Anda di halaman 1dari 54

PERAN APOTEKER DALAM

PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN DI


INDONESIA

SUBSTANSI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI SURABAYA
OKTOBER 2021

DISAMPAIKAN PADA KEGIATAN PKPA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


OUTLINE PAPARAN

� PERAN DAN FUNGSI


BPOM
� SISPOM
� SOTK BPOM
� SOTK UPT
� APOTEKER DI BADAN
POM
� KLB KERACUNAN
PANGAN
� STUDI KASUS
BADAN POM
Pendahuluan
BPOM melaksanakan fungsi strategis terkait pengawasan obat
dan makanan, sebagai langkah konkrit dalam upaya
memberikan perlindungan bagi masyarakat dari obat dan
makanan yang tidak memenuhi keamanan, manfaat/khasiat,
dan mutu.

Pengawasan obat dan makanan memiliki aspek permasalahan


berdimensi luas dan kompleks, sehingga diperlukan system
pengawasan yang komprehensif mulai dari premarket hingga
postmarket.

BPOM berupaya memperkuat Sistem Pengawasan Obat dan


Makanan (SisPOM) yang komprehensif dan menyeluruh
KEDUDUKAN & TUGAS BPOM
Sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor: 80 Tahun 2017
tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan

BPOM adalah lembaga pemerintah non kementerian yang menyelenggarakan


urusan pemerintahan di bidang pengawasan obat dan makanan, berada di
bawah & bertanggung jawab kepada Presiden melalui menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan dan dipimpin
oleh Kepala

BPOM mempunyai tugas menyelenggarakan tugas pemerintahan di


bidang pengawasan obat dan makanan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. “Obat dan Makanan sebagaimana
dimaksud terdiri atas obat, bahan obat, narkotika, psikotropika,
prekursor, zat adiktif, obat tradisonal, suplemen kesehatan, kosmetik
dan pangan olahan.”
KEWENANGAN BADAN POM
Sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor: 80 Tahun 2017
tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Menerbitkan izin edar produk dan sertifikat sesuai dengan standar


dan persyaratan keamanan, khasiat/manfaat dan mutu, serta
pengujian obat dan makanan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;

Melakukan intelijen dan penyidikan di bidang pengawasan


Obat dan Makanan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;

Pemberian sanksi administratif sesuai dengan


ketentuan peraturan perundang-undangan;
Penyusunan
Kebijakan
pelaksanaan Nasional Pelaksanaan
dukungan yang Kebijakan
bersifat substantif Nasional

pengawasan atas penyusunan dan penetapan norma,


pelaksanaan tugas di standar, prosedur, dan kriteria 🡪
lingkungan BPOM sebelum dan selama beredar

Fungsi
pengelolaan barang milik/ BPOM pelaksanaan Pengawasan
sebelum dan selama beredar
kekayaan negara yang menjadi
tanggung jawab BPOM

koordinasi pelaksanaan
koordinasi pelaksanaan tugas, pengawasan dengan instansi
pemerintah pusat dan daerah
pembinaan, dan pemberian dukungan
administrasi
pemberian bimbingan
teknis dan supervisi
pelaksanaan penindakan
terhadap pelanggaran 6
Dinamika Lingkungan Strategis
7 Pengawasan Obat dan Makanan di Indonesia

� Jaminan Kesehatan Nasional


� Ketersediaan obat yang aman, bermutu, berkhasiat, terjangkau
� Kemandirian industri farmasi
� Perkembangan teknologi produksi (bioteknologi)
� Revolusi industri 4.0
� Digitalisasi dalam produksi, distribusi dan pemasaran (e-
commerce), pelayanan publik
� Penyebaran informasi real time dan masif (berita bohong/hoax vs
berita benar)
� Risiko kejahatan obat dan makanan (distribusi produk illegal
secara offline dan online)
� Peningkatan daya saing dan kemandirian UMKM
REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DAN SEKTOR PRIORITAS
Indonesia bersiap menghadapi era Revolusi Industri ke-4 atau Industri 4.0 dalam upaya
meningkatkan daya saing dan produktivitas industri manufaktur nasional

