Anda di halaman 1dari 16

SIFAT-SIFA SINAR-X

INTERAKSI RADIASI BETA

KELOMPOK 3

HELVYANA RIFKA MOKOBOMBANG_2110505030


SITI DWI SYAIRAH MAMONTO_2110505038
FIRDAUS MUKLISH SYUKRONI_2110505029
FADILAH MEISYAH BANTAHARI_2110505037
SINAR- X
 adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis
dengan gelombang radio, panas, cahaya sinar ultraviolet,
tetapi mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek
sehingga dapat menembus benda-benda. Sinar X ditemukan
oleh sarjana fisika berkebangsaan Jerman yaitu Wilhelm
Conrad Rontgen tahun 1895.
 Sinar-X tidak dapat dilihat, tidak dapat dibelokkan oleh
medan magnet, tidak dapat difokuskan oleh lensa apapun,
dapat dibelokkan setelah menembus logam padat atau benda
padat, mempunyai daya tembus yang sangat tinggi, dapat
difraksikan oleh unsur kristal tertentu, mempunyai panjang
gelombang sangat pendek, mempunyai frekuensi gelombang
yang tinggi, dapat bereaksi dengan film sehingga timbul
gambar setelah diberikan paparan.
PEMANFAATAN SINAR-X
 Pemanfaatan sinar-X dibidang kedokteran digunakan sebagai
pemeriksaan penunjang diagnosa yaitu dengan foto radiologi.
Tubuh manusia mempunyai susunan yang kompleks, tidak
hanya mempunyai perbedaan pada tingkat kepadatan saja
tetapi juga mempunyai perbedaan unsur pembentuk.
Pemeriksaan kesehatan yang menggunakan sinar-X
menyebabkan terjadinya perbedaan tingkat penyerapan sinar-
X. Tulang lebih banyak menyerap sinar-X dibanding otot atau
daging. Struktur organ yang sakit lebih banyak menyerap
sinar-X dibanding struktur tubuh lain seperti daging dan
tulang yang normal. (Jauhari,2008).2.2.1. Terjadinya Sinar-X
Sinar-X yang dipancarkan dari sistem pembangkit sinar-X
merupakan pancaran foton dari interaksi elektron dengan inti
atom di anoda. Pancaran foton tiap satuan luas disebut 4
 penyinaran atau exposure. Foton yang dihasilkan dari
sistem pembangkit sinar-X dipancarkan ketika elektron
menumbuk anoda. Beda tegangan antara katoda dan
anoda menetukan besar energi sinar-X, juga
mempengaruhi pancaran sinar-X. Dilihat dari
spektrumnya sinar-X dibedakan menjadi 2 yaitu sinar-X
spektrum energi kontinu (Sinar- X bremsstrahlung) dan
sinar-X spektrum dua buah garis tajam (Sinar-X
Karakteristik).
 b. Proses terjadinya Sinar-X KarakteristikPada generator sinar-X,
saat filamen katoda dipanaskan menyebabkan filamen berpijar
sehingga elektron-elektron bergerak dari atom-atom filamen dan
lepas dari katoda. Elektron- elektron dari katoda akan lepas dan
bergerak dengan kecepatan tinggi menuju anoda. Elektron yang
ditembakkan dari katoda ini memiliki energi berupa energi
kinetik. Selanjutnya pada anoda, elektron yang ditembakkan dari
katoda menumbuk elektron lain di anoda sehingga energi kinetik
elektron dari katoda berubah dan memberikan energi kinetik pada
elektron anoda sehingga elektron tereksitasi terlepas dari lintasan
orbitnya. Saat elektron 5kembali dalam keadaan dasar atau
setimbang, terjadi perubahan energi. Perubahan energi ini ternyata
mampu menghasilkan foton dengan frekuensi yang tinggi,
peristiwa ini menghasilkan foton sinar-X yang dikenal sebagai
sinar-X karakteristik.
SIFAT-SIFAT SINAR-X
 Sinar-X mempunyai beberapa sifat fisik yaitu daya tembus,
pertebaran, penyerapan,efek fotografik, fluoresensi,
ionisasi, dan efek biologik, selain itu sinar-X bergerak lurus
sama dengan kecepatan cahaya. Dapat dierap oleh timah
hitam, dibelokkan setelah menembus logam atau benda
padat, mempunyai frekuensi gelombang yang tinggi).

 a. Daya tembus Sinar-X dapat menembus bahan atau massa


yang padat dengan daya tembus yangsangat besar seperti
tulang dan gigi. Makin tinggi tegangan tabung (besarnya
KV) yang digunakan, makin besar daya tembusnya. Makin
rendah berat atom atau kepadatan suatu benda, makin besar
daya tembusnya
 b. PertebaranApabila berkas sinar-X melalui suatu bahan
atau suatu zat, maka berkas sinar tersebut akan bertebaran
keseluruh arah, menimbulkan radiasi sekunder (radiasi
hambur) pada bahan atau zat yang dilalui. Hal ini akan
menyebabkan terjadinya gambar radiografi dan pada film
akan tampak pengaburan kelabu secara menyeluruh.
Untuk mengurangi akibat radiasi hambur ini maka
diantara subjek dengan diletakkan timah hitam (grid)
yang tipis.
 c. PenyerapanSinar-X dalam radiografi diserap oleh
bahan atau zat sesuai dengan berat atom ataukepadatan
bahan atau zat tersebut. Makin tinggi kepadatannya atau
berat atomnya makin besar penyerapannya.
 d. Efek fotografiSinar-X dapat menghitamkan emulsi film (emulsi perak-bromida)
setelah diproses secara kimiawi (dibangkitkan) di kamar gelap.
 e. FluoresensiSinar-X menyebabkan bahan-bahan tertentu seperti kalsium tungstan
atau zinksulfide memendarkan cahaya (luminisensi).
Luminisensi ada 2 jenis yaitu :
1. Fluoresensi, yaitu memendarkan cahaya sewaktu ada radiasi sinar-X saja.

2. Fosforisensi, pemendaran cahaya akan berlangsung beberapa saat walaupun radiasi


sinar- X sudah dimatikan (after – glow).
f. IonisasiEfek primer dari sinar-X apabila mengenai suatu bahan atau zat dapat
menimbulkanionisasi partikel-partikel atau zat tersebut
g. Efek biologi Sinar-X akan menimbulkan perubahan-perubahan biologi pada jaringan.
Efek biologi ini yang dipergunakan dalam pengobatan radioterapi.

Referensi:
Adnyana, I Gusti Agung Putra. 2014. Uji Kesesuaian Lampu Kolimasi dengan Berkas
Radiasi Menggunakan Alat Quality Control. Universitas Udayana: Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam:4-7
INTERAKSI RADIASI BETA
Radiasi
Radiasi adalah pancaran energi dari suatu objek dalam bentuk partikel atau gelombang
elektromagnetik. Radiasi di pancarkan dari suatu sumber yang bersifat tidak stabil atau
radioaktif. Kemampuan unsur radioaktif untuk memancarkan radiasi berbeda beda
tergantung dari tingkat ke radioaktifanya.

Jenis- jenis radiasi


Alpha
Beta
Gamma

Sinar X
BETA
Partikel beta adalah elektron atau positron yang berenergi tinggi yang dipancarkan oleh
beberapa jenis nukleus radioaktif seperti kalium -40. partikel beta yang dipancarkan
merupakan bentuk radiasi yang menyebabkan ionisasi. Produksi partikel beta disebut
juga peluruhan beta. Beta mempunyai dan muatan listrik lebih kecil dari partikel alpha.
Dengan ukuranya yang lebih kecil, partikel beta mempunyai daya tembus lebih besar
dari partikel alpha. Karena muatanya kecil dari jangkau partikel beta di udara hanya bisa
menembus sejauh 9 cm, untuk selanjutnya dibelokan ke medan listrik yang ada di
sekitarnya. Partikel beta ada dua macam yaitu beta – dan beta +
RADIASI BETA-
 Terjadi pada atom yang kelebihan elektron
 Memiliki sifat sama dengan pancaran berkas elektron sehingga sering di sebut radiasi
elektron negatif
 Nomor atom akan bertambah satu sedangkan nomor massanya sama
RADIASI BETA +
 memiliki sifat sama dengan pancaran elektron positif atau positron dari inti atom
 Terjadi pada inti atom yang kekurangan elektron
 Selalu diikuti oleh peristiwa annihilasi atau penggabung antara partikel elektron dan
positron
 Annihilasi terjadi karena begitu terbentuk zarah radiasi beta + akan langsung
bergabung dengan elektron yang banyak terdapat di alam ini serta menghasilkan
pancaran radiasi (foton) gamma yang lemah.
INTERAKSI RADIASI BETA
 Interaksi sinar beta dengan materi menyerupai sinar alfa namun menghasilkan
kerapatan pasangan ion jatuh lebih sedikit
 Ionisasi pada radiasi beta lebih banyak ditimbulkan oleh ionisasi sekunder
 Dengan menggunakan kurva energi vs jangkau, energi maksimum dapat ditentukan.
Hubungan antara berkurangnya intensitas radiasi dengan ketebalan linier jika energi
elektron konversi di atas 0,2 meV
 Energi radiasi sinar beta dapat berkurang akibat tabrakannya dengan materi, dapat
juga karena diperlambat oleh medan listrik positif intin atom
 Pada interaksi radiasi beta terdapat fenomena back scattering
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai