Anda di halaman 1dari 35

HUKUM PERIKATAN/

VERBINTENIS RECHT

OLEH

ANJAR SRI CIPTORUKMI NUGRAHENI


HUKUM PERIKATAN/ VERBINTENIS RECHT

• Pengertian Perikatan tdk dijumpai dlm KUH Pdt shg


doktrin y mencoba memberi pengertian:
1. Hal y mengikat antara org y satu & org
yg lain (Abdulkadir M., 2000: 198)
2. Hubungan hukum mengenai harta
kekayaan y tjd atr deb & kreditur
3. Hub hk atr 2 pihak y menimbulkan h & k atas
suatu prestasi (Sudikno Mertokusumo)
Pengaturan: Buku 3 KUH Pdt, 18 Bab (sejak
1950 stlh bab 7 ada bab 7a, jd ada 19 bab) :
- Umum: Bab 1, 2 dan 4
- Khusus: Bab 3 , 5 s/d 18
Prestasi
• Pengertian:
Obyek perikatan
• Dasar Hukum: Ps 1234 KUH Pdt
• Macam:
1. Menyerahkan sesuatu
2. Berbuat sesuatu
3. Tidak berbuat sesuatu
• Sifat prestasi:
1. Harus sudah tertentu
2. Harus mungkin
3. Harus diperbolehkan
4. Harus ada manfaat/bermakna bagi
kreditur
5. Terdiri dari 1/lebih perbuatan
Wanprestasi
• Pengertian: Tidak terlaksananya prestasi,
karena (1)kesalahan debitur baik karena
kesengajaan atau kelalaian atau (2)
overmacht.
• Bentuk-bentuk wanprestasi:
1. Debitur tdk melaksanakan prestasi sama
sekali
2. Debitur berprestasi ttp tdk tepat waktu
3. Debitur berprestasi ttp tdk baik
• Tata cara menyatakan debitur wanprestasi:
1. sommatie: Peringatan tertulis dr kreditur
kpd debitur scr resmi mll P N
2. Ingebreke Stelling: Peringatan kreditur
kpd debitur tdk mll PN
• Isi Peringatan:
1. Teguran kreditur spy debitur sgr melaks
prestasi
2. Dasar teguran
• Peringatan tdk perlu dilakukan jk:
1. adanya fataal termijn: ketent batas waktu
dlm perj (Ps 1238 KUH Pdt)
2. Jk prestasi berupa tdk berbuat sesuatu
3. Jk debitur mengakui dirinya wanprestasi
• Akibat hk bg debitur y wanprestasi
1. Pemenuhan/pembatalan prestasi
2. Pemenuhan/pembatalan prestasi dan
ganti rugi
3. Ganti rugi
Ganti Rugi
• Dasar hukum: Ps 1243-1252 KUH Pdt
• Wujud ganti rugi:
1. Biaya (Kosten)
2. Kerugian (Schaden)
3. Bunga (Interesen)
Yurisprudensi: kasus kedung ombo
Dimungkinkan kerugian immateril
Hal-hal yang dapat membebaskan debitur
dari gugatan wanprestasi
1. Mengajukan adanya keadaan memaksa
(overmacht)
2. Mengajukan bahwa kreditur sendiri
sebelumnya telah lalai (exceptio non
adempleti contractus)
3. Mengajukan bahwa kreditur telah
melepaskan haknya untuk menuntut ganti
rugi (rechtverwerking)
Overmacht/Keadaan Memaksa
/Keadaan Kahar/Force Majeur
• Pengertian: Keadaan tdk dipenuhinya prestasi
o debitur krn tjd perist y tdk dpt diketahui a
tdk dpt diduga akan tjd ketika membuat
perikatan
• Macam overmacht:
1. Overmacht y bersif mutlak:
Suatu overmacht shg perikatan bgmnpun
tdkmungkin bisa dilaksanakan
2. Overmacht y bersif relatif/nisbi:
Suatu overmacht shg perikatan hy dpt
dilaks dg pengorbanan deb y sgt besar
shg tdk sepantasnya kred menuntut
pemenuhan prestasi tsb
Ukuran u menetapkan sif memaksa O nisbi:
1. Ukuran obyektif: semua org dlm kead tsb tdk
dpt melaks prestasi. Ex. Ada larangan
pemerintah
2. Ukuran subyektif: org ttn krn hal2 y melekat pd
org ybs shg dlm kead tsb tdk dpt melaks prestasi
Ex. Deb sakit
• Overmacht dlm hubnya dg pelaks perj:
1. O lengkap
: O y menyebabkan sel perj tdk dpt dilaks
2. O sebagian
: O y menyebabkan sebag perj tdk dpt
dilaks
3. O tetap
: O y menyebabkan suatu perj terus menerus
tdk dpt dilaksanakan
4. O sementara
: O y menyebabkan suatu perj tertunda u dilaks.
RISIKO
• Pengertian: kerugian y hrs ditanggung apabila
terjadi overmacht
• Beban risiko:
- pada perjanjian sepihak:
risiko ditanggung kreditur
- pada perjanjian timbal balik:
risiko ditanggung pemilik barang
Jenis/Macam Perikatan
• Menurut UU • Menurut Ilmu Penget
1. Perikatan bersyarat 1. Mnr isi dr prestasi:
2. Perikatan dg ketetapan a. P pos & neg
waktu b. P sepintas lalu &
3. Perikatan manasuka berkelanjutan
4. Perikatan tanggung c. P alternatif
menanggung d. P fakultatif
5. Perikatan y dpt dibagi & e. P generik & spesifik
tdk dpt dibagi
f. P y dpt dibagi & tdk
6. Perikatan dg ancaman
hukuman dpt dibagi
2. Mnr subyeknya
a. P tanggung
menanggung
b. P pokok &
tambahan
3. Mnr mulai berlaku &
berakhirny
a. P bersyarat
b. P dg ketetapan
waktu
Sumber-Sumber Perikatan
Berdasar Pasal 1233:
1. Perjanjian (obligatio ex contractu)
2. Undang-Undang (obligatio ex lege)
Berdasar fakta hukum
3. Putusan hakim