Industri 1.0 Industri 2.0 Industri 3.0 Industri 4.0


(mulai 1784) (mulai 1870) (mulai 1969) (diperkenalkan 2011)

Mesin Uap dalam Mesin Produksi massal Teknologi Informasi & Mesin Terintegrasi Jaringan
Industri tenaga listrik/BBM mesin otomasi Internet (Internet of Things/IOT)

5 Sektor Industri Prioritas menuju Industri 4.0


9,23%
6,14% 3,68% 4,53% 3,76%
2,79%
1,82% 1,74% 1,11%
Industri Makanan
1,86%
dan Minuman Industri Otomotif Industri Industri Industri Tekstil & Pakaian
Kimia Elektronika Jadi

Kelima sektor industri tersebut berkontribusi 12,67% terhadap total PDB atau 70,86
PERA % terhadap PDB industri pengolahan nonmigas tahun 2017
N
BPOM Keterangan: Kontribusi terhadap PDB
Pertumbuhan 2017 8
PERMASALAHAN PENGAWASAN OBAT DAN
MAKANAN

Tingginya
KTD Obat dan Demand OT
TMS Mutu & KLB Penjualan BKO,
Keamanan Keracunan online (e- Kosmetik
Pangan commerce) mengandung
BB

Peredaran Penegakan
Obat & hukum tidak Keterbatasan
Makanan menimbulkan kewenangan
Ilegal efek jera Penyidik PNS

Terbatasnya
Rendahnya
sumber daya
tindak lanjut
pengawasan
Pemda
di Pemda
TANTANGAN PENGAWASAN
OBAT DAN MAKANAN

Luasnya Cakupan Globalisasi


Penyelundupan Koordinasi Lintas
Wilayah Produk Ilegal Sektor
Pengawasan

Keterbatasan
Sumber Daya
Pertumbuhan
Pelaku Usaha Fragmentasi Kelembagaan, Perizinan,
Regulasi Pengawasan Pusat & Daerah

10
KEAMANAN, MUTU, KHASIAT/MANFAAT
OBAT DAN MAKANAN MENINGKAT

❑ BPOM yang mampu


mengawal
keamanan, mutu
Produsen/ Pelaku dan khasiat/
Pemerintah sebagai
Usaha Regulatormanfaat obat dan
3 Pilar makanan beredar
❑ Produsen/ pelaku
SISPOM usaha yang
bertanggung jawab
❑ Masyarakat yang
berdaya untuk
melindungi diri
Tugas dan Fungsi Badan POM

12
PEREDARAN OBAT DAN MAKANAN
PRE-MARKET
CONTROL
IMPOR
PRODUK
REGISTRASI

NOMOR IJIN 2
EDAR DISTRIBUSI
INDUSTRI

SERTIFIKAT GMP
Fasilitas Produksi
TUGAS BADAN
POM DALAM
POST-MARKET PENGAWASAN
CONTROL

FasYanFar

Pengawasan Inspeksi Fasilitas


Pemasukan Obat Produksi, Distribusi Sampling Produk
dan Bahan Obat & Pengujian Lab

KONSUMEN

KIE Farmakovigilans
Monitoring
Iklan, Promosi
Jaminan Keamanan,
& Label Khasiat dan Mutu13
Visi

Obat dan Makanan aman, bermutu, dan berdaya


saing untuk mewujudkan Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan
gotong royong
MISI
Membangun SDM unggul terkait Obat dan Makanan dengan mengembangkan
kemitraan bersama seluruh komponen bangsa dalam rangka peningkatan
kualitas manusia Indonesia
 
Memfasilitasi percepatan pengembangan dunia usaha Obat dan Makanan
dengan keberpihakan terhadap UMKM dalam rangka membangun struktur
ekonomi yang produktif dan berdaya saing untuk kemandirian bangsa
 
Meningkatkan efektivitas pengawasan Obat
  dan Makanan serta penindakan
kejahatan Obat dan Makanan melalui sinergi pemerintah pusat dan daerah
dalam kerangka Negara Kesatuan guna perlindungan bagi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga
 
Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya untuk
memberikan pelayanan publik yang prima  di bidang Obat dan Makanan

 
 
PRINSIP DASAR
PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN

MASYARAKAT

PEMERINTAH ILEGAL

LEGAL
PELAKU USAHA
Badan POM

POLISI –
Lintas Sektor
Lintas Sektor

Pelaku
Utama
SISPOM
• SISTEM PENGAWASAN
INTERNAL OLEH PELAKU
USAHA MELALUI
MASYARAKA PELAKSANAAN CARA
T PEMBUATAN YANG BAIK
PEMERINTA (GMP) AGAR SETIAP BENTUK
PENYIMPANGAN DARI
H STANDAR MUTU DAPAT
DIDETEKSI SEJAK AWAL
PRODU • SECARA PERATURAN
SEN PRODUSEN BERTANGGUNG
JAWAB ATAS MUTU DAN
KEAMANAN PRODUK
• PENYIMPANGAN &
PELANGGARAN
SANKSI ADMINISTRASI ATAU
PROJUSTISIA

PRODUK BERKUALITAS17
SISPOM
• STANDARISASI
• JEJARING NASIONAL LINTAS
MASYARAKA PROVINSI
T • GLOBAL QUALITY CONTROL
PEMERINTA NETWORK
H • AUDIT KOMPREHENSIF
HULU 🡪 HILIR
• SATU LINI KOMANDO
PELAK • RECALLING CEPAT TEPAT
U
• KOMUNIKASI, INFORMASI
USAHA EDUKASI

PUBLIC WARNING
18
SISPOM
• PENINGKATAN KESADARAN
• PENINGKATAN PENGETAHUAN
TENTANG KUALITAS PRODUK &
MASYARAKA CARA PENGGUNAAN PRODUK
MASYARAKAT YANG RASIONAL
T • PENGAWASAN SENDIRI OLEH
PEMERINTA
PEMERINTAH MASYRAKAT KARENA PADA
H AKHIRNYA MASYARKAT YANG
MENGAMBIL KEPUTUSAN
MEMBELI DAN MENGGUNAKAN
PELAK
PRODUSEN SUATU PRODUK
U • MASYARAKAT DAPAT
USAHA MELINDUNGI DIRINYA SENDIRI
• MENDORONG PELAKU USAHA
UNTUK EKSTRA HATI-HATI DALAM
MENJAGA KUALITAS

KOMUNIKASI, INFORMASI &


EDUKASI
OBYEK PENGAWASAN
1. Obat
2. Bahan Obat
3. Narkotika, Psikotropika, prekursor, zat adiktif
4. Obat Tradisional
PRODUK 5. Suplemen Kesehatan
6. Kosmetik
7. Pangan Olahan

1. Apoteker
2. Tenaga Teknis Kefarmasian
• Sarjana Farmasi SDM FASILITAS 1. Pembuatan
2. Penyaluran
• Ahli Madya Farmasi
• Analis Farmasi 3. Pelayanan
• Asisten Apoteker
STRUKTUR ORGANISASI BPOM
Berdasarakan PerBPOM nomor 21 tahun 2020

Kepala Badan Pengawas Obat


dan Makanan

Inspektorat Utama Sekretariat Utama

Biro Kerja Sama


Biro Perencanaan Biro Hukum dan Biro Sumber Daya
Inspektorat I Inspektorat II dan Keuangan Organisasi
dan Hubungan
Manusia
Biro Umum
Masyarakat

Deputi Bidang Pengawasan Obat, Deputi Bidang Pengawasan Obat


Deputi Bidang Pengawasan Deputi
Narkotika, Psikotropika, Prekursor, Tradisional, Suplemen Kesehatan,
dan Zat Adiktif dan Kosmetik Pangan Olahan Bidang Penindakan

Direktorat Standardisasi Obat, Direktorat Standardisasi Obat


Narkotika, Psikotropika, Direktorat Standardisasi Pangan Direktorat
Tradisional, Suplemen
Prekursor, dan Zat Adiktif Olahan Cegah Tangkal
Kesehatan, dan Kosmetik

Direktorat Direktorat Registrasi Obat Direktorat


Tradisional, Suplemen Direktorat
Registrasi Obat Registrasi Pangan Olahan Intelijen Obat dan Makanan
Kesehatan, dan Kosmetik

Direktorat Pengawasan Produksi Direktorat Pengawasan Obat


Obat, Narkotika, Direktorat Pengawasan Produksi Direktorat
Tradisional dan Suplemen
Psikotropika,dan Prekursor Pangan Olahan Siber Obat dan Makanan
Kesehatan

Direktorat Pengawasan
Distribusi Obat, Narkotika, Direktorat Direktorat Pengawasan Direktorat
Psikotropika,dan Prekursor Pengawasan Kosmetik Peredaran Pangan Olahan Penyidikan Obat dan Makanan

Direktorat
Direktorat Pengawasan Keamanan,
Mutu, dan Ekspor Impor Obat, Pemberdayaan Masyarakat dan Direktorat
Narkotika, Psikotropika, Prekursor, Pelaku Usaha Obat Tradisional, Pemberdayaan Masyarakat dan
Suplemen Kesehatan dan Pelaku Usaha Pangan Olahan
dan Zat Adiktif
Kosmetik Unit Pelaksana Teknis

Pusat Data dan Informasi Obat Pusat Pengembangan SDM Pusat Pengembangan Pengujian Obat Pusat Riset dan Kajian
dan Makanan Pengawasan Obat dan Makanan dan Makanan Nasional Obat dan Makanan
KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN KLASIFIKASI ... (3)

22

21 BBPOM
12 BPOM
40 LOKA POM
STRUKTUR ORGANISASI
BALAI BESAR POM DI SURABAYA

KEPALA

BAGIAN TATA USAHA

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
PERBPOM NOMOR
22 TAHUN 2020

KOORDINATOR DAN KELOMPOK


JABATAN FUNGSIONAL

23
STRUKTUR ORGANISASI
Loka POM di Kab Kediri & Kab Jember

KEPALA

PERBPOM NOMOR
22 TAHUN 2020
KOORDINATOR DAN KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL

24
Cakupan kerja upt
bbpom DI Surabaya – Loka Pom di Jember – loka pom di kediri
CAKUPAN & WILAYAH KERJA
BBPOM DI SURABAYA
RUMAH PBF
SAKIT 368
94
RUMAH APOTIK
SAKIT 2.299
Swasta
248 • 29 Kabupaten TOKO
OBAT
GFK • 9 Kota 304
38 Sarana
Distr .OT
PUSKES 1.397
MAS
Sarana
960 Distr .Kos

2.880
PUSTU Sarana
Distr .
310 Pangan
4.567
INDUST. INDUST. IRT INDUST. INDUST.OT INDUST. INDUST.
KECIL Sarana
FARMASI PANGAN PANGAN KOS OBAT PKRT
(MD) Distr. BB

41 498 13.833 114 9 TRADISIONAL


128 21 40
Peraturan BPOM No 12 tahun 2018 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanan Teknis
di Lingkungan Badan POM
Pasal 17,
Bidang Informasi dan Komunikasi mempunyai tugas melaksanakan kebijakan operasional di bidang
pengelolaan komunikasi, informasi, edukasi, pengaduan masyarakat serta penyiapan koordinasi pelaksanaan
kerja sama di bidang pengawasan obat dan makanan.

Pasal 18,
� Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Bidang Informasi dan
Komunikasi menyelenggarakan fungsi :
� Penyusun rencana dan program di bidang pengelolaan komunikasi, informasi, edukasi, dan pengaduan
masyarakat di bidang pengawasan Obat dan Makanan
� Pengelolaan komunikasi, informasi, edukasi, dan pengaduan masyarakat di bidang pengawasan Obat dan
Makanan
� Penyiapan koordinasi pelaksanaan kerja sama di bidang pengawasan Obat dan Makanan
� Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengelolaan komunikasi, informasi, edukasi, dan
pengaduan masyarakat di bidang pengawasan Obat dan Makanan
Program dan Kegiatan Prioritas
Bidang Informasi dan Komunikasi
� Mengelola Pemberian Informasi : langsung, melalui berbagai media (sosial, cetak, elektronik,
pameran, KIE bersama Tokoh Masyarakat, dll)
� Mengelola Pengaduan Masyarakat
� Program Prioritas Nasional Keamanan Pangan Terpadu
� Pengawasan Jajanan yang dikonsumsi anak usia sekolah (PJAS)
� Desa Pangan Aman
� Pasar Aman Berbasis Komunitas
� Mengelola komunitas masyarakat
� SAKA POM (Satuan Karya Pramuka POM)
� Komunitas Muslimat, Fatayat, PKK, Karang Taruna, Salimah, dll
� Mengelola Kerja sama Lintas Sektor : Akademisi, Swasta, Pemerintahan, Media, Asosiasi Profesi,
Asosiasi Pelaku Usaha, dll
� Lain lain : penelusuran KLB KP, Spimker, Toksikovigilance
Mengelola Pemberian Informasi : langsung, melalui berbagai media (sosial,
cetak, elektronik, pameran, KIE, dll)
Layanan Informasi Konsumen
� Peraturan dan tata cara registrasi produk (Obat, Obat Tradisional
dan Suplemen Kesehatan, Kosmetika, Makanan dan Minuman)
www.jdih.pom.go.id
� Permintaan informasi mutu dan keamanan produk
� Permohonan uji laboratorium (sampel pihak ketiga)🡪 dari instansi
pemerintah, kepolisian, sampel KLB KP
� Pengaduan konsumen terkait peredaran produk obat dan makanan
di pasaran
� Informasi umum lainnya
Layanan Informasi & Pengaduan
Langsung, Whatsapp, Telepon, E-mail, Media Sosial, Google review, Live Chat

Total Layanan Informasi: 3.645 Jumlah Total Pengaduan : 17


Jumlah Total Pengaduan yang sudah di TL : 14
KIE melalui Media Sosial & Berita Aktual

Total Layanan Informasi melalui Medsos : 492 Jumlah Total Berita Aktual : 104
Mengelola Pengaduan Masyarakat

TOPIK PENGADUAN MASYARAKAT :


� Legalitas produk
� Keamanan produk
� Pemalsuan produk
� Etika pelayanan (profesi)
� Tindak pelanggaran bidang Obat dan Makanan
� Dll
Pengaduan dilengkapi dengan data data yang dibutuhkan :
� identitas pengadu,
� identitas produk,
� nama dan alamat sarana produksi/distibusi,
� contoh produk atau foto produk,
� Data lain yang diperlukan
Kegiatan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat berbasis
Komunitas
� Program Prioritas Nasional
� Pemberdayaan Masyarakat
� Salah satu pilar pengawasan dalam SisPOM
� Gerakan Keamanan Pangan Desa 🡪 Desa Pangan Aman
� Melibatkan berbagai komunitas : PKK, Karang Taruna, IRTP, ritel, warung,
PKL, pesantren, dll
� Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas
� Melibatkan komunitas pasar : pengelola pasar, pedagang, pembeli
� Pengawasan Pangan Jajanan yang dikonsumsi Anak usia Sekolah
� Melibatkan komunitas sekolah : Kepala Sekolah, guru, pengelola kantin, murid,
orang tua/wali murid
TAHAPAN KEGIATAN
TAHAPAN KEGIATAN DESA
DESA PANGAN
PANGAN AMAN
AMAN
Advokasi Kelembagaan Desa

01 Pelatihan Kader
Dilaksanakan 2 hari:
02 -Hari ke-1: Pemberian Materi
-Hari ke-2: Micro Teaching Bimtek Komunitas
03 Dilaksanakan 2 hari:
Intensifikasi Pengawasan Keamanan •Hari ke-1: Pemberian Materi
Pangan •Hari ke-2: Praktik di Sarana
04 Sampling dan uji menggunakan rapid test
kit (Pre dan Post intervensi)
Fasilitasi Keamanan Pangan
05 Pendampingan penerapan
Monitoring dan Evaluasi keamanan pangan di sarana
•Pertemuan untuk evaluasi dan rencana tindak produksi
06 lanjut
•Survei post intervensi kader dan komunitas
07 Lomba Desa Pangan Aman

Pengawalan
08 Pengawalan terhadap desa yang
diintervensi tahun sebelumnya
TAHAPAN KEGIATAN
TAHAPAN KEGIATAN DESA
DESA PANGAN
PANGAN AMAN
AMAN
Advokasi Kelembagaan Desa

01 Pelatihan Kader

02
Bimtek Komunitas
03 Dilaksanakan 2 hari:
Intensifikasi Pengawasan Keamanan •Hari ke-1: Pemberian Materi
Pangan •Hari ke-2: Praktik di Sarana
04 Sampling dan uji menggunakan rapid test
kit (Pre dan Post intervensi)
Fasilitasi Keamanan Pangan
05 Pendampingan penerapan
Monitoring dan Evaluasi keamanan pangan di sarana
•Evaluasi dan rencana tindak lanjut produksi
06 •Survei post intervensi kader dan komunitas

07 Lomba Desa Pangan Aman

Pengawalan
08 Pengawalan terhadap desa yang
diintervensi tahun sebelumnya
TAHAPAN PELAKSANAAN INTERVENSI KEAMANAN
PANGAN JAJANAN ANAK SEKOLAH

• Pelatihan
Advokasi Pemetaan Bimtek • Audit
Bimtek
lintas kantin Komunitas PBKPKS
sektor Kader • Mobling
sekolah Sekolah
• Evaluasi
Mengelola Kerja sama Lintas Sektor

� Akademisi,
� Swasta, asosiasi (pelaku usaha, konsumen, masyarakat)
� Pemerintahan/Lintas Sektor terkait
� Media

Dalam Kerangka ABG-M


Penanganan
KLB Keracunan Pangan
di Balai Besar POM di Surabaya
DEFINISI
Kejadian Luar Biasa (KLB) Keracunan
Pangan adalah suatu kejadian dimana
terdapat dua orang atau lebih yang
menderita sakit dengan gejala yang sama
atau hampir sama setelah mengkonsumsi
pangan, dan berdasarkan analisis
epidemiologi, pangan tersebut terbukti
sebagai penyebab keracunan
Tempat

Agent Orang
KLB
Keracunan
Pangan

Pangan Waktu
43
Apakah tujuan investigasi KLB
keracunan pangan?
� Tujuan : menghentikan keracunan supaya tidak bertambah korban
� Longer-term goals
� Mengidentifikasi bakteri patogen penyebab
� Mengidentifikasi jenis pangan yang sering menjadi
penyebab
� Mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi
� Mengidentifikasi kelemahan sistem keamanan pangan
supaya dapat dilakukan intervensi tindak lanjut untuk
mencegah terjadinya kembali kasus KLB keracunan
pangan yang serupa
PERATURAN TERKAIT KLB KERACUNAN PANGAN
DI INDONESIA

• Undang Undang tentang Pangan No. 18 Tahun 2012


• Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2004 tentang
Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan
• Peraturan Menteri Kesehatan No.2 Tahun 2013 tentang
KLB Keracunan Pangan
• Peraturan Kepala Badan POM RI 2009
HK.00.06.1.54.2797 tentang Tata Cata Pengambilan
Contoh Makanan, Pengujian Laboratorium, Pelaporan
Penyebab KLB Keracunan Makanan
Kewenangan dalam Penanganan KLB Keracunan
Pangan*)
Unit Pelayanan Dinas Kesehatan BB/BPOM, Badan POM Lab lainnya
Kesehatan Kab/Kota, Prov/ Ditjen
P2P
∙ Tindakan ∙ Menetapkan KLB ∙ Pemeriksaan sarana Pengujian
pertolongan ∙ Penyelidikan dan penyelidikan laboratorium
kepada korban. epidemiologi KLB karena pangan terhadap
∙ Mengambil contoh ∙ Pemeriksaan sarana olahan contoh pangan
pangan dan pengolahan pangan ∙ Sampling dan atau spesimen
mengirimkan ∙ Melaporkan kepada pengujian  
contoh ke Dinkes Prov/Ditjen laboratorium
laboratorium PPPL/Badan POM terhadap contoh
∙ Melaporkan ∙ Penanggulangan KLB pangan
kepada Dinkes Keracunan Pangan ∙ Menentukan
Kab/Kota dan penyebab KLB
Badan POM dalam keracunan pangan
waktu 24 jam ∙ Surveilan KLB
Keracunan Pangan
sebagai landasan
kebijakan program
KP lainnya
Penanggulangan KLB Keracunan Pangan di
47 Indonesia
(Permenkes No. 2 tahun 2013 tentang KLB Keracunan Pangan)

1. Kewaspadaan
2. Penetapan KLB 3. Penanggulangan KLB
KLB Keracunan
Keracunan Pangan Keracunan Pangan
Pangan

5. Penentuan sumber dan 4. Pengujian contoh pangan


6. Laporan
penyebab KLB dan spesimen
Penanggulangan
Keracunan Pangan

7. Pembinaan dan
Pengawasan
Peran Badan POM dalam KLB Keracunan Pangan
(PP No. 28 / 2004 tentang Keamanan, Mutu Dan Gizi Pangan)
48
Pasal 25 Ayat 3 :
Dalam hal menurut UPK sebagaimana yang dimaksud pada ayat 2 terdapat indikasi KLB
keracunan pangan, UPK tersebut wajib segera mengambil contoh pangan yang dicurigai
sebagai penyebab keracunan dan memberikan laporan kepada Dinas Kab/Kota yang
bertanggung jawab di bidang kesehatan dan Badan.
Pasal 25 Ayat 4 :
Berdasarkan hasil laporan sebagaimana dimaksud pada ayat 3, Badan melakukan
pemeriksaan/penyelidikan dan pengujian laboratorium terhadap contoh pangan
untuk menentukan penyebab keracunan

Pasal 27:
Dalam hal berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap KLB keracunan pangan patut
diduga merupakan tindak pidana, segera dilakukan tindakan penyidikan oleh
Penyidik Pegawai Negeri Sipil Badan dan/atau penyidik lainnya berdasarkan
peraturan perundangundangan yang berlaku.

Pasal 28 ayat 2
Tata cara pengambilan contoh pangan, pengujian laboratorium
dan pelaporan penyebab keracunan ditetapkan oleh Kepala Badan
SOP PENANGANAN KLB KERACUNAN
PANGAN DI BADAN POM

Prosedur Penanganan KLB Keracunan Pangan terdiri dari :


1.Penerimaan Informasi KLB keracunan pangan
2.Penanggulangan KLB Keracunan Pangan
3.Pengujian Sampel KLB Keracunan Pangan
4.Pelaporan KLB keracunan pangan
5.Pengawasan dan Pembinaan
Mekanisme Penangan KLB Keracunan Pangan di BBPOM di Surabaya

Penerimaan
Informasi KLB? Laporan
Keracunan
Akhir
Pangan
Tidak Ya Hsil Uji
Laboratorium www.spimker.pom.go.id

Masyarakat
STOP !
Berkoordinasi
dengan Dinkes
Kab/Kota
Dinkes Kab/Kota

Media
(cetak/elektronik) Investigasi, pengambilan contoh, analisis dan Pembinaan
interpretasi data, Penanggulangan Laboratorium Dan
Pengawasan

Kaji risiko dan pelaporan

Laporan
Sementara

Sampel Pengujian
pangan Sampel pangan

Catatan:
Laporan disertai dengan surat KLB
Akhir dari Kepala Dinas dan
data epidemiologi
Verifikasi Data Keracunan (Aplikasi Spimker)

Jumlah Total Data Masuk : 1.418


Jumlah Total Data yang diverifikasi :
1.418
LAYANAN INFORMASI

Balai Besar POM di Surabaya


Jl. Karangmenjangan No. 20, Surabaya

Email :
0877-1150-0533 031-5048833,

barcodebpom@po 5022815 ext. 132

a
m.go.id
@BBPOM_surabay @bpom_Surabay
a
bpom_surabaya@pom.go.id
surabaya.pom.go.id

ulpk_sby@yahoo.co.id

29
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai