Anda di halaman 1dari 97

Kok Berdarah Lagi?

Erian Setiawan
405110109
LO. 1

Definisi Hemostasis,
fibrinolisis
Hemostasis
Proses kompleks yang berlangsung
Haima  darah terus menerus dalam mencegah
Stasis  berhenti kehilangan darah secara spontan,
serta menghentikan perdarahan
akibat kerusakan sistem pembuluh
darah.

Suatu fungsi tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan keenceran


darah sehingga darah dapat mengalir ke dalam pembuluh darah dan
menutup kerusakan dinding pembuluh darah sehingga mengurangi
kehilangan darah pada saat kerusakan pembuluh darah
Fibrinolisis
• Fibrinolisis adalah respon homeostasis tubuh
terhadap aktivasi sistemkoagulasi.
Penghancuran fibrin penting bagi angiogenesis
(pembentukan pembuluh darah baru),
rekanalisasi pembuluh darah, dan
penyembuhan luka.
LO. 2

Komponen Hemostasis
- Trombosit
- Faktor Pembekuan Darah
Trombosit
• Merupakan fragmen-fragmen sel granular, berbentuk cakram, tidak
berinti
• Merupakan unsur seluler sumsum tulang terkecil dan terpenting
untuk homeostasis dan koagulasi.
• Trombosit berdiameter 1 sampai 4 µm dan memiliki siklus hidup kira-
kira 10 hari. Tidak memiliki inti tetapi mempunyai organel dan sistem
enzim sitosol, aktin dam miosin yang tinggi konsentrasinya
• 1/3 berada dalam lien sebagai sumber cadangan, sisanya berada di
dalam sirkulasi (150.000-400.000/mm3)
• Yang di absorbsi oleh membran trombosit :
– Faktor V
– Faktor VIII
– Faktor IX
Trombosit
• Fungsi utama : pembentukan sumbat mekanik selama respon hemostasis normal
terhadap cedera.
• Adhesi dan agregasi trombosit sebagai respon terhadap cedera vaskular
Perlekatan trombosit tergantung F VIIIvW
• Reaksi Pelepasan Trombosit
Serotonin  Vasokonstriksi
ADP  Agregasi
Trombastenin  Retraksi Bekuan
Melepaskan Faktor-faktor Trombosit
• Aktivitas Prokoagulan trombosit
• Fusi trombosit
• Sebagai faktor pertumbuhan PDGF yang ditemukan dalam granula spesifik akan
merangsang sel-sel otot polos vaskular memperbanyak diri yang dapat mempercepat
pertumbuhan vaskular setelah cedera.
TROMBOSIT
MEGAKARIOBLAST

PROMEGAKARIOSIT

MEGAKARIOSIT
10 HARI

MEGAKARIOBLAST EFEKTIF
Diameter : 2 – 4 µ
N : 150.000 – 400.000/ µL
TROMBOSIT Sifat : mudah pecah, mudah
melekat, tdk tersebar rata
dalam darah
megakarioblast promegakariosit

trombosit

megakariosit
Pembentukan Trombosit
• Megakarioblas
– Ø 15-50 µm
– Inti berbentuk lonjong atau berbentuk ginjal
– Nukleolus banyak
– Sitoplasma homogen dan sangat basofilik
• Promegakariosit
– Sel menjadi lebih besar dari sitoplasmanya
– Inti berlipat
– Kromatin jarang dan kasar
– Terkadang masih terlihat nukleoli
• Megakariosit
– Ø 35-150 µm
– Inti berlobus tidak teratur
– Kromatin kasar
– Anak inti tidak terlihat
Pembentukan Trombosit
• Megakariosit efektif
– Sudah menghasilkan trombosit
– Melekat pada dinding kapiler paru-paru
– Inti berlekuk, berlobus banyak, warna biru kemerahan, kromatin
kasar
– Sitoplasma merah kebiruan
• Trombosit
– Ø 2-4 µm
– Jumlah 150.000-450.000 / µl
– Usia dalam peredaran darah 4-5 hari
– Tidak ada inti
– Daerah perifer transparan bewarna biru muda (hialomer)
– Daerah pusat padat basofil gelap (granulomer)
FAKTOR-FAKTOR TROMBOSIT
pF1 FV yang diabsorpsi oleh trombosit
(Thrombocyte Accelator Globulin)
pF2 Akselator Fibrin (Thrombin
Accelerator, Fibrinoplastic
Factor)
pF3 Fosfolipid
pF4 Anti Heparin Factor
pF5 Clotable Factor
pF9 Fibrin Stabilizing Factor (FXIII)
pF10 Serotonin
pF11 Adenosin Difosfat (ADP)
Fungsi Trombosit
1. Adhesi trombosit
- Perlekatan trombosit pada dinding pemb.darah
- Tergantung faktor VonWillebrand
2. Reaksi pelepasan
- Trombosit melepaskan isi granulanya
3. Agregasi trombosit
- Trombosit melekat satu sama lain
- Dipengaruhi oleh ADP
4. Fusi trombosit
5. Aktifitas prokoagulan
Cedera
vaskuar

