Masa Depan Bioteknologi Kelautan: Dosen Ilmu Kelautan, FPK UNRI MARDALISA, B.SC., M.Si
Masa Depan Bioteknologi Kelautan: Dosen Ilmu Kelautan, FPK UNRI MARDALISA, B.SC., M.Si
BIOTEKNOLOGI
KELAUTAN
Dosen Ilmu Kelautan, FPK UNRI
MARDALISA, B.Sc., M.Si.
Bioteknologi Kelautan
Teknik penggunaan biota laut atau bagian dari biota laut (ex: sel/enzim) untuk
membuat atau memodifikasi produk, memperbaiki kualitas genetik atau
fenotif tumbuhan dan hewan, dan mengembangkan (rekayasa) organisme
untuk keperluan tertentu, termasuk perbaikan lingkungan
Industri Bioteknologi secara garis besar ada 3, yaitu:
35.000 682 spesies 2500 1502 745 spesies 29 spesies > 2000
910 spesies 850 spesies 13 spesies 6 spesies 1 spesies
spesies rumput spesies spesies ekinoderm paus & spesies
karang sponges lamun penyu dugong
biota laut laut moluska krustasea ata dolphin ikan hidup
Permasalahan???
Kehilangan devisa ~US$4 milyar/tahun karena impor produk industri bioteknologi kelautan
• gamat (teripang), omega-3, squalence, viagra, chitin, chitosan, spirulina, dll
Tidak mampu meningatkan nilai tambah, lapangan kerja, dan sejumlah multiplier effects
• Biota laut hanya diekspor dalam keadaan mentah
Ekstraksi Senyawa Bioaktif
Berbagai macam senyawa bioaktif untuk keperluan industri
Sponges
Obat antikanker, antibakteri, antiasma, anti fouling (bastadin, okadaic acid, dan monoalide)
Alga
Mikro alga seperti spirulia yang kaya vitamin, mineral, kalsium, dan bioaktif berupa antioksidan dari 3
pigmen yang kaya protein (pycocyanin, klorofil, dan zeasantin)- kesehatan hati, jantung, mata, antikanker.
Rumput laut seperti Euchema menghasilkan karagenan (pengental, stabilisator), agar-agar (farmasi,
makanan)dan alginat (tekstil, farmasi dll)
Sumber energi berupa bioetanol dan biodiesel (ex: Botryococcud braunii)
Invertebrata laut
Tridemnum sp – bahan aktifnya menyembuhkan penyakit leukimia, B-16 melanoma, dan M5076 sarcoma
Ekstraksi Senyawa Bioaktif
Biota laut
Tempurung kura-kura/ penyu – obat luka dan tetanus
Ekstrak kuda laut – obat penenang dan obat kuat (viagra)
Empedu ikan buntal – bioaktif tetrodotoksin untuk kerusakan syaraf otak & anestasi
Limbah krustacea – khitin dan khitosan (kertas, tekstil, bahan perekat, pengawet dll)
Omega-3 (EPA & DHA)– kecerdasan, kesehatan jantung dan persendian
Teripang (kolagen, MPS, EPA & DHA) – obat hati, mioma, peradangan, diabetes, stroke,
asma, jantung koroner, asam urat, hepatitis, dll
Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Pencemaran adalah perubahan yang tidak diinginkan pada
lingkungan, meliputi udara, air, daratan, baik secara fisik, kimia, ataupun
biologi.
Bagaimana bioteknologi mengatasi pencemaran lingkungan?
Tidak menghasilkan CO
Kandungan oksigen (35%) efisiensi pembakaran dan angka oktan seperti zat
aditif Methyl Tertiary Buthyl Ether (MTBE) dan Tetra Ethyl Lead (TEL).
B. Teknologi Pembersihan Pencemar
Komponen yang harus diperhatikan :
1. Bioremediasi
Teknik pemanfaatan mikroorganisme Jenis zat
untuk membersihkan senyawa pencemar
pencemar lingkungan.
Contoh: Kondisi Kadar zat
pencemaran pencemar
Bioaugmentasi
Bioreaktor
Biostimulasi
Lama
Bioventing pengendapan Jenis zat
zat pencemar tercemar
Pengomposan di lokasi
2. Fitoremediasi
Teknologi pembersihan pencemar dengan menggunakan peranan tumbuhan.
Tahapan:
Fitotransformasi -
Fitovolatilisasi -
pengambilan senyawa
pembersihan tanah dan
Fitoekstrasi - Fitostabilisasi - proses Fitostimulasi - beracun dari
air dari bahan tercemar
pengambilan senyawa reduksi atau mempercepat lingkungan namun
dengan cara
beracun dari pemindahan senyawa kemampuan degradasi berlanjut dengan
menguapkan senyawa
lingkungan dari lingkungan senyawa beracun proses degradasi pada
yang telah didegradasi
tanaman
ke udara.
(fitodegradasi).
B. Teknologi Pembersihan Pencemar
3. Biofilm
Kelompok mikroorganisme yang membentuk
Bagaimana biofilm
pelekatan pada suatu permukaan benda padat memurnikan air?
sehingga mikroorganisme berada dalam keadaan
diam, tidak mudah lepas atau berpindah tempat.
Contohnya:
Mikroorganisme
- Batu dan kerikil yang ada di sungai di lingkungan biofilm membentuk
alami perairan. simbiosis
- Mampu Kelemahan
mendegradassi
berbagai limbah - Membutuhkan kondisi
lingkungan yang sesuai
- Dapat dilakukan
langsung ditempat - Memerlukan waktu
pencemaran tanpa yang lebih lama
mengganggu aktivitas dibandingkan teknik
manusia lain
Aplikasi Rekayasa Genetik
Penerapam rekayasa genetik dalam industri bioteknologi kelautan, mengarah kepada
bioteknologi aquakultur
Rekayasa genetik banyak digunakan untuk ikan-ikan konsumsi (salmon, udang, nila,
patin) untuk menghasilkan bibit unggul sesuai keinginan seperti:
Fast growing,