terjadi di negeri matahari terbit.
Paragraf Deduktif-Induktif
• Kalimat utama berada di awal dan ditegaskan kembali pada akhir paragraf.
Menyatakan dari hal yang umum (luas) ke hal yang khusus dan ditegaskan
kembali pada hal yang umum (luas).

Contoh:
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol merupakan
faktor risiko yang paling besar yang menyebabkan seseorang terserang
penyakit jantung koroner. Hampir 80% penderita jantung koroner di
Eropa disebabkan kadar kolesterol dalam tubuh yang tinggi. Bahkan, di
Amerika hampir 90% penderita jantung koroner disebabkan penderita
makan makanan yang berkadar kolesterol tinggi. Begitu juga di Asia,
sebagian besar penderita jantung koroner disebabkan oleh pola makan
yang banyak mengandung kolesterol. Dengan demikian, kolesterol
merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.
Teknik Pengembangan Paragraf

Paragraf definisi Paragraf contoh Paragraf perbandingan

Paragraf proses

Paragraf sebab
Paragraf klasifikasi
akibat

Paragraf analogi
Teknik Definisi
• Ide pokok yang terdapat pada paragraf merupakan suatu definisi
yang terdapat pada bagian awal.

Contoh :
Loyalitas pelanggan adalah suatu sikap dan perilaku seseorang
untuk tetap bertahan dalam membeli sesuatu pada toko yang
diyakininya sebagai toko yang dapat dipercaya, baik tentang harga
maupun kulitas barang. Meskipun banyak toko baru yang
bermunculan, ia tetap menjadi pelanggan yang setia pada toko itu.
Betapapun gencarnya usaha pemasaran yang dilakukan oleh
perusahaan lain, keyakinannya tidak goyah terhadap toko yang
dilangganinya.
Teknik Contoh
• Ide pokok paragraf dikembangkan dengan menggunakan contoh
yang terdapat pada wal kalimat.

Contoh:
Perubahan telah terjadi pada industri tradisional. Berbagai jenis
peralatan produk harus seperti mesin potong, mesin pres, mesin
bor, mesin bubut, mesin las kini telah meningkat kapasitasnya
dengan berlipat ganda. Kapasitas mesin potong pada industri
modern telah meningkat jumlahnya sebanyakribuan kali lipat
selama 1900-an. Hal ini dimungkinkan karena telah ditemukannya
logam yang tetap keras meskipun dioperasikan dalam kecepatan
tinggi.
Teknik Perbandingan
• Pengembangan paragraf dengan cara perbandingan biasanya
menggunakan ungkapan seperti dengan, seperti halnya, demikian
juga, sama dengan, sejalan dengan, akan tetapi, sedangkan, dan
sementara itu.

Contoh
Seruan “Kiri!” seorang penumpang angkot akan turun dari mobil yang
ditumpanginya, misalnya di Bandung, mungkin tidak lazim di beberapa
daerah lain seperti Manado, ataupun Gorontalo, yang membuat para
penumpang serempak menengok ke kiri. Seperti halnya di Bandung, di
Jakarta juga menggunakan seruan “Kiri” untuk menghentikan angkot. Akan
tetapi, di Manado kata yang diserukan, yaitu ”Muka”. Sementara itu, seruan “
Minggir!”, lazim digunakan di daerah Lampung.
Teknik Analogi
• Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang
dijelaskan dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau
kemiripan. Biasanya pengembangan analogi dilakukan dengan
bantuan kiasan. Kata-kata yang digunakan, yaitu ibarat,
seperti, dan bagaikan.

Contoh
Dalam penanganan Poso kita memang diingatkan bahwa
penangannya tidaklah mudah. Ibaratnya kita diminta untuk
memegang telur. Kalau terlalu keras memegangnya, telur itu
akan pecah, tetapi terlalu longgar juga akan pecah karena akan
terlepas dari tangan.
Teknik Sebab-Akibat
• Pengembangan paragraf dengan cara ini dilakukan jika menerangkan
suatu kejadian, baik dari segi sebab maupun dari segi akibat.
Ungkapan yang digunakan, yaitu padahal, akibatnya, oleh karena itu
dan karena.

Contoh :
Banyak sekali kasus penebangan hutan liar yang terjadi dalam 10 tahun
belakangan. Pemerintah sudah mengeluarkan berbagai aturan untuk
menghukum para penebang liar. Namun, faktanya penebangan liar terus
terjadi sehingga merugikan banyak pihak. Akibat dari penebangan liar itu
tanah tidak mampu menyerap air dengan baik dan juga tanah tidak ada
lagi yang mengikat. Oleh karena itu, tiap datang musim hutan selalu
terjadi bencana banjir dan juga tanah longsor.
Teknik Klasifikasi
• Cara klasifikasi adalah pengembangan paragraf melalui
pengelompokkan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Kata-kata
yang lazim digunakan, yaitu dibagi menjadi, digolongkan
menjadi, terbagi menjadi, dan diklasifikasikan.
Contoh:
Penyelidikan tentang temperamen watak manusia telah
dilakukan sejak dahulu kala. Hippo Crates dan Galenus
mengemukakan bahwa manusia dapat dibagi menjadi
empat golongan menurut keadaan zat-zat cair yang ada di
dalam tubuhnya.
Teknik Proses
Contoh :
Sebagai suatu fungsi penyediaan jasa, akuntansi
merupakan sumber informasi keuangan yang bersifat
kuantitaif kepada berbagai pihak yang berkepentingan.
Sebagai suatu sistem informasi, petugas akuntansi
(akuntan) melaksanakan pengumpulan dan
pengolahan data keuangan perusshaan. Perusahaan
harus selalu mengikuti perkembangan data akuntansi
sehari-hari. Hal ini perlu dilakukan sebagai pedoman
untuk membuat keputusan.
Latihan
1. Penalaran induktif, teknik sebab akibat, topik
Daerah kumuh di Jakarta.
2. Penalaran deduktif, teknik klasifikasi, topik
Perkembangan teknologi .
3. Penalaran campuran, teknik definisi, topik
sesuai dengan bidang Anda.

Anda mungkin juga menyukai