Subendotel
1 – 2 detik adhesi terpajan
ADP, TXA2

10 – 20 detik agregasi

Pembebasan
Trombin
trombosit
Pembentukan
1 – 3 menit
sumbat
Pembentukan fibrin

3 – 5 menit konsolidasi

5 – 10 menit Stabilisasi fibrin


STRUKTUR TROMBOSIT
Glikogen
Filamen Submembran
Selubung permukaan
(Trombastenin)
Mukopolisakarida

Granula a spesifik : Membran


•Hidrolase asam
Sistim
•Fibrinogen pF
Membran
•F V Terbuka
•F VIII v W
•Fibrokinetik
Mitokondria
•Antagonis heparin
•dll Butir Elektron Padat :
• Nukleotida Sistim Membran Tertutup
• ADP
• Ca ++
• Serotonin
FAKTOR – FAKTOR PEMBEKUAN
FAKTOR SINONIM SINTESIS VIT.K Dependen FUNGSI BENTUK
T AKTIF

F I Fibrinogen Hati Tidak Protein bekuan


F II Protombin Hati Ya Serin protease
F III Tissue Fc Jaringan - -
F IV Ion Kalsium - - -
F V Proaccelerin Hati Tidak Kofaktor
F VII Prokonvertin Hati Ya Serin protease
F VIIIC anti-Hemophilic Hati Tidak Kofaktor
F VIII rAg Von-Willebrand Endotel Tidak Kofaktor
trombosit
F IX Christmas Fc Hati Ya Serin protease
F X Stuard-prowe Fc Hati Ya Serin protease
F XI Plasma Tromboplatin Hati Tidak Serin protease
Antecedent
F XII Hageman Fc Hati Tidak Serin protease
F XIII Fibrin Stabilizing Hati Tidak Transamidase
Fc
Prekalikrein Hati Tidak Serin protease
Fletcehr Fc
Hmwk Fitzgerald Fc Hati Tidak Kofaktor
FIBRINOLISIS
• Tujuan : membentuk plasmin  berguna untuk
menghancurkan bekuan fibrin berlebih atau fibrin
setelah proses reparasi pembuluh darah selesai
sehingga pembuluh darah kembali paten.

• Plasmin memecah F V, F VIII, F XI,F IX,


hormon adenokortikotropik (ATCH), hormon
pertumbuhan, insulin, dll.
Inhibitor fibrinolisis
– Antitrombin III
– Makroglobulin-α2
– Antitripsin- α1
– Protein CK
– Protein SK
LO. 3

Mekanisme Hemostasis
Adhesi Trombosit
Mekanisme:
Cedera pembuluh darah  trombosit mlekat
pd jar subendotel yg terbuka Mikrofibril
subendotel mngikat F Vw yg brikatan dgn
kompleks Ib  GPIa/GPIIa mngikat kolagen 
mghentikan translokasi
Adhesi dan Agregasi Trombosit
GPlb GPIIb GPIIIa GPIa

Membran
trombosit

Adhesi
Adhesi Agregasi
F vW

Kolagen

Mikrofibril
subendotel
Reaksi Pelepasan Trombosit
Mekanisme
Pemajanan kolagen / kerja trombin  sekresi granula
trombosit : ADP, serotonin, fibrinogen, enzim lisosom, β-
tromboglobulin, dan faktor penetral heparin sintesis
prostaglandin trombosit
 pelepasan diasilgliserol  aktifkan fosforilasi prot
 pelepasan inositol trifosfat  plepasan ion kalsium
intrasel
tromboksan A2 tbntk  kadar cAMP trn dlm trombosit
 reaksi pelepasan
Reaksi Pelepasan Trombosit
Sel endotel Fosfolipid Trombosit
Fosfolipidase

Fosfolipid Asam arakidonat


Fosfolipidase
Siklo-oksigenase
Asam arakidonat Enderoperoksida
Siklo-oksigenase (PGG₂ & PGH₂)
Tromboksan sintetase
Enderoperoksida
(PGG₂ & PGH₂) ATP Tromboksan A₂
Prostasiklin sintetase

Prostasiklin
Adenilat kinase cAMP Fosfodiesterase

Ca2+ trun AMP


Agregasi Trombosit
Mekanisme
Sekresi ADP & Tromboxan A2 trombosit
bengkak  mndorong membran trombosit yg
bdekatan utk mlekat 1 sm lain  reaksi
pelepasan  ADP & Tromboksan A2
agregasi sekunder
Aktivitas Prokoagulan Trombosit
• Stlh agregasi, fosfolipid yg terpajan (pF3) tsedia utk 2
reaksi :
– Tenase, mlibatkan faktor :
• IXa
• VIIIa
• X  Xa
– Protrombinase, mghslkn trombin dr interaksi faktor :
• Xa
• Va
• II (protrombin)
Hemostasis
penghentian perdarahan oleh sifat
fisiologis vasokontriksi dan
koagulasi

 mempertahankan darah tetap: cair


 mencegah hilangnya darah berlebihan →
pembentukan sumbat hemostatik
 menstabilkan kembali aliran darah selama
proses penyembuhan luka
Kerusakan
pembuluh
Tissue
darah
Tromboplastin
F VII

Pemaparan F XII
Vasokontriksi kolagen
subendotel
Platelet
Koagulasi
adhesion
Aliran darah darah
menurun Platelet
Activation& pF3
secretion
Thrombin
Platelet
aggragarion
Fibrin Fibrinogen

Platelet Platelet
fusion plug Stable hemostatic
plug
Jalur ekstrinsik dan jalur intrinsik
Jalur intrinsik jalur ekstrinsik

XII
XI
IX III
VIII VII
pF3
Ca++
Jalan bersama

X,V
pF3,Ca++
II, I

XIII
Fibrin stabil
Faktor
koagulasi
Pembuluh darah

Fibrinolisis

.. ..
lekosit

eritrosit
.. ..

Inhibitor
trombosit
..
SISTEM HEMOSTASIS

KESEIMBANGAN

koagulasi fibrinolisis

h
ra

Tr
da

om
h

bo
lu
bu

sit
m
PeFa
kt

r
or

ito
ko

ib
ag

h
In
ul
as
i
SISTEM HEMOSTASIS

TIDAK SEIMBANG

fibrinolisis

l as i >>
u
Koag
h

Tr
ra

om
da

bo
h
lu

sit
bu
m
Pe
Fa
kt

r
or

ito
ko

Trombosis
ib
ag

h
In
ul
as
i
SISTEM HEMOSTASIS

TIDAK SEIMBANG
Koagulasi

Fibrinolisis >>
h

Tr
ra

om
da

bo
h
lu

sit
bu
m
Pe
Fa
kt

r
or

ito
ko

ib
ag

h
In
ul

Perdarahan
as
i
Hemostasis PRIMER

 Dipacu oleh luka kecil pada pembuluh darah


(tusukan kecil, deskuamasi sel endotel yang
hampir mati atau rusak)
 Melibatkan vaskuler intima dan trombosit
 Cepat, “short-lived response”

Aktivasi sel endotel (vasokonstriksi) dan trombosit


(adhesi, agregasi, sekresi,) sumbat trombosit reversibel
Hemostasis SEKUNDER

 Dipacu oleh luka besar pada pembuluh


darah dan jaringan lain
 Melibatkan trombosit dan sistem koagulasi
 Lambat, “long-term response”

• Aktivasi faktor koagulasi dan formasi jendalan fibrin


• Stabilisasi sumbat hemostasis primer
Hemostasis TERSIER

• Merupakan sistem kontrol agar tidak


terjadi sumbat trombosit dan proses
koagulasi lanjut
• Penghancuran fibrin
• Diatasi dengan mekanisme FIBRINOLISIS
luka

Sel endotel
Melepaskan Kolagen
endothelin terpapar

VASOKONSTRIKSI

Adesi
trombosit

Tr teraktivasi

Perubahan
btk

Reaksi pelepasan

Agregasi trombosit)

Sumbat hemostatik
HEMOSTASIS PRIMER
Faktor jaringan / tissue factor
dilepaskan dr. perlukaan

Aktivasi sistim koagulasi


dg tujuan akhir: aktivasi trombin

Induksi tr
& reaksi
pelepasan Fibrin polimerisasi
fibrinogen fibrin

Deposit jaringan fibrin

HEMOSTASIS SEKUNDER

Polimerisasi fibrin & agregat tr


membtk sumbat hemostatik permanen

Utk keseimbangan:
t-PA & trombomodulin dilepaskan

FIBRINOLISIS
FIBRINOLISIS
• Tujuan : membentuk plasmin  berguna untuk
menghancurkan bekuan fibrin berlebih atau fibrin
setelah proses reparasi pembuluh darah selesai
sehingga pembuluh darah kembali paten.

• Plasmin memecah F V, F VIII, F XI,F IX,


hormon adenokortikotropik (ATCH), hormon
pertumbuhan, insulin, dll.
Jalur Pengaktifan Fibrinolisis
Fibrinolisis
AKTIVASI AKTIVASI
INTRINKSIK: EKSTRINKSIK:
•SEL ENDOTEL •UROKINASE
•F XIIa •DLL
•KALIKREIN

AKTIVATOR FISIOLOGIS

PLASMINOGEN  PLASMIN ANTIKOAGULASI

FIBRIN  FDP
Fibrinolisis
AKTIVATOR FISIOLOGIS
Aktivasi ekstrinsik
Aktivasi intrinsik
tPA
Faktor XIIa Aktivator mirip
Kalikrein urokinase

Fibrin

Plasminogen Plasmin

Produk degradadi fibrin


Streptokinase (fibrin degradation products,
FDP)
AKTIVATOR PATOLOGIS
Inhibitor fibrinolisis
– Antitrombin III
– Makroglobulin-α2
– Antitripsin- α1
– Protein CK
– Protein SK
Proses antikoagulasi
• Lokal
vasodilatasi
• Humoral
Plasmaantitrombin
Antitrombin I : Fibrin
Antitrombin II : Kofaktor heparin
Antitrombin III : dibentuk di hati
menginaktifkan Xa,IXa,XIa,XIIa,VII
Dihambat pf2
Antitrombin IV : tidak ada
Antitrombin V : hanya ada pada rhematoid arthritis
Antitrombin VII: FDP
• Seluler
fagositosis
LO. 4

Kelainan Hemostasis
Telangiektasia
Herediter Hemoragic Herediter
Perdarahan Kelainan
Abnormal Vaskular
Didapat Kelainan Jaringan Ikat

Trombastenia
Gangguan Kelainan Herediter Sindrom Bernard-Soulier
fungsi Storage Pool Disease
trombosit /
gangguan Obat anti trombosit
koagulasi Kelainan Didapat Hiperglobulinemia
Kelainan mielo-proliferatif & displastik
Uremia

Purpura trombositopenia autoimun


Infeksi
Purpura pasca transfusi
Trombositopenia imun (induksi obat)
Peningkatan destruksi trombosit Purpura trombositopenia trombotik
Trombositopenia Sindrom hemolitik uremik
Koagulasi intravaskular diseminata (DIC)
Peningkatan penimbunan di limpa
Kegagalan produksi trombosit Sindrom transfusi masif
Penyebab tersering,biasanya krn kegagalan ss.tlg generalisata
Perdarahan abnormal dapat disebabkan
oleh:
1. Kelainan vaskular
2. Trombositopenia
3. Gangguan fungsi trombosit
4. Gangguan koagulasi
A. Kelainan Vaskular Herediter
1. Telangiektasia hemoragik herediter:
 Pembengkakkan mikrovaskular, membentuk lesi
kemerahan pada kulit, selaput lendir dan organ-
organ dalam
 pengobatan: embolisasi, terapi laser, esterogen,
asam traneksamat, suplementasi besi
2. Kelainan jaringan ikat
kelainan kolagen herediter disertai purpura
yang terjadi disertai gangguan agregasi
trombosit, hiperekstensibilitas sendi dan kulit
yang pecah-pecah hiperelastis
Kelainan vaskular didapat
1. Mudah memar sederhana
2. Purpura senilis
3. Purpura karena infeksi
4. Sindrom henoch-schonlein
5. Scorbut
6. Purpura akibat penggunaan steroid

Pengobatan: asam traneksamat, asam aminokaproat


B. Trombositopenia
Kegagalan produksi trombosit
• Etiologi:
1. penekanan megakariosit selektif
- defek kongenital langka
- obat-obatan, bahan kimia, virus
2. bagian dari kegagalan sumsum tulang umum
-obat sitotosik, radioterapi, anemia aplastik,
leukemia, sindrom mielodisplastik,
mielofibrosis, mieloma multipel, anemia
megaloblastik, infeksi HIV
3. Peningkatan konsumsi trombosit, pada:

4. Purpura trombositopenia autoimun idiopatik(ITP)

a. ITP kronis
• patogenesis: sensitisasi trombosit oleh autoantibodi (biasanya IgG)
menyebabkan disingkirkannya trombosit tersebut secara
prematur dari sirkulasi oleh makrofag sistem
retikuloendotel

• gambaran klinis: perdarahan berupa petekie, mudah memar,


menoragia

• pengobatan: tujuan pengobatan adalah untuk mempertahankan


hitung trombosit di atas batas ketika memar spontan atau
perdarahan terjadi dengan intervensiminimal: kortikosteroid,
splenektomi, imunoglobulinIV, obat imunosupresif,
transfusi trombosit
b. ITP akut
sebagian besar kasus terjadi akibat perlekatan kompleks autoimun
non spesifik

c. Purpura trombositopenia trombotik dan sindrom hemolitik


uremik
terdapat defisiensi metalloprotease yang memecah multimer faktor
von willebrand

d. DIC
e. Infeksi
f. Purpura pascatransfusi
g. Trombositopenia yang diinduksi obat
h. Sindrom transfusi masif
i. Peningkatan penimbunan di limpa
c. Gangguan fungsi trombosit
 Kelainan herediter:
1. Trombastenia( penyakit glanzmann)
defisiensi glikoprotein membran IIb dan IIIa
menyebabkan kegagalan agregasi trombosit primer
2. Sindrom bernard-soulier
trombosit berukuran lebih besar dari normal dan terdapat
defisiensi glikoprotein Ib, gangguan pengikatan pada vWF,
gangguan adhesi pada jaringan ikat subendotel yang
terbuka, dan trombosit tidak beragregasi dengan ristosetin
3. Storage pool disease
hampir tidak berdapat granulaα dengan defisiensi protein
pada penyakit penimpanan β terdapat defisiensi granula
padat
 Kelainan didapat
1. Penggunaan obat anti trombosit
2. Hiperglobulinemia gangguan
terhadap adhesi, pelepasan, agregasi
trombosit
3. Kelainan mieloproliferatif dan
mielodisplastik
4. uremia
DIAGNOSIS KELAINAN TROMBOSIT

Hitung darah dan sediaan hapus

Jumlah trombosit rendah Jumlah trombosit normal

1. Pemeriksaan sst 1. masa perdarahan


2. Antibodi trombosit 2. pemeriksaan
3. Penapisan untuk DIC agregasi trombosit
3. pemeriksaan trombosit
spesifik yang lain
4. Pemeriksaan faktor
von willebrand
D. Gangguan koagulasi
 Herediter:

1. Hemofilia A
 tidak ada atau rendahnya kadar faktor VIII plasma
-gambar klinis: hemartrosis, hematom otot, hematuria,
perdarahan saluran cerna spontan
- hasil pemeriksaan lab: APTT dan faktor pembekuan VIII
abnormal
- pengobatan: terapi penggantian faktor VIII

2. Hemofilia B
identik dengan hemofilia A dan hanya dapat dibedakan dari
pemeriksaan faktor pembekuan spesifik
3. Penyakit von willebrand
 terdapat penurunan kadar atau fungsi vWF yang
abnormal akibat mutasi titik atau delesi besar
fungsi vWF= menunjang adhesi trombosit pada endotel
yang rusak, dan merupakan molekul pembawa faktor VIII
vWD tipe 1: penurunan parsial vWF
vWD tipe 2: abnormalitas bentuk protein
2A: tidak adanya multimer berberat molekul
tinggi
2B: terdapat afinitas yang luar biasa tinggi
dengan trombosit
2M: tempat pengikatan Gp1b terganggu
2N: mempunyai afinitas rendah terhadap faktor
VIII
vWD tipe 3: tidak terdapat vWF sama sekali
Hasil pemeriksaan laboratorium:
1. Masa perdarahan mungkin memanjang
2. Kadar faktor VIII seringkali rendah
3. Kadar vWF biasanya rendah
4. Agregasi trombosit dengan ristocetin terganggu
5. Hitung trombosit normal kecuali untuk penyakit
tipe 2B

 Pengobatan:
1. Tindakan lokal dan obat antifibrinolitik
2. Pemberian infus DDAVP bagi penderita vWD tipe 1
3. Konsentrat faktor VIII dengan kemurnian sedang
 Didapat

1. Defisiensi vitamin K
a. penyakit hemoragik pada neonatus
disebabkan oleh belum matangnya sel hati, tidak adanya
sintesis vitamin K oleh usus, kadar yang rendah dalam ASI
- Pengobatan: injeksi IM 1 mg

b. defisiensi vitamin K pada anak atau dewasa


disebabkan oleh ikterus obstruktif, penyakit pankreas atau
usus halus
- Diagnosis: PT dan APTT memanjang/ kadar faktor II, VII, IX,
X rendah
- Pengobatan: profilaksis Vit K 5mg/hr
perdarahan aktif: vit K 10mg IV
2. Penyakit hati
a. Obstruksi biliaris menyebabkan gangguan
absorbsi vitamin K penurunan sintesis
faktor II, VII, IX, X oleh sel parenkim hati
b. Kelainan fungsional fibrinogen
c. Penurunan produksi trombopoetin hati
d. Hipersplenisme
3. Koagulasi intervaskular diseminata(DIC)
deposit fibrin intravaskular terjadi akibat berbagai kelainan yang
melepaskan materi prokoagulan ke dalam darah atau menyebabkan
kerusakan endotel atau agregasi trombosit yang luas

• penyebab: infeksi, keganasan, komplikasi obstetri, reaksi hipersensitivitas,


kerusakan jaringan yang luas, kelainan vaskular, dll
• gambaran klinis: perdarahan, lesi pada kulit, gagal ginjal, gangren jari-jari
tangan/kaki, iskemia serebral
• hasil pemeriksaan laboratorium:
– hitung tombosit rendah
– uji penyaring, titer atau pemeriksaan fibrinogen menunjukkan adanya
defisiensi
– masa trombin memanjang
– adanya D-dimer dalam serum dan urine
– PT dan APTT memanjang
• pengobatan:
– mengobati penyakit dasar
– terapi suportif dengan plasma beku segar
Kelainan Hemostasis
Kelainan hemostasis menyebabkan perdarahan atau
trombosis.
Kelainan vaskuler
Gangguan perdarahan Kelainan trombosit
Kelainan sist. P’bekuan
Kelainan vaskuler
Perdarahan kulit ringan yg berlgsg ±48 jam. Bersifat
diturunkan/didapat. Penyebabnya bs krn:
 struktur p.d yg abnormal
 Adanya proses radang/reaksi imun
 Jaringan perivaskuler yg abnormal
Kelainan Vaskular
Herediter Didapat
• Hereditary hemorrhagic • Henoch Schonlei sydrome
telangiectasia • Purpura senilis
• Ehlers- danlos syndrome • Purpura karena kortikosteroid
• Osteogenesis impecferta • Purpura simplex
• Pseudoxantoma elasticum • Scurvy
• Purpura krna obat2an
• Purupura karena infeksi
• Purpura mekanik
• Purpura yang dihubungkan
dengan paraproteinnemia
Kelainan Vaskular Herediter
1. Telangiektasia hemoragik
herediter
-pembengkakkan mikrovaskular
-membentuk lesi kemerahan
pada kulit, selaput lendir dan
organ-organ dalam
- pengobatan: embolisasi, terapi
laser, esterogen, asam
traneksamat, suplementasi besi
2. Kelainan jaringan ikat
– Disertai dengan purpura yang
terjadi akibat ggg agregasi
trombosit
– Hiperekstensibilitas sendi
– Kulit pecah-pecah yang
hiperelastis
– Pada kasus ringan dapat muncul
dengan memar superfisial dan
purpura setelah terjadi trauma
ringan
Osteogenesis Imperfecta
• Gangguan kolagen akibat gangguan
sintesis kolagen tipe I dan secara
umum ditandai dengan tulang yang
rapuh, osteoporotik, dan mudah
patah.
• Terdapat 4 tipe utama :
– Tipe I : osteogenesis imperfecta with
blue sclerae (paling ringan)
– Tipe II : tipe perinatal yang mematikan
– Tipe III : tipe deformitas yang progresif
– Tipe IV : imperfecta with normal
sclerae
Pseudoxantoma Elasticum
• Gangguan yang langka, progresif, dengan bentuk resesif
autosomal dan dominan, biasanya tampak setelah pubertas,
dengan manifestasi kulit, mata, kardiovaskular, sebagian besar
akibat degenerasi basofilik jaringan elastik.
• Gejala :
– Makula kecil kekuningan dengan papula yang bersatu membentuk plak
– Kalsifikasi arteri prematur
– Penurunan nadi arteri
– Gejala insufisiensi koroner
– Hipertensi
– Prolaps katup mitral
– Perdarahan saluran cerna
Kelainan vaskular didapat
1. Mudah memar sederhana
2. Purpura senilis
3. Purpura karena infeksi
4. Sindrom henoch-schonlein
5. Scorbut
6. Purpura akibat penggunaan steroid
Pengobatan: asam traneksamat, asam
aminokaproat
Kelainan trombosit
dihubungkan dgn perdarahan spontan dan purpura.
Perdarahan yg brlgsg lama ssdh trauma.

trombositosis
kwantitatif
Kelainan trombositopenia
kualitatif
Trombositopenia (kwantitatif)
disebabkan krn:
Produksi yg krg
Bs krn jumlah megakariosit yg krg (keracunan obat,infeksi
virus) atau kegagalan dr sutul. Diagnosisnya dgn
pemeriksaan darah tepi, hapusan darah tepi dan
pemeriksaan sutul.
Destruksi m↑
Krn proses imun (PTI, obat2an, trombositopenia isoimun)
atau p↑ konsumsi (DIC, purpura trombositopenia
trombotik)
Pooling m↑
Krn splenomegali, obat
Trombositosis (kwantitatif)
Dapat bersifat:
 fisiologik: krn p’berian epinefrin/krj berat
Patologik

• Trombositosis primer/otonom/trombositemia
–Tjd proliferasi abN, gejalanya: epistaksis, perdarahan GIT,
splenomegali.
–Manifestasi klinik: perdarahan dan trombosis.

•Trombositosis sekunder/reaktif
–asimptomatik, responsif bila pnykt primer diobati. Terjadi
stlh splenoktomi, p↑ hematopoiesis.
Kelainan kualitatif/fungsi
1. Herediter
• trombastemia (Glanzman’s disease)
• sindroma Bernard Soulier
• pnyk Von Willebrand’s
• Ggg penglepasan

2. Didapat
• Ggg mieloproliferatif
• Uremia
• Paraproteinemia
• p↑ FDP
• akibat obat2an
Kelainan Faktor Pembekuan
Faktor pembekuan dibagi dlm 3 kelompok:
Bergantung vit. K
vit. K sbg koEnzim p’btkan F II, VII, IX, X. Vit. K berperan pd
tahap akhr p’btkn faktor pembekuan diatas. Bila terjd def.
vit. K maka fktr p’bekuan pertama yg berkurang ialah F VII.
Kelompok Fibrinogen
tdd F I, V, VIII, XIII. Kadar fibrinogen dpt berkurang pd
sirosis hati.
Faktor pembekuan kontak
tdd F XI, XIII, preK, KMBT bs berkrng pd sirosis hati krn
gnggn produksi.
LO. 5

Trombosis
Definisi
• Trombosis adalah proses koagulasi dalam
pembuluh darah yang berlebihan sehingga
menghambat aliran darah, atau bahkan
menghentikan aliran tersebut.
Perbedaan shear dalam perfusi thrombosis

• Low-intermediate shear (<1000s)


– Aliran wall shear seperti ini ditemukan pada
pembuluh darah vena dan arteri-arteri besar, dan
proses agregasi platelet dalam kondisi ini
terutamadiperantarai oleh integrian aIIbb3. Dalam
kondisi lower shear, aIIbb3 pada permukaan
platelet bebas akan menarin fibrinogen ke
permukaan thrombus.Sehingga membentuk ikatan
fibrinogen yang stabil.
• High shear (1000-10.000 s)
– Aliran seperti ini terjadi pada mikrosirkulasi arteri
atau pada daerah pembuluhdarah yang stenosis
sedang. Dalam kondisi high shear seperti ini,
interaksi platelet-platel, menjadi lebih tergantung
pada VWF yang berperan pentingterhadap GPIb
dan integrin aIIbb3 dalam memulai agregasi
platelet discoid.
• Pathological shear (>10.000s)
– Aliran darah seperti ini terjadi pada pembuluh
darah yang mengalami penyempitan karena
aterotrombosis, wall shear rate dapat meningkat
secaradramatis, yaitu mencapai 40.000 s. Pada
aliran seperti ini, agregasi platelettidak
membutuhkan platelet aktivasi atau fungsi adhesi
dari integrin dansecara khusu diperantarai oleh
ikatan adesi VWF-GIb.
TROMBOSIS
• sumbatan pembuluh darah, baik arteri maupun vena.
• Trombosis hemostatis yang bersifat self-limited dan terlokalisir untuk
mencegah hilangnya darah yang berlebihan merupakan respon normal
tubuh terhadap trauma akut vaskuler.
• Trombosis patologis seperti trombosis vena dalam (TVD), emboli paru,
trombosis arteri koroner yang menimbulkan infark miokard, dan oklusi
trombotik pada serebro vaskular merupakan respon tubuh yang tidak
diharapkan terhadap gangguan akut dan kronik pada pembuluh darah
dan darah.
Berdasarkan lokasi trombus dibagi:
• 1. trombosis arteri : infark jantung hemiparesis,cloudicatio lntermitten.
• 2. Trombosis vena : emboli paru

Berdasarkan komposisinya trombosis dibagi;


– 1. White trombus: di arteri terdiri dari trombosit
– 2. Red trombus : di vena terdiri dari fibrin, eritrosit
– 3. Mixed trombus : gabungan white dan red trombus

• White trombus : di aliran yang cepat


• Red trombus : di daerah stasis

Trombosis
Virchow ( 1845 ) Patofisiologi trombosis : tiga faktor utama  TRIAD OF
VIRCHOW’S
– 1. Kelainan dinding pembuluh darah
– 2. Perubahan aliran darah
– 3. Perubahan daya beku darah
Zahn ( 1875 ) :
 Akumulasi trombosit pada arteri yang terluka

Patofisiologi trombosis :
• trombosis arteri : kelainan dinding pembuluh darah
• trombosis vena : stasis, hiperkoagulabilitas

Trombosis
Perubahan Aliran Darah

Trombosis arteri
• Orifisium dan daerah percabangan terjadi perubahan aliran
darah
• Daya hemodinamik  endotel rusak
• Akumulasi zat-zat yang merusak dinding pembuluh darah
• Patogenesis: trobosit  platelet-derived growth factor (PDGF)
 migrasi dan proliferasi sel otot polos dan fibroblas 
penebalan tunika intima arteri  lumen arteri mengecil 
perubahan aliran darah  agregasi trombosit  trombus 
sumbatan parsial atau total

Trombosis
Trombosis arteri

Gambar : Tempat terbentuknya trombosis arteri pada


daerah percabangan

Trombosis
Trombosis vena
• Trombosis vena :
– aliran darah cenderung lambat /stasis
• Tempat stasis :
– daerah antara dinding vena dan katup yang di sebut valve
pocket trombi

Gambar : Valve pocket thrombi

Trombosis
Jika kerusakan endotel terjadi 1x, dalam waktu singkat :
• Lapisan endotel normal terbentuk kembali
• Proliferasi sel otot polos berkurang
• T.intima menjadi tipis kembali

Jika kerusakan endotel terjadi berulang-ulang atau berlangsung lama :


• Proliferasi sel otot polos berlangsungterus
• Penumpukan jar. ikat dan lipid berlangsung terus dinding arteri
menebal terbentuk bercak atherosklerotik

Trombosis
Patofis trombosis
Bercak atherosklerotik pecah

Jaringan yang bersifat trombogenik terpapar

Pembentukan trombus

pembentukan trombus dan bercak


atheroslerotik  arteri

Tahap-tahap pembentukan trombus

Trombosis
PERUBAHAN DAYA BEKU DARAH
Normal: keseimbangan :
- sistem pembekuan darah
- sistem fibrinolisis
- Antara sistem pembekuan darah dan
fibrinolisis
TROMBOSIS :
– Aktivasi sistem pembekuan darahdan atau aktivasi
sistem fibrinolisis↓

Trombosis
FAKTOR-FAKTOR RISIKO UNTUK TROMBOSIS
1. Trombosis arteri
– Kerusakan endotel → Aktivasi trombosit, Aktivasi sistem koagulasi

faktor risiko trombosis arteri


1. hipertensi
2. hiperkolesterolemia
3. hiperlipoproteinemia
4. merokok
5. DM
6. hemosistinemia
7. trombositosis
8. polisitemia

Trombosis
FAKTOR-FAKTOR RISIKO UNTUK TROMBOSIS
2. Trombosis vena → stasis, hiperkoagulabilitas

Faktor resiko trombosis vena


1. Immobilisasi
2. Operasi
3. Trauma jaringan yang luas
4. Keganasan
5. Kehamilan
6. Pil kontrasepsi
7. Defisiensi AT III
8. Defisiensi proten C
9. Defisiensi protein S
10.Defisiensi F XII
11.Struktur molekul plasminogen abnormal
12. PNH

Trombosis
LO. 6

Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Tujuan Nilai normal Makna klinis
Masa Menilai fungsi 2-9 ½ menit Memanjang pada
pendarahan trombosit dan trombositopenia,
vaskular trombositopati, penyakit
von Willebrand, ingesti
aspirin, terapi antikoagulan,
dan uremia
Hitung Menilai 150.000-400.000/mm3 -Menurun pada ITP dan
trombosit konsentrasi keganasan sstl
trombosit -Obat-obatan, khususnya
agen kemoterapeutik,
dapat menyebabkan masa
pendarahan memanjang
-Meningkat pada
permulaan gangguan
mieloproliferatif
-pasca splenektomi
Retraksi Menilai Bekuan akan beretraksi Retraksi bekuan buruk
pembekuan kecukupan sampai menjadi 1/2 dari pada trombositopenia dan
trombosit ukuran semula dalam 1 polisitemia; lisis bekuan
untuk jam, menjadi bekuan pada fibrinolisis
membentuk padat dalam 24 jam jika
bekuan fibrin tidak terganggu
Pemeriksaan Tujuan Nilai normal Makna klinis
Waktu Menilai mekanisme 6-12 menit Tes yang relatif tidak sensitif
pembekuan koagulasi-waktu yang Memanjang pada defisiensi faktor-
Lee White diperlukan oleh darah faktor koagulasi, pada terapi
(koagulasi) intuk membentuk antikoagulan yang berlebihan, dan
bekuan padat setelah dengan antibiotik tertentu
terpajan dengan Menurun dengan terapi kortikosteroid
gelas
International Standardisasi waktu Pencegahan Digunakan sebagai penuntun untuk
normalized protrombin dan terapi antikoagulan oral yang
ratio (INR) pengobatan diresepkan
trombus
vena 2,0-3,0
Waktu Mengukur jalur 11-16 detik Memanjang pada defisiensi faktor-
protrombin pembekuan ekstrinsik faktor VII,X,dan fibrinogen, terapi
(PT) dan biasa dikumarol yang berlebihan, penyakit
hati berat dan defisiensi vit.K
Waktu Mengukur jalur 26-42 detik Memanjang pada defisiensi faktor VIII
tromboplastin pembekuan intrinsik sampai XII dan fibrinogen,pada terapi
parsial dan bersama antikoagulan didalam sirkulasi, pada
teraktivasi penyakit hati dan DIC, dan defisiensi
(APTT) vit. K.
Memendek pada keganasan (kecuali
hati)
Pemeriksaan Tujuan Nilai normal Makna klinis
Waktu Mengukur 10-13 detik Memanjang pada kadar
trombin(TT) pembentukan fibrinogen rendah, DIC, dan
atau fibrin dari penyakit hati, terapi
pembekuan fibrinogen antikoagulan, dan
trombin disproteinemia

Tes Mengukur 12 detik/kurang Memanjang pada


pembentukan kemampuan trombositopenia, dengan
tromboplastin membentuk defisiensi faktor VIII sampai XII,
(TGT) tromboplastin dan antikoagulan didalam
sirkulasi
Tes D-Dimer Mengukur <500 Meningkat pada DIC,emboli
produk-produk paru,Infark,terapi
bekuan fibrin trombolitik,pembedahan,
plasma trauma

Tes agregasi Tes fungsi Trombosit mengalami Agregasi berkurang atau tidak
trombosit trombosit agregrasi dalam ada pada trombastenia, ingesti
waktu tertentu jika aspirin, gangguan
terpajan dengan zat- mieloproliferatif, penyakit hati
zat seperti berat, disproteinemia,penyakit
ADP,kolagen, von Willebrand
epinefrin
Daftar Pustaka
• Medical Pharmacology At A Glance, 4th ed (Blackwell Science 2002)
• A. Despopoulos et al - Color Atlas of Physiology 5th Ed Thieme 2003
• Vander - Human Physiology - The Mechanism of Body Function, 8th ed
(McGraw-Hill 2001)
• Color Atlas of Hematology - Practical and Clinical Diagnosis (Thieme
2004)
• Davey, Patrick. 2005. At a glance Medicine. Jakarta : Erlangga
• Price, Sylvia A. 2005. Patofisiologi : konsep klinis proses-proses
penyakit. Jakarta : EGC
• Hoffbrand, A.V,dkk. 2005. Kapita Selekta Hematologi ed.4. Jakarta :EGC
• Wintrobe MM, clinical hematology, 9th ed. Philadelphia; Lea and
Febiger, 1993
• Himpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Hematologi.
In:Ilmu Penyakit Dalam. 3rd ed. Jakarta:Balai Penerbit FKUI. 2001.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai