Anda di halaman 1dari 7

APLIKASI HACCP PADA

SAUS CABAI DI PT.HEINZ


ABC INDONESIA
KARAWANG
Saus cabai merupakan salah satu jenis pangan
pelengkap yang paling populer. Bahan lain yang
ditambahkan dalam pembuatan saus cabai adalah
asam asetat, gula, air, garam, tepung, dan pengawet
natrium benzoat dan asam sorbat.
Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran
konsumen untuk hidup sehat, mendorong
konsumen untuk mendapatkan produk yang aman
bagi kesehatan. Hal tersebut pada akhirnya
mendorong persaingan industri pangan menjadi
semakin ketat. Untuk memenuhi tuntutan
keamanan pangan yaitu HACCP (Hazard Analysis
Critical Control Point).
HACCP merupakan sistem kontrol pangan berbasis
pada usaha pencegahan. Manfaat HACCP tidak hanya
dirasakan oleh konsumen tetapi dirasakan pula oleh
produsen. Dengan menerapkan HACCP maka akan
menimbulkan kepercayaan konsumen bahwa produk-
produk yang dihasilkan telah terjamin mutunya
khususnya masalah keamanan pangan.
Hasil identifikasi bahaya dan penetapan CCP
(Critical Control Point) dalam bahan baku,
menunjukkan bahwa bahan baku bukan termasuk
kedalam titik kendali kritis yang harus dikontrol.
Bahaya yang menjadi perhatian utama yaitu residu
pestisida pada bahan baku. Bahaya ini diatasi
dengan proses pencucian, blansir dan sterilisasi
disamping itu dilakukan pengujian terhadap residu
pestisida sebagai tindakan verifikasi.
Pada tahap penyaringan dengan penyaring tube,
jenis bahaya yang menjadi perhatian adalah bahaya
fisik berupa batu kecil, pasir, tanah dan kayu.
Sedangkan bahaya yang menjadi perhatian pada
penyaringan dengan magnet trap adalah logam. Pada
proses sterilisasi lebih ditekankan pada bahaya. biologi
berupa bakteri patogen tahan panas yaitu B. cereus
dan C.perfringens dan untuk proses pengisian panas
lebih ditekankan pada bahaya biologi yaitu bakteri
tahan panas yang bersifat aerob misalnya Rcereus.
SUMBER REFERENSI

https://docplayer.info/43704169-Skripsi-pada-saus-
cabai-di-pt-heinz-abc-indonesia-kara-wang-oleb-amir-
syarifudin-f.html

Anda mungkin juga menyukai