Bukan perikatan perdata:


Perjanjian Moral/alamiah/wajar (asas moral: suatu
perbuatan sukarela dari seseorang, tdk dpt menuntut hak
baginya u menggugat kontraprestasi dr pihak lain)
Moral: Ps 1357 (2) KUH Pdt
• Pengertian luas (HR 12 Maret 1926), bhw yg dianggap perikatan
alamiah/moral ada 3:
1. Perikatan yg bdsr kekt UU a kehendak para pihak , sejak
semula tdk mpy hak penuntutan
ex. Ps 1788: utang krn perjudian
2. Perikatan dr moral y sifatnya mendesak
ex. Org y menemukan dompet seseorg kmd
mengembalikannya, tdk bisa menuntut si pemilik dompet u
membayar kpdnya sjml uang
3. Perikatan y semula perikatan perdata kmd krn verjaring mjd
perikatan moral
ex. Ps 1967 s/d Ps 1975
Putusan Hakim
• Yang dimaksud adalah putusan hakim yang sudah
mempunyai kekuatan hukum tetap (viterlijke
gewijsde) bukan voorlopige gewijsde

• Putusan hakim mengikat para pihak dan pihak


ketiga yang mendapat keuntungan dari putusan itu

• Merupakan sumber perikatan krn menimbulkan


kewajiban pd seseorg u memenuhi suatu prestasi
Perjanjian
• Pengertian (Ps 1313 KUH Pdt)
: suatu perbuatan dg mana satu org /lebih
mengikatkan dirinya thd satu org/lebih
lainnya.
• Diperbaiki doktrin:
: Suatu persetujuan dg mana dua org/lebih
slg mengikatkan diri u melaksanakan suatu
hal mengenai harta kekayaan
SYARAT SAH PERJANJIAN
Dasar Hukum : Ps 1320 KUH Perdata
1. Sepakat mereka yg mengikatkan dirinya
2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan
3. Suatu hal tertentu: hy brg y dpt diperdag
(1332), brg hrs ttn jenisnya (1333)
4. Suatu causa yang halal: causa tanpa sebab,
causa palsu, causa terlarang (1335)

21
SAAT TERJADINYA PERJANJIAN

KONSENSUAL
Perikatan y bersumber dr UU
• Macam:
1. P y bersumber dr UU melulu (saja)
ex: kelahiran , kematian
2. P y bersumber dr UU & perbuatan sb hk
a. Perbuatan y sesuai UU
1) Zaakwarneming (Penyelenggaraan
kepentingan)
2) onverschuldige betaling
(pembayaran tanpa hutang)
b. Perbuatan melanggar hukum
(onrechtmatige daad)
2.a.1. Zaakwarneming
• Dasar hukum : Ps 1354 KUH Perdata
• Pengertian:suatu perbuatan dimana seseorang
dg sukarela & tanpa mendpt perintah,
mengurus kepentingan (urusan) org lain dg a
tanpa sepengetahuan org itu.
• Yang melakukan pengurusan dsbt:
zaakwarnemer / gestor
Y mpy kepentingan dsbt dominus
• Unsur-unsur penyelenggaraan kepentingan
1. Perbuatan dilakukan dg sukarela
2. Tanpa mendapat perintah/kuasa
3. Mewakili urusan orang lain
4. Dengan a tanpa sepengetahuan orang itu
5. Wajib meneruskan dan menyelesaikan
urusan itu
6. Bertindak menurut hukum
• Hak dan kewajiban zaakwarnemeer
1. Wajib meneruskan pengurusan sampai dominus
a ahli warisnya mengoper pengurusan tsb
2. Wajib memikul biaya pengurusan
3. Berhak mendapat penggantian atas segala biaya
pengurusan( mpy hak retensi).
Tuntutan zaakwarnemeer: Actio contraria
• Hak dan kewajiban dominus
1. Wajib memenuhi perikatan yg dibuat
zaakwarnemeer atas namanya
2. Wajib mengganti biaya
3. Berhak mdpt keringanan pembayaran krn
kesalahan zaakwarnemeer
Tuntutan dominus: Actio directa
Perbandingan zaakwarneming dan lastgeving

• Zaakwarneming
• Lastgeving
1. Timbul krn UU
1. Timbul karena
2. Tdk berhenti jk
perjanjian
dominus meninggal
2. Berhenti jk y
dunia
memberi kuasa
3. Tdk mengenal upah
meninggal dunia
krn dilakukan scr
3. Penerima kuasa
sukarela
berhak atas upah
krn diperjanjikan
2.a.2. Pembayaran tanpa hutang
• Dasar hukum: 1359 KUH Pdt
• Ps tsb memberikan hak kpd org y tlh
membayar itu u menuntut kembali apa y tlh
dibayar & org y menerima pembayaran wajib
u mengembalikan
ex. Restitusi pajak
• Tuntutan itu dsbt “conditio indebiti”
2.b. Onrechtmatige daad
• Dasar hukum: Ps 1365 KUH Pdt
“Tiap perbuatan melawan hukum y
menimbulkan kerugian pd org lain
mewajibkan org y bersalah menimbulkan
kerugian itu u mengganti kerugian tsb”
• Unsur Pasal 1365 KUH Perdata
1. Perbuatan itu hrs melawan hukum
2. Hrs menimbulkan kerugian
3. Hrs dilakukan dg kesalahan
4. Antara perbuatan dan kerugian ada hub
kausal
• Perbuatan itu hrs melawan hukum
- Mencakup berbuat dan tidak berbuat
- Sebelum 1919
“ suatu perbuatan y melanggar hak org lain a jk org itu
berbuat bertentangan dg kewajiban hknya sendiri”.
kasus: kran ledeng Zutphen(Zutphense Waterleiding)
- Setelah 1919
“berbuat a tdk berbuat y melanggar hak org lain, a
bertentangan dg kewajiban hk org y berbuat itu sendiri
a bertentangan dg kesusilaan a sikap hati2 sbgmn
patutnya dlm lalu lintas masy, thd a barang2 org lain”
kasus: Lindenbaum-Cohen
• Kerugian
analog dg kerugian pd wanprestasi

• Kesalahan
- berbeda dg hk pidana
- meliputi sengaja – tidak sengaja/lalai
• Hubungan kausal
Ada 2 teori:
1. Teori Conditio Sine Qua Non dr Von Buri:
Suatu hal adl sebab dr akibat, apabila akibat
itu tdk akan tjd jk sebab itu tdk ada. Jd teori ini
mengenal byk sebab dr suatu akibat.
2. Teori Adequate Veroorzaking dr Von Kries
Suatu hal baru dpt dinamakan sebab dr suatu
akibat apabila mnr pengalaman masy dpt
diduga, bhw sebab itu akan diikuti o akibat tsb.
Hapusnya perikatan Pasal 1381

1. Pembayaran (1382-1403)
2. Penawaran pembayaran tunai diikuti dg
penyimpanan /penitipan (1404)
3. Pembaharuan utang
4. Perjumpaan utang
5. Percampuran utang
6. Pembebasan utang
7. Musnahnya barang y terutang
8. Kebatalan/pembatalan
9. Berlakunya syarat batal
10. Lewat waktu
TERIMAKASIH

Selesai …..file ini

Anda mungkin juga menyukai